"Pergi kamu dari rumah" Usir Bianca, ibu tiri Sarah. Begitulah, Sarah terpaksa pergi dari rumah sendiri. Bukan hanya Bianca yang kejam, tetapi adik tiri Sarah pun selalu mengganggu hubungan percintaan Sarah dengan Rafi sang guru SMK di sekolah.
Di tengah perjalanan, Sarah bertemu dengan gadis tengil yang bernama Salma. Wajah Sarah dengan Salma mempunyai kemiripan 100 persen. Namun, jika Sarah wajahnya glowing, Salma berwajah kusam.
Rupanya, Salma pun kabur dari rumah lantaran menolak ketika dipaksa menikah dengan guru matematika yang bernama Haris. Salma lantas mempunyai ide gila, mengajak Sarah tukar tempat. Tukar tempat, itu artinya Sarah sudah siap menggantikan Salma menikah dengan Haris.
"Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 34
Tiba di rumah, Haris membanting bokongnya di kursi. Kini dia benar-benar tidak kuat jika harus digutat cerai oleh Sarah. Walaupun dia sudah membayangkan hal semacam ini akan menimpanya. Dia ingat beberapa bulan yang lalu ketika menyelidiki ke ganjilan wanita yang akan dijodohkan dengannya.
Orang boleh tertipu oleh dua gadis tersebut, tetapi tidak untuk Haris. Salma murid bandel yang akan dijodohkan dengannya mana mungkin bisa berubah tiba-tiba menjadi bidadari cantik hanya dengan hitungan jam. Bukan hanya itu keganjilan yang Haris tangkap, tidak masuk akal Salma menjadi jenius dalam hitungan hari.
Flashback on.
Saat pulang mengajar, Haris mengikuti Sarah hingga tiba di depan kediaman Asyima. Hanya memastikan saja wanita yang sudah mampu membuat hatinya gemetaran saat menyelipkan cincin lamaran itu. Apa memang benar Salma yang sering langganan kena hukuman darinya.
Semenjak saat itu tanpa Sarah tahu, Haris selalu mengikuti setiap hari.
Suatu ketika, Haris tercengang kala ada dua Salma di tempat itu. Sarah yang Haris anggap Salma baru saja masuk pintu gerbang. Tetapi muncul Salma yang lain melewati jalan tersebut. Bahkan berhenti sejenak mengamati kediaman Asyima, tidak berniat masuk kemudian numpang ojek.
Haris mengikuti Salma hingga berhenti di depan apartemen, sampai wanita itu masuk ke dalam. "Oh, jadi ini misteri dua Salma? Aku yakin, ini Salma asli. Lalu siapa gadis yang aku cintai?" Monolog Haris, lalu pulang.
Hari berikutnya saat pulang mengajar, Haris penasaran datang lagi ke depan apartemen, tentu saja bersembunyi.
Tampak wanita berseragam sekolah yaitu Salma tengah di boncengkan motor, dari bahasa tubuhnya mereka sepasang kekasih.
"Pak Rafi" Batin Haris kala pria yang memboncengkan Salma membuka helm dan tertawa lepas. Haris memandangi Rafi yang tengah menggandeng tangan Salma masuk ke apartemen.
"Tidak salah lagi dugaanku, mereka tukar tempat. Alasannya, Salma tidak mau dijodohkan denganku karena dia pacar Pak Rafi, jadi Salma memanfaatkan gadis yang wajahnya mirip dengannya. Akan aku selidiki sampai kebongkar semua," Batin Haris lalu pergi.
Hari demi hari pernikahan semakin dekat, Haris ingin sekali menikah dengan wanita yang mirip dengan Salma tersebut, tetapi yang sesungguhnya, bukan karena mewakili Salma. "Aku harus berusaha" Haris memantapkan hati akan berbicara dengan Salma, agar pulang dan berterus terang kepada Asyima. Haris sudah kepincut dengan Sarah tentu akan berjuang.
Sore itu Haris baru pulang mengajar bimbel ketika melewati apartemen, melihat Salma baru keluar dari apartemen dan menunggu ojek di pinggir jalan.
"Mbak Salma ya," Haris menyamar menjadi tukang ojek.
"Iya Bang" jawab Salma, tanpa curiga Salma membonceng motor Haris. Minta diantar ke jalan xxx. Tetapi bukan ke sana melainkan dibawa ke tempat sepi.
"Heh! Kenapa gue loe bawa ke sini?!" Bentak Salma meletakkan kedua tangan di pinggang dengan wajah menantang, ketika sudah turun dari motor.
"Sini turun! Gue tendang mampus loe," tantang Salma.
Haris turun dari motor, kemudian membuka helm. Memperlihatkan wajah tampannya tetapi sayang, Salma tidak menyukai Haris lantaran benci karena selalu dimarahi.
"Pak Haris..." Salma menurunkan tanganya dari pinggang lalu mundur. Nyali Salma tiba-tiba menciut. Di tempat sepi seperti ini jika sampai Haris yang berbadan atletis itu akan balas dendam bagaimana? Sekuat kuat-kuat nya Salma, dia hanya seorang perempuan tidak mampu melawan Haris.
