NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar (Aisha)

Di Balik Cadar (Aisha)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:18.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

“Addunya kulluhaa mata', wa khoyru mata’uddunya al mar’atushshalehah”

“Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah istri yang shalihah."

Kelanjutan cerita di Balik Cadar Aisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lapas

Ridwan membawa Lela keluar kamar. Semua orang langsung memperhatikan bagaimana Lela yang kini sudah tenang terus memeluk kakak laki-lakinya dengan erat. Seolah terus meminta perlindungan dari sang kakak dari seseorang yang ingin menyakitinya.

Zayn memperhatikan sang istri dengan pilu, hatinya sedih mengetahui jika ternyata pelukan sang kakak yang bisa membuat istrinya nyaman dan aman, bukan di peluknya.

Ahmad yang kini sudah mengerti apa yang sebenarnya terjadi setelah dijelaskan Aisha di dalam kamar tadi, berjalan menghampiri Zayn.

Ahmad langsung memeluk adik iparnya. Dengan perasaan yang campur aduk, dia mencoba mengucapkan rasa terima kasihnya atas apa yang dilakukan Zayn pada Lela.

"Terima kasih. Untuk semuanya. Kesabaran, keikhlasan, dukungan dan cinta yang telah kamu berikan pada adik kami."

Zayn tersenyum sambil mengangguk.

"Kami ingin meminta izinmu, menunggu keadaan Lela kembali stabil, untuk sementara bolehkah kami membawanya pulang?"

"Semoga setelah bertemu dengan Ummi, keadaannya menjadi lebih baik lagi."

Zayn mengangguk. "Tentu saja. Saya tahu jika yang Lela butuhkan saat ini hanya cinta dan kasih sayang dari kalian keluarganya, terutama Ummi."

"Maaf. Saya tidak bisa ikut mengantar," ucap Zayn dengan sedih.

"Tidak apa-apa. Semoga ini tidak lama, setelah Lela sembuh nanti kami harap kamu datang untuk menjemputnya kembali."

"Tentu saja," jawab Zayn cepat.

Ahmad kembali memeluk Zayn. Setelah itu dia juga menghampiri Zaidan lalu menyalaminya.

"Kami pergi dulu," ucap Ahmad lantas melihat semuanya.

***

Di parkiran mobil.

Aisha memeluk Lela yang akan masuk ke dalam mobil.

"Maafkan aku tak bisa menemani kakak pulang," ucap Aisha sambil mencoba untuk menahan tangisnya.

Lela tampak seperti orang bingung, dia tak menjawab hanya langsung masuk ke dalam mobil bersama Siti yang sudah ada di dalam.

Ridwan yang akan masuk memeluk Aisha sejenak.

"Jangan terlalu khawatir. Berdoalah kepada Allah SWT semoga saudari kita kelas sembuh."

Aisha mengangguk. Dia lantas melihat Ahmad yang juga akan masuk ke dalam mobil.

"Kakak. Aku harap keputusan kita ini benar. Aku harap Ummi kuat melihati keadaan kak Lela seperti ini." Aisha menatap lekat wajah kakak tertuanya.

"Kita tahu tak ada jalan lain kecuali mempertemukan Lela dengan Ummi, Insyaallah dengan izin Allah, pertemuan keduanya justru akan menjadi obat sehingga mereka bisa saling menguatkan dan menyembuhkan."

"Aamiin."

***

Zayn tersentak ketika petugas lapas memberi tahu mereka jika Ammar sudah dibebaskan.

"Tapi hukumannya baru kurang lebih satu tahun kan?" tanya Alvian yang tak kalah kaget mengetahui kebebasan Ammar.

"Iya. Tapi beliau dibebaskan dengan cepat karena selama ini berkelakuan baik, bahkan sudah menjadi guru mengaji bagi para napi yang lainnya, selain itu beliau juga di bebaskan karena mendapatkan remisi," jelas petugas lapas.

