Andini Mahalina Aditama seorang perempuan berusia 25 tahun yang menjadi yatim piatu sejak usianya 14 tahun. Setelah kedua orangtua nya meninggal akibat kecelakkaan pesawat terbang, kehidupan Andini tidak berjalan dengan baik - baik saja, Om nya yang dianggap orang yang bisa menyayanginya malah tega membuangnya, karena Om angkatnya ingin menguasai harta orangtua Andini, Andini di tinggalkan di panti asuhan pada malam hari, setelah itu hidupnya berubah jauh dari kemewahan. Setelah menikah dengan Andrian Wiratmaja, laki - laki tampan berbadan tinggi besar seorang Presidir Direktur. Andrian adalah cinta pertama Andini semasa SMP dan begitu sebaliknya, Andini merasa Kebahagian akan datang, Andrian rela meninggalkan hartanya, bahkan pangkat Presidir Direktur dan lebih memprioritaskan Andini, tetapi Papa Andrian tidak tinggal diam, Papa Andrian tidak rela jika Andrian menikahi Andini dan mencoba memisahkan Andini dengan Andrian dengan berbagai cara, sehingga Andini dan Andrian terpisah deng
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novia nur rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
2 tahun berlalu, Andrian sudah melakukan operasi keduanya dan tempurung di kepala Andrian sudah di pindahkan lagi walaupun sekarang kondisi Andrian sudah banyak kemajuan akan tetapi, Andrian belum 100% pulih Andrian masih lupa ingatan, sebenarnya dokter menyaran kan Andrian agar di lakukan therapy agar ingatanya cepet kembali seperti semula namun Pak Wiratmaja menolak saran yang di berikan oleh dokter dengan alasan ingin cepat pulang ke indonesia. Padahal Pak Wiratmaja takut jika ingatan Andrian kembali Andrian akan pergi meninggalkan dirinya dan menemuin istrinya lagi.
" Andrian akhirnya kamu bisa pulang lagi ke rumah kita ya Papa beri waktu 1 minggu setelah kamu pulang ini, Papa akan berikan lagi posisi President Direrektur untuk kamu, biar kamu aja yang memegang perusahaan kita, Papa sudah sangat lelah, Papa ingin istirahat." ujar Pak Wiratmaja yang sedah duduk disamping Andrian dan menyantap makanan di dalam jet pribadi miliknya.
" Iya Pa." ucap Andrian singkat.
Akhirnya mereka sampai ke indonesia, di Bandara Alisa dan orangtuanya sudah menunggu kedatangan Andrian dan Pak Wiratmaja.
" Alisa kamu harus bisa meyakin kan Andiran lagi ya, kan kamu udah nggak ketemu Andrian selama satu bulan, Papa takut Andrian kembali cuek lagi." ujar Baskoro.
" Siap Pa, tenang aja, serahin semua ke Alisa, bukan Alisa namanya kalau nggak bisa buat Andrian bertekuk lutut di pelukan Alisa." ujar Alisa sangat pede.
" Memang hebat anak Mama ini, " Ucap Anjani menyanjung.
" Iya dong Mah." ujar Alisa besar kepala
Sampailah Andrian dan Pak Wiratmaja di bandara, Alisa sudah lebih dulu menunggu Andrian, saat Andrian sudah terlihat Alisa langsung mendekati Andrian dan mencoba memeluk Andrian.
" Baby akhirnya kamu pulang juga, aku udah kangen banget." ucap Alisa dengan memeluk Andrian.
" Iya Ndin." ujar Andrian yang menyambut pelukan Alisa, walaupun masih terlihat cuek tapi Andrian sudah mulai mau menerima Andini palsu.
Pak Wiratmaja dan kedua orangtua Alisa sangat seneng melihat semakin dekat hubungan mereka.
Pak Wiratmaja tersenyum lebar usahanya selama ini membuahkan hasil, akhirnya Andrian bisa luluh juga dengan Alisa.
Mereka semua langsung pulang kerumah Pak Wiratmaja, dan akan membahas kelanjutan pertunangan Andrian dan Andini palsu.
Sampilah mereka di rumah Pak Wiratmaja yang sayang besar dan megah, ART Pak Wiratamaja sudah menyiapkan berbagai hidangan untuk menyambut Andrian Alisa dan orang tua Alisa.
Mereka masuk ke dalam rumah, dan duduk di ruang tamu. Andrian sangat tidak asing melihat isi dirumah ini.
" Pa, aku mau mandi dulu, gerah banget." ucap Andrian
" Oh iya Andrian, Papa sudah siapin kamar buat kamu sementara kamu tidur di latai bawah dulu ya." ujar Pak Wiratmaja yang memberi tahu kamar untuk Andrian.
" Om, Tante, Andini aku mandi dulu ya gerah banget." Pamit Andrian dan langsung mengekor mengikuti Papa nya.
