Tamara Lourine Aditama, biasa dipanggil dengan tama, dia seorang gadis yang lemah lembut dan cerdas. walaupun selalu di kucilkan keluarga dan tidak pernah di anggap sebagai anggota keluarga aditama tetapi Tamara selalu menjadi gadis yang ceria.
suatu ketika Tamara di fitnah oleh adik kembarnya Tamariska yang merasa iri dengannya. dia di fitnah dan terusir dari rumahnya, menjadi terluntah-luntah namun karena sikapnya yang baik hati dan suka melakukan kebaikan maka iyapun lantas menuai kebaikan itu dengan di tolong oleh sesilia yang merupakan seorang anak yatim piatu yang pernah di bantu Tamara, Sesilia mengajak Tama untuk tinggal dirumah kontrakannya itu.
bersama temannya seusai pulang sekolah mereka bekerja akan tetapi adiknya masih selalu menganggu dan meneror hidupnya bahkan selalu membuat iya di berhentikan dari pekerjaannya berulang kali.
Mampu kah Tamara menemukan kebahagiaannya ?
mampukah Tamara bertahan untuk menghadapi semuanya ?
yuk, ikuti kisahnya...............
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hulwund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
calon isteri
Sebelum masuk menemui sang Papa di ruang kerjanya, Jemmy mengetuk pintu terlebih dulu, dan tak lupa juga ucapan salam
Tok...
Tok...
Tok...
"Assalamualaikum...." ucap Jemmy
"Wa'laikum salam.... masuk!!!" Jawab sang Papa.
"Papa nyariin Jemmy?" tanya Jemmy saat memasuki ruangan kerja sang Papa.
"Jelaskan foto siapa ini? Tanya sang Papa balik sambil ⁸
"Dia... dia calon isteri aku Ma, Pa tolong restuin niat aku ini" jawab Jemmy
"Kelihatannya dia masih muda sekali?"
"Iya dia masih sekolah Pa"
"Haah.... tuh kan Pa, apa mama bilang dia ini calon isteri anak kita" seru Mariska dengan penuh semangat.
"Kamu yakin dengan pilihan kamu itu? Dia masih muda dan emosinya masih labil, apakah kamu siap menerima semua itu?" tanya sang Papa memastikan.
"In syaa Allah...Yakin Pa, tapi saat ini dia belum memberikan keputusannya, karena posisinya dia sebagai salah satu siswa di sekolah kita" jawab Jemmy ragu.
"Oh jadi dia sekolah di tempat kita, bagus dong kalau begitu, itu artinya nanti Mama bisa bujuk dia, untuk mau menerima kamu sebagai calon suaminya" ucap Mariska ikut meyakini sang anak.
"Semua nggak segampang itu ma, karena dia gadis yang cukup cerdas tidak mudah di bodohi" bantah Jemmy.
"Justru bagus itu mama makin yakin dengan dia, udah cantik, pintar dan pemberani lagi"
"Haaah...."
"Lo kenapa emang kalau mama mencoba membujuk dia Nak?"
"Ya nggak apa-apa sih ma, tapi saat ini dia sedang berada di rumah sakit cahaya kasih"
"Loh kenapa dia bisa ada di rumah sakit?" tanya Mariska penasaran
"Jemmy sendiri juga nggak tau ma, belum ada bukti yang jelas Ma, sepertinya ada seseorang yang dengan sengaja menguncinya di dalam ruang gudang pojok yang berada di taman belakang sekolah, di sana nggak ada CCTV tapi Jemmy sudah mulai menemukan siapa pelakunya..... mereka menguncinya sejak sepulang sekolah kemarin....sampai malam baru kita menemukannya" jelas Jemmy.
"Maksud kamu dia terkena bully dari teman-temannya begitu?"
"Bisa jadi dan bisa nggak ma, karena sahabat-sahabatnya kemarin pulang lebih awal darinya, jadi mereka nggak ada satupun yang tau kronologi yang sebenarnya"
"Kasihan sekali... dia di kunciin di gudang pojok taman belakang sekolah, itu pasti gelap dan pengap banget.... mama nggak bisa membayanginnya"
"Iya Ma, udah gitu dia punya penyakit mag"
"Astaghfirullah.... kasihan sekalk kamu nak"
"Tindakan seperti ini, nggak bisa di biarin begitu saja Nak, kamu harus menindak tegas anak-anak nakal itu, jangan sampai ada korban lagi"
"Pasti Ma, Jemmy akan menindak tegas mereka! Jemmy akan memasang kamera CCTV di taman belakang sekolah juga!"
"Kalau boleh tau dia ini putri dari siapa nak?" tanya sang Papa memastikan.
"Dia putri sulung dari pasangan Robi Aditama dengan Debora Rahayu" jawab Jemmy tegas.
"Berarti dia punya saudari kembar yang bernama Tamariska kan? Tapi kenapa sepertinya perlakuan kedua orang tuanya berbeda dengan adik kembarnya?"
"Ternyata Mama jauh lebih peka dari pada aku, memang benar Pak Robi dan Bu Debora itu sedikit pilih kasih kepada Tamara, contohnya dalam pendidikan Tamara bisa melanjutkan sekolah karena mendapatkan beasiswa penuh sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, sedangkan kembarannya di biyai oleh orang tuannya.... untuk biayai kebutuhan sehari-hari dan jajan, dia harus bekerja part time di restoran setelah pulang sekolah"
"Bahkan yang lebih parahnya Pak Robi dan Bu Debora, gara-gara kalung emas saja mereka dengan kejam mengusir Tamara dari rumah mereka!" Jelas Jemmy kejam.
