cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Di sirkuit terjadi perlombaan yang menegangkan antara Rangga dan Alvaro. Mereka bersaing dengan ketat. Sedangkan kak Mohan dan tim milik Vatar saling bersaing. Namun disayangkan saat putaran kedua tim Vatar menyerah, karena kendaraan mereka yang rusak fatal.
"Ah,kita kalah tahun ini."
"Iya,kalau ada Alvatar pasti bisa memperbaiki motornya."
"Dia pergi begitu saja tadi,kalau tahu dia tidak akan balik aku larang tadi."Keluh salah satu teman Vatar.
Di arena masih terjadi persaingan ketat antara empat tim. Kak Mohan mampu menyelesaikan putaran terakhirnya dan disusul dengan tim Alvaro.
Sedangkan Rangga berada dalam urutan keempat. Saat belokan tadi dia berusaha mencurangi Alvaro, namun gagal. Hingga Alvaro menjadi juara kedua.
Setelah penyerahan hadiah, Alvaro mencari Aurel.
"Kenapa bangku Aurel kosong!." Batin Alvaro.
"Alvaro, kita juara kedua itu sudah bagus."Ucap Johan senang.
"Aku duluan,ya.Mau antar Nanda. Aku juga takut sopir papa aku kelamaan nunggu." Ucap Johan sambil pergi meninggalkan arena sirkuit.
"Alvaro,tadi Aurel cari kamu sebelum balapan. Soalnya kak Mohan ikut balapan dan itu timnya yang menang."
"Pungky,jangan bercanda kamu. Pemenangnya kakaknya Aurel."
Pungky mengangguk.
Alvaro pergi meninggalkan arena sirkuit untuk mencari Aurel. Dia menghubungi dirinya,tetapi tidak ada jawaban apapun.
"Gawat !,Aurel kamu di mana?" Batin Alvaro.
Disisi lain setelah Aurel makan malam di cafe,dia mengajak Alvatar mengantarnya pulang.
"Hai,Elemen. Antar aku sekarang dong!."
"Sebentar lagi."
Sudah menunggu sepuluh menit namun Alvatar masih berbicara dengan Wisnu. Hari sudah mulai bertambah gelap. Aurel takut kalau kakaknya Roy marah.
"Boleh aku pinjam handphone kamu?" Tanya Aurel pada Alvatar.
Alvatar memberikan teleponnya pada Aurel.
"Hallo,Alvaro. Ini....aku Aurel."
"Kamu dimana?,kok ini bukan nomor kamu."
"Ceritanya panjang, kamu jemput aku di cafe....."
"Baik,aku kesana sekarang."
"Nih, telepon kamu.Makasih." Ucap Aurel pada Vatar sambil pergi meninggalkan cafe itu.
Alvaro pergi ke cafe, ternyata Aurel sudah menunggu didepannya.Dalam perjalanan Aurel menceritakan semua kejadiannya. Namun Alvaro tertawa mendengar cerita Aurel hingga sampai dirumahnya Aurel dia pamit pulang.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Keesokan harinya di rumah Aurel.
"Bi,Inah kok pada belum bangun. Mentang-mentang hari Minggu."
"....kemarin keduanya pulang larut malam,kalau tidak salah duluan tuan Roy."
"....."
"Biarkan saja bi,mungkin baru menikmati masa mudanya Nati kalau sudah seperti aku malah sulit kemana-mana?"Jawab kak Roy meninggalkan bibi Inah.
Tidak hanya ditempat Roy saja semua anak yang menonton sirkuit dan peserta pun semuanya bangun kesiangan.
Dirumah Vatar beberapa teman yang ikut dalam timnya datang kerumahnya dan mengeluh pada Vatar.
"Vatar, bangun!."
"Kemarin kita hampir jadi juara, gara-gara motor aku rusak ditengah perlombaan dan kamunya sih,malah pergi saja.Kita jadi kalah deh."
"Iya,maaf kemarin ada insiden yang menyenangkan.Kalah kali ini gak papakan.Biasanya kita tuh lima besar tiap tahun kan?"Jawab Vatar dengan entengnya sambil bangun dari tempat tidurnya.
"Kalian ini datang-datang malah menganggu mimpi aku."
"Vatar,kamu mau kemana?.Kita belum selesai bicara lho."
"Hadeh,aku itu mau mandi dulu dan setelah itu mau traktir kalian di cafe. Hitung-hitung menebus kesalahan aku kemarin."
Semua timnya saling berpandangan dan mereka senang.
"Okey,aku tunggu saja didepan sana. Biar aku dapat udara segar."