" Nih kamar kamu." ujar Pak Wiratmaja memberi tahu Andrian, sebenarnya Pak Wiratmaja sengaja memindahkan kamar Andrian di bawah agar Andrian tidak kembali ke kamar nya dulu, Pak Wiratmaja takut kalau Andrian di kamarnya dulu akan mengingat memori tentang Andini yang sebenarnya.
" Iya Pa." ujar Andrian dan masuk ke kamar
" Papa tinggal ya, jangan lama - lama mandinya nggak enak sama keluarga Andini." ujar Pak Wiratmaja dengan langsung keluar dari kamar Andrian dan menuju ke ruang tamu untuk menemui Alisa dan orangtuanya.
Sementara Andrian melepas bajunya dan hanya mengenakan boxer dan masuk ke kamar mandi.
Andrian ingin berendam agar lebih fres, Andrian tidak peduli di tunggu oleh Alisa dan kelurganya.
Andrian mengisi air di bathtub dan memberikan sabun aroma madu, Andrian lalu berendam, sudah satu jam Andrian tak kunjung keluar dari kamar nya.
" Om Kak Andrian kok lama banget ya mandinya?" tanya Alisa yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama kedua orangtuanya.
" Iya juga ya, kok lama banget Andrian nggak keluar - keluar, bentar Om samperin Andrian dulu ya." ujar Pak Wiratmaja, yang beranjak dari tempat duduk nya dan melangkah ke kamar Andrian.
Pak Wiratmaja masuk kedalam kamar Andrian yang tidak di kunci.
" Andrian, " Panggil Pa Wiratmaja.
" Iya Pa." jawab Andrian.
" Lama banget si kamu, kamu ngapain aja Andrian, Andini udah nunggui kamu, nggak enak sama orangtuanya." ucap Pak Wiratmaja di balik pintu kamar mandi.
" Iya Pa, Andrian keluar ini." ujar Andrian yang agak kesal ritual nya di ganggu.
Andrian keluar dari kamar mandi hanya dengan mengikatkan handuk di pinggangnya. Dan Pak Wiratmaja masih menunggu didepan pintu.
"Ngapain aja sih, kok bisa sampe lama banget?"tanya Pak Wiratmaja
" Berendam Pa." jawab Andrian.
" Ada - ada aja kamu Andrian, berendam kan bisa nanti." ujar Pak Wiratmaja
" Ya Papa aneh juga baru pulang dari singapore, malah ngajakin mereka kesini sekarang." ucap Andrian dengan kesal dan memakai baju
" Ya nggak Papa lah, takut nggak ada waktu lagi, Andini itu sibuk dia model internasional, Papanya juga sibuk, ini waktu yang tepat untuk membicarakan pertungan kamu dan Andini, Papa rasa 1 bulan cukup untuk menyiapkan semuanya." ucap Pak Wiratmaja.
" Nggak usah buru - buru juga kali Pa." ucap Andrian tidak setuju.
" Yaudah kita bicarakan masalah rencana kalian tunagan jadi nya kapan, ayok kita keruang tamu." ajak Pak Wiratmaja, Pak Wiratmaja keluar dari kamar Andrian.
Tanpa menjawab Andrian mengekor di belakang Pak Wiratmaja.
" Maaf ya Andini menunggu lama." ujar Pak Wiratmaja
" Iya Om nggak papa." ucap Alisa dengan agak sedikit kesal karena tinggkah dingin Andrian.
Meraka membicarakan hari pertunangan Alisa san Andrian yang akan dilaksanakan 1 bulan lagi.
Alisa terlihat sangat senang, sementara Andrian terlihat biasa saja.
Setelah selesai membicarakan tanggal untuk pertungan mereka, mereka langsung di ajak Pak Wiratmaja ke meja makan untuk menikmati hidangan yang sudah di siapkan.
Setelah selesai mereka pamit untuk pulang.
Alisa berpamitan dengan Andrian saat Alisa ingin memeluk Andrian, pelukan dari Alisa ditolak Andrian.
Alisa Baskoro dan Anjani sudah berada di dalam satu mobil.
" Kesel banget aku Pa, kalau aja aku nggak inget semua ini buat balas dendam dan mengeruk semua harta merka Alisa udah nyerah, menghadapi kelakuan Andrian yang Mood nya berubah - ubah, kadang Andrian baik sama Alisa kadang juga ngeselin, aneh banget itu manusia." ujar Alisa yang sangat kesal dengan Andrian
" Sabar sayang, semuanya kan butuh proses, kamu tadi waktu di bandara kan semangat banget bilang bakal bisa membuat Andrian jatuh cinta sama kamu." ujar Anjani.
" Iya sih Ma, tapi setelah tau ini, Alisa jadi males banget, Alisa pikir Andrian udah berubah ternyata masih sama aja, dingin sedingin es." ucap Alisa.