Wanita Simpanan CEO

Wanita Simpanan CEO

Bab Satu

"Aku akan membayar mu seratus juta jika memang kau terbukti masih perawan. Tapi ... jika ternyata kau sudah tak suci lagi, kau harus segera pergi tanpa menerima bayaran sepeserpun! Sebelum melakukan hubungan, aku mau kau tanda tangani dulu surat perjanjian itu," ucap Steven.

"Aku terima perjanjian ini,Pak," ucap Bella.

Bella lalu membaca isi surat perjanjian itu. Setelah membaca semuanya, dia langsung menanda tangani. Dia menarik napas dalam. Terpaksa menjual kesuciannya demi pengobatan sang ibunda.

Saat ini ibunya sedang di rawat karena mengalami komplikasi. Dia harus menyediakan uang yang tidak sedikit. Selama ini dia hanya bekerja di sebuah kafe. Gajinya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Setelah menandatangani surat perjanjian itu, Bella lalu mendekati pria yang saat ini telah menunggunya di atas ranjang. Sebenarnya gadis itu sangat gemetar. Ini pertama kali dia melakukan hubungan badan. Takut akan mengecewakan dan tak mendapatkan uang untuk pengobatan sang ibu.

Bella duduk di samping Steven memandanginya dengan gugup. Dia tak tahu harus memulainya bagaimana.

"Kenapa hanya diam? Kau masih butuh uang?" tanya Steven dengan suara datarnya.

"Aku tak tau harus melakukan apa? Ini pertama bagiku," ucap Bella dengan menunduk.

Steven menggelengkan kepalanya. Seperti tak percaya dengan ucapan gadis itu. Apa mungkin di zaman sekarang masih ada wanita seusia Bella yang tak tahu bagaimana berhubungan.

"Kau lakukan saja apa yang ada dalam pikiranmu!" seru Steven. Dia ingin tahu inisiatif gadis itu dalam memulai hubungan badan.

Bella menarik napas dalam. Dia sebenernya tak tahu harus memulai dari mana. Akhirnya dia berinisiatif membuka bajunya. Bukankah itu harus dilakukan dalam berhubungan, pikir gadis belia itu.

Gadis itu lalu membuka satu persatu kain yang melekat ditubuhnya. Sebenarnya dia malu, tapi berusaha di tepis mengingat butuh uang segera agar operasi sang ibunda bisa dilaksanakan.

Kini yang tersisa hanya pakaian dalamnya saja. Steven memandangi tubuh Bella tanpa kedip. Tak menyangka jika gadis itu memiliki tubuh seksi. Tadi tertutup dengan pakaiannya yang kebesaran.

Bella lalu mendekati Steven. Dia membuka kancing baju pria itu satu persatu dengan tangan gemetar. Dalam hatinya terus mengucapkan maaf pada sang ibu karena harus menyerahkan kegadisannya pada pria yang bukan suaminya.

Steven yang sudah tak sabar mendorong tubuh Bella hingga gadis itu jatuh terlentang. Dia langsung menaiki tubuh wanita itu.

Dengan perlahan Steven mengecup bibir Bella. Ciuman yang awalnya biasa saja akhirnya sedikit menuntut.

Bella yang tak pernah melakukan itu menjadi gugup dan menahan napas saat Steven bermain di bibirnya. Melihat gadis itu yang mulai sesak, dia melepaskan pagutannya.

"Jangan di tahan napas mu! Mau mati?" tanya Steven dengan suara dingin.

"Maaf, Pak. Aku tak tau cara berciuman yang benar. Ini pertama kali bagiku," ucap Bella dengan suara gemetar.

Tangan Steven lalu menarik pengait bra Bella hingga terbuka dan dilepaskan dari tubuhnya, sekarang dadanya telah terekspos. Hanya tersisa pakaian dalam bagian bawahnya saja. Bella lalu menutup dadanya dengan kedua tangan. Namun, ditepis oleh pria itu.

"Kenapa di tutup? Kau mau membatalkan perjanjian?" tanya Steven.

"Nggak, Pak. Lakukan aja apa yang ingin Bapak lakukan denganku," jawab Bella.

Steven kembali mengecup bibir Bella, lalu turun ke leher. Dia meninggal jejak kepemilikan di leher wanitanya itu.

Setelah merasa pemanasan yang dia lakukan cukup, Steven menanggalkan satu-satunya kain yang masih melekat di tubuh Bella. Tak lupa Steven juga membuka seluruh kain yang melekat di tubuhnya. Akhirnya kedua manusia itu dalam keadaan polos.

