Lycus adalah mafia paling ditakuti dan terkenal paling kejam.Musuhnya ada dimana-mana,namun musuhnya cukup sadar diri untuk tidak mencari masalah atau nyawa mereka bisa hilang dalam sekejap.
Tak ada yang bisa menghentikan seorang Lycus Evandra.Karena hukum saja tak berani menyentuhnya,mereka lebih memilih menerima uang suap ketimbang berani melawan Lycus yang ada mereka akan berujung mati dengan cara mengenaskan.
Tidak hanya itu,jika Lycus merasa terusik dia akan membasmi musuh-musuhnya sampai keakar-akarnya bahkan semua keturunan dan keluarga musuhnya harus lenyap.
Oleh karena itu Lycus memiliki julukan Dark Angel karena wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sangat menawan bak dewa-dewa yunani namun berbanding terbalik dengan sifat sekaligus jiwanya yang seperti iblis.
Sedangkan Agatha adalah gadis yatim piatu,dirinya hidup sebatang kara tanpa adanya saudara maupun keluarga dari ayah maupun ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penatanpatinta23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan musuh
Kekacauan terjadi di Mansion saat ini,dimana tiba-tiba saja beberapa orang tak di kenal berhasil masuk.Selena yang saat ini sedang berada di Mansion,dengan cepat mengambil pisau kesayangannya.Sedangkan Sean yang tak ikut bersama dengan Lycus,langsung mengambil pistolnya dan berlari ke aula mansion yang saat ini sudah memperlihatkan beberapa pelayan mansion telah mati mengenaskan karena dibunuh oleh orang-orang tak dikenal itu.
"Ck! Serangga lagi serangga lagi... Apakah kalian begitu bodoh ? Hingga mengantarkan nyawa kalian kemari." Ujar sean dengan sinisnya,membuat beberapa orang bertopeng itu mengangkat pistolnya kearah Sean.
Selena yang melihat hal itu,dengan gerakan gesit menendang pistol tersebut hingga terlempar jauh.Dan bersamaan dengan itu,Selena menusukkan pisaunya ke leher pria yang sepertinya ketua dari orang bertopeng itu.Dilihat dari posisinya berdiri saat ini,pria itu yang berada dipaling depan.
"Aku bahkan bisa menghabisi nyawa kalian sendiri,katakan siapa yang menyuruh kalian!." Ucap Selena datar,sambil menatap orang-orang bertopeng tersebut satu persatu.
"Kami tak akan mengatakannya, lebih baik bunuh saja kami!." Ujar ketua bertopeng itu.
"Ahahahahahahahahahah apakah kau bermimpi! Tentu tidak akan semudah itu! Kalian fikir kalian akan mati secara mudah ditangan kami?." Tawa Sean menggelegar membuat nyali para orang bertopeng itu ciut seketika.
"TENTU TIDAK! SEKARANG CEPAT KATAKAN! SIAPA YANG MENYURUH KALIAN!." Lanjut Sean dengan bentakan.
Para manusia bertopeng itu pun hanya saling melirik,tanpa ada yang mau menjawab.
Sedangkan didepan mansion saat ini,Lycus beserta Agatha dan Agnes baru tiba di mansion.Agnes berjalan terlebih dahulu,dirinya sudah sangat ingin mandi sekarang.Namun betapa terkejutnya Agnes saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya,dirinya bahkan hanya berdiri diambang pintu.Mayat para pelayan serta bodyguard tergeletak dilantai,dan aliran darah mereka bahkan menggenang di lantai.Dengan cepat Agnes ingin mencegah Agatha masuk namun terlambat,Agatha sudah berdiri dibelakang Agnes dan melihat semuanya.
Agatha merasa tak kuat lagi untuk berdiri,dan semua gelap.Hal yang terakhir dia ingat ialah Lycus yang berteriak berulang kali memanggil namanya.
Lycus dengan cepat menggendong sang istri dan dengan cepat membawanya naik lift menuju kamar utama.Lycus lalu menelfon dokter Luan untuk datang memeriksa istrinya,sedangkan dirinya sendiri akan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi di Mansionnya ini.
"Cepat periksa dia!." Perintah Lycus pada Luan yang baru saja tiba.
"Baiklah dude."
Sean pun memeriksa Agatha,dan ternyata gadis itu hanya syok dan tak ada yang perlu dikhawatirkan.Mendengar hal tersebut,Lycus bisa bernafas lega.Lycus dan Luan pun bersamaan keluar kamar,Saat ini tujuan Lycus adalah mendatangi dalang dari pembuat onar di mansionnya malam-malam begini.
Tap.
Tap.
Tap.
Suara ketukan sepatu di lantai terdengar nyaring,membuat perhatian manusia-manusia bertopeng yang telah dibawa ke penjara bawah tanah pun menolehkan wajah mereka.Menatap siapa yang datang,dan wajah mereka pucat pasi saat melihat yang datang adalah seorang Lycus Evandra.
"Siapa ketua dari kelompok kalian?." Tanya Lycus yang telah berdiri diepan jeruji besi,tempat mereka di kurung sekarang.
