MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Bukan menjawab.. wanita paruh baya yang Annisa tau bernama bik Dar itu malah terbengong seraya tak berkedip menatap nya, membuat Annisa menjadi kebingungan, seakan wanita paruh baya itu sedang melihat hantu saja, apakah ia terlihat aneh atau mungkin malah mengerikan? begitu saja pertanyaan itu muncul dari kepala Annisa.

" Bik...bik Dar..ada yang ingin bibik katakan pada Ica? Atau ada yang bisa Ica bantu?" tanya Annisa lagi masih dengan nada yang sangat lembut,seraya sedikit menyentuh lengan wanita paruh baya yang berada di depan nya itu.

" Ah..eh.. i-ya non,ini..anu,bibik mau nanya non Annisa mau di masakan apa untuk makan malam nya?" tanya bik Dar gugup,ia baru tersadar dari lamunan dan rasa terkejut sekaligus kagumnya pada makhluk hidup yang berada di hadapannya saat ini.

"ya Allah... ternyata beneran ya ada orang secantik ini,aku kira cuma ada di tv aja,kayak artis-artis itu,apa memang orang kaya kayak gini semua ya model nya? Orang kok cantik banget gini,kayak boneka,cocok sama tuan yang punya villa ini, yang juga ganteng banget" batin wanita paruh baya itu bermonolog sendiri dalam hatinya,seraya menunduk.

Sebenarnya Ica kalau malam jarang sekali makan nasi bik,ia lebih sering minum susu,makan roti dan buah aja,tapi hari ini Ica mau coba masakan bibik, boleh ya?" jawab Annisa sangat lembut dan sopan pastinya.

Bik Dar lagi-lagi terbengong,ya ampun... siapa sebenarnya wanita di depannya ini, mengapa begitu terlihat nyaris sempurna ya tuhan" Ya Allah non Ica...ya boleh lah non,bibik di tugaskan di villa pribadi ini menang untuk melayani siapa saja yang datang ke villa ini,tapi sejak hampir dua tahun bibik di tempatkan di villa ini baru dua kali villa ini kedatangan penghuni, yang pertama tuan muda bersama teman-temannya juga asisten pribadi nya dan yang kedua anda" jawab bik Dar sopan.

" Mau bibik masakin apa non?" tanya bik Dar sekali lagi karena Annisa belum menjawabnya.

" Apa saja bik, hanya saja kalau ada yang berkuah sepertinya segar ya bik,dan maaf bik ica mau bilang bahwa Ica alergi kerang,udang dan kepiting" ucap Annisa sopan.

Bik Dar mengangguk patuh" akan bibik siapkan,nona mau makan setelah Maghrib atau isya?" tanya bik Dar lagi memastikan.

" Insyaallah setelah isya sholat Maghrib ya bik, karena setelah Isya Ica ada kerja kelompok dengan teman kuliah " jawab Annisa sopan.

" baik non, kalau begitu akan langsung bibik siapkan " jawab bik Dar cepat.

Annisa mengangguk seraya tersenyum manis" terimakasih bik" jawab Annisa tulus.

Bik Dar mengangguk,dan meninggalkan Annisa setelah pamit untuk kembali ke dapur,dan Annisa juga kembali menutup pintu kamar nya setelah kepergian bik Dar,ia kembali melanjutkan niatnya untuk menuju ke ruang ganti.

Setelah selesai dengan pakaian tidurnya, Annisa memakai dress tidur panjang berbahan satin berwarna baby blue, terlihat begitu kontras dengan kulitnya yang putih bersih bak porselen,ia menggerai rambut panjang nya yang masih lembab, Annisa memang sangat jarang mengeringkan rambutnya dengan mesin pengering rambut, karena tidak terlalu baik untuk kesehatan rambutnya,ia hanya akan menggunakan alat itu jika benar-benar kepepet saja, Annisa lebih suka rambutnya kering alami.

Annisa mengambil laptopnya dan beberapa buku,ia memutuskan untuk mencari beberapa referensi dari buku sebagai bahan untuk makalah yang akan ia buat dan diskusikan bersama teman kelompoknya malam nanti.

Dan kebetulan sekali hampir semua teman yang kuliah jalur online sepertinya hampir tujuh persen para pekerja yang berprestasi dan mendapatkan promosi jabatan hingga mereka mereka di berikan kesempatan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke senjang sarjana.

Annisa menghentikan belajarnya saat terdengar suara Azan,ia memutuskan untuk segera melaksanakan kewajiban tiga rakaat nya dan di lanjutkan dengan melantunkan beberapa ayat pendek yang ia hadiahkan untuk keluarganya yang telah lebih dulu menghadap sang khalik.

Setelah selesai Annisa bergegas meraih hijab instan miliknya, memakai nya di depan cermin,tak lupa ia menggulung asal rambut panjang nya,setelah memastikan sudah rapi Annisa pun memutuskan untuk keluar dari kamar nya,ia menuruni tangga dan melangkahkan kakinya menuju dapur,dimana terdengar seseorang sedang berkutat dengan piring dan sendok.

" Assalamualaikum bik..." sapa Annisa ramah,tak lupa ia meraih tangan bik Dar dan mengecup lembut punggung tangan wanita paruh baya itu.

