NovelToon NovelToon
Hantu Penghisap Darah

Hantu Penghisap Darah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Hantu / Tumbal
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Berawal dari sebuah mitos yang diceritakan dari mulut ke mulut cerita itu mulai menjadi kenyataan. Satu persatu warga meninggal, mereka dibunuh, darah mereka diambil untuk kelangsungan hidup entitas lain yang mengancam kehidupan.

Beberapa remaja desa mulai mencari tahu tentang makhluk tersebut demi menghentikan tragedi mengerikan.

Makhluk itu ada diantara mereka, dia menyamar untuk memangsa.

*

Cerita ini karya orisinil author, mohon untuk tidak melakukan plagiat. Mari kita saling menghargai dan mendukung.

Jangan lupa ikuti ig @aca_0325

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Kelopak matanya bergerak-gerak sebentar kemudian terbuka lebar. ia meringis menahan sakit saat mengubah posisinya menjadi duduk, badannya terasa sakit sekali. Tiap-tiap persendian terasa remuk, diperhatikan tangannya yang tergores. Apa yang telah terjadi? kenapa tangannya penuh memar.

"Apa yang telah terjadi padaku?" melati meringis memegangi lengan kanannya yang berdenyut nyeri. Ia berada dalam ruangan serba hitam, bola kristal merah yang menggantung di langit-langit ruangan cukup menerangi seluruh ruangan. Disamping ranjang tempatnya berbaring tadi terdapat nakas, lalu ada meja yang diatasnya terdapat setangkai mawar merah menguarkan aroma wangi.

Aroma wangi dari bunga tersebut menimbulkan perasaan tidak nyaman, padahal mawar adalah bunga yang cantik, harum dan mempesona. Tetapi, melihat bunga itu ada disini, warna merah dari mawar dipadukan dengan meja yang berwarna hitam membuat merinding.

Matanya memejam sejenak, ia ingat pergi ke desa mati bersama Sultan, teman karibnya. Mereka mengikuti Nia yang hendak menikah. Disana ia bertemu dengan seorang pria bernama Anzan, orang itu itu melakukan sesuatu pada Nia saat terikat di tiang besi.

"Kau sudah sadar?"

Pintu terbuka lebar, sosok jangkung berjalan masuk sambil membawa nampan di kedua tangannya. Rambut cokelatnya belah tengah jatuh sebagian pada wajahnya yang tertutup topeng. Sepasang bola mata sepekat malam terlihat tajam seperti pisau yang baru diasah, tenang seperti sungai yang mengalir di marina Flores, dia Arion keres, pemuda misterius dari kegelapan.

Arion? kenapa dia ada disini? batin melati heran. ia meremas kuat ujung seragam sekolahnya yang sudah lusuh, matanya terus mengikuti pria itu yang sudah semakin mendekat. Pria yang senantiasa mengenakan pakaian serba hitam itu berhenti tepat di depan melati, netra tajamnya menelisik wajah melati sebentar kemudian duduk di pinggir ranjang setelah terlebih dahulu meletakkan nampan diatas meja.

"Tidak perlu takut Nyx, aku tidak akan menyakitimu." Ujar Arion lembut berdiri sebentar mengambil nampan, tangan kanannya sekarang hanya memegang sebuah mangkok.

Haruskah melati senang karena Arion masih menganggapnya sebagai Nyx. Tapi, bagaimana kalau pria itu mengetahui yang sebenarnya? bisa mati melati dibunuhnya.

aku harus memikirkan cara untuk pergi dan mengelabui nya. Otak melati terus memikirkan cara, menggali tiap sudut memorinya barangkali ada secuil kenangan yang bisa dijadikan acuan. Seperti, mengingat adegan klise dari film yang pernah ia tonton atau sebuah cerita lampau tentang seorang anak yang kehilangan ingatan.

"Minumlah," Arion meletakkan mangkok tersebut diatas pangkuan melati, "Aku sengaja mengambilkan untukmu,"

"Apa ini?" Tanya Melati sambil melirik benda bulat tersebut. Isinya berupa cairan berwarna merah pekat, bukan air, tetapi apa? apa mungkin isinya wine atau anggur?

"Kenapa kau memberikan aku wine?" Melati tidak mengerti, ia sedang sakit seharusnya Arion memberinya bubur atau apapun itu yang menyehatkan bukan malah sejenis alkohol.

"Itu darah kesukaanmu." Arion tersenyum, ia duduk disamping melati, memperhatikan setiap inci wajah gadis itu.