"Katakan!." Desis Lycus tajam.
Tak ada yang memberikan jawaban,membuat Lycus menatap satu persatu mereka dengan bengis.
"Sepertinya aku harus menggunakan kekerasan kali ini,tapi tak apa aku suka kekerasan."
Dan
Dor!
Tiba-tiba saja Lycus menembak salah satu kaki orang bertopeng tersebut,dia menembaknya melalui celah jeruji besi.Orang yang tertembak pun,berteriak keras menandakan betapa sakit yang ia rasakan sekarang.
"Masih tak ada yang mau mengaku?! Baiklah... Lutfi!!!!! Bawa kemari!!!." Perintah Lycus pada Lutfi,dan Lutfipun memberikan sebuah amplop berwarna coklat pada Lycus.
Lycus langsung mengeluarkan isi amplop tersebut,yang ternyata berisi beberapa foto.
"Cepat katakan! Atau aku akan membunuh keluarga kalian!." Ancam Lycus tak main-main.
"TIDAK! JANGAN! AKU AKAN MEMBERITAHU SIAPA YANG TELAH MENYURUH KAMI!." Teriak salah seorang pria bertopeng itu.
"Katakan."
"Dia adalah salah satu agen FBI,dia menyuruh kami kesini untuk mencari tahu cara agar bisa lolos masuk ke mansionmu ini.Dan salah satu anggota kami yang menyamar menjadi salah satu anak buahmu memberitahu kami,bahwa ada satu jalan lagi untuk bisa masuk selain hutan dan jalan utama.Yaitu melalui terowongan bawah tanah,kami awalnya hanya ingin mencari tahu sesuai tugas namun sialnya kami ketahuan oleh penjaga dan dikejar hingga pintu utama mansion ini,dan akhirnya kami terpaksa membunuh mereka."
"Siapa anggota FBI itu?."
"Leon,pria itu bernama Leon."
Lycus yang mendengar hal tersebut,tentu saja sangat marah karena dia tahu bahwa orang itu berbohong.Tidak mungkin seorang ketua FBI berani melakukan hal seperti ini,Lycus langsung menembak mati orang yang menjawab nama Leon tersebut.
"BUNUH MEREKA SEMUA!!." Teriak Lycus murka,membuat para pria bertopeng itu teriak tak terima.Mereka sudah berbicara jujur,memang benar pria yang menyuruh mereka bernama Leon.
Dan selang beberapa detik setelah Lycus pergi,Lutfi dengan cepat menembak semua orang yang ada di jeruji besi tersebut.Dan langsung menyuruh para bodyguardnya,untuk membereskan hal tersebut.Mayat mereka semua di buang ke hutan larangan,dan menjadi santapan binatang buas peliharaan Lycus.
Sedangkan Lycus saat ini sedang berada di ruang kerjanya,Sean dan Selena pun ada disana.
"Sean! Bagaimana bisa ada yang tahu cara masuk ke mansion ini melalui terowongan bawah tanah?! Bukankah terowongan itu sudah ditutup,mengapa orang-orang sampah itu bisa masuk?!." Tanya Lycus menatap Sean.
"Maaf tuan, sepertinya ada yang diam-diam membuka jalur baru.Dan orang tersebut pasti adalah orang yang tinggal di mansion ini lama.Jalur terowongan terakhir digunakan saat ayah anda masih menjabat sebagai ketua mafia,dan saat itu anda masih kecil" Ujar Sean memberikan pendapatnya.
"Aku akan diam-diam menyelidiki hal ini tuan." Lanjut Sean lagi,lalu berlalu pergi meninggalkan Lycus dan Selena yang saat ini sibuk mengelap pisau kesayangannya.
"Selena!." Panggil Lycus.
"Iya bos! Selena disini!."
"Maukah kau mengawasi seseorang untukku?."
"Katakan saja bos,siapa yang harus aku awasi."
Lycuspun membisikkan sebuah nama,dan dengan cepat Selena menganggukan kepalanya.
Mengapa Lycus menyuruh Selena? Dari semua anggota khususnya,hanya selena lah yang masih berada dibawah umur.Gadis itu tak akan berani berbohong pada Lycus,selama ini Selena lah yang selalu disuruh untuk menyelidiki seseorang oleh Lycus.Dan semua hasil selidikan gadis itu,selalu benar dan akurat.Meskipun dia masih duduk dibantu sekolah menengah atas,tapi otak gadis itu sangatlah jenius.Meskipun di luar tugasnya sebagai anggota khusus,Selena adalah gadis yang sangat polos.
Selena lalu pamit untuk pergi tidur,dan Lycus mengizinkannya.Setelah Selena keluar,Lycus memijat pelipisnya untuk mengurangi rasa pusing yang ia rasakan.
Entah mengapa Lycus merasa bahwa saat ini salah satu anggota khususnya adalah pengkhianat,terkecuali Selena.
aku mulai baca yaa thor 🥰
selalu jauh dgn cerita keluarga...
kemana orangtua mereka
yg ada kesepian seperti lycus