Still Love Me

Edo bahkan bibirnya berkedut karena menahan tawanya di belakang kemudi saat mendengar dan melihat tingkah kedua majikannya itu dari kaca spion di depannya.

Sementara Melvin terus melancarkan aksi isengnya kepada istrinya.

Greb.

"Ayo cubit... nanti akan aku balas cubitan mu, oh tidak bukan cuma sekedar cubitan tapi lebih tepatnya... " Melvin menarik tangan Azalea agar mencubit dadanya kembali dan memainkan tangannya seolah sedang meremas sesuatu di tangannya yang kosong itu.

Azalea membelalakan matanya saat melihat kearah tangan Melvin.

"Lepaskan tangan ku" Azalea berusaha menarik tangannya dari genggaman Melvin tapi suaminya itu tak urung melepaskan genggaman tangannya.

Hingga akhirnya tarik menarik tangan itu pun terjadi hingga akhirnya Melvin lepas kendali dia menarik tangan Azalea begitu kencang hingga tubuh Azalea akhirnya terhuyung kedada Melvin, dan spontan tangan Melvin yang ingin menahan tubuh Azalea agar tidak memeluk dirinya malah salah pegang.

Dia memegang benda kenyal dan empuk yang ada tepat di depan dadanya, buah persik Azalea di remas tanpa sengaja oleh Melvin.

Azalea yang merasa buah persiknya ada yang meremas langsung melihat kearah dadanya dan spontan dia berteriak.

"Aaaaaa Melvin dasar mesum kurang ajar bisa-bisanya kamu mengambil kesempatan seperti ini?! " Azalea mengamuk dia memaki dan memukul dada Melvin yang masih berada di bawah tubuhnya.

"Aw... aw... aduh... sakit Le... maaf aku nghak sengaja maaf" Melvin kesakitan.

"Dasar kucing garong pria mesum nyebelin" Azalea masih memaki meski dia telah bangkit dari atas tubuh Melvin.

"Mesum dengan istri sendiri apa salahnya? lagi pula aku berhak atas semua yang ada di dalam dirimu itu" Melvin sewot.

"Ya tapi bukan sekarang aku belum siap" Azalea ikut sewot.

"Lantas kapan kau siap nya keburu aku tua" keluh Melvin.

"Aku... aku tak tahu, lagi pula kita belum saling mencintai aku tak ingin melakukan itu tanpa cinta" ucap Azalea malu-malu.

"Ya karena kamu masih memikirkan mantan pacar mu itu, mangkanya kau sulit jatuh cinta" singgung Melvin.

"Siapa yang memikirkan dia?! " Azalea sewot.

"Maaf ya... aku dan dia itu sudah berakhir ya sudah berakhir yak ada lagi rasa" Azalea masih sewot.

"Bohong banget"Melvin ketus.

" Asal kau tahu cinta pertama ku itu tak terbalas oleh karena itu aku sulit jatuh cinta lagi dan sebenarnya Prima itu hanya sekedar rekan jalan saja"ucap Azalea pelan bahkan dia sampai menundukan kepalanya dan memainkan jari-jarinya karena malu.

Melvin menoleh kearah istri nya dia memperhatikan lekat sikap istri nya yang berubah menjadi jinak setelah tadi mengamuk bagaikan macan betina.

"Siapa cinta pertama mu? " tanya Melvin yang ingin tahu.

"Seseorang" jawab Azalea singkat bahkan dia menoleh kearah jendela mobil dan melihat langit yang sudah berwarna jingga menandakan senja sudah mulai menghiasi langit yang mereka lewati.

"Memangnya kapan pertama kali kamu jatuh cinta? " tanya Melvin penasaran.

Azalea masih menatap langit senja itu tapi dia menjawab pertanyaan Melvin meski tak menoleh kearahnya.

"Saat usia ku 5tahun"ucapnya pelan.

" Hah... di usia segitu kamu sudah jatuh cinta dasar genit "Melvin malah meremehkan istrinya.

" Ya... terserah apa kata mu"jawab Azalea pelan.

"Pantas saja cinta mu tak terbalas di usia mu itu seharusnya bukan saatnya jatuh cinta tapi main masak-masakan dengan pasir dan tanah liat" cibir Melvin.

