dia hanya anak yang rerlahir dari rahim seorang wanita kedua.
ia harus terima perlakuan orang orang di sekitarnya yang tidak ikhlas karena terpaksa merawatnya.
ia di besarkan oleh seorang wanita tua yang ia panggil nenek.
walau perlakuan wanita tua itu cenderung buruk dan tega kepadanya, ia tetap menyayangi wanita itu.
juga seorang wanita yang kini tak lagi tinggal bersama dengannya kaeena sedang bekerja di kota.
wanita itu adalah istrinpertama sang ayah.
dan di usianya yang je 17 tahun, karena sang nenek telah tiada, ia beeniat menyusul sang ibu tiri.
dan di sanalah petaka itu terjadi menimpanya.
kehornatannya di renggut paksa hingga ia hamil.
belum selesai sampai di sana, ia di paksa menggugurkan kandungannya.
mampukah Kayra Afanin Azzahra mempertankan bayi dalam kandungannya itu.......
sekuel dari novel aku yang berjudu " dia yang ternoda.....
pingin tahu ceritanya, oabtengin ya.....🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26 semakin posesif
Rayyan dan Kayra telah berada di dalam ruang pemeriksaan.
Kayra telah di minta berbaring di atas brankar untuk di lakukan USG.
Awalnya Kayra merasa risih karena Rayyan tak kunjung mau keliar.
sementara dokter kandungan itu juga tahunya mereka berdua adalah pasangan suami istri.
Tak ingin ada drama lebih lama, Kayra akhirnya mengalah.
Beruntung dokter itu menutup lebih dulu tubuh bagian bawahnya dengan selimut.
Sehingga ketika gamisnya di singkap ke atas, tubuh bagian bawahnya telah lebih dulu tertutup.
Bukan apa apa...Kayra tentu malu kepada Rayyan,
Saat ini saja, ia mati matian menahan malu karena perutnya yang jelas telihat.
Rayyan semakin mendekat ketika dokter wanita itu mengoleskan gel di perut Kayra.
" apa itu...?! Apa itu tidak berbahaya untuk kulit istri saya ?! " tanya Rayyan.
Blusss......
Wajah Kayra seketika memerah mendengar Rayyan menyebut dirinya sebagai istrinya.
Dokter wanita itu tersenyum.
" tentu tidak pak....ini aman untuk kulit perut istri anda.
Jangan khawatir " jelas dokter itu.
Tak lama layar USG menampakkan sebuah gambar,
Sebuah gambar yang walau ia tak mengerti artinya.
namun ia merasakan sesuatu yang lain di hatinya melihat hal itu.
" ini adalah dia pak, bu....bukti cinta bapak dan ibu " ata dokter Marina dan sukses membuat Rayyan menelan ludahnya sendiri.
buah cinta.....
Desis Rayyan dalam hati menertawakan dokter perempuan yang ia anggap sok tahu itu.
Sementara Kayra justru hanya melirik sebentar ke arah pria itu.
Kayra menghela nafas ketika ia melihat raut wajah pria itu nampak datar dan sulit untuk di artikan.
Ah..memang apa yang ingin ia harapkan.
Desisnya pelan sebelum akhirnya gadis itu membuang pandangannya ke tempat lain.
Rayyan dengan sigap membantu Kayra turun dari brankar.
Kini keduanya telah duduk berdampingan di hadapan dokter kandungan itu.
" bagaimana keadaannya dokter ?! " tanya Rayyan
" bayinya sehat sehat saja pak, usia kandungan istri anda memasuki usia sekitar sampai 15 16 minggu.
tidak ada yang perlu di khawatirkan, anda tidak perlu cemas " jawab dokter itu
" maksud.saya keadaan e..istri saya, dia agak sulit makan beberapa hari inu.
Padahal bebelumnya dia baik baik saja " tanya Rayyan lagi.
Dokter itu menghela nafas.
ia menatap Kayra yang saat ini tengah tertunduk.
" luangkan sedikit waktu anda untuk istri anda.
Kondisi kejiwaan wanita hamil memang terkadang sulit di tebak karena mereka lebih cenderung labil.
Juga suka berubah ubah.
Boleh di kata saat ini istri anda mungkin sedang stres.
Tapi tolong pahami juga...
Kehamilan pertama bagi seorang wanita memang tidak mudah.
Apalagi saya lihat usia istri anda masih sangat mudah " jelas dokter itu dengan sangat hati hati.
" jangan biarkan ia merasa tertekan dengan keadaannya saat ini " lanjut dokter itu lagi.
Rayyan menoleh dan menatap ke arah Kayra.
" saya baik baik saja dokter..." jawab Kayra kemudian.
Dokter Marina tersenyum sambil mengangguk.
" terbukalah kepada suami anda, saya rasa..suami anda merupakan tipe suami yang cukup perhatian kepada istrinya " terang dokter Marina lagi.
Rayyan menghela nafas, tentu ia cukup tahu kenapa dokter itu mengatakan hal itu tentang Kayra.
" usia kamu memang terpaut sangat jauh dokter.
Saya rasa..kami hanya memerlukan waktu untuk saling lebih dekat dan mengenal saja " kata Rayyan kemudian sambil masih menatap ke arah Kayra.
Dokter Marina mengangguk angguk dan paham akan penjelasn yang di berikan oleh pria itu.
Dan kini...
Di sinilah mereka berdua berada.
Duduk berhadapan di sebuah meja yang ada di sebuah kafe.
Sebuah kafe yang menampilkan pemandangan out door.
Sebuah ngarai yang tak terllau dalam berada di bawah mereka.
