NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru

Penguasa Benua Teratai Biru

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:50.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yudhistira

Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.

Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.


Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.

👉 Belum di perbaiki. 🙏

Terima kasih. 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Tian Tie

Pagi harinya.

"Ling Er, apakah dirimu sudah siap?" tanya Qing Ruo.

"Aku sudah siap" ucapnya.

Qing Ling keluar dengan gaun putih sederhana dengan memakai  cadar sutra. Walaupun menggunakan cadar, matanya yang indah masih menunjukan kecantikannya.

Qing Ruo ternganga. "Ling er, apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak ingin selalu menjadi pembawa masalah" ucapnya pelan.

"Tapi kau  masih terlihat cantik!"

Qing Ruo mendekati Qing Ling lalu  mencium keningnya. "sepertinya mulai saat  ini aku sudah tidak bisa mencium pipimu" godanya.

Qing Ruo menatapnya lembut  lalu sekali lagi mengecup keningnya.

"Tetaplah menjadi milikku" ucapnya  lembut.

"Ruo gege?"

Qing Ling menatap kekasihnya dengan penuh cinta dan kehangatan.

"Baiklah, ayo kita keluar" ucapnya sambil bergandengan tangan.

Di halaman Vila. Swhos..shwos... Tiga orang mendarat pelan. Mereka adalah Tian Tie, Tian Feng Dan Tian Lu Ye.

"Selamat pagi tuan pendekar, maaf mengganggu ketenangan anda" ucap Tian Tie merendah.

"Ada keperluan apa tuan sekalian mencariku" tanya Qing Ruo.

"Tuan pendekar, bolehkah kita bicara di dalam sebentar?" ucap Tian Tie ramah.

"Baiklah, semuanya mari masuk".

Mereka berlima lalu masuk kedalam vila. "Tuan pendekar jika aku boleh tahu siapa tuan sesungguhnya, dan dari mana asal tuan?" tanya Tian Tie dengan sopan.

"Mengapa tuan ingin tahu siapa aku?"

"Tuan pendekar, maaf sebelumnya. Seharusnya aku memperkenalkan diri terlebih dahulu. Aku Tian Tie dan ini adalah Tian Feng dan Tian Lu Ye".

"Apakah orang-orang yang ada di depannya adalah klan tian dari daratan ilahi?" gumam Qing Ruo dalam hati.

"Baiklah, aku juga memperkenalkan diri. Aku Qing Ruo dan ini Qing Ling isteriku. Kami berdua sedang dalam perjalanan ke jantung benua teratai biru."

"Tuan pendekar, apakah boleh aku melakukan sesuatu pada tuan?. "Aku berjanji aku tidak akan menyakiti tuan"

"Apa yang ingin tuan lakukan?"

Tian Tie lalu mengeluarkan lencana  giok ungu. "Tuan, maaf sebelumnnya. Kami hanya perlu setetes darah tuan untuk ditempatkan pada lencana giok ini ucap Tian Tie seperti memohon."

"Jelaskan dengan rinci maksud dan tujuan kalian mengapa aku harus melakukannya" ucap Qing Ruo mulai terlihat marah. Dirinya  selalu ingat pesan Luo Feng untuk tidak menunjukan kekuatan darahnya pada sembarang orang walaupun dirinya sudah tahu orang yang ada di hadapannya adalah klan Tian. karena bisa saja informasi yang di berikan oleh Qiong Di salah.

Tian Tie berubah kaku. Wajahnya menjadi muram. Walaupun demikian dia berusaha menahan kemarahannya.

"Sungguh berani !" Patriak biarkan aku memberi pelajaran padanya." Seumur hidupku, kau adalah orang pertama yang bertindak  bodoh di depan patriak"  ucap Tian Feng marah.

"Tian Feng, tarik omonganmu. Jika pemuda ini adalah orangnya, kau akan menyesali tindakanmu" ucap Tian Tie melalui telepati.

Tian Feng terengah-engah meredakan kemarahannya.

"Tuan muda, jika demikian aku mohon maaf. Tetapi bolehkah aku mengajukan pertanyaan. "Aku harap tuan muda menjawabnya dengan jujur" ucap Tian Tie merendah tanpa kemarahan sama sekali.

"Baiklah, aku akan menjawab".

"Tuan, apa hubungan tuan dengan  Luo Jian?"

"Dia saudaraku jawabnya acuh."

Bang... Jantung Tian Tie mulai berpacu.

"Tuan muda, siapa Luo Feng bagi anda?"

"Dia ayahku."

Kali ini. Jantug Tian Tie berdetak semakin cepat.

"jika demikian, apa yang membuktikan tuan sebagai saudara Luo Jian dan putra Luo Feng?"

