NovelToon NovelToon
Puncak Kesabaran

Puncak Kesabaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Light_Ryn23

"Ahhh, sakit sekali. Apa yang kau lakukan?”

“Maaf, aku tidak sengaja.”

“Aku tidak akan memaafkanmu, kecuali kamu bertanggungjawab atas apa yang terjadi padaku.”

“Ya. Kalau perlu Aku akan menikahimu!” Siapa yang akan menyangka perkataan tanpa pikir panjang itu, mendatangnya kepada masalah yang rumit dan mengubah hidupnya sangat jauh hingga tak ada jalan untuk kembali.

Kecelakaan hari itu, membawa mereka berdua pada ikatan paksa bernama pernikahan.
____

Pernikahan yang semula indah dan damai seolah pernikahan pada umumnya, hingga Ia lupa, bagaimana pun Ia adalah penyebab kehancuran suaminya. Ia layak untuk di benci.

Kau bersabar atas luka di sekujur tubuhmu
Aku bersabar atas sikapmu yang menyakitiku.

Jika kau tak pernah selembut itu mungkin perubahanmu tak begitu menyakitiku. Figuremu di hatiku seindah itu, sebelum sifatmu berubah membekukanku.

#Nikahpaksa
#Cintahadirkarnaterbiasa

Jangan lupa tinggalkan tanda di setiap partnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Light_Ryn23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Rumit

Mengingat perkataan suaminya tadi siang, bahwa sepupunya akan datang Fidzah menunggu dengan semangat duduk di kursi tunggu depan toko tak jauh dari suaminya. Ia tidak perduli sekali pun suaminya mengabaikannya, Yamani mengizinkan sepupunya datang saja Fidzah sudah sangat bersyukur.

Hampir satu jam Fidzah menunggu, sebelum mobil putih itu mendekat ke arahnya, Fidzah dengan semangat berlari menghampiri mobil itu bahkan sebelum orang di dalamnya keluar, sesekali Ia melompat-lompat kecil dan tersenyum manis.

Yamani dari tadi hanya diam bukan berarti Ia tidak memperhatikan tingkah istrinya, Ia sempet mengernyitkan dahi saat melihat mobil yang tak asing itu mendekat, Ia nyaris berdiri saat sadar itu mobil siapa dan melihat Istrinya menghampiri dengan semangat. Hampir saja amarahnya memuncak saat melihat istrinya merentangkan tangan saat pintu mobil itu terbuka, seolah menyambut dengan pelukan.

Ia tidak terima jika lelaki lain semudah itu mendapatkan pelukan dari istrinya, sekali pun itu sepupunya tetap saja bukan mahramnya. Ia sebagai suaminya saja tidak pernah dipeluk, jangankan dipeluk melihat rambut istrinya saja Ia belum pernah.

"Aaaa, Izaaaah." Teriakan melengking dari arah mobil menyadarkan Yamani yang sudah meradang, ternyata yang sambutnya adalah seorang perempuan yang lebih pendek dari istrinya. Tinggi Fidzah dan Yamani hanya terpaut sedikit, 7-10 centi meter saja, dan perempuan itu sebatas bahu istrinya Yamani tak dapat menduga berapa tingginya.

"Kangen." Sahut Fidzah dan keduanya terlihat berpelukan dan sesekali mengoyangkan tubuhnya. Cukup lama keduanya berpelukan, Fidzah menyapu sudut matanya yang berair karna tak menyangka bertemu teman dari bayinya.

"Izaaah With Ichaaa Always." Keduanya menyatukan jari-jari mereka membetuk love dan kembali berteriak "Aaaa." Yamani tertegun, setelah beberapa minggu ini Ia tak pernah lagi melihat sisi ceria dan kekanakan Istrinya. Sepertinya sikapnya akhir-akhir ini cukup keterlaluan.

Mendapati hal itu, Yamani kembali duduk di kursi meja kasirnya dan meletakkan tongkat kruk yang semula menyangganya ke samping meja. Ia sudah mulai tenang dan tidak perlu bersikap berlebihan lagi.

Saat pintu kemudi mobil itu terbuka, Yamani sudah menduga bahwa itu adalah mobil Hasan, pria bermata tajam yang beberapa minggu terakhir sering datang bertemu istrinya. Ia tidak akan bersikap gegabah dan possesif seperti sebelumnya, toh diantara Fidzah dan Hasan, ada adiknya Annisa Sahabat sejak kecil istrinya. Melihat perangai Fidzah selama ini, Yamani sedikit banyak dapat menilai bahwa tidak mustahil Hasan akan diabaikan, saat fokusnya bukan dirinya.

