NovelToon NovelToon
Stuck With You (Ma Mia Cara)

Stuck With You (Ma Mia Cara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

"Kau adalah milikku, Kau ada di setiap hembusan nafasku. Ku bunuh siapapun yang berani menyentuhmu. Aku mencintaimu Anya" - Damian Andante Salvatore

"Yang kau sebut cinta itu adalah Penjara bagiku Dante. Bila bersamamu rasanya sesak bagiku. Aku membencimu Dante" - Azzevanya Laluna Hazal



Hallo guys, ini adalah novel pertama ku... maaf kalau banyak typo atau ceritanya kurang menarik ya... Terima kasih banyak😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha Kabur Lagi

"SUDAH KUBILANG JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR DAN DATANG KEMARI! "

Damian berjalan ke arah mereka, lalu menarik kerah baju Vasco. Area yang melihat itu langsung berusaha melepaskan cengkraman Damian dari kerah baju Vasco.

"Eitssss, tenang-tenang Damn. Dia tidak terlibat, akulah yang memaksanya untuk kemari menemani ku. "

Ares mencoba menjelaskan bahwa dialah yang bersalah karena memaksa Vasco untuk datang kesana.

"Iya.. Ian dia yg memaksaku kemari dan mengganggu pekerjaan penting yang telah ku lakukan. Jika ingin menghajar, hajarlah ayam jago tidak berguna ini"

Vasco protes sambil melepaskan cengkraman Damian, lalu merapikan bajunya yang sedikit kusut karena ulah Damian.

"Lalu, untuk apa kau kemari! "

Damian memasang ekspresi tak suka kepada Ares dan Vasco yang berdiri bersebelahan di depannya.

Sebenarnya Ares pun bingung bagaimana mengatakan nya bahwa dia penasaran dengan Azzevanya.

"Mmmm... Aku hanya berkunjung, sudah lama aku tidak main kemari padahal tempat ini berada di belakang base camp kita. Kalau tidak salah Damn, terakhir kali aku kemari saat kita masih remaja"

Saat Ares mencoba mencari alasan kenapa dia kemari, jendela lantai dua terbuka tepat diatas Damian Mengalihkan pandangan Ares, disana nampak Azze yang menatap kearahnya dengan sorot mata seperti meminta tolong.

"Dia kah Azzevanya? Dia cantik sekali walau wajahnya penuh dengan goresan luka kecil. Pantas saja Damian menggila..."

Ares berkata dalam benaknya. Tapi lamunan nya terganggu karena bukan dia saja yang melihat Azze yang sedang berusaha kabur lewat jendela lantai dua itu, ternyata Vasco juga melihatnya.

"Ian.... sepertinya tikus kecilmu berusaha kabur lagi. Jika dia melompat dengan tubuh yang masih terluka, dia akan langsung mati atau setidaknya kritis"

Damian yang mengerti perkataan Vasco berbalik dan melihat keatas. Saat melihat Azze yang sudah berdiri di Balkon dan bersiap untuk lompat. Damian refleks berlari ke dalam untuk mencegah Azze.

Sedangkan Ares dan Vasco malah tertegun melihat keberanian Azze yang berusaha lompat dari atas balkon itu.

"Wanita itu memang pantang menyerah dan sulit di taklukkan"

Vasco berkata sambil pandangannya tidak lepas dari Azze.

Sedangkan Damian yang sudah berada di Balkon itu, dengan cepat mencegah perbuatan Azze dengan memeluknya dari belakang.

"TIDAKKKK!!!! LEPASKAN AKU BAJINGAN!!! LEPASSSSSS...!!! BERANINYA KAU MENCULIK KU!!! AKU INGIN KEMBALI KE RUMAHKU!!! LEPASSS!!! "

Azze terus meronta, Damian tidak punya pilihan lain selain membawa Azze ke perpustakaan dimana disana tidak ada akses jalan keluar seperti jendela. Lagi-lagi Damian menggendong Azze seperti mengangkat karung beras. Karena cara itulah yang terbaik untuk membawa Azze yang sangat agresif.

Dan mereka pun sampai di perpustakaan, Damian menurunkan Azze dengan kasar hingga Azze jatuh.

Lalu Damian mencengkram pipi Azze dengan tangan besarnya.

"SUDAH KU KATAKAN.!!! JANGAN BERUSAHA KABUR..!! ATAU KU HABISI KELUARGA MU DI PANTI ASUHAN ITU...!!!! SEKALI LAGI KAU MENCOBA LARI DARIKU. TIDAK AKAN KU AMPUNI LAGI.!!! INGAT ITU!!"

Damian melangkah keluar dari perpustakaan, sebelum itu dia mengunci tempat itu dari luar. Azze bangkit lalu berlari ke arah pintu perpustakaan, dia menggedor pintu itu hingga tangannya kemerahan.

"BUKAA!!!! BUKA PINTU INI!!!!! APA SALAHKU!!! DASAR BAJINGAN!!!!! AKU MENOLONGMU SAAT KAU HAMPIR MATI DULU!! DAN INI BALASAN MU!!! AYOOO BUKAAAA BAJINGAN!!!! "

Azze lelah dan menyerah, dia hanya bisa menangis sekarang. Dia ingin pulang, dia sangat takut sekarang. Dia merasa dia tidak akan pernah lepas dari seorang Damian.

