NovelToon NovelToon
Gadis Munafik Milik Elang

Gadis Munafik Milik Elang

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Arabella adalah gadis yang selalu mendapat julukan gadis apatis, gadis batu, gadis sombong, gadis angkuh dan masih banyak lagi julukan yang melekat padanya karena sikapnya yang antipati, dingin dan acuh tak acuh pada apapun disekitarnya.
Karena sikapnya itu membuat orang-orang di sekitarnya menjauh dan membencinya bahkan banyak yang mencacinya. Hal itu pula yang membuat seorang Elang Bahuwirya sangat membencinya.

Lalu apa jadinya jika Bella menjadikan sikapnya itu hanya sebagai topeng belaka. Topeng yang ia gunakan untuk menutupi segala luka di hatinya.

Dan bagaimana permainan takdir akan membawa Elang yang sangat membenci Bella malah saling terikat sebuah benang merah karena jebakan dari Bella.

"Walau di dunia ini hanya tersisa satu wanita, aku tetap tidak sudi mencintai gadis angkuh dan sombong sepertimu!!" ~Elang~


"Aku juga tidak mengharapkan itu!!" ~Arab

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Pagi Bella di rumah sakit sudah sangat suram karena kedatangan tamu yang tidak pernah di inginkan Bella.

"Nak Elang, gimana keadaan Bella??" Mirna melihat keadaan Bella yang masih terbaring lemah ditempat tidur.

"Kata dokter hanya tinggal pemilihan saja Tante" Jawab Elang, sementara yang menjadi tokoh pembicaraan hanya diam melihat keluar jendela. Matanya malas melihat kedua wanita yang sudah merusak suasana paginya.

"Syukurlah kalau begitu. Bella, Tante sudah masakin masakan kesukaan kamu loh. Kamu belum sarapan kan? Tante siapin ya?" Dengan lembut Mirna mengajak Bella berbicara.

"Biar aku yang suapi Bella Ma" Marisa mengambil alih makanan dari tangan Mirna.

"Ayo Bella, mumpung masih hangat" Marisa menyodorkan sendok ke depan mulut Bella. Sementara Bella hanya menatap makanan di depannya dengan datar.

"Bella!!" Tegur Marisa lagi dengan suaranya yang halus. Elang sudah kesal sendiri melihat Bella yang diam saja.

PRANGG..

Bella menepis sendok dihadapannya hingga terlempar berserakan di lantai.

"BELLA!!" Elang membentak Bella.

"Apa kau tidak bisa menghargai perhatian orang di sekitarmu Bella?" Geram Elang melihat sikap angkuh Bella. Sungguh Bella semakin buruk di mata Elang.

"Aku tidak butuh!!" Bella membalas Elang dengan datar. Bella sudah tidak mempan lagi dengan bentakan, hinaan dan cacian dari siapapun termasuk Elang.

"Sudahlah Elang, mungkin Bella belum lapar" Marisa mencoba menengahi mereka berdua.

"Tapi dia selalu begini Marisa!! Tidak pernah berubah sama sekali, padahal nyawanya hampir saja hilang tapi tidak ada niatan di hatinya untuk bertaubat sama sekali!!" Elang mengeluarkan otot lehernya. Seperti kutukan untuknya menikahi seorang Bella.

Bella tak peduli dengan ucapan Elang, ia memilih membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata. Tak mempedulikan tiga orang itu menatap dirinya tajam.

"Sebaiknya kita pergi saja dari sini!! Biarkan dia sendiri, bukankah ini yang dia inginkan. Kesendirian dalam hidupnya yang mengenaskan!!" Elang meninggalkan ruangan itu di ikuti Marisa dan Mirna di belakangnya. Mira sempat menoleh ke arah Bella sekilas, menatap wanita cantik yang sedang menutup matanya itu dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

Bella membuka matanya setelah mendengar suara pintu tertutup. Matanya bergerak menuju pintu yang menelan ke tiga orang tadi. Bella tersenyum sinis mengingat ucapan Elang tadi.

-

-

"Marisa, ada yang ingin kutanyakan padamu" Elang menatap Marisa yang berada di depannya sedangkan Mirna berada di samping Marisa.