Alvian, Zayn dan Zaidan saling berpandangan dengan wajah mereka yang kesal.

Zaidan lantas mengajak adiknya dan Alvian pergi dari sana.

Di dalam mobil ketiganya terdiam sejenak. Mereka kini semakin meyakini jika memang Ammar-lah yang menelepon Lela semalam.

"Aku tahu rumahnya. Kita bisa pergi kesana sekarang." Alvian melihat Zaidan dan Zayn.

"Tidak. Kita tidak bisa kesana dan asal menuduhnya begitu saja." Zaidan menjawab.

"Kita harus mempunyai bukti yang kuat jika Ammar bermaksud mengganggu Lela kembali," lanjut Zaidan.

"Tapi dari mana dia tahu nomor Lela, padahal itu nomor baru karena aku yang membelikannya." Zayn melihat Zaidan dan Alvian dengan heran.

"Itu berarti memang Ammar mencari tahu perihal Lela, dia pasti melakukan segala cara agar bisa mengganggu Lela lagi termasuk mencari tahu nomor teleponnya," jawab Alvian.

"Jika seperti itu berarti dia juga tahu akan kondisi Lela yang trauma karenanya." Zayn kembali melihat Alvian dan kakaknya."

Alvian dan Zaidan tertegun.

"Pasti dia ingin membalas dendam. Merasa jika masa depannya hancur karena Lela yang menjebloskannya ke dalam penjara."Alvian meremas tangannya karena kesal.

***

Dengan dipapah oleh Siti dan diikuti oleh kedua kakaknya dari belakang Lela memasuki rumah.

Ummi yang sedang berada di dalam kamarnya kaget ketika di beritahu oleh salah seorang cucunya jika ada Lela datang.

Dengan tergopoh-gopoh Ummi keluar kamar demi menyambut putri kesayangannya.

Wajahnya yang sumringah seketika berubah ketika Lela menghambur memeluknya sambil menangis.

Ummi terdiam tak mengerti sambil terus memeluk putrinya, dia melihat Siti yang juga ikut menangis dengan sedihnya.

Ahmad berjalan menghampiri keduanya.

"Ummi. Dimana Abah. Aku ingin bertemu Abah." Lela menangis dengan sedihnya sambil terus memeluknya erat

Ummi langsung melihat putranya dengan kaget.

Ahmad langsung memeluk ibu dan adiknya bersamaan.

Beberapa saat kemudian.

Di dalam kamar Lela.

Semua anak menantu Ummi berkumpul dengan raut wajah penuh kesedihan dan air mata.

Mereka melihat Ummi yang dengan penuh kasih sayang terus mengelus punggung Lela yang kini tertidur nyenyak di pangkuannya.

Ummi terus menatap wajah Lela dengan air mata yang sesekali menetes membasahi kerudung putrinya.

Tak ada kata yang terucap, semua orang hening dalam kesedihan meratapi apa yang tengah terjadi pada Lela, mereka tak menyangka di balik tawa dan cerianya selama ini, ada luka besar yang tengah dia sembunyikan.

Beberapa saat kemudian.

Beberapa orang telah pergi, kini hanya tinggal Ummi dan kedua putrinya Siti dan Zainab menemani Lela yang masih tertidur dengan nyenyak.

Tiba-tiba Lela yang tertidur pulas mengigau memanggil nama Abah berkali-kali dengan ketakutan hingga membuat tubuhnya berkeringat dingin.

Ummi yang kaget berusaha membangunkannya. Begitu juga dengan Zainab dan Siti.

Lela akhirnya terbangun. Dia langsung memeluk Ummi erat dengan napasnya yang tak beraturan.

"Ummi." Lela menangis.

"Ini Ummi nak." Ummi mencoba menenangkan putrinya.

"Apa yang terjadi padamu Nak?" Ummi menangis melihat putrinya yang sangat ketakutan.