"A-apa?"

Melati yang kaget tanpa sengaja menjatuhkan mangkok tersebut, pecah berserakan di lantai, beberpa serpihannya mengenai kaki, sementara isinya tumpah membasahi lantai. Punggung kakinya mengeluarkan darah, ia melirik takut pada Arion.

Mata hitam Arion menatap lekat kaki Melati yang terluka. Sedetik kemudian ia mendongak, hidungnya kembang kempis.

"Nyx," Suara Arion terdengar berat sekali, ia mendekati melati, "Kenapa kakimu mengeluarkan darah manusia?"

Mampus. Apa yang harus aku katakan? Melati bergerak gelisah di tempat duduknya. ia beringsut menjauh hingga tubuhnya mentok di kepala ranjang, tak bisa bergerak lebih jauh. Ia harus cepat mencari alasan atau orang ini akan membunuhnya.

"Kenapa kau diam saja?" Arion menggeram, tangannya mengepal, bukan marah melainkan menahan gejolak dalam dirinya. Ada dorongan besar untuk menerkam gadis itu, sebisa mungkin Arion menahannya.

"A-aku, Aku-" Melati memutar bola matanya, mencari alasan paling masuk akal yang harus ia katakan.

"Kenapa kau gugup sekali? kau kenapa?" Arion mendekat, ada keheranan diwajahnya melihat melati yang tidak bisa duduk diam.

"Begini," Melati memperbaiki posisi duduknya menjadi tegap agar terlihat lebih percaya diri, "Sejujurnya aku tidak ingat kau siapa. Aku hilang ingatan,"

Opsi hilang ingatan sepertinya adalah yang terbaik. Ia harus mengarang cerita se-real mungkin agar Arion mempercayainya.

"Aku juga tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan. Darah manusia? Kenapa kita makan darah?" Tanya melati heran, lebih tepatnya berpura-pura heran.

Diam-diam melati memperhatikan Arion, ia tidak bisa melihat wajah pria itu, ada topeng hitam yang selalu menutupi wajahnya. Ia jadi penasaran wajah seperti apa yang disembunyikan dengan topeng itu.

"Apa yang terjadi? bagaimana mungkin kau kehilangan ingatanmu?"

"Entahlah. Aku tidak bisa mengingatnya, saat aku tersadar aku sudah berada dirumah Alisa. Dia menolongku." ucap Melati tersenyum, senang sekali Arion mempercayainya.

"Alisa, " Arion nampak berpikir, lalu ia menoleh sepenuhnya pada Melati. "Tidak apa-apa jika kau tidak bisa mengingatku. Biarkan aku mengobati kakimu yang terluka."

Pria itu berjongkok, tangannya mengusap perlahan diatas punggung kaki Melati yang terluka. Kabut hitam memenuhi ruangan, lalu saat kabut menghilang luka itu lenyap tak berbekas.

"Terimakasih," Ucap melati. Setelah ini ia harus memikirkan cara agar bisa kembali ke desa. Ia sangat mencemaskan Sultan yang tertinggal di desa mati. Secepatnya ia harus kembali dan menjemput Sultan, khawatir pria itu masih ada disana.

Pintu terbuka. Seorang wanita mengenakan pakaian maid masuk sambil menundukkan kepala, dia menjura hormat pada Arion.

" Ada apa Rein?" Arion bertanya, Ia kembali duduk menunggu wanita bernama Rein itu bicara.

"Ada dua orang tamu diluar, tuan. Mereka ingin bertemu, tuan." Rein menjawab lembut tanpa mengangkat kepala.

"Baiklah. Rein, tolong ambilkan lagi makanan." Arion berpikir sejenak lalu menoleh lagi pada melati, "Aku akan menemui mereka. Kau tunggulah disini, Rein akan mengambilkan makanan untukmu."

Sepeninggal Arion, ruangan itu kembali hening. Melati tidak ingin makan apalagi makan darah, memikirkan saja sudah membuat perutnya mual.

...*...

Ketukan pada anak tangga membuat dua orang yang sedang duduk menunggu diatas sofa menoleh, Arion menuruni tangga sembari mengamati dua orang yang duduk di ruang tamu rumahnya.

"Oh, astaga, ternyata Alisa vannera." Kata Arion berpura-pura terkejut, Ia duduk didepan kedua tamunya.

" Ada apa?"

