Cintaku Ditukar Siswi Kembar

Cintaku Ditukar Siswi Kembar

Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 1.

"Sarah... ayo naik..." Kata pak guru yang berpakaian batik menghentikan motornya di sebelah gadis yang berseragam putih abu-abu. Gadis yang tak lain kekasihnya sendiri berjalan dengan wajah merah kepanasan di tengah teriknya matahari.

"Terimakasih Mas, aku jalan saja" tolaknya. Murid yang bernama Sarah itu memang selalu menolak jika diajak pulang bersama Rafi. Lantaran tidak ingin hubungan mereka diketahui oleh guru lain dan teman-teman sekolah.

"Sarah..." pak guru yang bernama Rafi itu setengah memaksa.

Sarah yang memang keburu lapar dan haus akhirnya mengangguk. Biasanya Sarah pulang pergi numpang angkutan, tetapi ketika berangkat tadi pagi kena hukuman tidak diberi uang jajan oleh ibu tirinya. Namun, ketika hendak naik ke atas motor, perusuh datang. Tiba-tiba saja tubuhnya ditarik kasar adik kelas yang merangkap adik tirinya.

"Pak Rafi... tolong antar saya ke toko buku," Ucap si perusuh sembari melempar tatapan meledek ke arah Sarah.

****************

Sarah Mahira Naira yang biasa dipanggil Sarah, dengan tubuh lelah pada akhirnya tiba di rumah. Di teras, gadis itu melepas sepatu sebelum masuk.

"Kok tumben sepi? Mudah-mudahan... mama nggak ada di rumah" Batinya. Rasa haus dan perut keroncongan sudah minta diisi, membuat pikiran Sarah sedikit jahat. Berharap ibu tirinya pergi. Dia letakkan tas di kursi sebelum menuju meja makan. Ia buka penutup saji. Ayam goreng, sambal, dan sayur sop, sudah tersedia di sana. Menambah perut Sarah semakin lapar.

"Mama sudah makan belum ya?" Gumamnya. Memandangi pintu kamar mama tirinya. Sarah takut jika ternyata Bianca tiba-tiba ke luar kamar, habis sudah akan dimarahi, tetapi perut lapar mengalahkan ketakutannya.

Sarah ambil piring mengisinya dengan nasi, lauk, sambal, dan sayur sop, kemudian duduk di kursi.

"Heemm..."

Suara deheman dari belakang membuat Sarah menurunkan tangannya yang sudah hendak menyuap. Denting sendok jatuh menimpa piring karena terkejut sambil menoleh.

"Mama..." Sarah seketika berdiri lalu menunduk kala menatap wajah ibu tirinya seperti Singa siap menerkam.

"Siapa yang menyuruh kamu makan?" Tanya Bianca sambil melipat tangan di dada.

"Aku lapar Mama... tadi pulang sekolah jalan kaki" jawabnya lirih karena takut. Begitulah nasib Sarah, jika tugasnya mencuci baju tidak selesai jangankan uang jajan, transport pun Sarah tidak diberi.

"Mulai berani menjawab kamu?!" Ucap Bianca Sinis.

"Maaf Ma," Sarah pun meninggalkan meja makan ambil tas di kursi hendak ke kamar. Tetapi langkahnya berhenti, kala teriakan ibu tirinya memekakkan telinga.

"Enak saja kamu mau ke kamar! Lanjutkan cucianmu yang belum selesai!" Sarkas Bianca menunjuk kamar mandi dekat dapur.

Sarah meletakkan tas nya ke tempat semula, lalu ke kamar mandi yang biasa digunakan untuk mencuci pakaian. Di tengah pintu, Sarah memandangi rendaman di dalam bak yang tertunda tadi pagi karena kesiangan.

Matanya mengembun, saat ia tinggalkan tadi pagi cucian sudah tinggal setengah, tetapi kini tambah penuh. Sudah pasti ditambah pakaian dua orang yang tinggal di rumah ini.

"Hiks hiks hiks... Papa... tolong aku. Aku capek Pa," Batinya. Lalu berjongkok di lantai kamar mandi mulai mengucek baju. Sesekali mengusap air matanya yang terus menetes.

Hati Sarah sakit, setiap hari harus menerima perlakuan seperti ini dari Bianca sang ibu tiri. Belum lagi perlakuan Rania adik tirinya anak kandung Bianca tak kalah kejam menyiksa fisik maupun mental.