Lela terus menangis ketakutan, suara Ammar mantan suaminya yang menelepon tadi malam kembali terngiang-ngiang di telinganya. Membuatnya semakin merekatkan pelukannya pada sang ibunda.

Zainab mengusap punggung adiknya perlahan.

"Dik. Tenangkan dirimu. Tenanglah, kamu aman disini, tidak akan ada yang menyakitimu."

Lela masih menangis ketakutan.

"Nak." Ummi mengelus punggung putrinya perlahan, mencoba menenangkannya.

Perlahan Lela mencoba menghentikan tangisnya, mencoba menghilangkan ketakutannya, menenangkan dirinya.

Setelah sedikit tenang dia lalu melepaskan pelukannya pada Ummi.

Dia menatap wajah sang ibunda yang tengah berderai air mata.

"Ummi," ucap Lela sambil menghapus air mata sang ibunda.

"Ummi maafkan aku, aku baik-baik saja sekarang." Lela menyeka air matanya sendiri, sambil mencoba untuk tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu Nak. Itu yang ummi harapkan. Kamu baik-baik saja." Ummi memegang tangan putrinya.

Lela melihat ibunya yang tampak sangat bersedih.

"Maafkan aku Ummi."

"Ummi yang seharusnya minta maaf padamu Nak." Ummi menangis.

Lela menggelengkan kepalanya berkali-kali. Dia langsung memeluk sang ibu dengan eratnya.

"Aku baik-baik saja Ummi. Aku baik-baik saja sekarang. Ummi jangan sedih lagi."

Ummi mengangguk sambil mencoba untuk tersenyum.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu Nak?" Ummi melihat putrinya.

"Iya Dik. Ceritakan apa kami apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Siti.

Lela menunduk sedih. Suara Ammar mantan suaminya kembali terngiang di telinganya. Sekelebat bayangan ketika dirinya ketakutan hingga membuat orang-orang mengkhawatirkannya melintas di ingatannya.

Dia lalu mengangkat kepalanya sambil melihat Ummi dan kakaknya bergantian.

"Ummi. Kakak. Aku harus segera kembali ke kota dan menemui suamiku. Dia pasti sangat menghawatirkan keadaanku sekarang."

1
Amrih Wiludjeng
Luar biasa
Hanni
ah fugarrrrr....ap sy j yg terlalu menghayati bacaannya 🤪🤪🤭
Mom's Virdho
suhu kok di provokasi🤣🤣🤣
Hanni
tolong...tisu...tisu...d mana tisu...tisu...😭😭
Mom's Virdho
aku yg baperr Thor
soalx jau dri suami😚😚
Mom's Virdho
coba di kehidupan nyata,,seinstan ut ya thor
Hanni
sayang k 2 adik² ku telah lebih dulu menghadap-NYA.... alfatihah untuk k 2 alm adik q dan alm ayahanda....🤲
Hanni
masyaallah...indah'a sesama saudara saling menguatkan, mendukung,dan saling membahu....🤗🤗
Mom's Virdho
bapeerrrrrrrr
Mom's Virdho
terharu Thor ti sosweety
Mom's Virdho
bxk bawangx thor
Mom's Virdho
TDK pa2 thor
sy suka ceritax dan akan slalu menunggu kelanjutanx
smangat thor km hebat🙏🙏
Rinisa
Next read dari season 1...🤗
ralis sa
abg kepanasan dex
ralis sa
meriang abg dex
ralis sa
kalu saya kebalikanya kak ap2 saya tnya ke suami kadang2 suami heran sendiri
Berkah Kafa Jaya
Kak Thor Almaira Sy sudah menunggu Karya KKK d BALiK CADAR smp d Penghujung Thn 2024 lo Kak. ayo Kak...
ralis sa
kok aku jadi senyum2 sendiri
ralis sa
mak aku ngk tahan...
ralis sa
jujur amet abgny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!