NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan CEO

Wanita Simpanan CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Diam-Diam Cinta
Popularitas:354.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Demi pengobatan sang ibu, Bella rela menjadi simpanan Steven, CEO PT. Graha Sanatama. Namun, jodoh dan maut di tangan Tuhan. Sang ibu tetap tak dapat diselamatkan.

Setelah ibunya meninggal, Bella melepaskan diri dari Steven. Namun, takdir kembali mempertemukan mereka ketika Bella diperkenalkan kepada keluarga Axel, kekasih barunya. Tanpa di sangka ternyata pria itu adalah adiknya Steven.

Steven cemburu melihat kemesraan Axel dan Bella. Dia nekat merebut kembali Bella dari adiknya itu.

Apakah takdir tetap mempersatukan Bella dan Steven, sedangkan ada hati lain di antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Empat

Nicky langsung menggebrak meja ketika Steven telah hilang dari pandangan. Han memandangi mantan istri atasannya itu dengan mata melotot.

"Kenapa memandangku seperti itu?" tanya Nicky dengan ketus.

"Apa ibu nggak mau makan? Itu semua berserakan!" seru Han.

Nicky melihat ke meja. Semua pesanan yang dia minta telah berserakan. Wanita itu tampak makin kesal. Sebenarnya perutnya lapar, belum makan sejak sore karena dia ke salon buat pertemuan dengan Steven.

Wanita itu pikir, pertemuan ini untuk mengobrol hal tentang mereka berdua. Tapi ternyata hanya untuk memberikan akta cerai.

"Katakan apa yang ingin kau katakan! Aku tak punya banyak waktu!" ucap Nicky ketus.

"Begitu juga denganku, Bu. Aku juga tak memiliki banyak waktu. Aku langsung saja ke masalah utama. Aku ingin memberikan ini. Surat rumah yang ibu tempati saat ini, dan juga surat kepemilikan butik, yang ibu kelola saat ini. Satu lagi butik yang rencananya buat Bella, untuk ibu juga."

Nicky tampak tak terima dengan penjelasan Han. Dia ingin lebih dari yang di beri saat ini. Sebagai mantan istri Steven, dia tak mau kalau hanya dapat sebagian kecil itu saja.

"Apa kamu tak salah? Aku hanya dapat itu dari Steven?" tanya Nicky dengan suara tinggi.

"Aku hanya menyampaikan apa yang Pak Steven berikan. Jika Ibu tak terima, nanti bisa sampaikan pada Pak Steven langsung. Dia masih ada di dalam sana!" seru Han.

Nicky menarik berkas itu, tapi Han menahannya. Hal itu membuat wanita itu marah. Dia memandangi wajah Han dengan tatapan tajam.

"Kenapa kamu tahan? Jangan sok, kamu itu hanyalah kacung. Bukankah Steven sudah meminta kamu memberikan padaku, kenapa kamu tak serahkan sekarang juga!" teriak Nicky.

Han tampak menahan malu karena mereka jadi pusat perhatian. Restoran ini termasuk restoran mahal, sehingga pelanggannya rata-rata pejabat. Pasti tak terbiasa dengan suara besar dan lantang yang di anggap kurang sopan.

"Apa Ibu tak bisa mengecilkan volume suara Ibu? Aku malu karena kita menjadi pusat perhatian. Apa Ibu mau di viralkan?" tanya Han dengan nada mengejek.

Mendengar ucapan Han, Nicky lalu mengedar pandangannya. Dia melihat orang-orang memandangi mereka dengan tatapan sinis. Wanita itu lalu memiliki ide untuk mempermalukan Bella saat mereka keluar nanti. Sekarang dia harus bisa menahan emosi agar terlihat baik.

"Sini surat-surat tuh!" pinta Nicky.

"Aku akan menyerahkan setelah Ibu tanda tangani surat pernyataan ini dulu!" seru Han.

"Sini aku tanda tangani!"

Han lalu menyerahkan surat pernyataan itu, tanpa membacanya, Nicky menanda tanganinya. Dia melihat Steven dan Bella keluar dari ruang VIP sehingga tak membaca terlebih dahulu apa isi dari pernyataan itu.

Ketika Steven dan Bella makin dekat, dia langsung berdiri. Mengambil segelas air. Dia berjalan tergesa ingin menghampiri wanita itu dan menyiramnya. Dia ingin meneriaki pelakor, biar dapat simpatik, dan pembelaan sebagai istri pertama.

Tapi, malang tak dapat di tolak, untung tak dapat di raih, dia terjerembab ke lantai karena licin. Air yang dia bawa dan awalnya buat menyiram Bella tumpah membasahi baju.

