NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Suamiku

Merebut Kembali Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: SkySal

Lea Miranda tak pernah menyangka, di usia pernikahannya yang Ke 12 tahun, ia mendapatkan ujian yang begitu berat. Yaitu, dikhianati oleh suami dan sahabatnya sendiri, Arya Dan Chelsea.

Awalnya, Lea memutuskan untuk bercerai dan merasa tak sudi melihat suami dan sahabatnya itu ketika mengetahui perselingkuhan mereka. Namun, ia berubah pikiran ketika teringat bagaimana ia dan Arya membangun rumah tangga, dan bagaimana mereka berjuang dari nol hingga mereka berada di titik yang sekarang.

Akhirnya, kini Lea memilih merebut suaminya kembali. Ia bertekad akan kembali membuat Arya bertekuk lutut di hadapannya dan menghempaskan Chelsea dari hidup mereka.

Bisakah Lea melakukan itu?
Bagaimana caranya ia merebut kembali suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Tak Diundang?

...Selamat membaca, mohon koreksinya jika ada typo atau kosa kata yang salah, ya. 😘...

...🦋...

Makan malam sekarang terasa sangat berbeda bagi Arya, istri dan anak-anaknya yang sempat pergi kini kembali, duduk bersamanya dan menikmati menu makan malam yang Lea masak. Arya sangat senang, meskipun suasananya masih terasa canggung.

"Mama, Jihan sudah kenyang," kata Jihan sembari mengangkat kedua tangannya yang penuh dengan belepotan dengan makanan.

"Kalau begitu ayo cuci tangan tangan." Lea menanggapi dengan santai, meskipun makanan Jihan masih sangat banyak.

Selama ini, Lea memang tidak pernah memaksa anak-anaknya menghabiskan makanan mereka. Selama Lea tahu mereka tidak kekurangan gizi apapun, dan tetap sehat.

Setelah mencuci tangan Jihan, Lea kembali membawa Jihan ke kursinya, agar menunggu yang lain selesai makan. Lea ingin membiasakan kedua anaknya itu makan bersama sampai selesai.

"Sayang, besok Papa yang antar kamu ke sekolah, ya!" seru Arya pada Darrel, ia mencoba mencairkan suasana.

"Terserah," jawab Darrel dengan ketus.

"Sayang?" tegur Lea dengan lembut. "Yang berbicara dengan Darrel itu Papa loh, Mama bilang apa? Orang tua tetap orang tua, harus tetap hormat ya, Nak."

Darrel hanya mengangguk, meskipun dalam hati ia menggerutu kesal. Lea pun tak lagi berbicara, agar Darrel tidak semakin kesal.

Setelah selesai makan malam, seperti biasa Lea akan meminta anak-anak ke kamar, sementara ia dan Bibi akan membersihkan dapur dan juga meja makan bersama.

"Ada yang bisa aku bantu?" Arya menawarkan diri, berharap itu bisa membuat suasana hati Lea membaik.

"Nggak," jawab Lea dengan ketus, membuat bunga harapan Arya yang baru mekar langsung layu.

"Ya sudah kalau begitu," lirih Arya kemudian. "Aku ke kamar dulu, ya." Ia menyentuh kepala Lea dengan lembut, seolah ingin memberi tahu bahwa ia menyayangi wanita itu.

Namun, tindakan Arya itu justru membuat Lea tersenyum sinis.

Arya kembali ke kamarnya, sementara Lea masih melakukan pekerjaannya bersama Bibi.

"Padahal saya bisa mengerjakan ini, Bu," kata Bibi akhirnya. "Ibu seharusnya sekarang istirahat."

"Aku ibu rumah tangga, Bi," jawab Lea. "Jadi sudah sewajarnya mengurus rumah seperti ini, tapi sepertinya aku gagal mengurus suami." Lea berkata lirih di akhir kalimat.

"Itu bukan salah Ibu!" Bibi membantah dengan cepat, seolah ia sudah tahu apa yang terjadi. "Kadang, ombak besar memang akan menerpa rumah tangga yang terlihat sempurna. Tapi saya yakin, Ibu pasti bisa menghalau ombak itu untuk menghancurkan rumah tangga Ibu."

"Bibi benar," sahut Lea sambil tersenyum simpul. "Dan untuk menghalau ombak itu, aku butuh bantuan Bibi."

"Katakan saja, Bu, saya akan bantu."

Lea tersenyum senang mendapatkan dukungan dari ART-nya itu, apalagi peran Bibi akan sangat penting nanti baginya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan dapur, Lea membawa anak-anaknya untuk menggosok gigi. Setelah itu, ia kembali ke kamarnya, di mana Arya sudah menunggu.

"Aku pikir kamu akan tidur sama anak-anak," ujar Arya setelah Lea selesai gosok gigi dan naik ke atas ranjang.

"Kamu berharap begitu?" sarkas Lea.

"Bukan, Lea!" Arya membantah dengan cepat. "Aku ... aku cuma takut kamu begitu."

Lea terdiam, ia memasang raut wajah datarnya. Sementara Arya pun hanya bisa membisu, ia menunggu Lea menjawab dengan cemas.

"Maaf."

Arya terbelalak saat mendengar satu kata yang keluar dari mulut Lea itu, ia merasa salah dengar, atau Lea salah bicara. Namun, Lea kembali berkata, "Maaf atas kata-kata kasarku saat itu, aku sangat marah, kecewa dan sedih."

Lea tertunduk, sementara Arya hanya bisa termangu.

"Rasanya ... sangat menyakitkan dikhianati oleh dua orang yang sangat aku cintai."

Air mata Lea jatuh, bahkan ia mulai terisak.