Disisi lain Hasan yang baru turun langsung menghampiri Fidzah dan mengusap kepala kedua adiknya sembari menggerutu sebal "Zaah. Masa nih ya, aku bawa dua botol Yakult kesini-" Plakk, perkata Hasan terhenti saat Annisa memukulnya lengannya kuat.

"Eh tapi bener loh Zah, masa nih yaa Luthfi ikut." Setelah mengurai pelukannya, Fidzah terlihat mengintip kearah mobil dan benar sepupunya itu tengah tiduran dengan posisi duduk dan tangan bersidekap di kursi belakang.

"Luthfi keluar!" Jerit Annisa sembari memukul kaca mobil. Luthfi bangun dan keluar dengan mata memerah. Pria yang disebut Hasan sebagai botol Yakult itu adalah saudaranya, lebih tepatnya saudara seayah. Pria yang hanya sedikit lebih tinggi dari adiknya, sama mininya. Kalau kata Hasan, Satria kemasan saset. Sama pintarnya beda tingginya.

Fidzah mengajak tiga saudara itu kearah samping tokonya, ingin menujukkan pemandangan asri sawah-sawah di sana. Tempat yang nyaman untuk kumpul-kumpul. Sebelumnya Fidzah sempat berizin pada suaminya sebab bagaimana pun, ini bukan haknya, setelah suaminya mengangguk baru Fidzah bergegas mengikuti para sepupunya.

Hasan membawakan berbagai macam makan, katanya sebagian titipan Jefri untuk Fidzah. Fidzah membantu mengambil piring dan sebagian dari makanan itu dia sajikan kepada suaminya yang hanya mengangguk menerimanya. Fidzah tak terlalu memperdulikan reaksi suaminya yang kurang mengenakkan, yang penting Ia tak jadi Istri durhaka yang bahagia makan enak sendirian. Ia kembali menuju para sepupunya yang sudah duduk di karet yang dihamparkan di atas rumput di bawah pohon kelapa.

"Kamu kurusan Zah." Pernyataan Luthfi sontak membuat Hasan dan Annisa berhenti makan, Annisa dengan cepat menarik tangan dan badan sepupunya, memastikan kebenaran perkataan saudaranya. Benar, lengannya mengecil, jari-jari Fidzah juga terlihat panjang dan kurus, tidak seperti biasanya.

"Efek kangen berat sama Satria mungkin." Jawab Fidzah asal yang seketika membuat wajah Luthfi masam.

Hasan yang sadar situasinya mulai tak kondusif sebab kedua kubu ini terasa sedang perang dingin mencoba mengalihkan topik pembicaraan. "Zah. Tau gak, Icha lulus seleksi ikut kelas Hadits satu tahun loh." Fidzah menatap Annisa yang mengangguk semangat, keduanya kembali berpelukan erat.

"Aku juga lulus masuk Ma'had Ali masyhuriah Fil Madinah Zah." Ungkap Luthfi akan prestasinya yang akan jadi Mahasantri di Ma'had termasyhur di kota sebelah.

"BarakaaAllah," Sahut Fidzah dan meletakkan sebuah tahu goreng di atas tangan Luthfi yang terbuka di atas pahanya. Luthfi menatap tangannya dan tersenyum kecil Ini ciri khas kamu Zah, yang bikin banyak orang salah faham. Kamu selalu bisa mengapresiasi oranglain walau hanya dengan tindakan hal sekecil ini, membuat orang merasa dihargai.

"Kamu gak ngasih Aku kesempatan buat nunjukin seberapa pantas aku buat kamu, sebagaimana Satria Zah."

"Uhuk-uhuk, Zah airnya panas banget." Hasan menjerit kaget saat mendengar perkataan Luthfi hingga tak sadar meminum air di cangkir tergesa-gesa. Fidzah dengan cepat berlari masuk rumah mengambil air putih untuk Hasan.

Setelah pembicaraan yang dimulai dengan agak berat tadi, akhirnya Hasan dan Annisa berhasil mencairkan suasana yang sempat tegang diantara dua saudara yang terjebak pada hubungan rumit itu, mereka akhirnya berhasil bercanda dan tertawa menghibur diri dari luka yang ada.

Mendengar gelak tawa dari Istrinya yang tak biasa, Yamanj mengintip dari pintu pembatas dapur, dan menyipitkan matanya pada seorang laki-laki kecil yang duduk di samping Hasan. Ia cukup asing dengan anak itu, Ia mengira itu adalah adik bungsunya Hasan yang baru masuk pesantren, sebab badannya terlalu kecil tak jauh berbeda dengan Annisa.

