NovelToon NovelToon
Derita Wanita Malam

Derita Wanita Malam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / duniahiburan
Popularitas:118.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Menjadi sebatang kara membuat Celina terpaksa menjual diri demi kelangsungan hidupnya. Walaupun seringkali disiksa pelanggan, dia tetap bertahan karena hanya itulah satu-satunya pekerjaan yang dikuasainya.

Perkenalannya dengan Yusuf memberi warna baru dalam hidup Celine. Lelaki itu selalu mengobatinya ketika ia dilukai oleh pelanggan.

Benih cinta pun mulai mekar dalam hati keduanya. Namun, rasa rendah diri dan kotor membuat Celina terpaksa menolak cinta Yusuf.

Akankah kebahagiaan yang telah dilepaskan kembali menjadi miliknya, sedangkan sang pujaan hati telah dimiliki orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga Puluh Empat

Hari itu matahari terbit lebih cerah dan sinarnya menyapu setiap sudut ruangan. Di sebuah rumah nyaman di sebuah desa, Yusuf terbangun dengan semangat yang membara. Ia mendapati istri tercintanya, Celina, masih terlelap dalam tidurnya. Dengan senyuman di wajah, Yusuf berbisik pelan, "Selamat pagi, Sayang."

Celina terbangun dengan perlahan dan tersenyum manis melihat suaminya yang sedang berdiri di samping tempat tidurnya. "Selamat pagi juga, Mas," balas Celina seraya menggenggam tangan Yusuf.

Yusuf membisikkan sesuatu yang membuat Celina penasaran, "Aku punya kejutan untukmu, Sayang. Biar aku yang membuat sarapan pagi kita hari ini."

Celina terlihat senang dan langsung duduk di sisi ranjang. "Oh, kamu benar-benar membuatku penasaran, Mas. Aku sangat ingin tahu apa yang akan kamu masak untukku hari ini."

Yusuf memang sangat memanjakan Celina. Dia lebih sering membuatkan sarapan untuk sang istri.

Yusuf tersenyum puas melihat reaksi Celina, lalu bergegas menuju dapur. Ia membuka lemari dapur, mencari inspirasi dalam bahan-bahan yang tersedia. Setelah beberapa saat, Yusuf memilih untuk membuat sarapan spesial berupa nasi goreng seafood kesukaan Celina dan juga dirinya.

Saat Yusuf mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan di dapur, Celina diam-diam memperhatikannya dari pintu terbuka. Ia tertawa kecil melihat tingkah Yusuf yang terlihat agak canggung di dapur.

"Tolong jangan gosong ya, Mas," goda Celina sambil tertawa sembari menyeka rambutnya.

Yusuf menoleh dan merespons dengan wajah polosnya, "Jangan khawatir, Sayang. Aku akan membuatmu sarapan terenak sepanjang masa."

Mereka berbincang-bincang sambil menikmati aroma bahan-bahan yang saling berpadu di dapur. Yusuf memutar lagu favorit mereka, membuat atmosfer pagi semakin menyenangkan.

Celina berjalan mendekati suaminya. Memeluk tubuh pria itu dari belakang. Dia bahagia karena akhirnya bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai.

Yusuf lalu mengecilkan api kompor dan berbalik menghadap sang istri. Dia membawa kepala Celina ke dalam dekapan dadanya. Tinggi Celina hanya sedadanya. Tubuh wanita itu sangat mungil.

Celina memang bertubuh mungil dengan kulit putih bersih. Rambutnya yang terurai, membuat kecantikannya makin bertambah. Siapa pun pria yang melihat, pasti akan jatuh cinta.

"Sayang, kamu duduk di sana saja. Aku selesaikan dulu masakan ini," ucap Yusuf.

"Aku mencintaimu, Mas," balas Celina dengan suara pelan yang lembut.

"Aku juga sangat mencintaimu," jawab Yusuf. Dia mengecup rambut wanita itu. Setelah itu Yusuf kembali meminta sang istri untuk duduk di kursi makan. Biar dia saja yang menyelesaikan masakannya.

Setelah beberapa saat sibuk dengan berbagai bumbu dan adonan, Yusuf membawa nampan yang berisi nasi goreng spesialnya ke meja makan. Rasa gugup dan harapannya muncul saat ia meletakkannya di depan Celina.

"Sayang, inilah sarapan spesial pagi ini, nasi goreng seafood dengan penuh cinta," kata Yusuf dengan bangga.

Jika bersama Dira, Yusuf tak pernah mau menyiapkan sarapan. Dia juga jarang memuji masakan istri pertamanya itu.

Celina tidak bisa menyembunyikan kekagumannya saat melihat hidangan di hadapannya. "Ini terlihat lezat sekali, Mas. Aku benar-benar tidak sabar untuk mencicipinya."

Mereka mulai menyantap sarapan dengan perlahan. Ketika Celina menggigit sepotong cumi, matanya langsung terbuka lebar dan ia meneriakkan kegembiraan, "Ini luar biasa, Mas! Rasanya begitu lembut dan sempurna!"

Yusuf tersenyum puas melihat reaksi istri tercintanya. Ia merasa sangat bahagia bisa membuat Celina senang dengan hidangannya.

Setelah mereka selesai sarapan, mereka duduk bersama di meja makan, saling bertatap muka. Celina merasa penasaran dengan kisah di balik persiapan sarapan spesial ini.

"Mas, ceritakan padaku apa yang ada di balik kejutan pagi ini. Apa yang membuatmu ingin membuat sarapan selezat ini untukku?" Celina bertanya sambil memegang tangan Yusuf.

Yusuf tersenyum dan memandang tajam ke dalam mata Celina, "Ini adalah kejutan untuk merayakan lima bulan pertemuan kita, Sayang. Aku ingin membuatmu merasa sangat istimewa dan tercinta di hari yang spesial ini."

Celina terharu mendengarnya. "Terima kasih, Mas. Aku benar-benar merasa sangat istimewa. Setiap momen bersamamu adalah keajaiban. Aku sangat mencintaimu."

Yusuf merangkul Celina erat dan menyematkan sebuah ciuman di dahi Celina. "Aku juga mencintaimu dengan segenap hatiku, Celina. Ayo, kita rayakan hari ini dengan kebahagiaan yang tak terhingga."

Celina bukannya tak mengingatkan Yusuf untuk berlaku adil pada Dira, tapi pria itu bersikukuh jika dirinya tak lagi nyaman saat bersama Dira. Pikirannya hanya tertuju pada Celina. Sehingga akhirnya dia tak lagi bersuara untuk mengingatkan.

Sambil menikmati kebersamaan mereka, Yusuf dan Celina bercerita tentang masa depan impian mereka. Mereka saling mendukung dan menambahkan cita-cita bersama di perjalanan mereka sebagai pasangan suami istri yang bahagia.

Pagi itu berlalu begitu indah dan tak terlupakan. Setiap hari mereka berharap akan semakin membawa kedekatan dan keintiman yang mendalam. Dan saat mereka memandang satu sama lain, merencanakan kehidupan bersama, mereka mengerti bahwa tak ada yang bisa menggantikan kebahagiaan dan cinta yang mereka rasakan.

Mereka saling bersumpah untuk terus saling mendukung, menyayangi, dan merayakan setiap momen kecil dalam hidup mereka. Sarapan pagi itu menjadi panggilan bahwa rasa cinta mereka akan tetap berkobar seiring berjalannya waktu, dan mungkin akan hadir lagi pada pagi-pagi berikutnya dengan kejutan yang baru.

***

Tak terasa sebulan telah berlalu. Yusuf hanya sekali pulang, dan saat dia mengatakan ingin mengajukan surat perceraian, Dira memohon padanya.

"Mas, aku mohon, jangan ajukan surat perceraian itu. Aku rela dan ikhlas menjalani semua ini. Aku tak akan menuntut kamu. Jika memang ada wanita lain di hidupmu, aku rela berbagi, tapi jangan ceraikan aku," mohon Dira saat itu.

Hingga akhirnya Yusuf memutuskan untuk menunda pengajuan surat perceraiannya, tapi dia tak pernah lagi memberikan nafkah batin. Uang belanja tetap dia berikan.