"Maafin aku, Lea!" Arya langsung menyeka air mata Lea, dan istrinya itu tidak mencegah. Ia justru semakin menangis kencang, hingga Arya menarik Lea ke pelukannya. "Maaf, Sayang, maafkan kebodohanku."

Lea masih terus menangis di pelukan sang suami, bahkan baju tidur Arya sampai basah karena air matanya.

Arya juga tak henti-hentinya mengucapkan kata maaf, hingga tangis Lea perlahan mereda. Setelah itu, tak ada yang mereka bicarakan. Mereka hanya saling berpelukan, hingga keduanya jatuh tertidur.

...🦋...

Keesokan harinya...

Chelsea yang saat ini sedang dalam perjalanan ke kantornya mendapatkan pesan dari Arya, pesan yang membuatnya tersenyum lebar.

^^^Mas Arya^^^

^^^"Ke rumah sekarang, Cheal, ada yang ingin aku bicarakan denganmu."^^^

"Mas Arya ingin membicarakan apa sampai memintaku ke rumahnya? Apa dia sudah memutuskan untuk menikahiku?"

Wanita itu tersenyum sumringah, apalagi yang ia tahu, Lea dan anak-anak sudah pergi dari rumah Arya.

Sementara itu, Arya mengantar Darrel seperti janji pria itu. Ia juga terus berbicara dengan Darrel, berharap hati anaknya itu mencair. Namun, sepertinya Arya harus berjuang lebih keras lagi untuk meluluhkan hari putranya itu.

"Nanti pulangnya Papa lagi yang akan jemput, Sayang," kata Arya sebelum Darrel turun dari mobil.

"Hem," jawab Darrel cuek kemudian ia melompat turun dari mobol sang Ayah.

Arya menghela napas berat, ia menatap putranya yang kini menyapa teman-temannya dengan senyum hangat.

"Papa janji akan membuat kamu terdengar lagi sama Papa, Sayang," gumam Arya.

Setelah mengantar Darrel, Arya kembali pulang dan hari ini dia tidak akan ke kantor. Tentu saja karena Arya ingin menghabiskan harinya dengan Jihan, juga Lea.

Sesampainya di rumah, Arya dibuat terkejut karena ada mobil Chealse yang terparkir di rumahnya.

Seketika Arya merasa cemas, takut, dan panik. Bahkan, ia berpikir sekarang Lea dan Chealse pasti bersitegang.

"Kenapa dia datang ke sini?" gumam Arya sembari turun dari mobilnya. "Apa dia sudah gila?"

Pria itu melangkah cepat masuk ke dalam rumah, tapi ia kembali dibuat terkejut melihat Lea duduk santai berhadapan dengan Chealse. Bahkan, Arya melihat ada cemilan juga teh di atas meja, pertanda sang istri menyambut tamu yang ia pikir tak diundang itu.

Tanpa ia tahu, Lea lah yang mengundangnya.

"Mas, sudah pulang." Lea segera menyambut sang suami yang masih berdiri di ambang pintu.

Chealse hanya bisa menatap Arya penuh tanda tanya, apalagi ia berpikir Arya lah yang mengundangnya ke sana.

"Sini, Mas!" Lea melambaikan tangan pada suaminya itu.

Dengan langkah gontai, Arya mendekati Lea dan duduk di sisinya. Padahal, Lea duduk di sofa single, yang hanya bisa di duduki satu orang. Namun, Arya justru duduk di pinggiran sofa. Sementara Chelsea duduk di sofa yang memanjang, dan ada sisa ruang yang luas di sana.

"Loh, kok duduk di sisi aku?" tanya Lea tiba-tiba yang membuat Arya tercengang, ia menatap Lea dengan bingung, otaknya seketika seperti blank. "Oh, aku lupa, suami pasti duduk di sisi istrinya, padahal sofanya cuma buat satu orang."

Chelsea hanya bisa tersenyum masam mendengar sindiran pedas Lea, dan kini ia menatap Arya dengan marah.

"Oh ya, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian."

1
Suhainah Haris
jangan mau enaknya saja Tante Chil,itu resiko suka sama laki-laki yang sudah punya buntut🤭
M Raihan Afif Siahaan
Luar biasa
Suhainah Haris
perempuan bisa ngurus rumah bisa juga mencari nafkah,sementara laki laki, hanya bisa cari nafkah,ngurusin rumah gak becus,di sekitar kita bertebaran laki"modelan begini
Suhainah Haris
Luar biasa
Masriah Masriah
ceritanya bagus ga bertele tele, dri awal sampai akhir enak di bacanya trimksih kaka. semangat berkarya
Nitnot
Luar biasa
Audrey Chanel
Terima kasih kakak novel keren asyik dibaca.. ❤️
Audrey Chanel
keren booo
Audrey Chanel
yayaya...lupa lg nonton
Audrey Chanel
yaelah minta balikan ya Pa...
Audrey Chanel
syukurin kamu chelsie
Audrey Chanel
mantap Thor
Audrey Chanel
asli ceritamu keren kak author
Audrey Chanel
Bagusss usir Lea....
Audrey Chanel
dinikmati ya Pak...
Audrey Chanel
Keren Thor perempuan tangguh saya sukaaaa
Audrey Chanel
keren inibaku banget...sukaaaa Thor
Audrey Chanel
yaelah ulet bulu mulai uget²🙄🤣😂
G** Bp
nyesek banget Thor,tapi Lea keren,wanita tangguh...
G** Bp
emang kenal banget tapi kok tega menusuk teman sendiri macam ga ada laki lain aja...
atau mmg ga laku sma bujang sampai harus jadi pelakor,punya teman sendiri lg...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!