Demi menjaga nama baik keluarga Adiguna, Sandra harus rela menjadi istri pengganti majikannya sendiri. Insiden mempelai wanita yang melarikan diri, justru membuat Sandra terseret dalam ikatan suci pernikahan dengan putra sulung keluarga Adiguna yang lemah lembut dan sangat ramah.
Namun sangat di sayangkan, akibat pelarian sang pujaan hati membuat sifat Harun Pradipta berubah sepenuhnya. Sifat lemah lembut dan ramahnya seakan terkubur dalam dalam bersamaan dengan perasaanya terhadap sang kekasih.
Penghinaan tepat di hari pernikahan merubah sosok Harun menjadi pria arogan dan dingin. Termasuk kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
Lalu bagaimana dengan Sandra? Akankah dia bisa membawa Harun kembali dari jurang keterpurukannya.
Update setiap hari jam 12.00.
Follow Instagram @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Dengan senyuman yang lebar, Harun menyambut kedatangan Isabel dengan tangan terbuka. Terlihat penampilan Isabel yang begitu berbeda, wanita itu cenderung memakai pakaian yang lebih terbuka. Memang saat bersama Harun ia sudah memakai pakaian terbuka, tapi kali ini sangat jauh berbeda.
"Sayang?" panggil Harun riang langsung memeluk tubuh Isabel yang hanya membalas pelukan pelan.
"Bagiamana kabarmu?" tanya Harun melepaskan pelukannya seraya mengusap wajah Isabel.
"Aku baik Sayang, bagaimana kamu sendiri?" tanya Isabel balik.
"Baik sayang." Jawab Harun kemudian kembali memeluk Isabel dimana wanita itu hanya diam saja sekarang.
"Sayang, aku ingin bicara sesuatu sama kamu." Cicit Isabel namun Harun membalasnya dengan gelengan kepala.
"Kita bisa bicara hal serius nanti, sekarang aku ada sesuatu untuk kamu," ujar Harun membuat Isabel mengerutkan keningnya heran.
"Apa?" tanya Isabel penasaran.
"Ayo ikut, hadiahnya ada di mobil." Ajak Harun menarik tangan Isabel pelan sesekali pria itu mencium punggung tangan Isabel.
Isabel ikut kemanapun Harun membawanya, ia akan mencari kesempatan dimana ia akan mengatakan soal pembatalan pernikahan mereka dan mengatakan jika ia sudah menikah di Paris 7 bulan lalu.
Harun membukakan pintu mobil untuk Isabel dimana wanita itu menurut dan duduk di sebelah kursi kemudi dengan anteng sementara Harun langsung menyusul dan duduk di kursi kemudi.
"Ada apa, Sayang?" tanya Isabel tak ingin membuang waktu lagi.
"Ini, untuk kamu." Ucap Harun memberikan 2 paper bag berisi tas dan pakaian serta sepatu bermerek mendunia.
Isabel menerima kemudian langsung membukanya dengan antusias, apalagi saat ia melihat brand di paper bag berwarna kuning itu. Ya, apalagi jika bukan Louis Vuitton.
"Sayang, ini buat aku?!!" tanya Isabel kegirangan menerima barang mahal.
"Tentu saja, aku membelinya spesial untuk kekasihku yang cantik ini." Jawab Harun menganggukkan kepalanya.
Isabel lantas berhamburan ke pelukan Harun, Isabel mudah sekali di dapatkan. Hanya dengan barang branded wanita itu sudah seakan memberikan cintanya lagi pada Harun dan melupakan statusnya yang sudah menikah dengan Felix.
"Terimakasih banyak, Sayang. Kamu baik sekali padaku sampai memberikan barang barang ini," ucap Isabel melepaskan pelukannya.
"Kamu bisa mendapatkan barang apapun yang kamu setelah kita menikah, ATM dan semua kartu kredit ku akan kamu yang memegangnya." Balas Harun seakan membuat Isabel langsung tersihir mendengar ATM dan kartu kredit.
"Kapan pernikahan kita di langsungkan?" tanya Isabel seraya menyimpan barang pemberian Harun di kursi penumpang.