"Iya, ada apa Lang?" Marisa menghentikan makannya.

"Soal Bella" Ucapan Elang membuat Mirna mengangkat kepalanya.

"Bella? Kenapa??"

"Kejadian seperti ini apa pernah terjadi sebelumnya? Emm maksudnya Bella diracuni oleh seseorang?" Pertanyaan Elang membuat Marisa membuka mulutnya karena terkejut.

"Apa?? Jadi Bella sempat di racun sebelumnya?"

"Iya, apa.kau tau?" Elang kembali bertanya, ia melihat ke dua wanita di depannya secara bergantian.

"Kita malah nggak tau sama sekali kalau Bella sempat keracunan Nak Elang" Jawab Mirna.

Elang mengangguk walau di dalam hatinya masih tidak yakin dengan jawaban itu. Kalau tidak mana mungkin Bunda berkata jika banyak orang yang ingin mencelakainya.

"Memangnya kenapa Lang?" Tanya Marisa bingung.

"Nggak papa kok!!" Elang melanjutkan memakan sarapannya.

Marisa dan Mirna saling menatap curiga. Mereka tidak tau maksud Elang menanyakan itu kepada mereka.

Setelah selesai sarapan bersama dengan Marisa dan ibunya Elang tak kembali ke kamar Bella. Sepertinya ia membuktikan ucapannya untuk meninggalkan Bella seorang diri.

***

Disinilah Elang berada saat ini. Di butik milik Bella, Elang ingin mencari jawaban yang belum ia dapat dari Marisa.

"Mita" panggil Elang.

"Iya Pak Elang" Mita mendekati Elang yang sudah berdiri dengan gagahnya di ruangan milik Bella.

"Ada yang ingin aku tau darimu!!" Sepertinya salah jika Elang menyebut Bella angkuh karena dirinya pun sama saja pria angkuh.

"Apa itu Pak Elang? Saya sedang sibuk jadi tidak bisa lama!!" Jawab Mita melihat jam yang melingkar pada pergelangan tangannya.

"Cih.. Bos dan anak buahnya sama saja, belagu!!" Cibir Elang.

"Kalau tidak jadi saya pergi sekarang!!" Mita memutar tubuhnya.

"Apa benar Bella sudah pernah keracunan sebelum ini?" Pertanyaan Elang menghentikan langkah Bella.

"Untuk apa Pak Elang ingin tau soal itu biasanya juga tidak peduli!!" Ketus Mita.

"Jawab saja pertanyaan ku Mita!!" Hardik Elang membuat Mita sedikit takut.

"Iya"

"Kapan?" Tanya Elang lagi.

"Sudah lama, lebih dari satu tahun yang lalu" Mita menatap acuh tak acuh kepada suami bosnya itu.

"Siapa yang melakukan itu?" Elang masih penasaran tentang hal yang selama ini Bella sembunyikan.

"Tentu saja orang yang ingin m*mb*nuhnya!!" Kesal Mita karena Elang tiba-tiba banyak bertanya tentang Bella. Padahal sebelumnya pria itu sama sekali tidak peduli pada istrinya sendiri.

"Bella mendapat ancaman pemb*nuhan??" Kaget Elang. Dia tak menyangka ada yang benar-benar menyingkirkan gadis batu seperti Bella.

"Hemmm" Gumam Mita malas.

"Tapi siapa orangnya?" Batin Elang.

"Sudah selesai keponya kan Pak Elang? Kalau begitu saya pergi, saya sibuk" Mita meninggalkan Elang yang masih melamun tanpa menunggu jawaban dari Elang.

***

Elang kembali ke rumah sakit saat hari sudah menjelang malam karena ada hal yang harus di selesaikan di kantornya, setelah kembali dari butik Bella.

"Hey bro!!" Elang dari kejauhan sudah melihat Rayan menyapanya.

"Ngapain lo disini?" Selidik Elang.

"Ya mau ngapain lagi, jenguk pujaan hati gue lah. Ngomong-ngomong kalau lo pergi biar gue aja yang jagain istri lo dong Lang. Kasian dia sendirian di sana" Rayan menepuk pundak Elang sedikit keras.

