Dhena Lavani seorang dokter muda, bekerja di salah satu klinik perusahaan, tanpa disangka ia akan menjadi seorang ibu dari cucu pemilik perusahaan dimana ia bekerja.
Bagaimanakah kisahnya ? Ikuti terus kisah nya di novel ini yang berjudul Ibu Untuk Ciara..
Jangan Lupa untuk follow :
Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Disebuah kamar hotel Presidensial Suit, Dhena yang sudah berganti pakaian sedang membersihkan wajahnya yang masih dipenuhi oleh make up pengantin, sedangkan Bisma ia berada di atas kasur dengan Ciara.
Ciara anteng bermain lego, ia seperti merasa tidak ada lelahnya. Sesekali Dhena melihat ke arah Ciara yang sedang asyik bermain sendiri, ia sedikit mengernyit kan dahi nya saat netranya melihat Bisma tertidur di samping Ciara.
Dhena kembali fokus pada wajahnya, ia memperhatikan dirinya sendiri melalui cermin dihadapan nya.
Dhena.. Mulai hari ini kamu adalah istri dari Bisma, Bisma sudah mempunyai hak atas diri kamu.. Jadilah sebaik-baiknya istri untuk suamimu.. Setelah ini bukan hanya Ciara saja yang berhak kamu cintai melainkan suamimu yang sekarang sedang terlelap tidur.
Dhena terkesiap saat lamunannya dibuyarkan oleh panggilan dari Ciara.
" Mi... "
" Iya sayang " Dhena menoleh ke arah Ciara.
" Mami belum selesai ? " tanya Ciara.
" Belum sayang, ini make up nya tebel banget, jadi Mami juga harus pelan-pelan menghapus nya " jawab Dhena.
Ciara lalu turun dari kasur menghampiri Dhena.
" Kenapa di hapus bedak nya Mi ? "
" Memang harus dihapus, nanti kalau tidak dihapus muka Mami jadi gatal " jawab Dhena sekenanya.
Disaat yang bersamaan terdengar bel kamar berbunyi.
" Siapa ya ? Cia tunggu disini, Mami lihat dulu siapa diluar " ucap Dhena.
Ciara hanya mengangguk.
Dhena beranjak dari duduk nya berjalan menuju pintu kamar hotel, lalu ia perlahan membuka pintu kamar, Ibu mertuanya berada di ambang pintu.
" Dhen, maaf loh Ibu ganggu "
" Gak apa-apa Bu, Dhena lagi bersih-bersih make up " ucap Dhena memang terlihat baru sebagian wajah Dhena yang baru dibersihkan.
" Ciara mana ? "
" Ada di dalam Bu.. Ibu masuk aja "
" Ibu mau ajak Ciara pulang ya, kalian gak apa-apa istirahat dulu disini " ucap Ibu mertuanya, berjalan masuk kedalam kamar.
" Cia.. " panggil Oma nya.
" Oma.. " Cia menghampiri Oma nya.
" Cia pulang yuk sama Oma, ini sudah malam loh "
" Mami sama Papa pulang juga ? " cicit Ciara.
" I..iiya Mami na... " ucapan Dhena terpotong karena Oma Ciara langsung menyambar ucapannya.
" Iya Mami pulang kok, kan nanti nunggu Papa Bisma bangun dulu " sela Oma Ciara.
Ibu melihat Bisma yang terlelap tidur di kasur, ia mengerti mungkin Bisma kelelahan setelah resepsi pernikahan nya beberapa jam yang lalu.
" Tapi Cia pengen pulang bareng Mami "
" Sayang, Cia belum ganti baju loh.. Nanti kulit Cia gatal-gatal "
" Bu.. Gak apa-apa Cia disini saja, nanti takutnya Cia menangis di rumah " ucap Dhena
Sebenarnya Dhena tidak mengapa ada Ciara bersama nya justru dengan adanya Ciara itu akan membuat Dhena sedikit menghilangkan kecanggungan kepada Bisma. Karena setelah ini ia pastikan, kecanggungan akan melanda dirinya.
" Dhen, kalian ini pengantin baru loh.. Gak apa-apa Cia sama Ibu aja " balas Ibu mertuanya tersenyum.
Sungguh, Dhena memiliki Ibu mertua yang sangat pengertian.
" Tapi..Oma.. " Cia sedikit merengek.
" Sepulang dari sini Oma beli kan es krim ? Okey ? " Omanya terus saja merayu.
" Beneran ? "
" Iya dong "
" Ya udah "
" Oke deh ayok kita pulang terus beli es krim "
" Ayo " Cia lalu mencari sepatunya lalu ia memakai nya.
" Mami Cia pulang duluan ya.. " ucap Cia kepada Dhena.
" Iya sayang.. " Dhena mengecup kening Ciara.
" Cia lupa ya ? Belum salim loh sama Mami " ucap Oma nya.
" Oh iya Cia lupa " Ia kembali menghampiri Dhena lalu mengecup punggung tangan Maminya.
" Hati-hati ya.. " ucap Dhena.
" Oya Mami, aku belum pamit sama Papa "
" Nanti kalau Papa bangun Mami kasih tahu Papa kalau Cia pulang duluan "
" Oke deh .. Daaa Mami "
" Dada.. "
" Dhen, Ibu pulang ya.. tolong kabari Bisma "
" Iya Bu nanti Dhena sampaikan "
Dhena masih memperhatikan Ciara dan Omanya berjalan menyusuri lorong hotel, sampai akhirnya mereka berdua berbelok ke kiri, menaiki lift untuk sampai lobby hotel.
Dhena kembali masuk kedalam kamar, lalu menutup pintu. Sesaat setelah ia membalikkan badan tiba-tiba Bisma sudah berada di belakangnya.
" Astaghfirullah.. " Bisma terhenyak kaget, karena melihat wajah Dhena yang belum selesai di bersihkan.
" Sudah bangun Mas "
" Ya makanya saya berdiri disini juga sudah bangun, Cia kemana ? " tanya Bisma.
" Barusan Cia diajak pulang Ibu "
" Hmm " Bisma mengangguk.
Bisma masih berdiam memperhatikan Dhena, membuat Dhena menjadi salah tingkah.
" Kenapa melihatku seperti itu ? " tanya Dhena memberanikan diri.
" Bersihkan dulu wajahmu " ucap Bisma.
" Hmm.. " Dhena mengangguk lalu kembali duduk di kursi meja rias, ia mengambil kembali kapas yang sudah dibubuhi make up remover lalu mengusapnya pada wajah.
Hening tidak ada pembicaraan.
Dhena melirik suaminya sedang duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya, ia sedang fokus pada ponselnya, mungkin sedang membalas pesan ucapan selamat dari kerabat, rekan kerja dan koleganya.
🌷🌷🌷
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote, like dan komennya ya.. Hatur nuhun ❤️