Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#7
Bryce berjalan ke arah meja bar dan memesan minuman.
Yara dan Hannah sudah lelah menari. Mereka tampak berkeringat dan ingin minum.
Rambut coklat Yara tampak berantakan karena dia mengurainya. Dan Hannah tampak tertawa ngakak karena hal itu.
"Kau seperti orang gila Yara", kata Hannah tertawa.
"Orang gila yang cantik?", balas Yara cuek.
Mereka kemudian menuju meja bar dan duduk disamping Bryce.
Hannah yang mempunyai mata tajam langsung melihat sosok tampan di sebelah Yara.
Hannah menyenggol tangan Yara dan memberi kode padanya.
"What??", tanya Yara.
Mata Hannah menunjuk kepada pria tampan disebelah Yara.
Yara langsung melihat pria di sebelahnya. Yara tahu bahwa Hannah ingin berkenalan dengan pria itu.
Yara mencolek lengan Bryce dan membuat Bryce menoleh padanya.
"Temanku ingin berkenalan denganmu", teriak Yara karena suasana di dalam club sangat bising.
Bryce menyunggingkan senyum miringnya.
"Aku Bryce", jawab Bryce dengan suara beratnya.
"Hai..aku Hannah..dia Yara", kata Hannah.
"Kenapa kau menyebutkan namaku?", tanya Yara pada Hannah.
Hannah tak terlalu mendengarkan Yara. Hannah masih terpukau dengan ketampanan Bryce.
"Hannah..Lance ingin bertemu denganmu", teriak Gaby di belakang Yara.
"Lance?untuk apa?kami sudah putus", jawab Hannah.
"Ayolah", Gaby menarik tangan Hannah dan membawanya menemui Lance.
"Hei..kalian meninggalkanku?", teriak Yara.
"Tunggulah disini ..ini urusan orang orang dewasa", kata Gaby sambil tertawa keras.
"Iiissshhh..kaliaaaann", kata Yara kesal.
Bryce yang ada disebelah Yara tampak tertawa pelan.
"Apa yang kau tertawakan?tidak lucu", kesal Yara.
"Kita pernah bertemu..ingatanku sangat tajam", kata Bryce memulai pembicaraan.
Yara melihat ke arah Bryce dan melihat mata birunya.
"Oh ya?di dalam mimpimu?", balas Yara yang kemudian meminum air dinginnya.
Yara memang tak pernah minum minuman beralkohol karena itu akan membuatnya menjadi semakin brutal dan tentu saja akan membuat orang tuanya marah.
"Di supermarket..kemarin..kau mengejar adikmu dan dadamu menempel padaku..kau tidak ingat?", kata Bryce.
Yara melihat Bryce lagi dan mengingat kejadian kemarin.
"Ah ya kau pria menyebalkan kemarin", jawab Yara yang menganggap Bryce sebagai pria brengsek jika dilihat dari wajah dan penampilannya.
"Apakah adikmu masih selamat?", tanya Bryce.
"Dia babak belur", jawab Yara random.
Bryce tertawa pelan.
"Kau mau kuhajar juga?", tanya Yara.
"Boleh juga..apa aku boleh menentukan tempatnya?", kata Bryce.
"Hah...boleh saja..kau mau kuhajar disini?", tanya Yara menantang.
Bryce menggeleng.
Bryce mendekatkan wajahnya ke telinga Yara.
"Bagaimana jika kita bertarung di ranjang..itu akan sangat seru dan menyenangkan", kata Bryce.
Dan tentu saja hal itu membuat Yara naik darah. Apa yang dipikirkannya tentang Bryce benar adanya. Menurutnya Bryce adalah pria brengsek dan mesum.
Yara tersenyum.
"Coba katakan sekali lagi", kata Yara yang sudah mempersiapkan kepalan tinjunya.
"D-I-R-A-N-J-A-N-G", jawab Bryce dengan mengejanya sangat jelas.
Yara langsung melepaskan tinjunya ke perut Bryce.
BUUGG....
"Owwhhhhh...lumayan juga", Bryce tersenyum menyebalkan sambil memegang perutnya.
"Jika kita bertemu lagi, kupastikan gigimu akan kubuat rontok", geram Yara dan pergi dari hadapan Bryce.
Kali ini, sepertinya Bryce bertemu wanita yang tak biasa. Biasanya wanita akan klepek klepek jika Bryce menawarinya bercinta.
Tapi itu bukan berarti Bryce bebas bercinta dengan siapapun. Bryce selalu menyeleksi wanita yang akan bercinta dengannya.
Dia bukan pria murahan yang dengan gampangnya bercinta dengan semua wanita yang ditemuinya.
Tadi dia hanya menggoda Yara saja karena menurutnya Yara tipe wanita yang temperamental dan justru itu membuatnya terhibur.
**FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤**