NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakaknya

" Baik. Nanti Saya kekantor."

Bunyi handphone tiba-tiba berdering saat Hasan sedang teleponan dengan sekretarisnya dikantor. Ternyata Hasan selain dosen, Dia mengelola sebuah bisnis usaha dalam keluarganya.

Hasan bingung, Kenapa ada dering handphone lain diruangannya. Hasan pun mencari-cari dimana bunyi handphone tersebut. Ternyata bunyi dering tersebut di tumpukan buku ekonomi yang tadi pagi dibawa Hasan dari rumahnya. Hasan pun mengambil satu per satu buku tersebut. Dan terlihat sebuah handphone berwarna hitam. Disilikonnya terdapat stiker siluet masjid.

Sebuah notifikasi pesan masih terlihat.

Ra kenapa Kamu seperti menghindariku, bahkan tidak membalas pesanku.

Mahasiswi tadi pagi? Tiara? Tian?

Apa hubungan Mereka? Hasan bertanya-tanya. Apa pacaran? Semester satu? Hasan terlihat kesal.

' Tidak bisa dipercaya.' Batin Hasan.

Sampai kos, Tiara langsung bilang ke Sari bahwa handphonenya hilang. Jadi Tiara menginfokan ke ibunya dan pak liknya Sementara Dia belum memegang handphone.

Tiara berharap bertemu Pak Hasan secepatnya. Dia ingin bertanya tentang insiden pagi itu. Siapa tahu dosen tersebut mengetahuinya. Namun beberapa hari ini Pak Hasan tidak terlihat batang hidungnya. Anak-anak fakultas ekonomi bilang bahwa beliau sedang ada kepentingan selama seminggu di Jakarta.

Seminggu kemudian,

" Ya Tuhan. Aku bangun terlambat." Ujar Tiara seraya langsung menyambar handuknya dan berlari kekamar mandi.

Setelah selesai bersiap-siap. Tiara pun langsung menjabat tangan dan berpamitan pada Uminya.

" Kamu tidak sarapan dulu Ra?"

" Maaf Umi, Rara sudah terlambat." Sahut Tiara seraya menjabat tangan Ibunya.

Hari Senin Tiara pasti berangkat dari rumah. Secara setiap Sabtu Dia memilih pulang ke rumah daripada di kos. Jarak yang Dia tempuh memakan waktu empat puluh lima menit. Selang tiga puluh menit Tiara merasa ada yang aneh dengan ban belakangnya. Dia pun memutuskan berhenti sejenak dan mengeceknya.

" Subhanallah. Ada-ada saja. " Ucap Tiara begitu mengetahui ban motornya bocor. Dia pun celingak-celinguk. Berharap ada bengkel tambal ban. Namun Tiara kecewa. Disekitar situ tidak ada bengkel tambal ban. Terpaksa Tiara tetap melajukan motornya sampai tempat bengkel tambal ban.

Setelah sampai di bengkel tambal ban.

Tiara buru-buru memesan info ke Wina dan Afifah. Padahal ada jadwal kuliah pagi ini, yang dosennya terkenal sangat disiplin waktu. Siapa lagi kalau bukan Pak Hasan.

" Sudah Nduk." Ucap si pemilik bengkel.

" Berapa Pak?"

" Dua puluh ribu Nduk."

Tiara menyerahkan uang dua puluh ribu.

" Terima kasih Pak."

" Sama-sama Nduk." Sahut sang pemilik bengkel tersebut.

Begitu sampai kampus. Tiara melangkahkan kaki menuju ke kelasnya.Ketika Tiara masuk ke ruangan kelas bahasa Inggris tersebut. Pak Hasan selaku dosennya yang terkenal killer, sudah ada didalam ruangan tersebut. Tiara pun mengendap-ngendap masuk, secara Pak Hasan sedang menulis dipapan tulis seraya menerangkan.

Afifah salah satu temannya langsung membelalakkan matanya memandang Tiara yang baru datang.Tiara pun langsung menuju salah satu bangku didekat Afifah.

Dan membuka bukunya untuk menutupi wajahnya. Berharap tidak ketahuan kalau Dia baru datang.

" Ehm!" Suara yang membuat Tiara menghentikan langkahnya.

" Why did you come late Miss Tiara?" Tanya Pak Hasan seraya membenarkan buku yang dipegang Tiara. Karena tanpa Tiara tahu, bukunya terbalik.

" I am sorry, Sir. It was my fault ." Jawab Tiara.

" So, next time it's never too late. You are understand? And Now, Out from my class!" Titah Pak Hasan tanpa ampun.

" Yes, Sir. I am Understand." Sahut Tiara seraya hatinya memaki-maki.

Bagaimana bisa ada orang yang begitu tidak mentoleransi sebuah keterlambatan. Dia kira hal-hal di dunia itu berjalan mulus. Tiada kendala? Tiara tidak membayangkan Pak Hasan akan berjodoh dengan orang seperti apa kelak. Dibalik wajah cool, berkharisma dan ganteng. Dia dosen yang mematikan.

