NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Hanan melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sampai di halaman rumahnya, Nahla terlihat masih tertidur nyenyak. Pria itu lebih dulu membuka pintu untuk putrinya, lalu kembali ke mobil. Niat hati hendak menggendong membawa masuk ke dalam, Nahla terjaga saat Hanan membantu melepas seatbeltnya.

"Udah sampai? Maaf Mas aku ketiduran," ujar Nahla menguasai kesadarannya. menarik diri lalu turun perlahan.

"Baru saja, nggak pa-pa, sana masuk duluan. Icha sudah di dalam," ujar pria itu mengambil makanan yang tadi ia beli di jok belakang. Kasihan juga Nahla belum makan.

Pria itu langsung menyusul maduk setelah memarkirkan mobilnya dengan benar. Nahla langsung disambut putrinya yang belum jauh beranjak dari ruang tamu.

"Mama udah bangun?"

"Iya, maaf mama ketiduran nggak tahu icha pulang."

"Mama ke kamar dulu ya," pamit Nahla disusul Hanan setelah menaruh godie bag di meja makan.

Pria itu masuk kamar saat Nahla sibuk di kamar mandi. Lebih dulu menunaikan sholat isya yang sudah tertinggal. Hanan juga melakukan hal yang sama, bersih-bersih dulu lalu beribadah.

"Makan yuk! Kamu pasti udah lapar," ajak Hanan pada istrinya yang terduduk di bibir ranjang.

"Iya Mas, aku siapin dulu," jawab perempuan itu berjalan pelan. Mengambil tiga piring, lalu menyiapkan di meja makan.

"Aku panggil Icha dulu ya," pamit pria itu beranjak.

Nahla hanya mengangguk saja, sembari mengisi piring suaminya. Menunggu anak dan suaminya menyusul ke meja makan. Tak lupa Nahla juga menyeduh kopi kesukaan suaminya.

"Makasih," ucap Hanan begitu meja makan nampak sydah siap.

"Ma, mama sakit? Kok lemes gitu?" tanya Icha memperhatikan wajah ibunya yang tak secerah biasanya.

"Eh, enggak kok, cuma sedikit capek saja. Icha mau pakai lauk apa?"

"Ayam, sama saus tomat yang dikit."

"Cuci tangan dulu sana, belum kan?"

"Iya, Ma, belum," jawab Icha beranjak.

"Makan yang banyak, kamu butuh banyak tenaga," ujar Hanan menginterupsi istrinya.

Keluarga kecil itu makan dengan khusuk. Saat Nahla hendak mengemas meja, Hanan melarangnya dan menyuruh istrinya beristirahat saja. Pria itu yang membereskan dan meninggalkan piring kotor di wastafel. Biar besok menjadi urusan simbok.

Nahla mengangguk, sebenarnya tidak mengapa, tetapi memang rasanya mager untuk aktivitas kecil. Lebih dulu beranjak ke kamar Icha, menemani gadis itu menjemput mimpi malamnya.

"Ma, mama mau tidur di sini?" tanya Icha penuh harap.

"Iya," jawab Nahla tanpa ragu. Sepertinya tidur di kamar Icha lebih nyaman untuk malam ini. Kenapa Nahla sedikit takut pria itu akan memangsanya lagi.

Tanpa diduga, Hanan menyusulnya bahkan di saat gadis kecil itu belum tidur.

"Icha tidur ya, mama sama papa juga mau istirahat," ucap pria itu ikut merebah di sebelah Icha.

Gadis kecil itu mengangguk seraya memeluk ibunya. Sementara Nahla hanya terdiam sembari membuai putrinya. Hanan sendiri memperhatikan Nahla dengan lekat, tangannya terulur di atas kepala Icha memainkan rambut istrinya, membuat perempuan itu mendongak. Kedua netra itu bertemu, Hanan tersenyum tipis, Nahla kembali menunduk.

"Icha sudah tidur, pindah yuk!" ajak pria itu mengusap puncak kepala istrinya.

"Baru merem, Mas duluan ke kamar, nanti aku nyusul," sahut Nahla sejujurnya enggan beranjak. Takut dieksekusi malam itu juga, padahal masih sangat tidak nyaman.

"Ayo Dek! Nggak minta gendong kan?" seloroh pria itu turun dari ranjang lalu mendekat.

"Iya Mas, enggak, bisa jalan sendiri," tolak Nahla bangkit dari pembaringan. Turun dari ranjang berjalan cepat mendahului Hanan begitu saja.

