"Aku bosan menjadi polisi pangkat ren dahan, jadi aku memutuskan untuk menikahi Senna demi naik pangkat. Dan maaf Nana, kisah kita selesai sampai di sini."
Nana begitu hancur ketika mengetahui bahwa Darius, sang kekasih meninggalkannya dan menikahi anak komandan mereka.
"Darius, padahal kita berjuang bersama untuk masuk kedalam dunia kepolisian ini, tapi demi pangkat kau meninggalkanku."
Satu tahun kemudian
Nana menatap tak percaya pada lelaki kaya di depannya, lelaki yang tiba-tiba mengajaknya menikah. "haruskah aku terima tawarannya untuk membalas Darius?"
Ikuti kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu tim
"Jadi maksudmu, aku dipindahkan lagi ke kantor semula?"Nana hampir saja berteriak ketika mendengar itu, bagaimana mungkin dia akan kembali ke kantor tempat dulu dia berdinas, karena kantor itu ada Darius dan pasti juga ada istri Darius di sana karena Senna Adalah dokter forensik yang berdinas di kantor polisi tempat Darius berdinas.
"capt, aku menolak dipindahkan. Aku tidak mau kembali lagi ke kantor itu." Nana berusaha untuk menolak, karena dia sungguh enggan bertemu dengan Darius dan juga istrinya. Setahun ini Nana berusaha mati-matian untuk melupakan Darius, walaupun perasaannya masih sama. Bagaimana mungkin dia melupakan Darius sedangkan Darius adalah Cinta pertamanya, mereka berjuang sama-sama untuk menjadi seorang polisi walaupun pada akhirnya Darius meninggalkannya hanya demi pangkat.
"Aku tidak memberimu pertanyaan, tapi aku memberimu perintah. Ini tidak bisa dibantah. Mau tak mau, suka tak suka kau harus kembali pindah kesana. Ada pembagian tim di sana, forensik, dan 3 detektif salah satu detektifnya adalah kau."
Jantung Nana berdetak sangat kencang ketika mendengar itu, "Tunggu, apa dokter forensik yang akan bergabung adalah ...."Nana bahkan tidak sanggup lagi meneruskan ucapannya ketika membayangkan, Sena yang akan menjadi forensik di timnya.
"Hmm, tepat seperti dugaanmu. Forensik yang akan bergabung dengan kita adalah nona Sena, dan yang paling mengejutkan Darius juga bergabung di sana dia akan bergabung di Timmu."
Seluruh tubuh Nana terasa lemas ketika mendengar itu, setahun berjuang untuk melepaskan luka yang membelenggunya, tapi ternyata sumber lukanya kembali datang. Sekarang Nana bisa apa, dia tidak bisa apa-apa selain hanya menurut karena dia hanya bawahan.
"Maafkan Aku, tapi ini perintah langsung dari komandan."Steven langsung menepuk bahu Nana hingga Nana tersadar, wanita itu tersenyum namun senyumannya penuh luka.
"Tidak apa-apa, Capt. Aku mengerti, ini tugas dan aku tidak boleh mencampurkan urusan pekerjaan dan pribadi."
Satu minggu kemudian
Nana turun dari mobilnya, wanita itu berdiam diri sejenak sebelum melanjutkan langkahnya. Hari yang paling menakutkan bagi Nana tiba, hari di mana dia akan kembali ke kantor tempatnya bekerja dan otomatis dia akan bertemu dengan Darius dan juga Sena.
Jangan ditanyakan betapa pedihnya hati Nana saat ini, yang pasti hatinya benar-benar pedih. "ITS oke Nana, kau hanya bekerja tidak lebih." Setelah berusaha meyakinkan dirinya, akhirnya Nana pun melanjutkan langkahnya.
Baru saja Nana akan membuka pintu, tiba-tiba tubuh Nana Dia membeku ketika pintu terbuka dari dalam, hal yang paling menyakitkan karena ternyata yang membuka pintu dari dalam adalah Darius dan ada Sena yang sedang menggandeng tangan mantan kekasihnya.
Ketika melihat Nana, Darius sempat menghentikan langkahnya sejenak. Jujur dia juga merasa terkejut ketika melihat Nana ada di kantornya lagi, karena dia belum tahu bahwa dia akan setim dengan Nana.
