NovelToon NovelToon
Putri Kecil Pemuas Dady

Putri Kecil Pemuas Dady

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".

Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Ditatapnya wajah Naura yang luar biasa begitu bersinar dan cantik manis serta mempesona itu, bahkan jika saat ini ada ribuan bidadari yang hendak turun ke bumi mereka akan mengurungkan niatnya setelah melihat di bumi sudah ada gadis secantik Naura.

Tapi pandangan Gilbert dibuat melotot tajam, pantas saja para anggota group Limson yang kebanyakan masih usia muda sampai tidak berkedip sekalipun memandangi Naura. Lihat saja, gadis ini memakai rok super min dan atasan yang begitu mini sampai-sampai bagian perutnya terlihat jelas.

"Mengantar muffin kenapa berpakaian seperti ini?"

"Apa? Pakaian ku lengkap, aku pakai atasan dan juga pakai bawahan bahkan aku pakai b r a dan celana da lam kok Dad, nih kalau engga percaya lihat saja!" Naura membusungkan dadanya.

Membuat Gilbert secara naluri langsung melihat kearah dada kencang dan terlihat sangat bulat milik Naura.

"Jangan berpakaian minim seperti ini kalau datang ke markas, kau tau tatapan-tatapan para buaya itu seperti ingin menerkam mu,"

"Para buaya? Lalu bagaimana dengan rajanya para buaya itu, apa dia juga sangat ingin menerkam ku saat ini?"

Naura benar-benar seperti sedang menantang kebuasan seorang buaya yang sudah belasan tahun tertidur.

"Sudahlah aku mau pulang, aku tidak mau bertemu Dady terlalu lama,"

Namun lagi-lagi Gilbert meraih tangan Naura.

"Masih ngambek?"

"Entahlah,"

Berbeda dengan Gilbert yang terus menatap wajahnya, Naura lebih memilih menatap ke segala arah.

Gilbert melangkah mendekati Naura membuat Naura replex melangkah mundur, tapi Gilbert kembali melanjutkan langkahnya semakin dekat dengan Naura hingga Naura pun tak lagi bisa berjalan mundur karena dibelakangnya sudah ada rak-rak buku yang membuat Naura saat ini terhimpit diantara tubuh Gilbert dan rak buku-buku.

Tidak ada celah untuk Naura bisa keluar dari himpitan ini, satu tangan Naura masih digenggam erat oleh Gilbert sementara satu tangan Gilbert yang satunya meraih pipi chubby Naura.

Membuat wajah Naura mendongak keatas menatap wajah Gilbert yang sejak tadi memandangi wajahnya.

"Katakan apa yang membuat mu marah tiba-tiba pada Dady!"

"Aku mau pulang,"

Naura berusaha mendorong tubuh kekar Gilbert tapi semakin Naura mendorong tubuh kekar Gilbert maka Gilbert akan menahannya hingga tubuh keduanya pun menempel, kedua tangan Naura kini berpegangan pada dada bidang Gilbert.

"Katakan dulu kenapa kau semarah ini pada Dady?"

"Tentu saja aku marah, Dady akan kembali kan pada Bibi Leya? Sekarang orang dari masa lalu Dady hadir kembali, dan aku sudah tidak lagi kan menjadi prioritas Dady?"

Satu tangan Gilbert masih memegangi pipi Naura, tapi satu tangannya yang lain kini sudah melingkar dipinggul Naura.

"Jadi ini semua karena Leya? Kau khawatir aku kembali pada Leya?"

"Memang begitu kan Sabia pasti akan meminta ayah dan ibunya bersatu kembali, tentu saja Dady akan menurutinya dan akan menikahi bibi Leya!"

"Itu pemikiran mu kan?"

"Iya memang pemikiran ku!"

"Lalu kenapa kau marah pada Dady atas pemikiran mu sendiri? Atas semua spekulasi yang kau buat sendiri? Kenapa tidak bertanya langsung pada Dady?"

"A-aku, untuk apa aku bertanya toh aku sudah tau jawabannya,"

"Tidak bisa seperti itu Nola, kau marah pada Dady itu atas pikiran mu yang menduga-duga sendiri tanpa mau bertanya terlebih dahulu,"

"Apa bedanya? Menduga-duga juga adalah fakta yang tertunda!"

"Kenapa bibir mu terus mengomel?"

"Karena aku kesal pada mu Dad,"

Belum selesai Naura berbicara Gilbert sudah melu mat bibir Naura, rasanya begitu segar dan memabukkan bagi Gilbert ketika berciuman dengan Naura. Bibirnya yang memberikan kelembutan bagai sehelai sutra, memberikan rasa manis seperti buah yang matang di pohonnya membuat Gilbert selalu ingin me lu mat bibir Naura.