"Bukan hanya itu Ma, Jemmy curiga Tamara di kunciin di gudang itu ulah adik kembarnya, karena sejak dulu memang saudari kembarnya tidak pernah menyukainya, selalu mengusik Tamara"
"Astaghfirullah....kasihan sekali gadis itu Pa, makanya nak mama minta kamu untuk segera menikahi dia dan mengajak dia untuk tinggal bersama kita" ucap Mariska ikut prihatin dengan keadaan Tamara.
"Iya Ma, Jemmy juga sedang berdo'a dan terus berusaha untuk membuat dia yakin dengan Jemmy" jawab Jemmy.
"Kamu buruan yakinin gadis itu dan segera halal kan dia juga" timpal sang ayah mendukung keputusan anak semata wayangnya.
"Pasti Pa, Jemmy akan lebih giat lagi untuk meyakinkan dirinya, Jemmy mohon Papa dan Mama bantu dukung dalam do'a, sebab manusia boleh berencana tapi Allah lah yang menghendaki.... hanya Allah yang mampu membolak balikan hati seseorang"
" pasti Mama dan Papa akan selalu mendo'a kan kamu nak, doa kami selalu mengiringi langkahmu"
Mariska dan sang suami mendukung penuh keputusan yang akan di ambil oleh sang anak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu di Rumah Sakit Cahaya Kasih, terlihat Diana dan Nadia yang sedang berjalan menuju ke arah ruangan Tamara di rawat. Setibanya di depan pintu mereka pun membuka pintu.
"Assalamualaikum......." sapa Nadia dan diana kompak.
"Wa'laikum salam....."
"Ya ampun Tama.... maaf gue nggak tau Lo di rumah sakit" ucap Diana
"Gimana keadaan Lo? Gimana ceritanya Lo bisa masuk Rumah sakit Tam?"
"Nggak apa-apa Dia,Nad gue udah baikan seperti yang kalian lihat"
"Gue kemarin seusai pulang sekolah, gue di kunciin di dalam gudang pojok yang ada di taman belakang sekolah.... Alhamdulillah.... Allah masih menyayangiku sehingga Allah menuntung bang Jemmy mereka menemukan aku" jelas Tamara
"Siapa bang Jemmy?"
"Gue nggak bilang bang Jemmy, gue bilang Pak Jemmy, Lo salah dengar kali Nad" kilah Tamara.
"Gue nggak salah dengar, gue nggak budeg telinga gue normal"
"Iya gue juga dengarnya bang Jemmy" timpal Diana.
"Lo berdua ada-ada saja, kayaknya Lo berdua salah dengar karena nggak fokus ya"
" ya terserah Lo"
"Tam, sebenarnya siapa dalang di balik semua ini?" tanya Diana.
"Bentar gue coba tebak ya, pasti ulah saudari kembar Lo itu kan ?" tebak Nadia.
"Yah.... siapa lagi kalau bukan ulah adik kembar gue dan sahabat-sahabatnya, mereka itu nggak akan tenang kalau sehari saja nggak gangguin gue!" Jawab Tamara pasrah.
"Tapi kali ini mereka sudah keterlaluan Tama! Lo harus laporin mereka ke kantor polisi" usul Diana.
"Iya gue laporin mereka ke kantor polisi, habis itu entar gue yang akan kena omel dari orang tua gue! Seru Tamara.
"Susah juga jadi Lo, begini salah, begitu juga salah" keluh Diana
"Namanya juga anak yang di anggap dan tidak di inginkan kehadirannya, ya begitulah nasibnya" sahut Tamara.
"Kapan sih Lo mau membalas, perlakuan mereka sama Lo?" tanya Diana kesal
"Iya Tam, sekali-kali dong Lo balas tu perbuatan mereka! Habis gue udah geram banget nih sama mereka, gue udah ingin cabein mulut mereka atau nggak gue ulenin tuh mulut mereka" timpal Nadia yang mulai kesal.
"Apa perlu kita berdua yang membalas perbuatan mereka Tam?"
"Nggak perlu gaes, gue nggak mau membuat kalian dalam masalah, gara-gara ingin bantuin gue!"tolak Tamara.
"Tapi..... mau sampai kapan mengalah pada kelakuan mereka?!" tanya Diana yang belum ikhlas dengan perlakuan Tamariska in the geng.
"Mau gimana lagi, gue nggak mungkin balas menyakiti adik gue sendiri, gue ikhlas menerima semua ini"
"Kita nggak minta Lo nyakitin saudari Lo, tapi kita pengen Lo beri mereka efek jerah supaya lain kali nggak ngelakuin hal seperti itu lagi"
"Gue nggak mau balas perbuatannya sekarang, mungkin nanti setelah gue menemukan kebahagiaan gue yang sebenarnya, atau mungkin setelah gue mendapatkan suami kali ya.......jawab Tamara ragu.
"Gue hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk Lo dan semuanya"
Mereka terus bercanda dan bercerita, hingga tak terasa waktu menjelang sore , kedua sahabatnya itu pun berpamitan.