Senna yang berada di samping Darius langsung menarik tangan suaminya, terlihat jelas bahwa Senna tidak menyukai Nana.
Padahal barusan Darius ingin menyapa Nana.
"Aku dengar dia bertugas lagi di kantor ini, Aku tidak mau kau menyapanya." Ketika sudah berada di luar kantor, Sena langsung menghempaskan tangan Darius membuat Darius menggaruk tekuk yang tidak gatal.
Jika ditanya apakah Darius masih mencintai Nana, jawabannya dia tidak tahu karena menikah dengan Sena pun Darius tidak merasakan kebahagiaan, tapi ketika menikah dengan Senna hidup Darius membaik, Darius menganggap bahwa cinta tidaklah penting. Tapi ketika melihat Nana lagi barusan, jantung Darius berdetak sangat kencang, debaran demi debaran datang kembali menerjang lelaki itu.
****
Waktu menunjukkan pukul 02.00 siang, Nana yang sedari tadi diam di ruangan temannya keluar dari ruangan tersebut karena sudah waktunya dia melakukan meeting bersama komandannya.
Ketika dia akan masuk ke dalam ruangan meeting, tiba-tiba tubuh Nana kembali terdiam, ketika melihat dari arah berlawanan di mana muncul Darius dan juga Sena.
"Kau ikut dalam meeting ini?"untuk pertama kalinya Sena menegur Nana, karena dari dulu wanita itu tidak level berteman dengan polisi yang berpangkat rendah seperti Nana, barusan dia refleks bertanya karena yang dipanggil ke dalam ruangan meeting adalah tim yang akan dibentuk dan jika Nana hadir berarti Nana akan masuk ke dalam timnya atau tim lain.
Nana berdehem kemudian dia tersenyum, dia mengetahui bahwa wanita di depannya ini tidak menyukainya, dan Nana juga berusaha untuk tidak melihat ke arah Darius.
"Hmm, aku ikut dalam meeting ini."
Sena mendadak kesal ketika mendengar ucapan Nana, wanita itu masuk mendahului. Hingga kini di luar hanya ada Darius dan Nana.
"Apa kabarmu Nana?"tanya Darius tanpa tahu malu.
"Baik." Setelah mengatakan itu Nana lebih memilih untuk langsung masuk ke dalam ruangan meeting.
"Jadi, kita setim dengan dia?" Senna langsung protes ketika komandan mengumumkan nama timnya, dia sudah menebak bahwa Nana akan satu tim bersamanya, tapi tadi Senna masih berharap bahwa Nana akan masuk dalam tim lain, karena memang bukan hanya satu tim saja yang akan di bangun.
"Apa ada masalah Nona Senna?" tanya Leo yang tak lain komandan yang memberikan perintah. Senna langsung tergagap barusan dia berbicara secara refleks, walaupun dia seorang putri petinggi kepolisian tapi dia selalu menjaga image, dan sepertinya setelah tau bahwa Nana masuk kedalam grup yang sama, dia harus meminta bantuan dari ayahnya agar memindahkan Nana ke tim lain.
Ketika Senna terihat keberatan dengan keputusan komandan, Nana sama sekali tidak berekasi tentu saja karena dia sedang membayangkan betapa mengerikannya ketika dia harus bekerja sama dengan sumber lukanya. Tapi Nana bisa apa, wanita itu tentu tidak bisa berbuat apa-apa, tidak mungkin dia keluar dari kepolisian hanya karena kasus ini.
Akhirnya acara meeting pun selesai, satu persatu keluar dari ruangan meeting, higa di ruangan metig hanya ada Darius dan Senna saja.
"Sebenarnya apa yang kau risaukan" tanya Darius lemah lembut.
"Kau masih bertanya? Jelas-jelas aku tidak suka dia ada tim kita. Bagaimana jika dia menggodamu lagi?"
Darius menghela nafas, dia mulai bingung meyakinkan istrinya. Apalagi emosi Senna selalu menggebu-gebu ketika tidak menyukai sesuatu.
"Sayang, mana mungkin aku tergoda. Jika kita satu timpun, aku akan selalu bersamamu." Seperti biasa, Darius menjelaskan dengan sabar dan penuh ketulusan. Hingga mood Senna sedikit membaik.
****
Ga romantis lu mah, Jayen 🤭🤭🤭
Lqgu Gamma 🤣