Steven berusaha memasuki inti tubuh wanita itu, beberapa kali mencoba dia belum bisa menembusnya. Sementara itu Bella merasa perih, padahal junior pria itu belum memasuki tubuhnya.

"Aku harap kamu menahan rasa sakit yang mungkin dirasakan. Aku akan memaksa masuk," ucap Steven.

Seperti katanya, dia dengan penuh paksaan mencoba menembus pertahanan gadis itu. Saat junior laki-laki itu bisa masuk, Bella merasakan sakit dan pedih bersamaan.

Bella menggigit bibirnya hingga berdarah karena menahan sakit. Berbeda dengannya, Steven merasakan sensasi yang berbeda. Baru dia tau rasanya perawan.

Setelah beberapa saat, akhirnya Steven menumpahkan sesuatu dzat murni ke dalam rahim sang wanita sebagai pelepasan. Menuju puncak paling nikmat yang belum pernah pria itu rasakan dan bayangkan sebelumnya. Karena ini yang pertama kali dia merasakan membobol pertahanan seorang gadis.

**

Pagi harinya Steven terbangun dan melihat di sampingnya masih tertidur pulas seorang wanita yang semalam membuat gairahnya bergelora. Tak peduli ringisan kesakitan dari wanita itu, dia mengulangi lagi menjelang pagi pergulatan mereka.

"Kau adalah milikku mulai hari ini! Tak akan ada yang boleh menyentuhmu kecuali aku!" ucap Steven dalam hatinya.

Steven lalu mengusap wajah Bella. Tersenyum simpul mengingat perjuangannya menembus serta membobol milik wanita itu.

Sentuhan tangan Steven membuat Bella terbangun. Dia langsung duduk, tapi perih di bagian inti tubuhnya membuat wanita itu kembali meringis.

"Tidur dan beristirahatlah! Biar bibi yang bawakan sarapan untukmu!" ucap Steven.

Steven bangun dari ranjang dengan tubuh yang masih polos. Melihat itu Bella jadi teringat kembali, jika dia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga yang dia miliki. Tapi dia tak menyesal karena semua demi pengobatan sang ibu.

"Aku harus ke rumah sakit. Sesuai janji, Bapak harus memberiku uang seratus juta itu. Aku ingin ibuku segera di operasi," ucap Bella.

"Semuanya telah di urus asistenku. Kamu istirahat saja dulu. Siang bisa ke rumah sakit. Apa kamu ingin orang tau jika tadi malam kamu habis menyerahkan kesucianmu. Berjalan saja mungkin kau akan merasakan kesakitan dan itu akan membuat perhatian orang!" ucap Steven dengan penuh penekanan.

Bella menarik napas dalam. Teringat saat dia ingin membersihkan tubuhnya, berjalan menuju kamar mandi saja dilakukan dengan susah payah karena sakit yang dia rasakan.

Steven ada benarnya jika sebaiknya dia beristirahat hingga siang, agar rasa perih yang dia rasakan sedikit berkurang, pikir Bella.

"Bagaimana aku bisa percaya jika asisten Bapak telah mengurus operasi ibuku?" tanya Bella.

Steven mendekati wanita itu. Kembali naik ke ranjang. Bella jadi sedikit gemetar, takut pria itu mengulangi pergulatan mereka, karena dia masih polos tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya.

"Aku bukan pria yang suka mengingkari janji! Aku justru akan membayar lebih karena kamu terbukti benar masih perawan. Apa kamu pikir dengan uang seratus juta itu cukup buat biaya operasi ibumu? Aku justru telah membayar hampir dua kali lipatnya. Siang ini ibumu sudah bisa menjalankan operasi. Kamu bisa melihat buktinya nanti. Asistenku akan mengirimkan video buktinya. Aku hanya ingin kamu mendengar ucapanku. Hari ini kamu tetap di kamar. Jangan kemana-mana. Besok kamu bisa datang ke rumah sakit saat ibumu sadar!" ucap Steven dengan penuh penekanan.

**

Selamat Pagi semuanya. Mama datang dengan karya terbaru lagi. Mama mohon dukungannya. Seperti biasa jangan lupa baca tiap update dan berikan like setiap habis baca. Terima kasih. Lope-lope sekebon jeruk untuk semuanya. 😍😍😍😍

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

wow baru bab satu dah panazzzz

2024-09-03

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Hadir disini novel mu yg ke 2 shaya baca thor 😍😍😍☝☝☝

2024-08-19

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

br sempat mampir thor lnjutkn

2024-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!