Serra Valentino. Gadis itu tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah 180° setelah dijebak oleh kakaknya. Serra melewati satu malam bersama pria asing dan kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Namun Serra berada di kamar yang salah. Dia tidur bukan dengan pria hidung belakang yang telah disiapkan oleh kakaknya, melainkan seorang penguasa.
"Menikahlah denganku, aku akan membantumu untuk balas dendam!!"
Serra kemudian menikah dengan laki-laki asing itu. Dan dia membantunya untuk membalas dendam pada keluarganya. Lelaki itu membantu Serra menghancurkan orang-orang yang telah menghancurkan hidupnya. Namun seiring berjalannya waktu, rahasia besar pun terungkap jika sebenarnya Serra bukanlah putri kandung dari mereka yang selama ini dia anggap sebagai orang tuanya. Melainkan putri dari seorang wanita yang sangat kaya raya dan berpengaruh.
Lalu bagaimana hidup Serra setelah menikah dan menjadi istri seorang penguasa? Kebahagiaan atau penderitaan yang akan dia dapatkan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harta Berharga
Lucas melirik kebelakang melalui ekor matanya saat dia merasakan jika ia dan Serra sedang diikuti seseorang. Lucas melihat siluet seorang pria berpakaian serba hitam yang berjalan di belakangnya dalam jarak sekitar 5-6 meter.
Gelagat orang itu terlihat begitu mencurigakan. Dan jika Lucas tidak salah ingat, orang itu sudah mengikutinya dan Serra sejak mereka berdua meninggalkan area pemakaman.
Tiba-tiba Lucas menghentikan langkahnya dan membuat Serra ikut berhenti juga. Wanita itu menatap Lucas dengan bingung. "Ada apa?" tanya Serra sambil menatap suaminya.
"Kau masuklah lebih dulu. Aku lupa meninggalkan ponselku di dalam mobil," ucap Lucas dan kemudian dibalas anggukan oleh Serra.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggumu di dalam." Serra melanjutkan langkahnya dan berjalan memasuki kafe. Sementara Lucas hendak mengatasi si pengungkit tersebut.
Setelah memastikan Serra sudah masuk ke dalam Cafe, Lucas berbalik arah dan menghadang langkah pria tersebut dengan memegang pundaknya.
"Aku tidak tahu apa maksudmu mengikutiku dan Serra. Tetapi jika kau memiliki maksud tidak baik, aku tidak akan sungkan." ucap Lucas sambil menatap pria itu dengan tajam.
Pria itu menelan salivanya dengan susah payah saat melihat tatapan Lucas. Tatapannya begitu dingin dan mematikan, membuat pria itu ketakutan sendiri. "A..Ampun, Tuan. Jangan membunuh saya, saya diperintahkan oleh seseorang untuk mengawasi wanita itu." ucapnya dengan gugup.
"Siapa yang memerintahmu?" tanya Lucas penasaran.
"Sa...Saya sendiri tidak tahu. Dia masih muda, dan mengatakan jika ia adalah Putri dari keluarga Valentino." jawab pria itu.
"Berapa banyak uang yang kau dapatkan dari perempuan itu?" tanya Lucas.
"500 ribu Won, dan dia mengatakan akan memberikan lebih banyak lagi uang padaku. Jika aku berhasil membuat hidup gadis itu berada dalam masalah." Tuturnya.
Lucas mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya ya kemudian Ia berikan pada pria itu. "Di dalam kartu ini ada uang sebesar 5 juta Won, ambilah dan Bekerjalah untukku. Hancurkan masa depan wanita itu, jika perlu buat dia menyesali semua perbuatannya sampai dia tidak berani lagi menghadapi dunia!!" Lucas memberikan kartu itu pada pria di depannya.
Dan bagaimana mungkin pria itu bisa menolaknya, apalagi uang pemberian Lucas jauh lebih besar belum lagi keuntungan yang akan ia dapatkan nantinya dari seorang Sarah Valentino. Bukan uang, melainkan sesuatu yang jauh lebih menyenangkan daripada uang itu sendiri.
Katakan saja jika Lucas kejam dan tidak berhati. Namun semua itu semata-mata ia lakukan untuk Serra, Lucas pasti akan melindungi istrinya itu dan juga kehormatannya.
Dia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti apalagi melukai kehormatan istrinya. Dan Lucas tidak akan segan-segan menghukum orang itu.