Han menahan senyum melihat semua itu. Dia mendekati Nicky yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian.

"Kasihan benar lantainya. Pasti sakit itu ...," ucap Han sambil tersenyum.

Nicky menatap tajam ke arah pria itu mendengar apa yang pria itu ucapkan. Steven dan Bella memandangi wanita itu heran. Kenapa bisa jatuh, padahal lantainya begitu bersih. Mereka tak tahu jika lantai dekat meja itu licin bekas tumpahan makanan.

"Kamu kenapa bisa jatuh? Sudah tua ya? Atau karena kamu yang makin gemuk. Sehingga tak bisa menopang bobot tubuh ya?" tanya Steven sambil meledek.

Nicky menarik napas berat. Dia berusaha berdiri. Menatap tajam ke arah Bella yang memeluk lengan suaminya.

"Sekarang sepertinya kamu sudah tak malu memeluk lengan Steven. Sudah merasa menjadi nyonya besar ya. Ini'kan yang kamu harapkan, aku diceraikan suamiku dan kamu menjadi istrinya. Bisa menguasai hartanya!" ucap Nicky dengan suara lantang agar orang-orang mendengar dan membuat video tentang pelakor dan istri sah.

Namun, di luar dugaannya, tak satu pun dari pengunjung restoran yang membuat video. Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Jangan banyak bicara! Atau kamu mau aku buat diam selamanya!" seru Steven.

Nicky langsung terdiam mendengar ucapan pria itu. Dia takut dengan ancamannya, karena Steven bisa saja melakukan semua itu.

"Apa sudah di tanda tangani surat itu?" tanya Steven sama Han.

"Sudah, Pak!"

"Kamu berarti setuju dengan semua yang tertera di surat pernyataan. Jangan pernah lagi membuat masalah, apa lagi melibatkan Bella. Jika tadi kamu sempat menyiramnya dengan air segelas, aku pastikan kau akan aku siram dengan air cabe se ember!" ancam Steven.

Setelah mengucapkan itu, Steven berjalan meninggalkan Nicky dan juga Han. Pria itu lalu mendekati mantan istri atasannya itu.

"Ini Bu surat-suratnya. Semoga Ibu bisa mengembangkan usaha butik itu," ucap Han. Dia lalu memberikan surat-surat itu. Setelah Nicky menerimanya, Han langsung berjalan meninggalkan wanita itu. Menyusul Steven yang telah terlebih dahulu berjalan.

Nicky lalu membuka surat pernyataan yang tadi dengan tergesa dia tanda tangani. Dia lalu membacanya. Setelah itu dia tampak marah.

"Kenapa aku tak membacanya dulu sebelum menandatangani. Jadi dia hanya memberikan aku itu dan tidak ada lagi uang bulanan. Apa cukup uang dari penghasilan butik saja untuk memenuhi kebutuhanku?" tanya Nicky pada dirinya sendiri. Dia mengepalkan tangannya menahan amarah.

1
Dwi Vella
Luar biasa
Agnesya
Wahh wajah axel hrsnya jd steven lbh keliatan cool 😍😍
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Hera
salam hangat tuh steven sama bella 😄
Juniartii Marpaung
kasihan axel ya.....
Meimei Memei
Luar biasa
Isna mansur
keren ..keren...seru ceritanya...
sherly
smoga Axel bisa untuk menjadi pria normal ..
sherly
Luar biasa
sherly
hahahha sok tau, owalah stev emang nih mesumnya ngk ada obat
sherly
kasar amat Bu, trauma sih boleh Ama pelakor tp kan ngk gitu juga konsepnya...
sherly
baru kali ini suami tak nanya tentang hub suami istri pas hamil .. keren banget stev
sherly
pecatpun percuma toh dah ketahuan rumahmu, yg bener tu kamu beli rumah baru lagi buat Bella, nah yg sekarang buat aku aja stev... hahahahahha
sherly
bisa gitu ya ditunda mau nangis.. siaran ulang...ya bang
sherly
iiih Axel terong makan terong....
sherly
haduh Bella kenapa ngk dibilang ke stev kalo hamil dianya ngarep anak dr kamu loh
sherly
siap2 patah hati bang Axel... kasian- kasian..
sherly
kalo milikmu kenapa kamu buat seperti itu seolah2 Bella ngk ada harganya... hadew stev
sherly
dah brp kali disiram Ama Steven si Bella ngk hamil ya
sherly
ya ampun dah punya bini si Steven... astagaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!