PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Aku langsung masuk dan merebut ponsel Mas Willy.
" Heh Ulat! Pertemanan apa yang kamu maksud Hah? Tidak ada pertemanan antara kamu dan suamiku! Kamu hanya ingin merusak rumah tangga kami kan? Kenapa? Kau suka dengan suamiku? Kau mencintainya dan bermimpi bisa merebutnya? Heh! Khayalanmu terlalu tinggi Nona!" Ucapku sambil menggebu-gebu
" Eh, tidak seperti itu Mbak. Aku sungguh hanya ingin berteman seperti dulu dengan Mas Willy " Ucapnya dengan muka memelas
" Tidak mungkin! Kau tidak ada teman selain suamiku atau bagaimana? Tidak adakah teman perempuan yang bisa kau ajak bercerita Hah? Apa semua teman ceritamu juga laki-laki beristri seperti Mas Willy? Dan apa tadi kau bilang "Mas"? Berhenti memanggil suamiku dengan sebutan Mas! Karena hanya aku yang boleh menyebutnya Mas! Mengerti kau! " Ucapku tajam
" Maaf Mbak, Jika aku membuat Mbak Sarena salah paham. Tapi, aku memang hanya ingin berteman!"
" Tidak, Jangan kau datang-datang menawarkan pertemanan pada suamiku. Jika kau masih saja mendatangi kantor suamiku atau menghubunginya. Maka aku tidak segan-segan memviralkanmu agar di cap sebagai pelakor di seluruh jagat maya ! Ingat itu " Ucapku sambil mematikan video call itu, Aku lempar ponsel ke atas ranjang
" Aku sudah bilang padamu Mas untuk tidak berkomunikasi dengan Ulat itu. Tapi, kenapa kamu terus saja berkomunikasi dengannya. Seberharga itu dia untukmu? " Tanyaku sambil menatapnya tajam
" Eh, tidak sayang. Aku hanya menelfonnya tadi untuk tidak menggangguku lagi " Ucapnya
" Telfon biasa saja apa tidak bisa? Sampai kamu harus melakukan Video Call dengannya Hah? Serindu itu kamu padanya? Sampai tidak melihat wajahnya beberapa jam saja kamu sampai frustasi dan tidak memikirkan aku dan anak-anak? Begitu maksudmu Willy? " Ucapku sinis
" Jaga bicaramu Sarena. Panggil aku dengan sebutan Mas. Jangan langsung memanggil nama, itu tidak sopan " Ucap Mas Willy menatapku tajam
" Kamu marah karena aku tidak memanggilmu dengan embel-embel Mas? Lalu bagaimana dengan aku yang sedang kamu sakiti saat ini? Yang berkomunikasi dan perhatian dengan wanita lain dengan Embel-embel TEMAN? Bisa kamu bayangkan? " Ucapku sarkas
" Kamu sudah dengar sendiri bahwa dia tulus hanya ingin berteman denganku Na, Harusnya kamu tidak seperti ini, Aku tau kamu cemburu tapi tolong jangan seperti ini " Ucapnya
" Oh jadi kamu membelanya Mas? Kamu melindunginya? Oke, Aku juga bisa berbuat seperti yang kamu lakukan padaku. Jika, nanti aku berhubungan dengan seorang laki-laki dan sering berkomunikasi. Bahkan mungkin sering bertemu itu hanya sebatas TEMAN yang tulus dan tidak ada niat apa-apa. Aku tidak ridho kamu berkomunikasi dengan wanita lain tapi, kali ini aku bebaskan kamu berbuat sesukamu dan aku berbuat seperti yang aku mau. " Ucapku padanya
" Ya tidak bisa seperti itu Na, Jika suami bilang tidak boleh. Berarti kamu tidak boleh melakukan itu. Hukumnya dosa Na. " Ucapnya
" Suami seperti apa dulu yang harus aku patuhi larangannya? Sepertimu? Kau tidak pantas Mas. Karena kau sudah membela wanita lain di depanku ISTRImu " Jawabku lagi
" Ayolah sayang, aku minta maaf jangan seperti ini, aku tidak membelanya. Hanya saja tadi dia yang mengatakannya seperti itu " Ucapnya melemah
" Lalu kamu percaya dengan Ulat bulu itu? Iya? Bodoh! Kamu bukan lelaki bodoh Mas, Coba fikirkan lagi. Kenapa dia bisa ada dalam hidup kita saat ini. Jangan terlalu naif kamu menjadi manusia. Tidak ada manusia yang tidak memanfaatkan manusia lainnya ! " Ucapku pedas. Dan langsung berlalu meninggalkan kamar menuju ke ruang TV
entar di Syang Indra lho