NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya cukup beruntung bisa dicintai dan disayangi suami dan keluarga nya, wanita yang begitu sempurna tapi hanya satu kekurangannya ia tidak bisa memberikan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-17

" Assalamualaikum. " ucap Gus Azi mengetuk pintu beberapa kali terdengar sahutan dari dalam. 

KLEK.. 

" Waalaikumsalam, eh Kak Az! masuk dulu kak. " jawab seorang wanita muda kurang lebih usianya belasan tahun. 

" Makasih Ris, dimana Tante sama Om? " tanya Gus Azi setelah mereka duduk diruang tamu. 

" Ada sebentar Ris panggilkan. " jawab wanita itu bernama Risa. 

Pandangan  wanita itu tanpa sengaja menatap Cia yang ikut duduk berjauhan dari Gus Azi. 

" Dia istrinya Gus Azi? cantik banget. " celetuk Risa. 

Cia yang mendengar cukup kaget, wanita itu menatap Gus Azi sesaat sedangkan yang ditatap hanya tersenyum maklum pada Risa. 

" Iya, kenalin namanya Ciara istri Kakak. " ucap Gus Azi memperkenalkan Cia. 

" Salam kenal ya Mbak namaku Risa panggil Ris aja. " ucap Risa menyalami tangan Ciara yang tanpa gagu. 

" I-iya salam kenal juga Ris. " jawab Cia sekenanya. 

" Aku kedalam dulu Kak Az dan Mbak Cia. " ucap Risa. 

" Gus, kok mereka tahu? " tanya Cia setengah berbisik. 

" Orang Tua saya yang memberitahu. " jawab Gus Azi. 

" Kenapa tidak dirahasiakan saja? kalau mereka tidak menerima ku bagaimana? seharusnya tidak perlu diumbar kan. " ucap Cia mulai resah. 

" Kau tidak perlu berpikir terlalu macam-macam, keluarga saya tidak seperti itu. mereka pasti mengerti. " ucap Gus Azi. 

" Berarti mereka tahu alasan Daliya menyuruh kita menikah dong. " tanya Cia lagi. 

" Tidak, mereka hanya sebatas tahu kita menikah karena permintaan Daliya saja tidak ada unsur lain. " jawab Gus Azi. 

Tidak lama datanglah seorang wanita yang kisaran 50 tahun memakai hijab panjang daan gamis panjang. 

" Eh, ada Ponakan ku. apa kabarnya Az. " tanya wanita itu sembari duduk diseberang sofa tempat Cia dan Gus Azi duduk. 

" Baik Tante, kabar Tante bagaimana? " tanya Azi menyalami wanita itu. 

" Alhamdullilah, Tuhan masih memberikan kesehatan buat Tante. " ucap Tante Zahra. 

" Kenalin ini istri Az. " ucap Gus Azi memperkenalkan Cia. 

" Masya Allah, cantik banget istri kamu. " ucap Tante Zahra terperangah saat wanita itu menyalami dan tersenyum padanya. 

" Kenalin saya Ciara Tante. " ucap Ciara. 

" Iya nak, panggil Tante Zah aja ya. " ucap Tante Zahra. 

" Kamu kesini ada yang mau dibahas sama Om kamu kan. " tanya Tante Zahra lagi. 

" Iya Tante, Om Damar nya ada? " tanya Gus Azi. 

" Tadi keluar sebentar, palingan gak lama pulang. " ucap Tante Zahra. 

Bertepatan dengan suara pintu terbuka dan seruan seseorang menyambut indra pendengaran mereka. 

" Waalaikumsalam Abi. " jawab Tante Zahra. 

" Eh ada tamu rupanya, Om kirain tadi siapa. ternyata Az sama istrinya ya? "tanya Om Damar. 

" Iya Om Dam, kenalin namanya Ciara. " ucap Gus Azi memperkenalkan Cia yang memberi salam mengatupkan tangan nya dibalas Om Damar juga. 

" Mau bahas masalah itu kan? " tanya Om Damar. 

" Iya Om, apa bisa sekarang? " tanya Gus Azi. 

" Bisa-bisa, Om kedalam dulu sebentar dulu. " ucap Om Damar. 

Risa keluar membawa nampan berisikan beberapa cangkir teh. bertepatan dengan Om damar yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Tante Zahra juga pamit mau mengajar anak-anak sebentar. Tinggallah mereka berdua diruang tamu.

" Kamu mau liat isi pondok? " tawar Gus Azi. 

" Emang boleh? " tanya Cia. 

" Tentu saja, biar Risa yang temani kamu. mungkin saya agak lama disini kamu pasti bosan. " ucap Gus Azi melirik Risa dari kejauhan. 