"Papaa... aku kangen... hiks hiks hiks" Jika sudah begini, Sarah ingat papanya. Sang papa mempunyai perkebunan kelapa sawit, tetapi berada di luar kota. Pulang hanya sebulan sekali. Berulang kali Sarah ingin ikut papanya pergi, tetapi Aiman menolak khawatir mengganggu proses belajar Sarah.

Selama ini Aiman tidak pernah tahu bahwa putrinya selalu diperbudak oleh istri keduanya. Tentu saja Sarah tidak berani bercerita, karena diancam Bianca akan mengusirnya dari rumah jika sampai mengadu.

"Andai saja aku masih mempunyai ibu," Batinya. Tanganya bekerja tetapi pikiranya kemana-mana. Menurut penuturan Aiman sang papa, ibu kandung Sarah pergi meninggalkan rumah ketika Sarah masih bayi. Entah benar atau tidak cerita itu tetapi Sarah selalu berdoa agar dipertemukan dengan ibu kandungnya entah esok atau lusa.

"Saraaaah..." Teriakan dari luar mengejutkan Sarah. Belum sampai menyahut, suara langkah sandal mendekat di mana Sarah tengah membilas cucian.

"Sudah selesai belum?! Lama banget sih?! Cepat selesaikan, terus kamu gosok baju saya yang akan saya pakai sekarang," Suara Bianca dari luar seperti toak itu membuat tangan Sarah cepat menyelesaikan tugasnya, tanpa berkata-kata.

15 menit kemudian, Sarah yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu sudah selesai menjemur pakaian.

Ketika melewati ruang makan, Sarah berhenti menatap Bianca bersama Raina tengah makan dengan lahap sambil tertawa-tawa.

"Ma... Aku sudah selesai mencuci, sekarang boleh makan dulu kan..." Pinta Sarah memelas.

"Sejak kapan gue mau makan bareng sama loe?!" Sinis Rania.

"Gosok dulu baju saya, nanti baru boleh makan, karena satu jam lagi saya mau pergi," Sambung Bianca tanpa menoleh Sarah.

"Iya Ma" lirih Sarah, tidak ada pilihan lain, selain mengalah. Tanpa salin baju seragam, dia ke ruang setrika. Sambil menahan lelah yang luar biasa, Sarah setrika baju mahal milik ibu tirinya sambil duduk di lantai. Sesekali kepalanya melenggut karena mengantuk, ketika sadar mengucek mata.

"Ya ampuuun... mata ini... kerja sama Kek," Sarah bicara sendiri. Namun, apa mau dikata. Kemauan tidak sesuai dengan kemampuan. Hingga akhirnya gadis itu tergeletak di lantai, benar-benar tidak kuat menahan kantuk.

"Saraaaah..." Teriakan Bianca. Seketika membangunkan tubuh Sarah dengan cepat. Bau gosong terasa menyengat hidungnya, matanya terbuka lebar ketika menatap gaun yang dia setrika sudah bolong bagian dada.

"Maaf Ma" Sarah ketakutan menatap mama tirinya sekilas, dengan jantung berdebar-debar.

"Kamu sudah keterlaluan Sarah! Baju mahal kesayangan saya kamu buat gosong. Jika kemarin saya masih sabar, tidak untuk saat ini. Sebaiknya kamu pergi dari rumah ini" Usir Bianca, tanpa ampun.

"Ma... jangan usir aku Ma. Kalau Mama usir, terus aku mau kemana Ma?" Sarah memohon.

"Pergi dari sini, saya bilang! Pergiiiii..." Bianca menarik tangan Sarah dengan kasar, kemudian mendorong hingga tersungkur ke lantai.

Sarah hanya bisa menangis, membiarkan mama tirinya mengeluarkan pakaian dari lemari dan melemparkan ke lantai.

"Saya beri waktu 15 menit untuk mengemas pakaian kamu Setelah itu, saya tidak mau melihat wajahmu lagi," Pungkas Bianca lalu ke luar menyisakan dentum pintu yang dia tutup dengan cara di banting.

Sementara Sarah, beranjak dari lantai. Menggunakan sisa tenaganya yang nyaris tak berdaya. Ia masukkan baju ke dalam koper dan semua buku ke dalam rangsel.

Sebelum berangkat, dia menatap kamar yang sudah dia tiduri sejak kecil. Tidak menyangka dia akan diusir dengan tidak berperasaan dari rumahnya sendiri.

