Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.
Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 - Kekuatan Yang Sesungguhnya
Wuying mulai mengumpulkan energi Qi yang sangat besar pada satu titik di tubuhnya. Dia memfokuskan seluruh kekuatan dan konsentrasinya dan mengarahkan aliran energi yang kuat ke dalam inti tubuhnya. Udara di sekitarnya bergetar hebat seolah merasakan gelombang energi yang luar biasa sedang terkumpul. Keringat mulai membasahi dahinya dan tubuhnya bergetar karena tekanan luar biasa dari energi yang dia kumpulkan.
"Kekuatan absolut? Inilah kekuatan absolut yang sebenarnya."
Wuying menggigit bibirnya hingga berdarah, lalu memuntahkan darah itu dan mencampurkannya dengan energi Qi yang berkumpul. Darah yang bercampur dengan energi Qi menciptakan cahaya merah yang menyilaukan, mengelilingi tubuh Wuying dengan aura yang sangat kuat. Energi ini mulai membentuk seekor naga yang megah, dengan sisik berkilauan dan mata yang penuh dengan kemarahan.
Teknik ini adalah yang terkuat yang bisa dia keluarkan saat ini, sebuah teknik kuno yang dia pelajari dari pengalaman dan pengetahuan masa lalunya sebagai Tian Guo. Teknik ini memerlukan pengorbanan darah, yang akan bercampur dengan energi Qi untuk menciptakan serangan yang memiliki kekuatan destruktif luar biasa.
Tang Zheng entah mengapa merasa cemas. Dengan panik dia berusaha menggagalkan Wuying dengan menyerang dengan sekuat tenaga untuk menghentikan teknik ini sebelum terlambat.
Namun, sudah terlambat.
"Teknik Terakhir Naga Surgawi: Amukan Naga Surgawi!"
Naga Qi yang terbentuk dari darah dan energi mengamuk, meluncur ke arah Tang Zheng dengan kecepatan yang mengerikan. Suara gemuruh mengiringi pergerakan naga itu, seolah-olah langit dan bumi bergetar oleh kekuatannya. Tang Zheng mencoba menghalau serangan itu dengan seluruh kekuatannya, namun sudah terlambat. Naga Qi menghantamnya dengan keras, menembus pertahanannya dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di jalannya.
Tang Zheng terlempar jauh dan tubuhnya terhempas dengan keras ke tanah. Dia merasa seolah-olah tubuhnya terbakar dari dalam. Energi destruktif naga Qi menggerogoti setiap bagian tubuhnya. Dia terbatuk darah, matanya terbuka lebar dengan ketakutan dan rasa sakit yang luar biasa.
Wuying berdiri dengan napas yang berat . Tubuhnya lelah dan terluka akibat menggunakan teknik ini. Namun, dia tetap berdiri tegap, menatap Tang Zheng yang tergeletak tak berdaya.
"Dengan kekuatan ku saat ini, bisa menggunakan teknik naga surgawi saja sudah luar biasa."
Dengan itu dia berjalan menghampiri Tang Zheng yang sudah tidak mampu bangkit. Tang Zheng menatapnya dengan mata yang penuh ketakutan dan kebingungan, bibirnya gemetar saat dia berusaha mengeluarkan kata-kata.
"Siapa kau sebenarnya?" Tang Zheng bertanya dengan suara yang hampir putus asa. "Kau bukanlah Tang Wuying yang kukenal. Bagaimana bisa kau memiliki kekuatan seperti ini?"
"Aku adalah kehancuran bagi siapapun yang mencoba melawanku," jawabnya dengan suara dingin.
Dengan satu gerakan cepat, Wuying meletakkan tangannya di dada Tang Zheng.
"Tidak! Kumohon, jangan lakukan itu!"
Wuying tidak memperdulikannya. Energi Qi yang kuat mengalir melalui tangannya, langsung menuju inti kultivasi Tang Zheng. Dengan konsentrasi penuh, Wuying menghancurkan jalur-jalur energi di tubuh Tang Zheng, merusak inti kultivasinya.
Tang Zheng menjerit kesakitan saat energi Qi-nya tersebar dan hancur. Rasanya seperti ribuan jarum yang menusuk setiap inci tubuhnya. Rasa sakit yang luar biasa membuatnya menggeliat tak berdaya di tanah, sementara Wuying tetap berdiri dengan tegakdinginnya dengan pandangan dinginnya.
Kultivasi Tang Zheng hancur sepenuhnya, meninggalkannya sebagai orang biasa tanpa kekuatan. Tang Zheng terengah-engah, tubuhnya gemetar hebat. Matanya yang dulunya penuh dengan keangkuhan kini hanya menyisakan kepanikan dan ketakutan. Dia tahu bahwa tanpa kultivasinya, dia tidak lebih dari sekadar bayangan dari dirinya yang dulu.
Wuying menarik tangannya lalu menyeret Tang Zheng yang terbaring lemah dan tak berdaya. "Inilah akhir bagi orang yang berani melawanku."
.
.