"Apaan sih lo, ngapain juga gue harus minta lo jagain dia?"

"Ya kan biar gue bisa deket dia terus" Rayan menaik turunkan alisnya.

"Serah lo deh!!" Ketus Elang.

"Ya udah deh, gue pulang dulu. Besok gue dateng lagi. Dengan senang hati gue bakal jagain istri lo" Rayan mengedipkan satu matanya kepada Elang.

"Berisik, sana lo pergi!!" Elang mendorong tubuh Rayan menjauh darinya.

"Santai dong bro ngga usah cemburu gitu, katanya nggak cinta!!" Cibir Rayan mulai menjauh.

"N*jis cemburu sama lo!!" Suara pelan Elang masih di dengar Rayan. Namun Rayan hanya tersenyum miring tanpa membalas kalimat terkahir Elang.

-

Elang membuka pintu ruang inap Bella dengan pelan. Menatap miris wanita yang di bencinya itu, terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan tangan tertancap jarum infus dan selang oksigen di terpasang di hidungnya. Hanya terbaring sendiri tak ada siapapun di sampingnya.

Elang mendekat semakin mendekat hingga tepat berada di samping Bella yang sedang terlelap. Di tatapnya wajah Bella dari posisinya yang sedang berdiri.

"Cantik" Batin Elang. Bella memang cantik Elang mengakui itu, tapi semua itu tertutup dengan semua sikap buruknya. Dan Elang benci itu bahkan sangat benci.

Dreett dreettt..

Elang memutuskan pandangannya dari wajah Bella saat mendengar getaran ponsel Bella di atas nakas. Ada sebuah notifikasi pesan masuk di sana. Elang melirik pesan yang sedikit terlihat di lock screen ponsel Bella. Elang memperhatikan Bella lagi setelah membaca potongan pesan itu.

"Siapa yang sedang di cari Bella!?" Semakin banyak pertanyaan di hati Elang.

-

-

-

-

Happy reading😘

Jangan lupa tinggalkan jejakmu😘

1
cetom😘😘
kania?
Yen Yen
Luar biasa
yellya
100 kata untukmu Elang..bodoh😡😡😡😡
yellya
😭😭😭😭😭😭😭😭tragis bngt sih kamu bella
yellya
ya ampun ni beneran sakit lho 💔💔💔💔💔💔💔
Wiwik Andayani
Yg ginjalnya 1 itu Bella apa elang,pernah baca sptnya bella
yellya
Luar biasa
Mrytl22
Wkwk😂
Moreno
Boleh gak sih berharap Bella meninggal? Toh hidup dia gak ada artinya. Dito pun juga sudah rela mati untuk membalas dendam.
aaah kasihan Mita 😢
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒆𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏𝒏 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓" 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒓𝒂𝒔 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔 𝒚𝒈 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒕𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒕𝒉𝒐𝒓 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒃𝒚 𝑺𝒂𝒅𝒆𝒘𝒂 𝒍𝒂𝒉𝒊𝒓 👏👏👏
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝑴𝒊𝒕𝒂, 𝑹𝒂𝒚𝒚𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒕𝒐 𝒚𝒂 𝒔𝒌𝒓𝒏𝒈 𝒌𝒐𝒌 𝒈𝒌 𝒅𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒊𝒏 𝒍𝒈 🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒔𝒊𝒌𝒐 𝒌𝒍 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝟏 𝒈𝒊𝒏𝒋𝒂𝒍 𝒋𝒅 𝒌𝒍 𝒑𝒂𝒔 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒓𝒔 𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒏𝒕𝒂𝒖 𝒅𝒐𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓"
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑬𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒈𝒐𝒎𝒃𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒉 😅😅
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕𝒊 𝑩𝒆𝒍𝒍𝒂 🤭🤭🤭
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒑𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝑬𝒍𝒂𝒏𝒈
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓𝒏𝒚𝒂 𝑩𝒆𝒍𝒍𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒂𝒎𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝑬𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 👏👏
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒎𝒃𝒂𝒌 🤔🤔
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝑴𝒊𝒓𝒏𝒂 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒚𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒅𝒊 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏𝒊𝒏
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒓𝒂𝒔 𝒆𝒎𝒐𝒔𝒊 𝒔𝒖𝒎𝒑𝒂𝒉 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!