Kemudian Lucas bergegas menyusul Serra di cafe. Dia tidak mau membuat istrinya itu menunggunya terlalu lama. Dari kejauhan, Lucas melihat Serra yang sedang menatap keluar cafe. Wanita itu memilih meja yang berdekatan dengan jendela.
"Maaf membuatmu menunggu lama,"
Serra mengangkat kepalanya dan mendapati Lucas berjalan memutar ke arah kursi kosong di depannya. Wanita itu menggeleng dan berkata.
"Tidak apa-apa, lagipula tidak selama itu. Oya, aku sudah memesankan beberapa makanan kesukaanmu, sebelum dingin Ayo kita makan sekarang." Ucap Serra yang kemudian dibalas anggukan oleh Lucas.
"Baiklah."
Selanjutnya keduanya menikmati makan siangnya dengan tenang. Tak sepatah katapun keluar dari bibir bibir keduanya.
-
-
Bersembunyi dan terus bersembunyi, adalah satu-satunya hal yang bisa Maxime lakukan untuk saat ini. Dia bisa saja kehilangan nyawanya jika tiba-tiba muncul lalu bertemu dengan Lucas.
Maxime mengenal pria itu dengan sangat baik, dan dia adalah seorang iblis yang bersembunyi di balik parasnya yang bak malaikat. Karena dengan melihat parasnya, orang tidak akan percaya jika Lucas memiliki kekejaman yang setara dengan iblis neraka.
Setengah dari anak buahnya meninggal di tangan anak buah Lucas. Dan lebih mengerikannya lagi, sebagian dari mereka direbus hidup-hidup di dalam kuali. Maxime tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya mereka pada saat itu.
"Hei, Bung. Sebenarnya kau ini siapa? Kenapa kau terus berada di tempatku ini? Pergilah, kau bisa membuat pelangganku kabur karena bau tubuhmu yang mirip sayuran busuk itu!!"
"Iya, iya aku akan pergi. Dasar pelit, menumpang berteduh sebentar saja tidak boleh."
Maxime pun meninggalkan kedai tersebut setelah diusir oleh pemiliknya. Dia terpaksa bersembunyi karena memang tidak memiliki tempat tujuan yang pasti.
Kembali ke markasnya, rasanya tidak mungkin. Artinya itu sama saja dengan bunuh diri. Karena kemungkinan besar, Lucas dan anak buahnya sedang mencarinya.
Kruyukkk...
Maxime memegangi perutnya yang terus keroncongan, sudah satu hari satu malam perutnya tidak terisi apapun selain air putih dan Sepotong Roti. Itu pun ia dapatkan dari tempat sampah, sisa orang lain.
Hidup Maxime yang sebelumnya penuh dengan gelimbangan harta dan kemewahan, berubah drastis hanya dalam hitungan detik saja.
Maxime merogoh saku jasnya dan hanya menemukan 1 lembar uang senilai 5000 won. Yang hanya cukup untuk membeli 2 Potong Roti dan 1 botol air mineral.
Dan sepertinya Maxime sudah tidak memiliki pilihan lagi, selain menggunakan uang itu untuk membeli roti.
"Bibi, beri aku dua potong roti dan satu botol uang mineral." Ucapnya.
Maxime menyerahkan uang itu pada bibi pemilik toko. Lumayan, roti itu bisa mengganjal perutnya untuk malam ini. Daripada dia harus menahan lapar semalaman.
Dan Maxime sendiri tidak tahu kapan hidupnya akan kembali normal seperti dulu. Agar ia bisa mencari cara untuk balas dendam pada Lucas, karena dia kini hidupnya menderita.
-
-
Tidak membuat masalah dan membuat orang lain kesal, bukan si kembar namanya. Kembar-kembar nakal memang sudah melekat pada diri daniel dan Deriel.
Hampir semua orang terdekatnya sudah pernah menjadi korban kenakalan mereka, kecuali satu orang, yakni Lucas.
Jangankan untuk mengerjai kakaknya, melihat tatapan Lucas saja sudah membuat mereka berdua ketakutan setengah mati. Dan siapa pun yang dikerjai oleh si kembar pasti akan mendapatkan kesialan. Contohnya adalah Kakek Xiao, Nyonya anita dan anak-anaknya.
Si kembar sedang gencar-gencarnya dalam mengerjai mereka berempat, tak jarang mereka berdua membuat ke empat orang itu naik darah dan kesal setengah mati. Bahkan mereka pernah dikerjai habis-habisan oleh si kembar.
"Lewat sini, lewat sini. Pelan-pelan, hati-hati karena harga tempat tidur ini sangat mahal." Axel selaku pemilik apartemen kebingungan melihat si kembar memasukkan sebuah tempat tidur berukuran King size ke dalam apartemennya.
