NovelToon NovelToon
Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama / Reinkarnasi / Mata Batin / Roh Supernatural
Popularitas:51.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kak UPe

Nama ku Andine, aku adalah salah satu ketua geng preman cewek yang di segani. Hidup ku berantakan. Ayah ibu ku cerai, kakak- kakak ku tidak peduli dengan ku. Mess-up lah pokok nya. Jadi wajar saja jika jalan ini yang aku tempuh akhir nya.
Pertarungan antar geng, itu mah soal biasa bagi ku! Siapa sih yang tidak tahu Andine. Mau itu cowok atau cewek, aku tidak peduli. Kau menjadi musuh ku? Maka siap-siap kau akan ku hajar.
Hingga suatu ketika sebuah kecelakaan terjadi pada ku. Motor yang biasa aku kendarai tiba- tiba saja Rem nya Blong, Dan aku tidak sengaja menabrak seorang anak SMA yang sedang melintas di depan ku. Jalanan licin karena saat hujan di tambah lagi motor yang tidak dapat aku kendalikan, membuat aku tidak bisa menghindari nya.
Dan BOOOOM! Tidak ada yang aku ingat lagi setelah nya. Namun satu hal yang pasti, saat aku terjaga aku bukan diri ku lagi. Tiba - tiba aku malah sudah masuk ke tubuh siswa SMA yang aku tabrak tadi?
Apa yang sedang terjadi? Ini bukan tubuhku!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31-KAU SEHARUSNYA TAKUT!

EitT!! Jangan main baca aja! Sajen dulu! Kak UPe mode malak ini!!! WKwkwk happy reading!

"Kita sudah di roof top, sekarang kata apa yang ingin kau katakan." Tanya Atta to the poin.

"Atta, bisakah kau berhenti mengganggu hidupku? Aku ini adalah orang bebas Atta! Aku ini bukan budakmu! Dan karena itu, aku berhak untuk merasakan kebebasan dalam hidupku. Aku ini bukanlah pelayan mu Atta." Ujar Andhine, sesuai dengan skenario yang dia telah persiapkan.

"Budak?? Pelayan? Hm- istilah\= istilah yang sangat tepat. Kau memang pelayan ku Hannah. Budak ku! tapi kau budak spesial....." Atta tidak meneruskan kata- katanya tapi itu saja sudah cukup membuat seluruh bulu di tubuh Andhine bergidik ngeri.

Kalau dia menuruti semua rasa takut Hannah maka pasti dia sudah lari ketakutan saat ini. Tapi karena Andhine masih bisa mengontrol semuanya dan juga karena rasa balas dendam yang sudah tertanam dalam di hatinya,  jadi tidak mungkin dia kabur.

Andhine mengepalkan tangannya untuk menguatkan dirinya supaya tetap bisa berdiri tegak di depan Atta.

"Apa sebenarnya salah ku pada mu Atta? Sampai kau tega memperlakukan ku seperti ini? Apa aku ada melakukan kesalahan pada mu sehingga kau sakit hati dan membalas ku?" Tanya Andhine, mengorek informasi.

"Tidak ada. Dan tidak perlu ada sebuah alasan bagi seorang Atta untuk melakukan sesuatu Hannah. Atta ingin, maka akan Atta lakukan." Ujar Atta dengan pongah seolah seluruh alam semesta ini adalan miliknya.

Rahang Andhine mengeras. Kalau tadi tangannya mengepal karena takut. Kali ini tangannya kembali mengepal dan bahkan jauh lebih kuat dari sebelumnya namun bukan karena takut, melain karena darahnya mendidih mendengar kesongongan bocah tengik di depan nya.  Andhine sungguh ingin menampol wajah bocah tengik ini. Biar dia tahu sedang berurusan dengan siapa.

"Apa saat kau melakukan itu pada Alif, kau pun sebenarnya tidak punya alasan, Atta? Apa kau melakukannya hanya karena kau ingin? Benar seperti itu? Kau benar- benar bukan manusia, Atta! Kau iblis! Kau iblis dalam wujud manusia!" cecar Andhine yang kali ini benar- benar diliputi emosi.

"Hahaha...! Hahahaa! kau ini sangat lucu Hannah! Kau tahu, kau sangat lucu! Jangan bilang kau baru sadar kalau aku ini berhati iblis, Hannah. Sudah berapa kali kita menghabiskan waktu bersama dan kau baru menyadari hal itu sekarang?? hahaa.. aku kira kau pintar. Ternyata? Hmm- aku sedikit kecewa." Ujar Atta yang sama sekali tidak memperlihatkan penyesalan.

"Apa yang barusan kau bilang, Atta? Kau melakukan apa pada Hannah dan Alif?" tanya Aether yang tiba-tiba muncul sesuai dengan skenario yang telah mereka susun.

Saat itu, Aether muncul seolah-olah ia sedang praktikum di roof top itu dan tanpa sengaja mendengar perbincangan Atta dan Hannah.

Atta menajamkan tatapan matanya ke Andhine. "Apa kau menjebak ku, Hannah?"

Andhine dan Aether mengira pasti saat ini Atta sudah terpojok karena perbuatan jaha nya di ketahui oleh seorang guru, walaupun guru tersebut tidak mengejar di kelas Atta. Tapi tetap saja guru, kan?  So logikanya, seharusnya Atta takut.

Namun sayangnya dugaan Andhine dan Aether salah besar, perlahan sebuah senyum muncul di wajah Atta. Sebuah senyuman mengejek dan merendahkan.

"Apa kau kira dengan mendatangkan guru kemari lantas aku takut. Hannah?" Tanya masih tetap dengan senyum devil yang sama.