"Ayo kalau berani, tendang saya," Haris maju beberapa langkah. Salma balik badan kemudian berlari. Namun, tiba-tiba saja Haris sudah menghadang langkah Salma, melipat tangan di dada, menampilkan seringai wajah meremehkan.
"Pak, ampuuun... jangan per**sa saya..." kata Salma asal.
"Hahaha... saya memperkosa kamu? Rugi" Haris mencekal tangan Salma.
Salma mencoba menarik tanganya ingin terbebas dari cengkraman Haris, tetapi mana mungkin? Tenaga Haris sangat kuat.
"Bapak mau apa? Saya tidak mau menjadi istri Bapak," Kali ini Salma menurunkan ego memelankan intonasi suara.
"Mau menyeret kamu pulang! Karena kamu sudah membohongi Mama kamu," Mata Haris menatap Salma tajam.
"Bohong soal apa?" Salma bingung dia pikir Haris tidak tahu rencananya.
"Kamu pikir saya tidak tahu kalau kamu sedang memanfaatkan wanita baik yang mirip dengan kamu itu! Keterlaluan kamu Salma, demi Rafi kamu sampai tega berbohong kepada ibu kamu sendiri," Maki Haris semakin tidak ingin memperistri Salma.
Sementara Salma kali ini memilih menunduk tidak berani kontak mata dengan Haris. "Kenapa Pak Haris bisa tahu sih?" Batin Salma, wajahnya seketika pucat.
"Cepat, sekarang pulang, kita bicarakan sama Mama kamu" Paksa Haris. Jujur, dia mencintai wanita yang mirip Salma, dan bermaksud berbicara dengan keluarga agar membatalkan pernikahan dirinya dengan Salma.
"Tunggu Pak," tegas Salma.
"Bapak mencintai Sarah bukan?" Tanya Salma, yang sudah mempunyai senjata agar tidak mengajaknya pulang.
"Sarah?" Haris menyipitkan mata.
"Wanita yang mirip saya itu namanya Sarah Pak, saya yakin, Bapak mencintai Sarah bukan?" Ulang Salma. Melihat Haris diam, Salma tersenyum sudah tahu jawabannya.
"Bagaimana kalau kita kerja sama Pak," Salma rupanya menyusun rencana.
"Kerja sama apa, jangan berputar-putar, supaya masalahnya cepat selesai," Haris kesal, melihat Salma justru cengar cengir. Kali ini dia ingin segera menyelesaikan masalah ini secepatnya.
"Tidak semudah itu Pak Haris, jika kita pulang lantas Mama akan menyetujui jika kita batalkan perjodohan itu, karena Mama sudah mempunyai hutang janji dengan orang tua Pak Haris"
"Janji? Janji Apa?" Haris tidak pernah mendengar kedua orang tuanya membahas masalah janji.
"Masalah janji itu saya sendiri tidak tahu pasti Pak, yang tahu hanya Mama, dan bu Keisih" papar Salma pernah menanyakan janji apa, tetapi sang mama hanya menjawab. Nanti kamu juga tahu sayang"
Begitulah alasan Asyima, Salma tidak boleh menolak Haris. Asyima juga mengatakan bahwa janji perjodohan Haris dengan Salma sudah mereka sepakati ketika anak-anak masih kecil.
"Jika Bapak mau bekerja sama, tetaplah menikahi Sarah dan pura-pura tidak tahu, jika Sarah bukan saya" Usul Salma.
"Ngasal kamu!" Ketus Haris.
"Asal Pak Haris tahu, Sarah itu kekasihnya Rafi Pak. Mereka tidak ingin terpisahkan" jujur Salma.
Haris terkejut mendengarnya, dugaannya bahwa Rafi memang kekasih Salma, rupanya salah.
"Tolong Pak, saya tidak mau kehilangan Rafi" Salma memelas.
"Jika sekarang saya menjalin hubungan dengan Rafi itu... karena yang Rafi tahu, saya adalah Sarah. Makanya Pak, kalau kita jujur dengan Mama. Kita akan kehilangan orang yang kita cintai" Kata Salma membuat hati Haris mulai goyah.
Haris diam menelaah kata-kata Salma. Ragu, jika mengutarakan cintanya pada Sarah, sudah pasti akan di tolak.
"Ayo dong Pak... jika saya tidak mau berpisah dengan Rafi, tentu Bapak tidak mau berpisah dengan Sarah bukan? Menurut saya, kita sama-sama diuntungkan bukan?" Seribu cara Salma meyakinkan Haris. Salma mengatakan jika Haris menikahi Sarah, seiring berjalannya waktu, Sarah wanita baik dan lembut itu bukan tidak mungkin akan menerima cinta Haris.
Haris pun pada akhirnya menyetujui, kemudian Salma memberikan identitas Sarah agar menukar dokumen saat ijab kabul. Awalnya Haris sempat ragu, bagaimana jika Asyima tahu dan menolaknya, tetapi ternyata semuanya lancar.
Flashback off.
"Aku harus perjuangan" Batin Haris, ia tidak akan menyerah berjuang untuk mendapatkan cinta Sarah dan akan minta maaf.
...~Bersambung~...
terimakasih kembali author
ditunggu karya selanjutnya
iklan mendarat y kak