"seorang Arion ternyata memang tidak mengecewakan, kau langsung bertanya tanpa basa-basi. Aku tahu kau membawa Nyx kemari, aku akan membawanya pulang." kata Alisa

"Pulang?" Arion terkekeh, kedua kakinya disilangkan, "rumahnya ada disini. Pulang kemana yang kau maksud?"

"Tempatnya bukan lagi disini, Arion. Sudah ratusan tahun, kuharap kau mengerti. Aku tidak ingin bersiteru denganmu karena itulah aku datang secara baik-baik."

"Aku juga tidak ingin bersiteru. Aku akan memanggilnya dan menanyakan dimana dia hendak tinggal." ucap Arion sembari menyuruh maid-nya memanggil Melati.

Tak lama kemudian Melati datang. Hampir saja Ia memeluk Sultan jika Alisa tidak segera memberi peringatan.

"Ayo kita pulang!" Ajak Alisa dingin, kedua tangannya sudah gatal ingin memukul Melati.

" Kau ingin tinggal dimana, Nyx?" Tanya Arion.

"tentu saja bersama Alisa,"

Setelah itu Arion membiarkan ketiga orang itu pergi, ia tersenyum dibalik topengnya.

"Tuan, kenapa kau membiarkan mereka pergi?" Rein muncul di belakang Arion sebagai bayangannya.

Arion tidak menjawab melainkan mengajak Rein untuk mengikuti ketiga orang itu, ia bergerak cepat dibawah sinar rembulan merah. Tatapannya tidak terlepas dari Melati yang sudah jauh didepan sana.

...***...

Jangan lupa vote, komen dan subscribe yaa

follow IG @aca_0325

1
Zea Kaysan
ini masih lanjut ngga sih. lama banget gak up
Husein
kak oThor kok belom lanjut lagi?
Poetri Ammor
ini masih lnjt gk sih
Zea Kaysan
udah 3 hari GK up ya. udah nungguin terus Mlah GK up
Husein
mulai sedikit paham mendengar kisah Alisa
Zea Kaysan
kok belum update ya
Husein
apakah Nia akan bangkit kembali dg bantuan makhluk itu?
kenapa Nia tdk dibangkitkan seperti Dewi?
Husein
wah siapa itu?
Sky Clouds
lanjut
Husein
melati ini ga ada takut-takutnya 👍
Husein
iii kok ada sup manusia.... bang Asep kanibal? ato ada maksud tertentu dg memakan daging manusia?
apakah Baron yg culik bayi sbg syarat buat hidupin Nia?
Husein
wah byk kejutan ya... kini melati akhirnya mencurigai sahabat nya sendiri, Mahendra dan sultan...
apakah mereka dr awal sdh mentargetkan melati?
desa ini, benarkah ada manusia nya?
selain Mahendra dan sultan, sekarang pun aku curiga melati jg sebenarnya bagian dr makhluk kegelapan, hanya blm.menyadari... Krn keluarga melati sendiri bagiku memcurigakan...
dan lagi Krn liat Baron dg mudah membangkitkan sosok yg dah terkubur demi membangkitkan kembali Nia...
Husein
aduh apa ya artinya? aku lupa kak oThor 😔
Husein
kira-kira apa ya isi perjanjian nya?
knp hanya orang tua yg tau...
apakah Asep yg minta makhluk kegelapan buat bunuh manusia tp utk apa? merusak perjanjian?
Husein
tuh kan, pun akhirnya ada kecurigaan ttg sultan.... bisakah sekarang mempercayai Mahendra?
tp siapa yg udah bawa Hendra ke pesta waktu itu ya?
kl melati dan sultan kan diajak sama Alisa..
Husein
wadu pilihan yg sulit....
Husein
apakah Asep yg bantu Dewi menculik Sultan?
ada rahasia apa di buku itu?
Husein
Sultan tiba-tiba hilang, sejenak mikir Sultan adl bagian dr makhluk kegelapan... tp apa iya... slama ini sll sama melati kok
klpun ada yg nyulik apakah Asep ato suruhan Gideon buat mancing melati... hmmm🤔
Zea Kaysan
kok belum update Thor. plis di update lagi dong
Husein
woah ceritanya seru... Asep ato Mahendra yg sedang menyamar jd hantu penghisap darah... ntah knp 2 orang itu tll mencurigakan bgku, mungkin jg mereka sekongkol...
btw, knp melati bs jd incaran Gideon jg ya selain Arion 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!