"Awas kamu kembali!" Ancam Bianca. Tatapan matanya nyalang menghujam dada Sarah ketika melewati ruang keluarga. Bianca tengah duduk dengan kaki di atas meja.

Sarah menarik napas panjang melewatinya begitu saja, lalu membuka pintu depan dengan air mata berlinang.

***************

Dengan rasa lelah, letih, dan lesu, Sarah berjalan kaki sambil menarik koper. Sesekali berhenti untuk beristirahat. Entah kemana tujuannya kini, dia hanya mengikuti kakinya melangkah.

Brak!

"Aaw" karena Sarah melamun, motor dari depan menghantam kopernya.

"Hee... kalau jalan lihat-lihat!" Ketus seorang gadis. Padahal dia yang menabrak, tetapi dia yang ngomel-ngomel sambil berusaha bangun karena tubuhnya ketindih motornya sendiri.

"Aku bantu," Bukannya marah, Sarah justru berjongkok membantunya.

"Loe?"

"Kamu?"

Kedua gadis itu terkejut ketika melihat wajah mereka di kaca spion bukan hanya mirip, tetapi hampir tak ada bedanya.

...~Bersambung~...

Terpopuler

Comments

🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠

🔵🌻⃟MENTARY🌞⃠

Kyknya ketemu kembarannya nih
DinDut Itu pacarku mampir

2024-04-21

0

Anita Jenius

Anita Jenius

Salam kenal thor

2024-04-12

1

ʜᴏᴋᴋɪs

ʜᴏᴋᴋɪs

aku mampir Thor..

2024-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 1.
2 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 2
3 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 3
4 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 4
5 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 5
6 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 6
7 Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 7
8 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 8
9 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 9
10 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 10
11 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 11
12 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 12
13 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 13
14 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 14
15 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 15
16 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 16
17 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 17
18 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 18
19 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 19
20 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 20
21 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 21
22 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 22
23 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 23
24 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 24
25 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 25
26 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 26
27 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 27
28 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 28
29 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 29
30 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 30
31 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 31
32 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 32
33 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 33
34 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 34
35 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 35
36 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 36
37 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 37
38 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 38
39 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 39
40 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 40.
41 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 41
42 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 42
43 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 43
44 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 44
45 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 45
46 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 46
47 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 47
48 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 48
49 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 49
50 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 50
51 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 51
52 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 52
53 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 53
54 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 54
55 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 55
56 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 56
57 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 57
58 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 58
59 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 59
60 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 60
61 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 61
62 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 62
63 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 63
64 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 64
65 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 65
66 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 66
67 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 67
68 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 68
69 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 69
70 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 70
71 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 71
72 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 72
73 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 73
74 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 74
75 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 75
76 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 76
77 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 77
78 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 78
79 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 79
80 Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 80
81 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 81
82 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 82
83 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 83
84 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 84
85 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 85
86 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 86
87 Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 87
88 The Power Of Mbak Jamu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 1.
2
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 2
3
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 3
4
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 4
5
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 5
6
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 6
7
Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 7
8
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 8
9
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 9
10
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 10
11
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 11
12
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 12
13
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 13
14
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 14
15
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 15
16
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 16
17
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 17
18
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 18
19
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 19
20
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 20
21
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 21
22
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 22
23
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 23
24
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 24
25
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 25
26
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 26
27
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 27
28
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 28
29
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 29
30
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 30
31
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 31
32
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 32
33
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 33
34
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 34
35
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 35
36
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 36
37
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 37
38
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 38
39
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 39
40
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 40.
41
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 41
42
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 42
43
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 43
44
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 44
45
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 45
46
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 46
47
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 47
48
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 48
49
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 49
50
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 50
51
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 51
52
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 52
53
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 53
54
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 54
55
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 55
56
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 56
57
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 57
58
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 58
59
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 59
60
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 60
61
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 61
62
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 62
63
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 63
64
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 64
65
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 65
66
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 66
67
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 67
68
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 68
69
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 69
70
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 70
71
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 71
72
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 72
73
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 73
74
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 74
75
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 75
76
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 76
77
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 77
78
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 78
79
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 79
80
Cintaku Ditukar Siswi Kembar bab 80
81
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 81
82
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 82
83
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 83
84
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 84
85
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 85
86
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 86
87
Cintaku Ditukar Siswi Kembar. Bab 87
88
The Power Of Mbak Jamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!