Damian yang masih berdiri di balik pintu itu sedikit merasa senang saat mendengar perkataan Azze tentang menolongnya dahulu.

"Dia sudah mengingatnya.. "

Damian tersenyum, Ares dan Vasco yang baru saja masuk kedalam mansion itu. Meringis melihat Damian yang mengembangkan senyuman yang menurut mereka menyeramkan.

"Kauuuu... kau... hahhhhh... kau terlalu kasar padanya Damn. Wanita mana yang tidak takut saat diperlakukan seperti itu... "

Ares sangat kesal melihat perlakuan Damian pada Azze. Menurutnya cara yang dilakukan Damian dengan memaksa Azze berada disana itu adalah salah.

Vasco tidak ingin ikut campur, dia memilih berjalan menuju mini bar untuk mengambil sebotol bir dari sana.

"Jangan coba-coba mengajariku apapun! "

Damian mendudukkan dirinya di Sofa ruang tengah sambil memijat pelipis nya.

"Sekarang katakan padaku, apa yang terjadi semalam? wanita itu... Mmm maksudku Azzevanya terlihat di penuhi banyak luka goresan. Apa kau tidak kasihan padanya? "

Ares juga mendudukkan dirinya di sofa yang berhadapan dengan Damian.

"Ahahaha hahahha... semalam wanita itu bermain kejar-kejaran dengan seekor binatang buas. Luka gores ditubuhnya itu mungkin karena terkena dahan dan ranting di hutan."

Damian melirik tajam ke arah Vasco.

"Itu yang dikatakan Camila semalam kan? dia dikejar binatang buas.. "

Vasco mengatakan itu sambil menuangkan bir kedalam gelas yang dipenuhi es batu.

"Binatang buasnya pasti adalah kau kan Damn. Kau bilang dia kekasihmu. Dan kau bilang kau mencintai nya. Apa dengan berlaku kasar itu adalah cinta? Bagaimana dia akan membalas perasaan mu,jika kau bertindak kasar padanya. "

Kali ini Ares menasehati Damian dengan serius.

"Aku melakukan hal yang ku anggap benar. Lihat saja dalam beberapa hari dia akan tunduk pada ku. "

"Tunduk? kau menginginkan nya untuk menjadi pasanganmu atau menginginkannya untuk menjadi budakmu? Hahhh sudahlah aku lelah menasehati orang yang keras kepala seperti mu! "

Ares tambah kesal saat Damian mengatakan akan membuat Azze tunduk padanya.

"Aku tidak pernah meminta nasehat atau saran darimu! Kau kemari untuk melihat nya kan? kau penasaran padanya. Sekarang pergilah. !!!"

Damian mengusir Ares.

"Dan kau... kembalilah ke Base camp dan selesaikan pekerjaan mu. !!! Dan kalian berdua menjauhlah dari tempat ini!! "

Damian juga mengusir Vasco.

Ares dan Vasco bangkit dari sofa, lalu berjalan keluar dari mansion itu. Setelah itu, Damian langsung menutup pintu lalu menguncinya dari dalam.

"Temanmu benar-benar sudah gila... "

Ares menoleh ke samping dimana Vasco masih memegang gelas bir ditangannya.

"Dia juga temanmu! . sudah kubilang jangan ikut campur. Kau malah memaksa ingin datang kemari. "

Vasco membalas perkataan Ares, lalu meminum habis bir ditangannya. Setelah itu dia melemparkan gelas bir itu ke sembarang tempat.

"Heyyyyy... Fuck men... jorok sekali!! "

Ares protes melihat tingkah laku Vasco yang membuang Gelas bir bekas dirinya ke sembarang tempat.

"Kenapa? masalah untukmu. Ayo kembali ke Base camp. Dan Bantu aku... Kau selalu saja memberi alasan untuk lepas dari tugas Klan.. "

Vasco meninggalkan Ares, berjalan duluan ke arah mobil. Lalu Ares mengikutinya dari belakang.

"Iyaaa iya.... aku akan membantu. Aku kan wakil ketua Klan. "

Ares mengatakan hal itu dengan percaya diri membuat Vasco memunculkan kepalanya dari jendela mobil.

"Heyyy sembarangan kau kalau bicara... akulah wakil ketua!!! Kau sering bolos berharap menjadi wakil ketua. Sebelum itu gantilah gaya rambutmu dulu. Apa kau tidak malu?

" Selalu saja rambut... rambut.... ini itu adalah mode. Kalian saja yang nora tidak tau perkembangan Zaman. Sudahlah Ayo kita pergi. Aura disini sangat tidak enak. Membuatku ingin emosi terus rasanya. "

Ares dan Vasco pun meninggalkan Mansion itu dengan sedikit kekecewaan karena Damian mengusir mereka.

1
Chusnul Chotimah
ngeri x Damian.kasihan sekali nanti nasib Azee
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Nania Nia
Luar biasa
Hazal Alif: Terima kasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!