"Pedang langit biru lalu mengambang keluar. Apakah ini cukup?" Tanya Qing Ruo.

Tian Tie dan yang lainnya terdiam.

Qing Ruo lalu  menunjukan lencana phoenix emas. Tian Tie lalu berlutut matanya memerah dan mulai menagis tersedu-sedu.

Sungguh pemandangan yang lucu ketika melihat seorang sepuh yang sangat tua dengan rambut putihnya menangis tersedu-sedu sambil bersujud sebanyak tiga kali  dengan kepalanya menyentuh lantai.

Lalu berdiri. "Penguasa muda" ucapnya lalu memeluk Qing Ruo dengan erat.

Tian Feng dan Tian Lu Ye  tercengang dengan tindakan Tian Tie. Sungguh pemandangan yang langka. Bahkan ketika putranya Tian Au mati, Tian Tie tidak mengeluarkan setetespun air matanya. Tetapi dihadapan orang asing dirinya menangis tersedu-sedu.

"Tian Feng, Tian Lu Ye, beri hormat pada penguasa muda !" ucapnya tegas. Kedua orang  itu lalu berlutut dan bersujud sebanyak tiga kali di hadapan Qing Ruo. 

"Baiklah, sekarang pergi ke istana kekaisaran.  Panggil Tian  Wong dan Tian Ning untuk datang kesini!" Segera ucapnya tegas.

"Penguasa muda bagaimana namamu menjadi Qing Ruo. Apakah kau menggunakan marga ibumu?" tanya Tian Tie penasaran.

"Itu adalah rahasia ucap Qing Ruo." rmulai ramah

"Penguasa muda, apakah penguasa muda Luo Jian masih hidup?"

"Dia sudah mati" ucap Qing Ruo sedih.

"Apa?... Tidak, bagaimana mungkin. Luo Jian adalah jenius dan pemilik tubuh kaisar langit"  ucap Tian Tie dengan mata kesedihan.

"Tapi itulah faktanya. Perang itu sungguh diluar dugaan  telah membunuhnya. Pedang yang tuan lihat adalah pedangnya" ucap Qing Ruo dengan suara rendah.

"Penguasa muda, jangan panggil aku tuan. Itu adalah tabu dan terlarang. Panggil aku Tian Tie, dan itu adalah namaku!" ucapnya  tegas.

"Penguasa muda, lalu bagaimana dengan penguasa agung?"

"Penguasa agung saat ini masih hidup dan sehat-sehat saja."

"Syukurlah. Aku harap suatu saat aku masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan penguasa agung. Aku sangat merindukannya" ucap Tian Tie dengan mata menerawang.

Tiba-tiba empat orang masuk menghentikan pembicaraan mereka.

"Tian Wong, Tian Ning. Beri penghormatan pada penguasa muda!" ucap Tian Tie.

Kedua orang tersebut segera Melakukannya dengan hormat dan khidmat. 

"Baiklah, semuanya silahkan duduk. Aku akan meceritakan rahasia klan kita" ucap Tian Tie. Dan mulai bercerita. Ke empat orang itu mendengar dengan penuh khidmat.

Setelah cerita selesai. Mereka memandang Qing Ruo dengan sangat hormat. Terlebih Tian Feng yang langsung berlutut "Penguasa muda, hamba mohon pengampunanmu" ucapnya.

"Tian Feng, berdirilah. Aku tidak mengambil hati untuk hal-hal seperti itu. Bahkan aku hormat atas sikapmu yang membela patriak."

Tian Feng berdiri dengan wajah penuh syukur. "terima kasih penguasa muda" ucapnya hormat.

"Baiklah, Penguasa muda hari ini aku akan kembali ke klan. Apakah penguasa nuda  ada waktu untuk menyempatkan diri datang?. Kami semua sangat merindukan kedatangan penguasa muda" ucap Tian Tie.

"Aku pasti akan datang, hanya saja aku dan isteriku  akan pergi ke medan perang terlebih dahulu."

"Penguasa muda, mulai saat ini Tian Feng dan Tian Lu Ye adalah pelindungmu"  Tian Feng dan Tian Lu Ye mengangguk.

"Aku rasa itu tidak perlu jawab Qing Ruo sambil menggelengkan kepalanya."

"Jika demikian, kami menuruti keinginan penguasa muda" ucap  Tian Tie.

"Lindungi penguasa muda dari jarak lima kilo meter!" ucapnya  pada Tian Feng dan Tian Lu Ye melalui telepati.

"Baiklah jika demikian, kami akan pergi. Penguasa muda harap jagi diri dengan baik" ucap Tian Tie.

"Tian Tie" ucap Qing Ruo menghentikan langkahnya. Qing Ruo lalu menggoreskan telapak tangan kanannya menggunakan pedang langit biru. Setetes darah emas mengambang memancarkan aura penindasan yang sangat kuat.

