NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangkit Kembali

Hari demi hari telah bergulir, waktu pun terus berjalan, berganti tanpa henti. Dari minggu ke minggu tanpa batas, dan tanpa terasa, kepergian Hanum sudah memasuki bulan ketiga hingga saat ini.

***

Di pagi yang cerah di salah satu pencakar langit Jakarta, Aksa seperti biasa sudah berada di dalam ruang kerja mewah nya dan duduk di kursi kebesaran, sambil mengurus tumpukan dokumen di meja kerjanya.

Di tengah kesibukan, bisikan hati  merayapi pikirannya, memaksa menghadapi kenangan pahit yang tak terlupakan.

"Mas, kenapa kamu tega sekali melakukan ini padaku? Hiks, Hiks, sebenarnya apa salahku."

"Sakit Mas, sudah hentikan.."

Entah mengapa, suara tangis dan rintihan Hanum selalu saja terniang tak pernah hilang.

Padahal Aksa, sudah berusaha sekuat tenaga untuk menepis dan melupakan bisikan-bisikan itu.

Namun nyatanya, suara itu selalu saja berhasil menguasai dan menghantui isi kepalanya di setiap saat. Bahkan di tengah aktivitasnya yang begitu padat seperti sekarang.

Dan sudah berbulan bulan ini, tak pernah ada ketenangan bagi Aksa. Karena diri nya semakin terperangkap dan tenggelam dalam rasa bersalah yang kian membuncah.

"Tidak, tidak, suara-suara itu muncul lagi!" Kepala Aksa menggeleng cepat, mencoba mengusir pikiran yang mencekiknya.

Namun, bayangan tentang sang istri justru semakin nyata dan menghantui benaknya. Dan bila terus berlarut seperti ini, perlahan tapi pasti kegilaan akan merenggut akal sehatnya.

"Hanum maafkan aku, tolong maafkan aku. Sebenarnya kemana kamu?" lirih Aksa penuh penyesalan, dia mulai beranjak menghentikan pekerjaannya dan menatap jendela kaca yang menampilkan pemandangan megah ibu kota.

"Aku harus mencari nya kemana?" Aksa sudah merasa frustasi, karena dia selalu saja menemukan jalan buntu. Padahal sudah puluhan anak buah yang ia tugaskan untuk mencari istri nya.

Tubuhnya terasa diremas oleh rasa cemas dan ketidakpastian, membuat nya ingin sekali meledak dan mengungkap tabir misteri istri nya yang hilang seperti di telan bumi.

"Kali ini akulah yang akan mencari nya sendiri!" cicit Aksa yang sudah meremas remas pena di tangan nya.

Di tengah kegalauan dan kegundahan nya, tiba tiba saja terdengar suara ketukan dari luar ruangan. Tok..Tok.. Tok..

"Masuk." titah Aksa, yang langsung tersadar dari lamunan dan segera menetralkan diri.

"Maaf, Pak Aksa. Ada seseorang yang ingin bertemu langsung dengan anda," ujar asisten pribadinya, Reno, dengan santun dia berjalan dari balik pintu sambil membawa beberapa map di tangan. Wajahnya tersirat ada urusan penting yang mengharuskan ia menyampaikan pesan tersebut.

Namun, Aksa yang saat ini tak bisa berkonsentrasi. Hanya bisa menghela napas sejenak dan menjawab dengan tegas, "Tolak saja, dan suruh tamu itu datang lain waktu. Hari ini aku tidak ingin diganggu."

Reno mengangguk, "Baik, Pak Aksa. Segera saya laksanakan."

"Apa ada hal lainnya lagi?" tanya Aksa dengan suara berat.

"Ini, Pak. Ada beberapa berkas lain yang harus di periksa ulang." Assisten tersebut langsung menyodorkan tumpukkan kertas pada bosnya.

Dengan cepat, Aksa meraih berkas tersebut. "Biar, saya tandatangani sekarang."

Sret.. Sret.. dia mengukir karya tangan nya dengan cepat tanpa di lihat dan di baca terlebih dahulu, bahkan tak mempedulikan hal-hal yang mungkin akan terjadi dengan tindakan nya itu.

"Tunggu pak, di salah satu Map itu terdapat surat percera.." Reno baru saja akan menjelaskan, tentang isi salah satu dokumen yang sangat penting untuk Aksa. Tapi sayang, ia malah mematahkan perkataan nya lebih dulu.

"Ini, sudah selesai semua, Reno. Sekarang kamu boleh pergi," ujar Aksa dengan nada tegas, tak ingin mendengarkan sepatah kata pun lagi. Saat ini, yang ia butuhkan hanyalah kedamaian, kesendirian, dan ruang untuk menenangkan pikirannya.

"Baik, Pak," jawab Reno, pasrah dan patuh menuruti bosnya. Sebenarnya, ada hal penting yang ingin ia sampaikan. Bahwa di antara tumpukan dokumen yang baru saja Aksa tandatangani, ada Surat Gugatan Cerai yang sudah beberapa kali ia tolak sebelumnya. Namun kini, tanpa disadari, Aksa telah menandatanganinya dengan begitu saja.

