NovelToon NovelToon
Gadis Kecil

Gadis Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kinanovia

Gadis kecil yang bernama amora, merupakan gadis yang cantik dan lemah lembut
Amora berasal dari keluarga berada, namun hidupnya tidak bahagia
Ayah yang sangat ia sayangi meninggal dunia karena kecelakaan, dan ibunya dari dulu sangat membencinya bahkan tidak mengharapkan kehadirannya di dunia ini
Apakah hidup Amora akan terus menyedihkan?
Apakah ia akan bahagia? Ikuti kisah hidup Amora

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinanovia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merepotkan

Nilam menghampiri Amora yang tengah menundukkan kepalanya karena takut akan amarah Nilam, ia tahu ibunya saat ini sedang marah. Nilam mencengkeram erat lengan tangan Amora setelah dirinya berhadapan dengan anak itu, Amora meringis kesakitan.

"Kenapa kau ceroboh sekali Amora? lihatlah semua dokumenku basah terkena tumpahan kopi, dan laptopku juga rusak karena terjatuh. Itu semua gara-gara dirimu" bentak Nilam

"Aku minta maaf bu, aku tidak sengaja melakukannya" ucap Amora dengan terbata, ia terlihat menangis.

"Apa gunanya kau meminta maaf? semua dokumen ku basah, laptopku rusak dan mati. Bagaimana aku bisa melanjutkan pekerjaanku Amora?"

Amora hanya menangis sesenggukan, ia memang salah. Ia tak bisa membela dirinya.

"Itu semua dokumen penting yang sudah aku persiapkan supaya aku bisa memenangkan tender besok pagi" ia mengguncang tubuh Amora, tangannya masih mencengkeram erat lengan tangan Amora.

"Aku tidak sengaja bu, aku tadi tersandung. Sungguh aku tidak bermaksud untuk merusak dokumen penting dan laptop ibu. Maafkan aku bu, tolong maafkan aku" Amora menangis terisak"

"Percuma kau menangis dan meminta maaf padaku, tidak ada gunanya" teriak Nilam

Nilam menghempaskan tangan Amora dengan kasar, Amora memegang lengan tangannya yang memerah akibat di cengkeram oleh ibunya.

"Lalu aku harus bagaimana bu supaya ibu memaafkan aku?"

"Tidak ada yang bisa kau lakukan, kau itu anak yang tidak berguna. Dekat denganmu, membuatku selalu dalam kesialan"

Amora menatap ibunya, tatapannya sendu. Ia tak menyangka ibunya berbicara seperti itu. Apa benar dekat dengannya adalah sebuah kesialan, pikirnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? aku tidak akan kasihan denganmu, cepat keluar dari ruangan ku" seru Nilam dengan nafas yang memburu karena marah, ia menarik pergelangan tangan Amora keluar dari ruang kerjanya lalu menutup pintu itu dengan keras membuat Amora terjingkat karenanya.

Amora menatap pintu ruang kerja ibunya yang sudah tertutup rapat, ia menangis sesenggukan. Ia merasa sedih akan perkataan ibunya baru saja.

Amora berlari ke arah pintu depan dan membukanya lebar kemudian ia berlari menuju gerbang rumah yang saat itu akan di gembok oleh paman Lukas, ia membukanya dengan paksa. Tanpa pamitan dengan paman Lukas, ia keluar rumah dan berlari dengan air mata yang masih mengalir.

Paman Lukas berteriak memanggilnya, namun Amora tak menghiraukan nya. Henry yang mendengar paman Lukas berteriak pun menghampirinya, "ada apa paman? kenapa berteriak memanggil nona Amora" tanya Henry

"Nona Amora, ia pergi dari rumah" jawab paman Lukas dengan panik

"Kenapa nona Amora pergi paman?" kening Henry berkerut.

"Entahlah, ia tadi menangis. Cepat kau kejar nona Amora, ia berlari ke arah depan komplek. Kasihan dia, sebentar lagi sepertinya akan turun hujan"

"Iya paman, aku pergi dulu"

"Kau hati-hati" teriak paman Lukas pada Henry yang sudah pergi menjauh.

Paman Lukas terlihat khawatir, ia mondar mandir di halaman rumah. Ia takut terjadi sesuatu dengan Amora.

Cuaca malam ini begitu dingin dan mendung, namun Amora tak memedulikan itu semua.

Amora keluar dari komplek bersamaan dengan gerimis yang baru saja turun membasahi jalanan.

Amora merasa kedinginan, namun rasa sakit akan perkataan ibunya mampu mengalahkan rasa dingin.

Kini Amora berjalan d pinggir jalan dengan langkah gontai, ia masih menangis. Ingin rasanya ia berteriak. Amora berhenti berjalan, ia duduk di bawah pohon pinggir jalan dengan posisi memeluk lututnya, ia memandang ke sembarang arah. Tak lama setelahnya terlihat sebuah mobil berhenti di depannya, ia tak memedulikan siapa itu. Orang itu turun dari mobil dan menghampiri Amora.