"Aku ikut!."
Semua teman Vatar keluar dari kamarnya,disaat itu mama Karmila membawa cemilan dan minuman untuk semuanya.
"Lho,apa anak itu belum bangun."
"Sudah kok bi,hanya baru mandi.Kami juga ada rencana keluar."
"Oh,ini aku buatkan makanan untuk kalian."
Semuanya duduk dan menikmati makanan dari mama Karmila. Setengah jam kemudian terlihat Vatar yang sudah rapi keluar dari kamarnya.
"Ayo,kita ke cafe!."Ajak Alvatar.
"Alvatar!"Panggil papanya.
"Jangan pulang malam,papa ada perlu dengan kamu nanti."
Vatar hanya mengangguk dan meninggalkan rumahnya setelah berpamitan pada ibunya itu.
Siang harinya Kak Mohan yang sudah bangun dari tidurnya turun dari lantai atas dan bersiap akan pergi lagi dari rumah itu.
"Baru bangun mau pergi lagi, gak kangen sama kak Roy ?" Sindir kak Roy pada adiknya yang sudah memakai jaket kulit dan pakaiannya sangat rapi.
"Kak, Roy.Aku ada janji sama teman-teman mau merayakan....." Ucapnya berhenti,dia lupa kalau balapan itu tidak ada ijin dari kakaknya Roy.
"Merayakan sesuatu apa,ya kak. Mohan lupa!" Ucapnya sambil cengengesan.
"Pulang jangan kemalaman !."
"Okey kak Roy.
Mohan berangkat menuju cafe tempat biasa mereka merayakan sesuatu.
"Wah,tumben kamu yang paling akhir Mohan?,masih molor atau cari alesan dulu buat kakak kamu Roy."
"Aku ketiduran,ini saja baru bangun langsung kemari. Jadi pestanya tidak sampai malam."
"Okey,eh Romi kamu videokan balapan itu?"
"Tentu dong,Mohan.Lihat kamu dan tim Vatar begitu hebat. Sepertinya yang berlomba itu bukan dia deh."
Mohan melihat begitu lama video itu dan dia tidak memperhatikan Vatar namun Alvaro.
"Dia pemenang balapan ?"
"Iya,namanya Alvaro.Dia itu ketua tim basket dan ini kedua kalinya dia ikut balapan."
"Dulu timnya cuma dapat sepuluh besar saja, sekarang malah juara kedua."
Setelah Mohan melihat videonya dia terkejut saat pemberian hadiah dan ternyata dia itu pacarnya Aurel."
"Jadi namanya Alvaro dan dia memiliki hobi yang hampir mirip dengan aku.Jangan-jangan Aurel datang ketempat lomba itu." Batin Mohan.
"Hai,Mohan kenapa bengong.Kita kan sudah menang,jangan melamun ah. Ayo makan,kali ini kamu yang Traktir ya?."
Tanpa Mohan bicara, temannya memesan makanan kesukaan mereka. Hasilnya satu meja penuh dengan pesanan.
Mereka memakan makanan yang mereka makan tanpa bersuara apapun.
Disaat Mohan dan temannya menikmati makanan,Sisil menangis di cafe dimana Vatar dan timnya berada.
Mereka tidak sengaja berada dalam meja yang bersebelahan.
"Sisil,apa itu tidak keterlaluan jika aku mencoba membuat teman kamu siapa itu....Aurel."
"Kak,dia telah merebut Alvaro dari aku dan membuatnya menjauhi aku....."Ucap Sisil sambil mengeluarkan airmata nya.
Sepupu Sisil sangat sayang padanya dan dia mau melakukan rencana Sisil.Dalam hatinya Sisil itu orang baik dan lugu.
"Aurel....Al.... Sepertinya aku pernah mendengar nama itu.Tapi dimana ya?"Batin Vatar yang tidak sengaja mendengarkan percakapan Sisil dan sepupunya itu.
"Sudahlah, toh aku tidak kenal dengan mereka berdua berarti aku juga tidak kenal dengan orang yang mereka maksud."Pikir Vatar.
"Hai,Vatar....kamu itu dimintai pertanggung jawaban karena balapan kemarin kok malah menguping pembicaraan orang!."
"Iya....aku tahu.Aku salah dan soal pertanggung jawaban kan sudah aku jawab nih.Kalau tanggung nya sudah kalian tanggung sendiri kan kendaraan kalian masuk bengkel seperti biasanya."Jawab Vatar cengengesan.
Semua temannya melototi Vatar dan lima menit kemudian semuanya tertawa bersama.