Namun Azalea tak membalas perkataan suaminya dia malah tersenyum saat mendengar perkataan suaminya itu, hingga membuat Melvin tertegun saat melihat senyum manis istrinya.

Kenapa dia manis sekali sih, ck... hueh... menyebalkan siapa sih cinta pertama nya itu.

Batin Melvin berkecamuk.

"Oia... Apa kamu pernah bertemu dengan cinta pertama mu itu setelah dewasa ini? dan apakah dia masih seperti yang kamu sukai waktu kamu masih kecil" Melvin kepo.

"Aku bertemu dengannya waktu itu di sebuah pesta sebuah perusahaan waktu itu aku sedang magang di sebuah restoran saat aku masih sekolah kejuruan tata boga, saat itu aku tak sengaja bertemu dengannya tapi dia berjalan dengan wanita cantik dan disaat itu adalah patah hati pertama ku" cerita Azalea.

"Astaga baru juga bertemu sudah patah hati, seperti apa sih pria cinta pertama mu itu? " Melvin semakin meremehkan.

"Iya seharusnya aku tidak boleh jatuh cinta dengan pria yang lebih dewasa dari aku hingga aku tidak mengalami patah hati untuk pertama kalinya" Azalea kembali sewot karena suaminya seolah terus memojokkan nya.

"Ooo jadi kamu jatuh cinta dengan pria yang lebih tua dari mu? astaga tak ku sangka selera musik ternyata pria tua" Melvin seolah tak percaya dengan kenyataan yang dia dengar karena ternyata selera Azalea di luar ekspektasi nya, dia fikir pria yang di cintai Azalea itu adalah pria gagah dan muda tapi ternyata malah pria tua.

"Kira-kira usianya berapa tahun? " tanya Melvin kembali.

"Sudah kau jangan banyak tanya, kau selalu menghina setiap jawaban yang aku berikan jadi untuk apa aku jawab pertanyaan mu itu menyebalkan" Azalea sewot.

"Ye... kok malah sewot aku cuma bertanya, dan tidak mengejek mu tapi ya sudah lah terserah pada mu, tak ku sangka cinta pertama mu itu pria tua" Melvin masih mengejek.

"MELVIN" Azalea menjerit kesal.

Melvin langsung membungkam mulut nya saat istri nya itu menjerit kepada nya namun dalam hati nya dia tertawa geli karena berhasil membuat istri nya itu kesal bukan kepalang.

"Edo berhenti di danau itu aku ingin melihat mentari terbenam dengan istri ku" punya Melvin ketika mobil melewati sebuah danau wisata.

"Baik tuan muda" Edo pun menepikan mobilnya di pinggir danau tersebut.

Mobil pun berhenti dan Melvin pun turun dari dalam mobilnya dan tak lupa mengajak istrinya juga ikut keluar dari dalam mobil. mereka berdua berjalan ke pinggir danau dan duduk di kirain yang tersedia disana, hembusan angin sore menyapa mereka saat mereka duduk berdampingan di sebuah kursi kayu di pinggir danau sementara Edo hanya menyaksikan kebersamaan keduanya dari kejauhan sambil bersandar di pintu mobil tuanya.

Azalea menatap kearah langit yang sudah berwarna jingga pertanda mentari akan tenggelam dan berganti malam bahkan rembulan pun sudah muncul sore ini dilangit yang cerah.

Saat Azalea menikmati pemandangan sore ini di pinggir danau, Melvin bangkit dari duduknya dan pergi entah kemana, Azalea tak memperdulikan hal itu dia asik melihat pemandangan danau dimana ada beberapa pengunjung yang sedang mengendarai Bebek besar yang di kayuh dengan kaki para penyewa nya.

Saat sedang asik menikmati pemandangan danau tiba-tiba sebuah ice cream cone muncul di depan wajah Azalea.

Azalea terkejut saat mendapati sebuah cone yang berisi ice cream stroberi yang muncung, hingga dia pun memundurkan wajahnya dan langsung menoleh kearah si pemberi ice cream tersebut.

"Untuk mu" ucap Melvin seraya tersenyum lebar kepada istrinya.

Dan saat melihat itu dia seperti merasakan dejavu saat usianya lima tahun dan tujuh belas tahun saat dimana seseorang memberikan nya ice cream cone dikala dirinya sedang merasa bersedih, dan orang itu adalah cinta pertama Azalea.

Bersambung.