Adzan Ashar berkumandang, Ia sempat mengamati keempat orang itu setelah bersusah payah berwudhu sendirian. Mereka hanya diam tanpa ada pergerakan ingin bubar dan sholat, Yamani mencoba mengabaikan Istrinya. Mereka faham agama, pasti punya iman untuk tidak menginggalkan sholat, Ia pun sholat sendirian.

Saat Ia kembali ke depan toko, tak lama para sepupu istrinya itu berpamitan pulang. Ia hanya sempat bersalaman dengan Hasan, Ia mencoba maklum bahwa anak satunya itu belum cukup dewasa untuk berpamitan. Melihat Hasan yang bahkan tak menegur adiknya, Ia mencoba abai dan membiarkan anak itu masih asik mengobrol dengan Istrinya. Biar lah, hanya bocah.

Fidzah yang sedang berhadapan dengan Luthfi tersentak mendapati perkataannya "Jangan keseringan nangis, matamu nanti hilang." Luthfi berucap lirih dan masuk ke dalam mobil membiarkan Fidzah dengan keterpakuannya. Saat mobil mendekat kearahnya untuk putar balik lagi-lagi perkataan Luthfi membuat Ia tersentak kaget "Aku tau hubungan kalian tidak baik-baik saja. Jika lelah, pulanglah."

Mobil melaju meninggalkannya yang juga kehilangan fokusnya, tanpa terasa airmata jatuh ke pipi. Ia berharap semoga Luthfi tidak melaporkan keadaan sebenarnya pada Jefri atau bahkan Satria. Ia kira, Ia telah berhasil mengelabui dengan raut wajahnya. Ternyata Luthfi terlalu jeli, untuk Dia bodohi.

1
mely
lanjut Thor...
Shofiafia25
Semangat Author Nim. Saya sukaaa, walau harus nunggu. Semoga tetap istiqomah tiap hari yaa 😆 saya baca ini sejak episodenya cuma 5, dan saya selalu menunggu malam berlalu sejak hari itu.
Light_Ryn: Terima kasih banyak Kak atas perhatian dan tanggapan baiknya 🌻☺️ Aamiin, semoga kita bisa diistiqomahkan menemani Fidzah dan Yamani dalam mengarungi bahtera rumah tangga
total 1 replies
Shofiafia25
Finally penantian panjang, akhirnyaaa halal. 😊
Shofiafia25
Jelas banget masalahnya. Jadi curiga gak true story kan Thor? 😭 Gak tegaa
Light_Ryn: Umm kasih tau gak ya? 🤣
total 1 replies
Shofiafia25
Walau pun ini hanya Novel, namun pembawaan Author sungguh terperinci dan jelas. Dan menyadarkan para tokoh akan ide gilanya, gak langsung to the point memang soalnya jika masalah ini pada kehidupan nyata pasti banyak pihak yang menentangnya. Semangat Author
Light_Ryn: Hidup gak selalu lurus dan rencana gak semuanya harus mulus. Terima kasih dukungannya, saya akan berusaha lebih baik kedepannya 🤗
Light_Ryn: Pembawaannya dibuat realistis dikit, biar gak kejauhan Halunya 😅
total 2 replies
Shofiafia25
Siapa Satriaa?
Cinta yang rela menunggu, tapi bukan sebagai kekasihmu 🤕
Shofiafia25
Tidak perduli seberapa lama aku mengenalmu, akhirnya kau memilih dia sebagai suamimu. Satriaaa So Sad 😭
Ditunggu Partnya Satriaa ya Thor
elleya
semangat
elleya
Semangat
Lili Ismail
Menyimak dulu
Shofiafia25
Bagus. Kisah yang berawal dari musibah, pelajaran yang dapat diambil hikmah disetiap ujian yang hadapi. Cukup realistis, karna ada beberapa perdepatan yang menentang Ide gilanya para tokoh utama. Ditunggu chapter selanjutnya.
Light_Ryn
Bagus.
mely
lanjut kak... mantap ceritanya 😁👍
Light_Ryn: Terima Kasih. Cerita ini Update setiap hari pukul 21.23, ditunggu ya Kak ☺️🌻
total 1 replies
Light_Ryn
Selalu semangat untuk kita yang sedang berjuang meniti kesempatan yang kita miliki, sebelum penyesalan menghampiri
Light_Ryn
Cerita ini pasti akan melejit, punya nama dan pata mengikspirasi banyak orang. Aku yakin itu
Light_Ryn
Aku selalu menunggu pukul 21.23 lalu aku bisa kembali membacanya
Light_Ryn
Cerita yang Hebat
Light_Ryn
Ini cerita yang luar biasa
Light_Ryn
Semangat untuk kita 🤣🌻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!