" Kau salah Hannah. Aku sama sekali tidak takut. Apa lagi hanya pada guru yayasan seperti dia. Dia memang tidak mengajar di kelasku. Tapi aku tahu dia guru baru di sekolah ini. Mengusirnya atau bahkan menghancurkan hidu nya sangat mudah bagiku. Aku hanya cukup menjentikan jariku, maka dia akan hancur seperti Alif." tawa Atta pun terdengar di seluruh Roof top itu.

"Ucapan mu sombong sekali anak muda." Ujar Aether maju beberapa langkah sambil menitipkan jangka sorong dan penggaris yang sedang dipegangnya ke Andhine.

Atta hanya merespon ucapan Aether dengan tatapan merendahkan ala anak- anak orang kaya yang sombong. Lalu Atta membuang padangannya ke arah lain, benar- benar terkesan tidak menghargai Aether sebagai guru.

"Ck! Lihatlah anak ini! Hei Atta! Jangan mentang- mentang kau anak orang kaya, makanya kau memperlakukan orang lain seenak dengkulmu." Cecar Aether yang posisinya sudah cukup dekat Atta saat ini.

Atta tersenyum smirk dengan balutan kesombongan yang hakiki. " Memangnya apa yang bisa guru honor yayasan sepertimu ini lakukan? kau akan mengeluarkan ku dari sekolah ini? Asal kau tahu papi ku adalah pemilik yayasan yang menaungi sekolah ini. Mau aku memperkosa Hannah, atau belasan atau bahkan semua cewek di sekolah ini, aku tetap tidak bisa di keluarkan dari sekolah ini. Dan alasan cuma satu. Aku anak pemilik sekolah." ujar Attar barengan tawa sombongnya.

"Dan kau? Aku hanya perlu meminta papi ku memecat mu dan memberikan rekomendasi buruk tentang dirimu ke sekolah - sekolah yang ada di kota ini. Kau hanya bisa gigit jari setelahnya. Jadi pikirkanlah matang- matang pak guru miskin! Apa hanya karena ingin membantu gadis ini kau sampai harus mengorbankan masa depanmu?" Ucap Atta sungguh manipulatif.

"Kalau aku menjadi dirimu maka aku akan pura- pura tidak dengar semua hal tadi dan pergi dari tempat ini" Lanjutnya tepat di depan wajah Aether. Kebetulan Aether sudah sampai dan berdiri tepat di muka Atta.

Aether menatap lekat mata Atta. Dia sedang  mencari tahu akan menjadi apa anak yang bernama Atta ini setelah melewati jembatan jiiwa.

Setelah mengetahui akan menjadi apa Atta nanti setelah reinkarnasi, Aether  pun tertawa kecil. "Ternyata dia hanya akan menjadi ba*bi di peternakan di sebuah desa. ATTa! Atta! andaikan kau tahu setelah kau mati kau akan menjadi ba*bi, apa semua kesombongan mu akan masih ada?" Seru Aether dalam hati.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tertawa?" Tanya Atta gugup setelah melihat Aether tertawa.

"Aku? Aku ingin melihat seperti apa wajah penjahat di masa depan." Ucap Aether dengan tenang sambil menepuk nepuk debu di pakaian sekolah yang Atta kenakan.

"J-jauh kan tangan mu dari ku!" Bentak Atta bak seorang bos.

"Kenapa? Apa kamu takut Atta?"  Tanya Aether yang kali ini merapikan leher kemeja Atta.

"Takut? aku takut sama guru honor yayasan seperti kau? Kau jangan terlalu percaya diri. Uang ayah ku bisa menyelesaikan semuanya." Jawab Atta yang sebenarnya sudah sangat takut tapi tetap saja berlagak sombong.

"Ck..ck..ck!! Jawaban yang salah! Kau seharus nya mengatakan aku takut. Aku takut karena sudah berbuat salah. Dan asal kau tahu Atta Waratta, kau itu memang seharusnya takut bila berhadapan denganku. sebab aku adalah kematianmu, Atta." Aether tersenyum dan dengan kekuatannya dia membawa Atta berteleport ke atas langit dan menjatuhkannya ke atas kasur udara yang telah Arlan persiapkan di jalanan, tepat di bawah gedung sekolah. Tidak ada satu pun orang yang melihat karena posisi kasur itu, karena kasur itu berada di belakang gedung sekolah.

1
THE END.MD
kelakuan mu aetherrrr 🤣🤣🤣🤣🤣🤣untung gak sawan tu alan di telefor lagi mandi semangat thorrrr up nya 👍👍👍👍👍
❤️ stella taher ❤️
aduh aether malaikat sembrona kamu 🤣🤣🤣
My Rosse
sengklek malaikat nya ini sii
Mrs.Riozelino Fernandez
wow 🤣🤣🤣🤣🤣
princess Halu
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yuning
malaikat sableng 😁
Haryati
wkwkwk....aether ...oh aether....malaikat kok kelakuane ngono....🤦🤦
May Saroh
Luar biasa
princess Halu
kemana perginya si siluman unggas kenapa gak up lagi ya?
My Rosse
up nya mn ka upe...
❤️ stella taher ❤️
smoga slalu di kasih kesehatan yach kak upe,, di tunggu klnjutanny🥰🥰🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya terbongkar juga semuanya...
Haryati
jiwa julid aether keluar...😂😂😂😂
makasih udah up kak upe..🥰🥰💪
famida
Luar biasa
❤️ stella taher ❤️
ka upe kmna yach,, smoga sehat truz yach kak Upe,, di tunggu upny
lady daisy
bila updatenya thorr
Haryati
uhuy... Alan ter andine andine...🤭🤭🤭
Mrs.Riozelino Fernandez
jantung Alan mulai berdendang 😆😆😆
Emak Aisyah
😜😜😜😜
My Rosse
hahaaa koplak kau siluman unggas....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!