Queenzy Aurora Wolker

Dia tidak mau tahu alasan Aurora tak masuk kelas.gadis ini sudah cukup membuatnya pusing semalam karena tingkah random yang terkadang di luar nalar.

 "Damian! Ayo jawab.rora tadi tidak ada mengajak bolos kan? Rora anak baik kalau sama damian, serius.

 "Aurora! Ini masih ada mis Merry.jangan seperti itu"tegur Tiara terlihat ngeri akan interaksi Aurora yang tergolong berani.

 "Kenapa?hari ini aku tidak sekolah jadi bukan siswi miss Merry kan?"

 "Tapi kau sudah kelewatan Aurora! Jangan bicara begitu didepan orang tua"tegur Tiara tampak memang tulus tanpa ada niat lain.

 Tapi Aurora tidak semudah itu tertipu.wajah polos tidak menjamin isi yang baik bukan?!

 "Terima kasih ibu wakil yang terhormat.sekarang pergilah ke kelasnya.bukankah ini masih jam belajar? kenapa justru berkeliaran ?"

 Jlepp!

 Ucapan Aurora memang langsung menohok Tiara.gadis itu memaksakan senyumnya baik baik saja walaupun ia agak malu pada Damian.

 Padahal Damian hanya berdiri acuh tanpa peduli dengan apapun yang sedari tadi mereka lontarkan.Ntah kenapa ia justru berdiri di sini karena Aurora masih betah memeluknya erat dan waspada.

 "Maaf. Aku tadi mau.."

 "Susst! Masa bodoh dengan alasan mu.yang pasti kau mencari perhatian kan?"tuding Aurora sengit

 "Jangan bertengkar!"tegas Damian melepas kan pelukan Aurora sampai gadis itu merenggut.

 "Tapi rora benar,dia ini pasti menyukai mu"

 "Aurora ! Kenapa kau berpikir seperti itu? Aku dan Damian ini pernah menjadi patner olimpiade hanya itu."

 "Tiara! Jangan meladeni gadis ini.dia hanya akan membawa pengaruh buruk untukmu."ujar miss Merry melembutkan mengusap bahu Tiara yang diam.

 Aurora makin bersungut-sungut. Kepala nya sudah pusing dan emosi wanita ini memancing amarah nya.

 "Dan kamu Aurora! Karena kamu berusaha mengajak Damian membolos.maka kamu harus menerima hukuman"

 Aurora menatap Damian berharap lelaki itu mau membelanya .tapi jangan kan ikut campur.damian jutru kembali ke kelas tanpa mengatakan apapun.

 "Lihat!! Bahkan dia sudah jengah dengan segala tingkah mu"

 "Tapi aku tidak mengajak nya membolos.kau bisa tanya sendiri padanya"kukuh Aurora mau mengejar Damian ke dalam kelas tapi lengannya di tahan miss Merry

 "Kamu selalu membuat masalah.sudah tahu ini kelas 12 A .mau kau diturunkan ke kelas 12 C?"

 "Lepas!!"geram Aurora menyentak tangannya

 Mereka terkejut bahkan miss Merry mau menceramahi Aurora lagi tapi tiara menahannya.

 "Sudahlah miss.aurora memang begitu aku minta maaf atas semua sikap kasar Aurora"

 "Bukan kamu yang salah . jelas jelas anak ini yang tidak bisa di Didik"ketus miss Merry yang kehilangan kesabarannya.

 Aurora hanya menatap datar keduanya kemudian dia pergi ke parkiran.

 ***

 Suasana belajar kembali seperti biasa . Damian tidak banyak aktif dalam menjawab dan bertanya karena dia sudah paham dengan apa yang di ajarkan.hanya saja demi memenuhi formalitas ia harus duduk disini menahan kebosanan.

 Jam istirahat tiba. Damian pergi ke ruangan privat khusus untuk dirinya di sekolah in. Tanpa mau di ganggu oleh siapapun.

 Damian mengabaikan semua pesan dari Aurora yang masuk untuk meminta untuk ditemui setelah istirahat.

 "Boss"

 Dua orang siswa baru saja datang dengan nafas terengah-engah menyusul Damian keruangan privat.

 "Boss! Syukurlah kau ada disini"

 "Yah saat baru pulang dari agenda meliburkan diri aku sangat merindukanmu"

 Celetukan keduanya menatap Damian dengan penuh rasa rindu yang di buat buat. Damian hanya acuh kembali fokus pada laptop nya sampai dua lelaki muda itu mendengus.

 "Raff! Menurut mu apa mingg ini ada perkembangan?"