"Minggu ini, kamu siap kan? karena gedung dan catering yang dulu sempat aku pesan sudah mengajukan kembali tawaran mereka. Kamu setuju?" tanya Harun balik, ia benar benar tidak sabar untuk memperistri Isabel yang sangat ia cintai itu.
"Kapanpun aku akan siap, Sayang." Jawab Isabel menganggukkan kepalanya tanpa ragu.
***
Persiapan pernikahan terlihat sudah mulai di lakukan, gedung dan catering sudah mereka atasi dan sekarang mereka hanya tinggal menemui butik baju pengantin yang sudah Harun siapkan sebelumnya.
"Kamu suka yang mana? atau perlu aku memintanya merancang yang baru?" tanya Harun menunjuk beberapa gaun indah di patung patung manekin.
"Tidak perlu sayang, aku suka gaun ini dan aku ingin hanya aku yang memakainya." Jawab Isabel menunjuk gaun putih tanpa lengan, surai gaun yang panjang beserta hiasan kepala yang terlihat begitu indah.
"Baiklah, kita bungkus." Ujar Harun kemudian memanggil desainer untuk membantu Isabel mencoba bajunya.
Isabel pergi untuk mengganti pakaiannya, ia akan mencoba gaun pengantin miliknya apakah pas atau tidak di tubuhnya yang indah. Setelah beberapa menit, Isabel keluar dengan sudah menggunakan gaun pengantin.
"Bagaimana penampilanku sayang?" tanya Isabel seraya berputar putar bak Puteri kerjaan.
"this perfect babe," jawab Harun menyatukan ibu jari dan telunjuknya membentuk huruf O.
Setelah mengurus gaun, mereka beralih pergi ke toko emas untuk mencari cincin pernikahan mereka. Beberapa pelayan toko lantas menunjukkan perhiasan terbaik mereka ketika tahu siapa yang datang. Ya tentu saja Harun Pradipta Adiguna, seorang pengusaha kaya yang sukses di usianya yang masih muda.
"Tunjukkan pada calon istriku perhiasan terbaik ya," ucap Harun ramah.
"Baik tuan," balas sang manager yang khusus melayani Isabel.
Isabel dengan begitu semangat mencoba satu persatu perhiasan yang indah dan cocok di tangannya. Berlian merah dan Rubby biru terlihat cantik dengan bentuk yang unik. Isabel tiba tiba tertarik dengan cincin berbentuk love dengan permata yang indah di tengahnya.
"Aku mau yang ini," ucap Isabel menunjuk sepasang cincin emas putih dengan berlian terbaik disana.
"Selera anda sangat baik nona, ini berlian terbaik di tahun ini." Puji sang manager membuat Isabel tersenyum bangga seraya menyibakkan rambutnya sombong.
Setelah membayar harga cincin yang setara harga 1 mobil Honda jazz mereka bergegas pergi. Karena hari yang semakin sore, Harun memutuskan untuk mengantar Isabel pulang agar kekasihnya tidak kelelahan mengingat hari pernikahan mereka hanya tinggal 2 hari lagi.
"Lusa kita akan menikah, rasanya aku sangat tidak sabar sayang," ucap Harun berteriak riang.
"Sabar sayang, setelah 2 hari kita bisa hidup bahagia selamanya." Balas Isabel mengusap wajah tampan Harun.
Harun mengangguk, tanpa terasa mereka sampai di apartemen tempat tinggal Isabel. Harun segera tancap gas setelah berpamitan dengan Isabel yang menunggunya sampai pergi tak terlihat dari pandangan.
Sementara Isabel, ia terkejut ketika tiba tiba ada yang menutup mulutnya dengan tisu yang diberi obat bius. Sepertinya.
Hanya dalam hitungan detik, seketika Isabel kehilangan kesadarannya. Orang bertopeng itu langsung membawa Isabel pergi ke suatu tempat.
Siapa hayooo???
BERSAMBUNG..........
good job.../Kiss/
semangaaaaatttt
hihihi... mulai....
rasain tuh Harun...
semangat Sandra...