' Kasiam banget yang jadi jodohnya.' Batin Tiara.

" Tiara." Panggil Pak Hasan.

" Iya Pak." Sahut Tiara.

" Jangan lupa temui saya diperpustakaan nanti." Tambah Pak Hasan.

" Baik Pak."

Lagi-lagi Tiara keluar dari kelas speaking. Kali ini bukan karena tugas tapi terlambat.

' Handphone?' Tiara baru ingat akan menanyakan handphonenya pada Pak Hasan.

Sampai diperpustakaan, Tiara mengambil sebuah buku dan membacanya. Tiga puluh menit kemudian, Tiara merasa sangat mengantuk. Dia pun menaruh kedua tangannya diatas meja. Dan menjatuhkan kepalanya dikedua lipatan tangannya.

" Ehm Ehm." Deheman horor pak Hasan membuat Tiara langsung terbangun.

" Terlambat! Tidur! Padahal handphone ditangan Saya. Apa Kamu begadang memikirkan idaman hatimu?" Tanya Pak Hasan seraya menyerahkan sebuah handphone berwarna hitam pada Tiara.

" Lain kali jangan ceroboh. Dan untuk tugas, kerjakan ini. Besok kumpulkan di ruangan Saya."

" Satu lagi saya ingatkan. Kamu masih muda, jangan habiskan waktu mudamu untuk sesuatu yang tidak berfaedah."Tambah Pak Hasan lalu berlalu begitu saja tanpa memberi kesempatan Tiara untuk berbicara.

Walaupun begitu Tiara bersyukur handphonenya masih aman. Dia pun langsung membukanya, Banyak chat yang masuk. Juga panggilan tak terjawab.

Tidak selang lama. Tanpa Tiara ketahui, Tian menghampiri Tiara yang sedang sibuk dengan handphonenya.

" Owh jadi itu yang membuatmu menjauhiku. Ternyata Kamu tidak sepolos yang kukira." Suara Tian mengejutkan Tiara.

" Sejak kapan Kamu disini?"

" Sejak tadi kamu masih tertidur." Sahut Tian.

" Jadi bagaimana handphonemu berada padanya? "Tanya Tian membuat Tiara bingung bagaimana menceritakannya.

"Kamu mempunyai hubungan dengan kakakku?" Pertanyaan yang semakin membuat Tiara terkejut.

" Kakakmu?" Tiara memastikan ulang.

Tian menganggukkan kepalanya. Membuat Tiara lupa akan kekesalannya pada Tian.

" Iya, Pak Hasan adalah Kakakku." Jawaban yang sepertinya sinkron memang. Pantas saja Tian pintar, berinisiatif dan tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Ternyata Kakaknya mengajar dikampus ini.

" Ok. Tapi Kamu jangan salah paham. Aku tidak punya hubungan apapun dengan kakakmu. Handphone ini tidak sengaja jatuh saat saya terburu-buru dan membuat buku-buku Pak Hasan, maksudnya buku-buku kakakmu terjatuh." Jelas Tiara.

" Owh hampir saja Aku berpikir Kamu calon kakak iparku." Ucap Tian tertawa. Baru kali ini Tiara melihat Tian tertawa secara langsung. Bedanya Tian dan Pak Hasan. Tian murah senyum, sedangkan Pak Hasan. Tersenyum disaat menemukan kesalahan para mahasiswanya.

" Aisssh mana mau Aku sama kakakmu. Yang ada tiap hari naik darahku." Sahut Tiara lagi-lagi membuat Tian tertawa.

" Tapi Dia banyak diidolakan mahasiswi dikampus ini loh." Goda Tian.

" Ga peduli, Oya waktu Aku telepon..." Tiara belum sempat menyelesaikan bicaranya. Wahyu datang menghampiri Mereka.

" Kalian yah diam-diam berduaan." Goda Wahyu

" Mana ada berduaan. Noh lihat banyak orang disini tau." Sahut Tian seraya menunjuk ke sekitar ruangan.

" Oya tadi Wina dan Afifah titip pesan menunggumu di warung bakso. Katanya Mereka lapar banget jadi duluan kesana." Ucap Wahyu.

'Aissh teman tak berakhlak.' Gerutu Tiara.

" Ok Yu, Makasih infonya."

"sama-sama."

Tiara langsung beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruang perpustakaan.

To be continued

Jangan lupa komen dan like

1
NurAzizah504
Otw ke karya baru, Kak /Smile/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya 🥰
total 1 replies
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya jg sih mgkn blm rejeki. Tapi kyk gmn gtu kalau sdh dikontrakin terus g masuk nilai standar retensi. hehe, ok makasih semangatnya 🥰
NurAzizah504: Oalah, tpi ceritanya ini bagus, menghibur. Dan, ingat, gak ada karya yang sia2. Tetap semangt, ya. Mungkn belum rezekinya /Whimper/
total 3 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
sulastri arriza_03
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
sulastri arriza_03: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
sulastri arriza_03
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
sulastri arriza_03: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!