Dan tamu yang di tolak tadi, sebenar nya adalah pengacara dari pihak Hanum. Yang telah mengejar-ngejar Aksa selama tiga bulan terakhir untuk melakukan perundingan. Namun sayang, kesempatan itu terlewat begitu saja. Karena seharus nya ini bisa menjadi kesempatan Aksa untuk bisa bertemu dengan sang istri.

***

Di salah satu Perdesaan.

Di dalam sebuah bangunan megah nya, tampak puluhan karyawan sedang melakukan rapat intens bersama dua orang pimpinan nya.

Mereka tengah mendiskusikan masalah pekerjaan, di kantor yang tak kalah sibuk nya dengan milik Aksa.

"Pak Rey, Ibu Hanum, bagaimana strategi promosi kita kali ini? Apakah kita akan menggunakan pendekatan lama atau menciptakan ide baru yang lebih menarik untuk memikat hati konsumen?" ucap salah satu staf, yang berdiri di depan sambil menyajikan penjelasannya melalui layar proyektor.

"Mari kita gunakan ide-ide kreatif yang belum pernah kita coba sebelumnya. Justru ide segar itulah yang akan berfungsi sebagai magnet, dan menarik minat konsumen agar mau mengeluarkan uang." jawab Hanum dengan tegas. Penampilan dan sikapnya sekarang, jauh berbeda dengan masa lalu. Wanita cantik nan bersahaja itu telah bertransformasi menjadi pemimpin tangguh dan penuh wibawa.

"Baik Bu, akan saya laksanakan segera," kata staf itu, mengangguk penuh keyakinan

"Tolong diingat juga, saya ingin kalian menciptakan acara yang menarik, inovatif, dan tak membosankan untuk event kita kali ini," timpal Reyhan, dengan tatapan tajam. Seakan tak ingin di kecewakan, sebab si Mr.perfeksionis ingin semua nya berjalan sesuai rencana.

"Pak Reyhan benar, karena kesuksesan event kita kali ini akan membawa perubahan besar bagi perusahaan." kini Hanum yang mengambil alih berganti berbicara pada para staff nya

"Baik Pak Rey, Bu Hanum." semua sudah kompak dan serentak menjawab.

Dan ini lah, kehidupan Hanum yang sekarang pasca kepergian nya dari keluarga besar Aksa Wijaya.

Dia berhasil melewati masa sulit nya, dan memulai hidup baru sekaligus karir nya sebagai Manager di Perusahaan Milik Reyhan yang berada tak begitu jauh dari rumah nya.

Ya, walau pun tak sebesar dan sebanyak jumlah karyawan di kantor Aksa. Tapi di sini sangat nyaman dan punya rasa kekeluargaan tinggi, Tak seperti di kantor Wijaya Group yang penuh persaingan, saling sikut, dan kadang bisa saling menjatuhkan untuk meraih kesuksesan nya.

"Kalau begitu, kita akhiri untuk rapat hari ini. Dan sekarang kalian bisa kembali ke meja kerja nya masing masing." tutur Reyhan, si bos yang ramah tamah dan sangat murah senyum itu.

"Baik pak." semua pun bergegas merapikan sisa pekerjaan mereka, dan satu persatu mulai meninggalkan ruangan nya dengan tertib.

Hingga, menyisakan dua orang saja yang masih terlihat sibuk dan berada di tempat nya.

"Hanum, apa hari ini kamu ada acara?" tanya Reyhan, yang langsung datang mendekat ke arah wanita cantik yang tengah menatap layar laptop nya.

"Ehm, tidak ada Rey.." jawab Hanum singkat, dan sekilas menoleh serta menghentikan aktifitas nya.

"Kalau begitu, Apa kamu mau menemani ku menemui seseorang sore ini?" pinta Reyhan dengan wajah yang memancarkan harapan dan kegelisahan.

"Bertemu siapa?" tanyanya, dahi berkerut penasaran.

"Kamu ikut saja ya, nanti juga akan tahu." Bibir Reyhan hanya bisa tersenyum manis, penuh misteri, ke arah wanita yang sangat dicintainya. Sebab, dia telah merencanakan dengan matang untuk acara spesial hari ini.

"Baiklah.." tentu saja Hanum segera menyetujui, sebab dia sangat mempercayai pria tampan satu ini. Dan tak ada alasan untuk menolaknya.

"Kalau begitu, nanti aku akan menjemputmu di rumah" Hanum pun mengangguk setuju, sedang Reyhan terlihat asyik menatap manik coklat wanita nya, yang terlihat begitu sedap di pandang. Dan ingin rasa nya ia menyentuh keindahan itu.

Tapi Reyhan sangat tahu batasan, karena walaupun Hanum sudah menerima lamarannya. Namun dengan status nya yang masih istri orang, tentu dia sangat menjaga nama baik wanita nya.

Bahkan selama tiga bulan ini pun, Reyhan tak pernah memasuki rumah Hanum lagi. Meskipun saat ini tempat tinggal mereka saling bersebelahan.

Sebagai pria sejati, dia bertekad ingin membuktikan cinta suci yang tulus pada Hanum. Dan berharap suatu hari mereka akan bersatu dalam ikatan pernikahan yang sah dan abadi.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!