"Udah nggak sakit?" tanya pria itu begitu sampai kamar. Nahla masih parno dan rasanya nano-nano.

"Masih Mas, aku boleh tidur kan," jawab Nahla harap-harap cemas.

Pria itu tersenyum kalem sembari merapihkan anak rambutnya.

"Istirahatlah ... tentu saja boleh, kamu harus tidur yang cukup," kata Hanan lalu mengecup keningnya dengan ucapan selamat malam.

Tak berselang lama perempuan itu benar-benar menemukan mimpinya. Akhirnya bisa lelap dengan tenang walau sedikit tidak nyaman dan takut saat suaminya mendekat tiba-tiba memeluknya.

Pagi menyapa serasa lebih cepat. Perempuan itu merasa ada sesuatu yang memainkan bibirnya. Ia sedikit kaget saat membuka mata suaminya tengah mencumbunya dengan semangat.

"Mas, kamu udah bangun? Jam berapa ini?" tanya Nahla sedikit memberi jarak. Kenapa pria itu meresahkan sekali, pagi-pagi sudah membuat bibirnya basah saja.

"Belum subuh, tapi aku menginginkan dirimu, boleh kan?" kata pria itu tersenyum menyapanya. Ia sudah meloloskannya semalam karena merasa kasihan. Tidak mungkin juga menerjang saat istrinya masih kaget dengan kelakuannya tadi kemarin sore.

"Sekarang Mas? Aku belum gosok gigi, mandi," ucap Nahla jelas masih belum minat.

"Nggak pa-pa, aku juga, nanti bisa mandi bareng kan, lagian ini hari minggu, aman bisa nanyak waktu."

"Aku ke kamar mandi bentar Mas," ucap Nahla beranjak. Bagaimana ceritanya minta nambah, sisa kemarin saja masih ngilu pegal dan tak nyaman sama sekali.

"Duh ... Mas Hanan bisa pending nggak ya, masa nggak ngerti kalau aku nggak nyaman gini." Nahla malah takut sendiri, keluar dari kamar mandi dengan wajah tegang.

"Kenapa? Rileks aja, nanti bakalan nggak sakit kalau udah terbiasa, semakin sering dicoba, akan semakin enak, percaya dong, ayo sayang!" bujuk pria itu sangat bersemangat.

Sepertinya percuma Nahla galau, pria itu bahkan mulai menguasai separuh dari tubuhnya. membuat gerakan abstrak dengan sentuhan-sentuhan lembut yang membuat Nahla terlena hingga tidak bisa menolaknya sedikit pun. Berusaha menikmati setiap sentuhan tangan nakalnya.

Ternyata benar, walau masih jelas terasa sakit, yang kedua Nahla lebih bisa menikmati dan mencoba mengimbangi kemauan suaminya yang meminta lebih.

Suara desah@n dari mulut mungilnya menggema di ruang kamar pagi itu. Hanan benar-benar mengajari kekasih halalnya menjadi istri sesungguhnya. Suasana kamar terlihat begitu berantakan, setelah terjadi pergulatan sengit keduanya. Pria itu menatap puas, sementara Nahla masih sibuk mengatur mapasnya yang nampak tidak beraturan.

"Beda kan, gimana?" tanya pria itu jelas candu dibuatnya.

Nahla tidak menjawab, ia terlalu malu berkata jujur. Apakah suara dan tingkahnya terlalu berlebihan. Sungguh seperti di luar kendalinya saat pria itu mulai menyentuhnya.

"Makasih, mau mandi sekarang atau istirahat dulu," ujar pria itu kembali mengecup bahu polosnya. Menyingkirkan mahkota yang menghalanginya.

"Kamu duluan Mas," jawab Nahla KO sekali lagi. Fisik pria itu begitu prima seakan tidak ada capeknya. Padahal Nahla merasa pegal sana sini.

"Ya sudah barengan saja, sambil nunggu subuh," kata pria itu kembali merebah. Menarik selimutnya untuk menutupi tubuh keduanya yang sama-sama polos.

"Dek?" panggil pria itu sambil mengelus rambutnya.

"Hmm, kenapa Mas?" sahut Nahla pelan.

"Hadap sini dong, kamu nggak pa-pa kan?" bisik pria itu sembari menggigit gemas daun telinganya.

"Nggak Mas, jangan nempel gini, kamu sangat meresahkan!" jawab Nahla memutar posisinya.

1
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!