Di halaman utama, Hei Long dan anak buahnya mengepung Tang Jinhai dan para tetua keluarga Tang. Hei Long melancarkan serangan dengan cepat, mengarahkan serangan-serangan bertubi-tubi ke arah Tang Jinhai. Namun, Tang Jinhai yang berada di tingkatan kultivasi yang lebih tinggi dengan mudah menangkis serangan-serangan tersebut, memaksa Hei Long untuk mundur beberapa langkah.
Semakin lama Hei Long semakin tertekan oleh keunggulan Tang Jinhai. Merasakan dirinya berada di bawah tekanan, Hei Long memutuskan untuk menggunakan taktik yang lebih licik. Dia menatap Tang Jinhai dengan menyeringai dan berkata dengan suara lantang.
"Tang Jinhai, tahukah kau bahwa saat ini kepala anakmu, Wuying, mungkin sudah terpisah dari tubuhnya? Tang Zheng pasti sedang dalam perjalanan ke sini untuk memperlihatkan kepalanya padamu."
Tang Jinhai terhentak mendengar kata-kata itu. Wajahnya berubah pucat dan amarahnya berkobar. Pikirannya dipenuhi oleh bayangan mengerikan tentang anaknya yang terbunuh. Dengan cepat, emosi menguasainya dan serangannya menjadi semakin tergesa-gesa dan tidak terkontrol.
Melihat provokasinya berhasil, Hei Long menyeringai. Dia terus memprovokasi Tang Jinhai berharap membuatnya semakin kehilangan kendali. "Apa kau bisa merasakannya, Tang Jinhai? Perasaan kehilangan dan ketidakberdayaan itu? Kau akan segera mengalaminya sepenuhnya."
Tang Jinhai yang biasanya tenang dan penuh perhitungan kini terpancing emosinya. Serangannya menjadi tidak terarah, memberikan celah bagi Hei Long dan anak buahnya untuk melancarkan serangan balik. Meskipun Tang Jinhai masih memiliki keunggulan dalam kekuatan dan teknik, kegelisahan dan kemarahannya membuatnya rentan.
Para tetua keluarga Tang berusaha membantu, tetapi mereka juga tertekan oleh jumlah anak buah Hei Long yang banyak. Pertempuran di halaman utama menjadi semakin kacau dengan serangan dan teriakan yang mengisi udara malam.
Namun di tengah kekacauan itu sebuah suara familiar terdengar. "Ayah! Aku di sini!"
Tang Jinhai menghentikan serangannya dan berbalik. Di ujung halaman, Tang Wuying berdiri dengan tegap menatap ke arah ayahnya dengan mata penuh determinasi.
"Nak, kau baik-baik saja?!" Teriak Tang Jinhai yang dibalas anggukan oleh Wuying.
Hei Long tersentak melihat Wuying yang baik-baik saja. "Apa yang terjadi? Dimana Tang Zheng?!"
Wuying lantas melemparkan Tang Zheng yang dia seret sepanjang perjalanan menuju halaman utama ke hadapan Hei Long.
"Kau mencarinya, kan?"
Hei Long menatapi Tang Zheng yang tidak berdaya dengan tatapan tajam dan merendahkan. "Dasar sampah sialan!"
"Mundur!"
Hei Long bersama anak buahnya mundur dari kediaman Keluarga Tang. Para tetua hendak mengejar mereka namun dihentikan oleh Tang Jinhai.
"Ayah, kenapa anda membiarkan mereka kabur?"
"Kita akan mengurus mereka nanti. Mereka hanyalah pion yang bergerak dengan uang. Aku ingin segera menghukum penghianat menjijikkan ini."
Tang Jinhai menghampiri Tang Zheng dan berkata dengan dingin. "Zheng, apakah hatimu begitu gelap hingga ingin mencelekai keluarga?"
Tatapan Tang Zheng segera membara oleh kemarahan begitu melihat Tang Jinhai.
"Ini semua karena mu! Dari awal, seharusnya aku yang menjadi patriark keluarga ini! Aku lebih kuat darimu, tapi tua bangka itu malah menjadikan mu patriark hanya karena kamu lahir lebih dulu! Ini tidak adil!"
Tang Jinhai memandang Tang Zheng dengan miris. "Karena inilah ayah tidak ingin menjadikan mu sebagai patriark. Kamu memang kuat tetapi tidak bijak. Aku harap kamu akan merenungkan kejahatan mu di penjara."
Dengan itu, Tang Jinhai mengangkat tangannya dan tetua ketiga segera membawa Tang Zheng menuju penjara bawah tanah Keluarga Tang.
"Tangkap seluruh anggota keluarga Tang Zheng. Mulai hari ini, dia bukan lagi anggota Keluarga Tang. Lalu tetua pertama tolong untuk memimpin pasukan yang berada di ranah ahli tingkat tinggi untuk menghancurkan Geng Harimau Neraka. Mereka harus tahu akibat dari berurusan dengan Keluarga Tang." Dengan penuh ketegasan Tang Jinhai memberi perintah.
"Baik Kepala Keluarga!"
Tang Jinhai menghela napas lega begitu semua kekacauan teratasi. Dia lantas beralih menatap Wuying yang berantakan.
"Nak, ikutlah bersama ayah."
...-...