" Boleh deh, aku juga mau tau bagaimana isi Pondok milik Gus. " jawab Cia antusias. 

Risa keluar dari dapur membawa sepiring Camilan juga. 

" Ris, bisa temani Mbak mu keliling Ponpes? " tanya Gus Azi. 

" Bisa kak, mau sekarang Mbak? " tanya Risa ikut senang. 

" Boleh. " jawab Cia. 

" Aku tunggu didepan ya Mbak. " ucap Risa berlalu duluan. 

" Aku pergi dulu Gus. " ucap Cia menyalami tangan suaminya. 

Saat Cia berlalu pergi, Om Damar keluar dari kamarnya. 

" Loh? dimana istrimu? " tanya Om Damar. 

" Katanya mau lihat sekitar Pondok Om, jadi ku suruh ajak Risa. " ucap Gus Azi. 

" Oh gak masalah, kalau tungguin kita juga bakalan kelamaan. " jawab Om Damar. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

" Ini baru pertama kali Mbak kesini ya. " tanya Risa membuka pembicaraan. 

" Iya Ris, apa di pondok begitu mengasikan? "tanya Cia penasaran pasalnya saat dulu dia nengokin Daliya dapat dilihat suasana nya begitu ramai dan seru sebab itulah Cia cukup kepo. 

" Seru Mbak, mau masuk pondok juga? " tanya Risa. 

" Hehehe, nanti dulu Ris. tanya kakak mu dulu. " ucap Cia terkekeh pelan. 

" Iya-iya Mbak, aku cuman bercanda kok. " ucap Risa ikut terkekeh juga. 

Risa mulai menjelaskan apa saja tempat-tempat digunakan dalam pondok hal-hal yang dilarang serta batasan antara pria dan wanita tidak luput Cia mulai hanyut mendengarkan. 

" Berarti disini dibedakan dong kamar , pria dan wanita kan? tapi kenapa saat aku dan Gu- Maksudku Mas Azi datang banyak anak laki-laki di depan gerbang. " tanya Cia. 

" Memang dibedakan, untuk aktivitas yang lain di bedakan wanita untuk wanita dan pria. kalau yang Mbak bicarakan itu biasanya anak-anak bandel yang suka gak ikutin aturan aja. " jelas Risa. 

Mereka asik mengobrol, sesekali ada yang menyapa Risa termasuk para wanita yang disana begitu penasaran terhadap sosok wanita disamping Risa begitu cantik, dibalut hijab pashmina panjang menutupi dada gamis warna Coffe. 

" Assalamualaikum Ning. " sapa seorang pemuda disana yang kebetulan berpapasan dengan keduanya. 

" Waalaikumsalam Ustadz Fahmi dan Ustadz Hamdan. " ucap Risa. 

" Siapa wanita cantik disamping Ning Risa? sangat begitu indah ciptaan Tuhan. " ucap Ustadz Hamdan dramatis. 

" Hus, mulutmu itu!!! jaga dong pandangan nya. " ucap Risa melotot. 

" Wooo, santai Ning Risa kami hanya bertanya. jangan kan menatap wajahnya dari dekat dari kejauhan saja kami sudah beristigfar dalam hati. " sahut Ustadz Fahmi. 

" Tapi masih di pandang terus! " cibir Risa. 

" Tidak mungkin kami sia-siakan makhluk ciptaan Tuhan. " jawab keduanya kompak. 

Risa melotot dibuatnya sedangkan Cia hanya mampu terkikik geli melihat percakapan mereka yang terlihat sangat akrab. 

" Nama saya Ciara Ustadz. " sahut Ciara membuat ketiga nya terdiam sesaat. 

" Oh Mbak Ciara, salam kenal saya Ustadz Hamdan dan disamping saya Ustadz Fahmi. " ucap Ustadz Hamdan memperkenalkan diri. 

" Mbak siapanya Ning Risa. " tanya Ustadz Hamdan lagi. 

" Gak usah tanya-tanya bisa gak sih. " dengus Risa. 

" Saya adik nya Mbak Daliya. " ucap Ciara memperkenalkan diri. 

" Oh, adiknya Ning Daliya toh. " jawab Ustadz Fahmi. 

" Masih single Mbak? " tanya Ustadz Hamdan lagi. 

" Kalau masih single, bisalah atuh saya khitbah Mbaknya. biar saya iparan sama Gus Azi. " sahut Ustadz Hamdan. 

" Kecuali yang disamping saya, udah ada yang punya Mbak. jadi sama saya aja. " sambung Ustadz Hamdan. 

" Apaan sih kau. " dengus Ustadz Fahmi. 

" Siapa yang khitbah siapa. " celetuk Gus Azi dari arah belakang.

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!