Pagi ini, Dira bermaksud ingin ke sebuah desa. Dia mendapat kabar jika mobil Yusuf suaminya sering menuju ke arah sana.

Dira hanya ingin tahu, apakah benar ada wanita lain. Dia tak akan menuntut, hanya sekedar ingin memastikan. Dia juga ingin tahu, wanita seperti apa yang dicintai suaminya itu.

Dira sengaja menyetir sendiri mobilnya. Dia tak ingin sang supir tahu. Jika dia pergi dengan supirnya, takut pria itu akan mengadu pada kedua orang tuanya.

Dua jam perjalanan sampailah Dira pada desa yang di tuju. Dia lalu mampir ke salah satu warung yang ada di tepi jalan. Kebetulan saat ini hanya ada dia seorang di warung.

Dira ingin bertanya, apakah benar ada warga desa itu yang bernama Celina. Dengan tersenyum manis wanita itu masuk ke warung. Sang pemilik lalu bertanya pada Dira, menu apa yang ingin dipesan.

"Mau pesan apa, Mbak?" tanya pemilik warung itu.

"Saya pesan lotek dan teh hangat,Bu," jawab Dira.

"Pedas apa sedang saja, Bu?" tanya wanita itu lagi.

"Sedang saja, Bu," jawab Dira.

"Baiklah."

Wanita itu lalu mulai menggiling bumbu dan kacangnya. Dira makin merapat, agar bisa bertanya tentang Celina pada pemilik warung.

"Bu, saya ke sini mau mencari alamat teman. Namanya Celina, apa ibu tau dimana alamat rumahnya?" tanya Dira dengan perasaan berdebar. Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat.

1
Iis Amoorea
semangat....
Ila Lee
cinta celina sama Yusuf sampai ke mati
Nur Adam
smgt untuk keya mu thoor
⸙ᵍᵏNavi༄༅⃟𝐐
akhir cerita yg sungguh sad bgt🥲
Yunia Afida
ucapan adalah doa, inilah ucapan bu fatima terkabul, cinta celina dan yusuf berpisah dengan maut
Yunia Afida
yang sabarya yusuf😭😭😭😭😭😭😭😭
Yunia Afida
pelacurnya dihapus mama, g tega aku
Yunia Afida
ikut nangis ini😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭, mama jual bawang banyak
Yunia Afida
innalillahi wainnailaihi rojiun, celina baru merasakan kebahagiaan tapi sekarang sudah dipanggil Alloh
Yunia Afida
langsung adem hati celina
Dwi MaRITA
damai sll.... dira pun jg jd wanita hebat, mau nggendong bayiik rivalnya dg ikhlas... no drama²... 👏👍
ovi
sedih
Siti Zuriah
😭😭😭
Siti Zuriah
😭😭😭
Wicih Rasmita
nyesek banget Mak😭😭😭
Eva Karmita
Mak otor hebat sudah buat para pembacanya nangis berjamaah 😭😭😭😭 nyesek rasanya 💔 setiap pertemuan pasti ada perpisahan.., setiap kejadian pasti hikmahnya jadi Yusuf harus kuat demi buah hati walaupun berat tapi harus di jalani jadilah ayah sekaligus ibu untuk anakmu Suf fokus bahagiakan anakmu ❤️🥺
Eka ELissa
dari awal smpe Ahir air mata ku Brebes Mili.....Mak ..😭😭😭😭😭
Eka ELissa
astaga nangis aku mak/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/
Ida Nur Hidayati
kenaoa harus calina yang pergi, yang tabah Yusuf putrimu selalu bersamamu.
Ervina Ard
Kita liat nih (next di novel ttg anak Yusuf & Celina) , apakah akan spt std novel2 lain yg pasaran, Yusuf & Dira kembali bersama spt permintaan Fatimah pd Dira (bab 44) & Yusuf akan memakai alasan anak yg butuh ibu & Dira bersedia jd ibu sambung. Kl spt itu, maaf bngt, 'penderitaan' Celina jd tdk ada 'valuenya' di novel ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!