QUE SERA SERA

"Sayang.... apa kau sengaja menggodaku?", Alex duduk santai di sofa sambil menyeruput kopinya.

Sera terkejut mendengar suara Alex yang dipikirnya sudah pulang sejak semalam.

Sera memejamkan matanya dan mengumpat kesal. Dia baru sadar bahwa dirinya hanya memakai kaos crop yang panjangnya diatas pusar dan celdam saja.

Sera langsung berbalik dan berlari ke kamarnya. Dia merasa sangat malu pada Alex.

"Aaahhh..menyebalkan", rasa kesalnya pada Alex kembali datang.

Alex mengetuk kamar Sera yang sejak tadi tidak terbuka.

"Sayang..keluarlah..oke aku yang salah...", kata Alex.

Sera sama sekali tak menggubrisnya.

"Aku membeli sushi dan ramen..apa kau tidak mau?", lanjut Alex.

Kemudian Sera membuka pintunya tak beberapa lama.

"Dimana makanannya?", tanyanya dengan wajah dingin.

Alex tersenyum dan memeluknya.

"Maafkan aku..", Alex memutuskan untuk mengalah. Dia tidak suka dengan sikap diam Sera.

Lalu Alex mencium kening, hidung dan bibir Sera yang sudah menjadi kebiasaanya.

Kemudian mereka makan pagi dengan makanan jepang yang dipesan Alex melalui online.

Sera masih enggan berbicara pada Alex dan Alex untuk sementara lebih memilih mengalah dan mengikuti mood Sera. Setelah sarapan, mereka pergi ke perusahaan bersama.

Hubungan mereka sudah diketahui oleh semua pegawai dan para pegawai memilih tidak membicarakannya karena Alex tidak menyukai pegawainya yang suka bergosip.

Ketika Sera keluar dari ruangannya bersama Diane, Sera melihat ada wanita sexy yang masuk ke ruangan Alex.

"Siapa dia?", Sera bertanya pada Diane.

"Kau tidak mengenalnya? dia seorang artis..dia salah satu model brand perusahaan kita Ser", kata Diane.

"Dan sudah jadi rahasia umum kalau dia suka menggoda Tuan Alex", perkataan Diane membuat Sera semakin panas.

"Lihatlah pakaiannya..dia selalu memakai pakaian seperti itu jika kemari..padahal hanya menandatangani perpanjangan kontrak..dan sebenarnya dia tidak perlu datang ke ruangan Tuan Alex..tapi dia memaksa melakukannya didepan Tuan Alex", Diane tak sadar sedang memanas manasi Sera.

Lalu Sera dan Diane melanjutkan perjalanannya ke ruangan Shasa. Mereka akan makan siang bersama. Sera lebih banyak diam hari ini.

Shasa menyenggol lengan Diane. Dan bertanya ada apa dengan Sera memakai bahasa tubuh.

Diane menuliskan sesuatu di ponselnya dan memberitahu Shasa. Dan Shasa mengangguk mengerti.

Sekembalinya dari makan siang, Sera,Shasa dan Diane berpapasan lagi dengan wanita sexy tadi. Wanita itu terlihat masuk ke dalam toilet.

Sera melihatnya kemudian mengambil sesuatu di cutter yang ada di meja satpam dekat lift. Kemudian mengikuti wanita itu masuk ke dalam toilet.

"Sera..apa yang kau lakukan?", teriak Shasa.

"Sssstttt...aku hanya ingin bermain main saja dengannya", Sera mengedipkan matanya.

"Oh Gid..dia benar benar gila..bagaimana jika terjadi apa apa dengan artis itu?", kata Diane.

Shasa menunggu didepan pintu toilet. Dia berusaha menghalau siapapun yang akan masuk ke toilet.

"Apa yang kau lakukan Sha?", kata Diane.

"Sssttt...Sera butuh sedkiti bantuan dari kita..", bisik Shasa pelan.

Didalam toilet Sera menunggu wanita itu keluar dari kamar mandi.

Ketika wanita yang berana Reina itu akan keluar Sera menghalanginya dan mendorongnya kembali masuk ke toilet sampai Reina terduduk di kloset duduk.

"Si ...siapa kau?", teriak Reina.

"Kau sengaja menggoda Alex dengan pakaian murahan ini nona?", kata Sera dingin.

"Itu bukan urusanmu..siapa kau berani beraninya melakukan ini padaku?kau akan menyesal nanti", Reina terlihat marah sekaligus takut apalagi Sera membawa cutter dan menunjukkannya di hadapan wajah Reina.