Dilepaskannya ciuman itu oleh Naura.

"Kenapa Dady mencium ku? Cium saja sana bibi Leya!"

Tapi semakin Naura menyebutkan nama Leya, Gilbert justru semakin ingin melampiaskan hasratt yang telah lama dia tahan-tahan, seperti sedang memberikan hukuman pada Naura karena Naura tidak mengerti akan perasaannya.

"Emthh Dad," Naura memukul-mukul dada bidang Gilbert.

Tapi selayaknya vakum cleaner yang sedang bekerja bibir Gilbert malah semakin memperdalam ciumannya, apalagi bibir bagian bawah Naura yang sangat sensual membuat lobak import dibawah sana semakin menegang dan mengeras.

Dilepaskannya perlahan ciuman itu oleh Gilbert.

"Aku pastikan aku tidak akan kembali pada Leya, apapun yang terjadi!"

"Kenapa?"

"Karena kau! Kau sudah meracuni seluruh pikiran dan darahku hingga Dady hanya inginkan dirimu Nola!"

Kedua tangan Naura yang saat ini sedang memegangi dada bidang Gilbert, mulai melepaskan sisa-sisa kancing kemeja yang dikenakan oleh Gilbert.

Hingga bagian atas tubuh Gilbert kini terpampang nyata dihadapan Naura, begitu besar dan kekarnya otot-otot Gilbert hingga tangan Naura pun betah meraba-raba bagian otot-ototnya.

Gilbert yang sudah sangat tinggi bi ra hinya tidak bisa lagi menahan keinginannya untuk melampiaskan naf sunya terhadap Naura. Gilbert sangat ingin dipuaskan oleh putri dari sahabatnya sendiri itu.

Keduanya kembali berciuman, dan ciuman Gilbert perlahan turun keceruk leher Naura, membuat tubuh Naura menggeliat ke sana kemari, tapi Gilbert semakin menekan ciumannya pada leher Naura.

Rak yang berada dibelakang Naura pun semakin tertekan batas aksi Naura dan Gilbert saat ini, buku-buku yang terguncang akibat gerakan meliuk-liuk tubuh Naura sudah mulai berjatuhan kelantai.

Dad pelan-pelan engga sabaran banget, itu udah buku-buku pada jatohan nanti kalau sampai rak bukunya yang jatoh itu Nola bakalan ketiban rak buku Dad😀

Kalau ketiban lobak si enak benjol diperut, tapi ini ketiban rak buku segede itu bisa-bisa benjol dikepala.

Hai guys lagi pada nungguin apa nih, serius banget bacanya?? Sekedar mengingatkan nih maak, kalau diakhir bulan ada Give away jadi jangan sampai lupa untuk memberikan dukungan untuk novel maak yang ini ya😘

1
bhunshin
hhhaaaaahhhhaaaaayyyyy bia udah jinek🤣🤣🤣🤣🤣
bhunshin
Dady 🤣🤣🤣🤣OMG Ampe segitunya Bert Bert Bert geli bgt 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
OMG Bert visualmu bikin para jones (jomblo ngenes) kalang kabut 🤣🤣🤣
bhunshin
visualnya bikin para jomblo ngenes🤣🤣🤣🤣🤣
bhunshin
OMG🤣🤣🤣🤣😭🤣🤣🤣🤣😭🤣🤣🤣🤣😭
bhunshin
yaaaah abis dah 🍆 kopeknya jdi kue cucur
bhunshin
duh pagi² udah dibuat uwoooowww🤣
bhunshin
ada modus dibalik lobak putih/Scowl//Scowl/
Nurshera Hanisa
Luar biasa
Juan Sastra
selalu terthebest 👍👍👍👍
Juan Sastra
kasian mr zie di perkos kos sabia,, awas aja ketagihan nanti
Juan Sastra
la oma larisha kan beda 20 thn sama opa lan,, apa lagi oma di tawan waktu itu, karena di tuduh membunuh putranya opa lan
Juan Sastra
tepar tepar deh loh bi
Juan Sastra
di bikin puanas terus readersnya thorr
Juan Sastra
hamidun dong thorr lama lama di tembak terus
Juan Sastra
apa masih berpungsi lobaknya jazz jika sembuh lukanya
bhunshin: palingan buat kencing doank🤣
total 1 replies
Juan Sastra
gilbert
Juan Sastra
astaga kasihan bert punya anak kok binal
Juan Sastra
semua ada batasnya kali nola.. 😂
Ihda Rozi
Gilbert ini sifatnya hampir sama dengan arthan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!