"Gadis kecil" ucap orang itu.

Amora melihat pemuda yang ada di hadapannya saat ini, ia merasa seperti pernah melihatnya. Tapi dimana, ia sendiri lupa. Amora hanya diam, ia tak berniat untuk menjawab sapaan pemuda itu. Ia masih sesenggukan.

"Kenapa kau disini? ini hampir tengah malam"

"Kakak ini siapa?" tanya Amora

"Kau lupa denganku? aku yang waktu itu berbicara denganmu di restoran tempo hari", jawabnya

Amora tampak mengingatnya, iya benar pemuda itu yang menghampirinya dan mengajaknya berbicara ketika di restoran. Mengapa pemuda itu ada disini, batinnya.

" Apa kau sudah mengingatku?"

Amora hanya menganggukkan kepalanya.

"Sedang apa kau disini?"

"Duduk" jawabnya singkat

Pemuda itu menghela nafasnya, ia tahu sepertinya gadis kecil di hadapannya ini sedang memiliki masalah, "biar kakak antar pulang ya?"

Amora menggelengkan kepalanya, "Tidak usah kak, sebentar lagi juga aku pulang. Aku hanya masih ingin disini"

Tiba-tiba hujan deras, namun Amora seolah tak peduli. Pemuda itu mengajaknya masuk ke dalam mobilnya tetapi Amora menolaknya. Hingga akhirnya pemuda itu mengalah, mereka berdua duduk di bawah pohon pinggir jalan membiarkan tubuh mereka basah.

Tatapan Amora sendu, begitu banyak kesedihan yang tersirat di matanya, "kakak tidak pulang?"

"Kakak akan... " belum selesai ia berbicara, di hadapannya kini sudah ada Henry.

"Nona... "panggil Henry. Ya.. akhirnya laki-laki itu menemukan anak majikannya yang ternyata sedang duduk di bawah pohon bersama seorang pemuda, entah siapa pemuda itu. Ia tak peduli, yang ia pedulikan hanya Amora

Amora yang di panggil pun menoleh begituan juga pemuda itu, " Paman... " ia beranjak berdiri yang di ikuti pemuda itu.

"Ayo kita pulang nona" ajaknya seraya menarik pergelangan tangan Amora dengan pelan.

Amora menjauhkan tangannya, "aku tidak mau paman, aku disini saja"

Henry mengusap wajahnya yang terkena air hujan dengan tangannya, "Untuk apa nona disini? ini sedang hujan nona, lebih baik kita pulang"

Amora kembali menangis terisak mengingat perkataan ibunya, "Aku takut ibu marah, aku tidak mau pulang paman"

"Ada paman, nona tidak perlu takut. Paman akan melindungi nona, sekarang kita pulang ya non. nona Amora kan baru saja sembuh" Henry masih memaksa anak itu untuk pulang.

Pemuda itu yang sedari diam memperhatikan pembicaraan Amora dengan Henry, ia baru tahu jika gadis yang ada di sampingnya ini bernama Amora. Ia pun kini ikut bersuara, merayu gadis kecil itu supaya mau pulang.

"Amora, lebih baik kamu pulang sekarang ya? kamu tidak perlu takut pada ibumu"

Henry pun memperhatikan pemuda ini, ia seolah pernah melihatnya di restoran ketika sedang membuntuti Amora.

Amora hanya diam saja, wajahnya terlihat pucat.

"Paman gendong ya nak?"

"Biar aku antar saja paman" kata si pemuda

Henry menoleh ke arahnya, "Jangan panggil saya paman, panggil saja saya Henry. Terimakasih atas tawarannya, lebih baik kami jalan kaki saja".

Henry berjongkok di depan Amora, ia hendak menggendong Amora di punggungnya. Amora terlihat menyandarkan kepalanya di bahu Henry.

" Kami permisi" pamitnya pada pemuda itu.

Henry mulai melangkahkan kakinya menuju rumah majikannya. Di tengah jalan Amora tertidur, membuat Henry agak kesulitan berjalan karena tubuh Amora lumayan berat baginya.

Ketika sampai di depan rumah, paman Lukas dengan sigap membukakan gerbang. Henry membawanya masuk ke dalam rumah, ketika hendak menaiki tangga, ia melihat Nilam yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

Nilam melirik ke arah Henry dan Amora, "kenapa dia?"

"Nona Amora kehujanan nyonya" jawab Henry

"Merepotkan" seraya berlalu masuk ke dalam kamar.

Henry dan paman Lukas hanya menggelengkan kepalanya melihat reaksi Nilam.

1
Eunice Djojokusumo
Buruk
Eunice Djojokusumo
Kecewa
Yukishiro Enishi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Yume✨
Terus semangat nulis, cerita ini bikin mood aku ke atas.
Người này không tồn tại
Menyentuh jiwaku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!