Pria itu bangkit dari kursinya lalu menghampiri mereka berdua. "Untuk apa tempat tidur itu?" tanya Axel pada keduanya.
"Hyung, kita adalah keluarga. Sudah pasti kita akan tinggal bersama, mulai malam ini dan seterusnya kami berdua akan lebih banyak menghabiskan waktu di sini untuk bersama kalian." Ucap Daniel yang kemudian dibalas anggukan oleh Deriel.
"Dan sebagai tuan rumah, kau harus mengalah dan menyerahkan kamarmu pada kami berdua. Karena bagaimanapun juga, kita berdua disini adalah tamu." Ucap Deriel.
"Aku tidak setuju!!" sahut Andien."Bukankah kalian memiliki rumah mewah, kenapa malah ingin tinggal di sini?! Pergilah, karena kalian tidak diterima di sini!!" ucapnya menegaskan.
Daniel merangkul bahu Andien. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah video pada wanita itu. Kedua mata Andien membelalak sempurna ketika ia melihat video yang Daniel Tunjukkan padanya.
"Bagaimana, Nunna. Video ini sangat bagus bukan, bagaimana jika aku menyebarkannya pada teman-teman kampusmu. Pasti akan heboh dan langsung viral, kau bisa terkenal loh." Daniel menyeringai licik.
Andien menyentak tangan Daniel dari bahunya. "Cepat hapus video itu sekarang juga!!" pintanya menuntut.
Daniel menggeleng. "Oh, tidak bisa. Karena ini adalah aset yang sangat luar biasa. Jadi aku harus menjaganya dengan sangat-sangat baik. Untuk itu, kau jangan macam-macam dengan kami." Ucap Daniel memperingatkan.
"Memangnya video apa?" tanya Anita penasaran.
"Bukan video apa-apa kok, Ma. Cuma video~"
"Andien Nunna, hendak dimakan gorila!!" Deriel menyahuti.
Kedua mata Anita sontak membelalak. "Apa?! Andien hampir dimakan oleh gorila? Bagaimana bisa cepat tunjukkan video itu padaku!!" pinta Anita menuntut.
"Tidak perlu, Ma. Kau tidak usah melihatnya, dan kalian berdua, awas kalau berani menyebarkannya. Habis kalian!!" ancam Andien dan pergi begitu saja.
Andi hendak dimakan oleh gorila, sebenarnya hanyalah kiasan saja. Karena arti yang sebenarnya adalah, Andien yang hendak bercocok tanam dengan pria yang seumuran dengan Kakek Xiao di sebuah hotel. Dan kebetulan cikembar melihatnya.
"Oh ya, Hyung. Jangan lupa bayar kasur ini, tidak mahal kok hanya satu juta Won!!" Daniel dan Deriel mengerlingkan matanya dan pergi begitu saja.
Kedua mata Axel membelalak dan menatap kepergian si Kembar. Lalu pandangannya bergulir pada kurir di depannya. Axel mengacak rambutnya sambil berteriak.
"AAARRRKKKHH!! SIALAN KALIAN SEMUA!!"
-
-
"Apa ini?"
Serra menatap bingung sebuah kotak beludru hitam berbentuk segi empat yang Lucas berikan padanya. "Buka saja," pinta pria itu.
Serra meletakkan sisirnya keatas meja riasnya lalu menerima menerima kotak hitam itu lalu membukanya. Mata Serra membelalak melihat apa yang ada di dalamnya. "Lucas ini?" Lalu ia mengangkat wajahnya dan menatap suaminya itu dengan tatapan bertanya.
"Aku mendapatkannya di pelelangan. Ini adalah harta paling berharga milik keluarga Xiao yang pernah dicuri dan akhirnya berhasil aku dapatkan lagi. Dan aku ingin kau menyimpannya mulai hari ini, karena memang kau satu-satunya yang paling layak menyimpan dan memilikinya." Ujar Lucas panjang lebar.
Serra menatap Lucas dengan mata berkaca-kaca. Dia terharu sekaligus tak percaya. "Baiklah, aku akan menyimpan dan menjaganya." Ucapnya sambil tersenyum lebar.
Tak ada yang lebih pantas dari Serra. Hanya dia yang pantas memakai dan memiliki kalung tersebut. Karena dia adalah menanti pertama dan terakhir keluarga Xiao. Dan semua orang harus mengakuinya.
-
-
Bersambung.