Swhus.. setetes darah emas itu lalu melesat menuju kening patriak Tian Tie lalu meresap masuk hingga membuat tubuh Tian Tie bergetar hebat.

"Penguasa muda terima kasih" ucapnya sambil bersujud penuh hormat.

___

Wilayah barat.

Pertempuran telah berlangsung selama tiga jam. Pasukan liga bayangan mulai menekan pasukan kekaisaran sehingga membuat mereka kewalahan.  

Jenderal Ling dan jenderal Chong Yang bahu membahu di medan pertempuran terus menyerang musuh.

Tiba-tiba sebuah cahaya keemasan melesat menuju medan pertemuran. Boom... Boom... Satu persatu musuh dilangit di hancurkan dan jatuh kebawah.

Tombak emas muncul  bergetar hebat lalu membelah diri  menjadi ratusan tombak emas  melesat kedepan. Swhos...swhos...

Boom...boom... Ledakan terjadi. Ratusan prajurit tingkat surga berjatuhan seperti hujan  dari langit. "Sangat kuat " ucap prajurit yang menyaksikannya.

Melihat serangan tersebut. Semangat perang  mereka dibangkitkan.

"Serang..."teriak para prajurit mulai bersemangat kembali.  

Di atas langit, setiap seratus tombak emas tercipta, maka seratus prajurit juga jatuh tewas.

Pasukan musuh mulai memperhatikan keberadaan serangan tersebut. Bahkan jenderal Ling dan Jenderal Chong Yang juga memperhatikan. "Sungguh kuat" ucap Jenderal Ling kagum. Tetapi jenderal Chong Yang bergetar ketakutan.

Saat dirinya keluar dari istana, jenderal Ling menjelaskan latar belakang pemuda tersebut sehingga membuat dirinya sangat ketakutan. Pada saat itu, jika pemuda tersebut  bersikeras, seluruh klannya akan dapat dihilangkan dalam sekejab.

"Serang pemuda tersebut!" teriak komandan musuh.

Swhos... swhos... Sepuluh pendekar tingkat kaisar muncul mengepung  Qing Ruo. "Haha... Mencari kematian. Maka aku akan dengan senang hati melakukannya ucapnya".

Swhos... Sepuluh phoenix emas muncul lalu  membentuk tombak  menyerang sepuluh pendekar  tersebut.

Boom... Boom ledakan keras bersahut-sahutan. sepuluh orang tersebut terlempar dengan terluka parah. Pada saat tubuh mereka yang terluka jatuh, prajurit dibawah menyambut tubuh mereka dengan tombak dan pedang. 

"Apa!.. Pendekar raja tingkat dasar!"

"Terus serang" ucap yang lain.

Satu persatu prajurit mereka dijatuhkan. Melihat situasi seperti itu, nyali pasukan liga bayangan mulai ciut.

"Siapa pemuda ini?" Mengapa dengan kemampuan  pendekar raja dapat mengalahkan pendekar tingkat kaisar,  panggil tetua!" teriak yang lain.

Boom... ledakan terus bergema memekakan telinga. Kemanapun Qing Ruo melangkah, satu persatu musuh berjatuhan.

Swhos.. sinar hijau melesat kearahnya. Bom.. ledakan keras terjadi. Tanah disekitar mereka bergetar. Selain itu para prajurit yang ada disekitarnya  dibuat terbang.

Seorang pendekar kaisar tingkat tinggi. Seorang Jenius di pihak musuh dengan kekuatan luar biasa menyerang. "Seorang semut berlagak seperti gajah,  sambut kematianmu!"  ucapnya menyerang. boom...

1
mey may
babi bisa ngetik ya kak
Chairul Huda
Luar biasa
Rino Wengi
perempuan selalu biang masalahnya, harusnya ditinggal dirumah
erick hardiansyah
Luar biasa
Sarpa
Kecewa
Sarpa
Buruk
Anwar Ramdhani
Luar biasa
Olan moro
mantap.. 👍👍👍
Abdul Rouf
Kecewa
Faiz Zaidan
Luar biasa
Abdul Rouf
sikat tuan muda, dah halal
wiwik dwi koriyanto
wow ... keren thor ...
wiwik dwi koriyanto
no comment ...
wiwik dwi koriyanto
sudah muncul jar ...
wiwik dwi koriyanto
membaca lagi pbtb ...
Ahmad Debby Hernedy
p
Maz Jawir
Luar biasa
Anonymous
lebih keren mandi bersama haha
Halik M
suka karakternya hu San ,tegas tanpa kompromi langsung main sikat
Astuti tutik2022
Sdah tak terhitung aku baca ini berapa kali dari awal novel ini ada di tahun 2020
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!