 "Ntahlah. Tampak nya selama kita meliburkan diri.tidak ada kemajuan apapun.buktinya boss masih berpacaran dengan laptop nya"jawab lelaki bernama Rafandra Addison.di timpali gelak tawa sahabatnya Kenan Sanjaya.

 Dua lelaki itu adalah sahabat Damian sejak masuk sekolah menengah atas. Mereka sebelumnya tidak muncul karena di skors oleh pihak sekolah karena sering melakukan tawuran dan segala macam hal buruk yang memusingkan.

 Dan hari ini kedua nya bosan hingga menyelinap masuk dalam lingkungan sekolah.lumayan Untuk menjenguk boss tampan mereka yang selalu mengucilkan diri.

 Karena tidak mendapat respon dari Damian. keduanya menghela nafas pasrah.begitulah jika berteman dengan kulkas berjalan.tidak ada respon sama sekali.

 "Boss! Bagaimana hubungan mu dengan Aurora? Aku tadi lihat tadi dia ada di parkiran.kalau aku lihat sekarang ini Aurora jujur semakin cantik dan seksi kalau saja dia tidak mengejar boss aku akan maju langsung untuk menjadikan pacarku"ucap Kenan enteng

 Damian yang mendengar itu pun mengalihkan pandangannya dari laptop nya dan entah kenapa dirinya sangat di tak menyukai Aurora di sukai laki laki lain dan semua itu membuatnya bingung.tatapan tajam Damian pun langsung menyoroti kenan dan tangan damian terkepal erat menahan gejolak emosi yang ia tidak tahu alasannya.

 Rafa dan Kenan yang menyadari aura aura menyeramkan dari boss mereka pun seketika terdiam.

 BRAKKK

 "Aku.."

 Pintu didobrak paksa dari luar. Rafa dan Kenan melihat ada anak kelas lain yang tampak terengah-engah baru selesai berlari.

 "Kenapa? Kau terlihat seperti senang"celetuk Rafa menanggapi dengan enteng.

 "Itu..di depan."

 "Apa yang didepan! Bicara yang jelas.kau mengidap stroke?"jengah Rafa berdiri mendekat

 "Di-di depan ada yang berkelahi"

 Rafa sontak girang karena dia yang paling semangat soal perkelahian.

 "Siapa yang mati!"

 "Bang*sat langsung to the point"kenan cekikikan

 "Itu..si Aurora.dia dikerumuni satu kelas"

 Mendengar nama Aurora membuat Damian langsung menggeram.kenapa satu hari saja gadis itu tak membuat masalah?

 "Aurora!paling masalah nya tidak jauh dari Damian.apalagi isi kepala anak itu!" Tebak Rafa yang sudah tidak berminat

 Rafa menatap damian. Tampak nya lelaki itu juga sudah Boson menanggapi Aurora.

 "Pergilah! Lain kali jangan cari bos kami jika dia kembali membuat ulah"ujar Rafa yang membuat siswa itu bingung tapi mengangguk segera pergi.

 "Boss! Yakin tidak mau melihat?"Kenan mengoda Damian yang memijat pelipisnya

 Sendiri.

 ***

 Disisi lain Aurora tidak sepenuhnya salah.saat tiba di parkiran Aurora di hadang oleh an kelas lain yang menghakimi nya soal video dimana kemarin Aurora mencekik gadis yang menyudutkan orang tua nya.

 Mereka berniat mau membalas karena malu akan rekaman Vidio itu beredar tapi Aurora lebih kuat dari ketiga nya Hingg berakhir pada adu domba satu kelas.

 "Rasakan!! Jangan sok jadi jagoan .kau itu hanya pembuatan masalah!!"

 Satu kelas melawan satu orang.mereka semua melempar semua sampah yang ada di tempat pembuangan sampah. Kearah Aurora yang sudah acak-acakan dengan bibir berdarah karena ditampar.

 Karena emosi, Aurora berniat mau menghajar semua nya tapi tiba tiba tangannya di cekal kuat.

 Aurora menoleh.ada pamannya yang muncul dengan wajah marah.

 "P-paman aku."

 PLAKKKK

 Mereka terkejut saat pria itu menampar Aurora di depan semua orang.telinga Aurora berdengung dengan pipi panas amat pegal.

 "Apa tidak bisa kau sehari saja kau menurut?? Malu Aurora!! Malu!!"geramnya langsung menyeret Aurora pergi dengan paksa.

 Mereka saling pandang kemudian menertawakan Aurora karena baru kali ini semuanya tahu jika Aurora ternyata seburuk itu.