Karena saat ini keduanya tengah duduk di sisi jurang itu.
sungguh pemandangan yang di suguhkan oleh kafe itu cukup membuat hati siapa saja yang melihatnya merasa senang dan tenang.
" kau suka ?! " tanya Rayyan kepada Kayra.
Ini adalah yang pertama pria itu mengajak Kayra keluar.
Sebenarnya ia sudah memiliki niat untuk itu sejak beberapa hari yang lalu.
Namun melihat kondisi Kayra saat itu rasanya tidak memungkinkan.
Dan tadi, seelah mendengarkan nasehat dokter Marina.
Ia nekat membawa Kayra keluar untuk sekedar merefress ke jiwaan gadis itu yang jelas tertekan karena semua hal yang audah ia alami.
Mengalami kekerasan seksual.
Kemudian hamil sebelum.dberi tanggung jawab,
belum lagi ia perlakuan buruk yang harus ia terima dari keluarganya khususnya dari sang mama.
Menerima intimidasi dan percobaan pembunuhan atas bayinya.....
Ah....
Rayyan cukup paham apa yang kini mungkin di rasakan oleh seorang Kayra.
Memangnya wanita mana yang tak akan terguncang kejiwaannya menerima perlakuan seperti itu.
Mungkin dari.luar gadis itu akn nampak baik baik saja, tapi tentu...jiwa gadis itu rapuh.
Itu bisa di lihat dari sorot nata Kayra yang tak jarang terlihat kosong.
Juga berwt badan gadis itu yang terus menurun.
" kau belum jawab pertanyaan ku...kau senang ?! " kata Rayyan mengulang pertanyaannya.
Kayra mengangguk.
" kalau begitu kenapa tidak tersenyum ?! " tanya Rayyan lagi.
Perlahan Kayra tersenyum tipis kepada pria itu.
Sekali lagi Rayyan menghela nafas.
matanya terus menatap ke pada sosok Kayra yang duduk di hadapannya dan saat ini tengah menatap pemandangan lampu yang berkelap kelip di bawah sana.
Lampu lampu rumah para penduduk yang tinggal di kampung di bawah sana.
tak lama makanan datang, seorang pelayan membawa pesanan mereka.
Rayyan mendorong makan pesanan Kayra ke hadapan gadis itu.
" makanlah.." kata Rayyan.
" anda juga..." jawab Kayra.
Rayyan menjawab Kayra dengan senyuman dan anggukan.
Rayyan terus memperhatikan Kayra yang menyuap makanannya
" pelan pelan....tidak ada yang akan memintanya darimu.
Kalau pun kau kurang, katakan padaku.
Aku akan memesankan lagi makanan itu untukmu " kata Rayyan yang melihat Kayra makan dengan sedikit berbeda.
" uhuk uhuk...." Kayra sedekat tersedak mendengar ucapan pria itu.
" hati hayo.....pelan pelan saja kalau makan " kata Rayyan yanh langsung pindah duduk dan saat ini ia telah duduk persis di sisi Kayra.
Tangannya terulur mengusap punggung gadis itu.
Kayra merasa malu mendapat perlakuan seperti itu dari Rayyan.
Ia juga merutuki dirinya sendiri,
Bagaimana ia bisa makan sebersemangat itu.
Entahlah...ia juga bingung.
Setiap kali makan dengan ada Rayyan di sekitarnya, ia seolah sangat bersemangat.
Hingga ia pun merasa, jika makanan yang ia makan terasa sangat enak.
" minumlah " kata Rayyan sambil menyerahkan segelas air minum. Kepada Kayra.
Kayra pun menerimanya.
" makan lah dengan tenang, aku akan ada di sini untuk menunggu i kamu makan " kata Rayyan lagi dengan di sertai senyuman tipis.
Wajah Kayra merona mendengar ucapan pria dewasa yang duduk.di sisinya itu.
" dua hati lagi aku akan menikahimu, tapi maaf...aku baru bisa menikahimu secara siri dulu.
Surat surat pengajuan ke kantor baru akan di acc satu bulan lagi mungkin, dan aku tak mau menunggu selama satu buoan itu " kata Rayyan yang sontak membuat Kayra menghentikan suapannya.
Ia kaget karena ternyata pria itu masih kekeh dengan keinginnnua untuk menikahi dirinya.
" kenapa ?! " tanya Rayyan.
" anda sudah sangat baik kepada saya, saya sangat berterimaksih.
Tapi...." kata kata Kayra terjeda.
" tapi apa ?! " tanya Rayan
" anda tudak perlu melakukan ini. Ini bukan kesalahan anda...jadi anda tidak perlu merasa harus turut bertanggung jawab kepada saya " jawab Kayra kemudian.
Sejenak gadis itu menghela nafas berat.
" saya sudah ikhas menerima takdir saya ini.
Dan sekaki lagi saya mengucapkan banyak banyak terimakasih atas semua kebaikan anda kepada saya " lanjut Kayta lagi.
Rayyan kenatap dalam dalam gadis yang kini tertunduk di sisinya itu.
" kenapa ?! " tanya Rayyan kemudian.
Merasa tak .paham dengan pertanyaan Rayyan, Kayra mendongak.
Tatapan mata keduanya bertemu.
" kenapa..apa. ?! " tanya Kayra bingung.
" kenapa kau menolakku, apa karena kau telah mencintai adikku ?! "
salut sama penulis...
bikin karya yg bikin nggak sabar nunggu updateny...
👍👍
semoga rumah tangga kalian langgeng dan selalu bahagia, aamiin...