Hal itu membuat bik Dar sedikit terkejut dan refleks menarik cepat tangan nya " nona maaf jangan seperti ini,anda majikan bibik" ucap bik Dar gugup.

Annisa tersenyum lembut" di mata Allah semua manusia itu sama bik,tidak membedakan majikan atau pekerja,tidak membedakan si kaya dan si miskin,atau beberapa perbedaan lainnya,kecuali satu bik... Iman nya..hanya itu yang membedakan kita di mata Allah, Allah akan membedakan yang mana umat Nya yang taat kepada Nya dan yang mana yang ingkar pada Nya, bahkan Allah tidak langsung membenci umatnya yang belum taat akan perintah Nya karena sebelum nyawa meninggalkan jasad maka Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bertaubat kepada Nya" ucap Annisa bijak.

Dan lagi-lagi bik Dar dibuat semakin kagum pada sosok gadis yang terlihat masih sangat muda itu,tapi terlihat begitu cerdas dan pandai, apakah tidak hanya cukup dengan cantik nya saja? Mengapa semakin mengenalnya wanita itu semakin terlihat nyaris sempurna?.

" Sudah selesai bik? Maaf Ica tidak bisa bantu, karena untuk masalah dapur... sungguh Ica masih buta dan belum pernah melakukannya" aku Annisa seraya tersenyum canggung.

" Alhamdulillah sudah selesai kok nona,tidak apa non,ini memang sudah menjadi tugas bibik, bahkan hampir dua tahun ini bibik terus di gaji tanpa melakukan apapun,hanya membersihkan villa ini saja"ucap bik Dar.

" Bibik hanya bertugas untuk villa ini saja?" tanya Annisa seakan tak percaya.

Bik Dar mengangguk seraya tersenyum" iya non,bibik memang khusus di tempatkan di villa pribadi ini dan yang satunya lagi itu, villa khusus pemilik dan dua bulan setelah bibik bekerja di sini asisten pribadi tuan muda pernah mengatakan bahwa tidak lama lagi seorang wanita akan tinggal di villa ini,tapi bibik tunggu sampai hampir dua tahun tidak datang,baru hari ini nona yang datang,apa mungkin nona wanita yang di maksudkan itu?" tanya bik Dar setelah menceritakan pada Annisa.

" Mungkin saja bik, karena memang seharusnya Ica sudah tinggal di sini satu setengah tahun lalu,tapi karena Ica masih ingin tinggal di pesantren An-nisa yang ada di tengah desa ini makanya baru hari ini Ica datang ke sini " jawab Annisa sopan.

" Nona pasti keluarga dekat pemilik villa ini,atau mungkin adik tuan muda? Karena tuan Ferdy mengatakan agar nona di tempatkan di kamar utama" ucap bik Dar.

Annisa hanya tersenyum,ia tak menjawab ia atau membantah nya, karena ia juga masih belum tau di anggap apa dirinya oleh sang pemilik villa,yang ia tau villa ini adalah miliknya sebagai mahar, yang artinya bahwa dalam agama ia adalah istri sah pria yang mungkin katanya adalah tuan muda itu.

Tapi apakah bisa Annisa mengatakan siapa dirinya? Itu sungguh sangat tidak mungkin jika ia tak mau di tertawakan oleh orang-orang,atau lebih parahnya lagi ia bahkan bisa terkena amukan pria yang sudah menikahi nya itu,pria yang bahkan ia belum mengenal nya,dan bertemu pun mereka belum pernah.

Annisa ingin bertanya siapa nama pemilik villa ini dan dimana orang itu tinggal,tapi itu tidak mungkin Annisa lakukan,itu akan semakin membuat bik Dar bertanya lebih banyak lagi padanya,dan ia pasti tidak akan bisa menjawab pertanyaan sang akan orang tanyakan pada nya.

Annisa mengajak bik Dar untuk makan bersama, awalnya bik Dar menolak,tapi dengan berbagai ucapan Annisa yang terlihat begitu tulus membuat bik Dar akhirnya menyetujui ajakan wanita muda yang bik Dar tau itu adalah majikan nya saat ini.

Siapapun wanita Annisa bik Dar tidak ingin tau atau bertanya lebih, yang terpenting beliau menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,terlepas siapapun Annisa, yang bik Dar tau Annisa pasti gadis baik-baik, terlihat dari pakaian,cara bicara dan adab nya yang terlihat begitu mencerminkan bahwa Annisa adalah wanita baik-baik.

Bik Dar yakin Annisa bukan gadis yang terlahir dari keluarga sembarangan,ia pasti datang dari keluarga kaya raya dan keluarga yang sangat bertata Krama yang baik, walaupun terlihat sedikit berbeda dengan tuan muda yang pernah datang satu kali dan bersikap seperti dingin itu.

Annisa terlihat begitu ramah,sopan,lemah lembut dan juga terlihat begitu baik,bik Dar sangat bersyukur ternyata wanita yang menjadi majikannya adalah wanita yang sangat baik, awalnya beliau sedikit resah takut yang akan menjadi majikannya adalah wanita yang sombong yang datang dari keluarga kaya raya,melihat sikap tuan mudanya dan juga asisten pribadi nya yang terlihat begitu tegas dan dingin.