NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat
Popularitas:227.5k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Minum Kopi Segelas Berdua

Aisyah menarik napas dalam. Sepertinya sudah pasrah dengan apa pun keputusan yang akan dilakukan Alby.

"Aku pasrah saja dengan keputusan Alby. Semua memang salahku, seperti katanya, aku ini memang ceroboh," gumam Aisyah dalam hatinya.

Aisyah menundukkan kepalanya, merasa bahwa dia telah gagal dalam kesempatan ini. "Aku memang ceroboh, Pak Alby. Aku tidak bisa menyangkal itu," kata Aisyah dengan suara yang lembut.

"Karena kamu telah mengakui kesalahanmu, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi," ujar Alby.

Aisyah yang mendengar ucapan Alby menjadi sedikit lega. Dia lalu mengangkat wajahnya, memandangi atasannya dengan tersenyum.

"Terima kasih, Pak. Akan aku buktikan jika Bapak tak akan salah memberikan kesempatan padaku," ucap Aisyah.

Alby tersenyum sedikit, seolah-olah puas dengan reaksi Aisyah. "Aku senang mendengar itu, Aisyah. Aku percaya bahwa kamu bisa membuktikan dirimu," kata Alby dengan suara datar.

Aisyah mengangguk, merasa bahwa dia telah diberikan kesempatan kedua. "Aku tidak akan mengecewakan Bapak. Aku akan bekerja keras untuk membuktikan diriku layak bekerja di sini," kata Aisyah dengan suara yang penuh tekad.

Alby mengangguk, seolah-olah percaya dengan kata-kata Aisyah. "Baiklah, Aisyah. Aku akan memberikanmu tugas yang sesuai dengan kemampuanmu. Aku ingin melihat bagaimana kamu bekerja dalam tim dan menyelesaikan masalah," ujar Alby.

Aisyah mengangguk, merasa bahwa dia telah siap untuk menerima tantangan baru. "Aku siap, Pak Alby. Aku tidak akan mengecewakan Bapak," kata Aisyah dengan suara yang penuh percaya diri.

"Sebagai tugas pertama kamu buatkan aku kopi. Aku ingin lihat bagaimana cara kerjamu dari yang paling mudah ini dulu!" seru Alby.

Aisyah terkejut dengan permintaan Alby. "Membuat kopi, Pak?" tanya Aisyah dengan suara yang sedikit ragu.

Alby mengangguk. "Ya, aku ingin melihat bagaimana kamu bekerja dengan detail dan teliti. Membuat kopi yang baik tidak semudah yang kamu pikir," ungkap Alby dengan suara yang datar.

Aisyah mengangguk, merasa bahwa dia harus membuktikan dirinya. "Baik, Pak Alby. Aku akan membuat kopi yang terbaik," kata Aisyah dengan suara yang penuh percaya diri.

Alby tersenyum sedikit. "Aku tunggu hasilnya, Aisyah. Jangan kecewakan aku," balas Alby.

Aisyah mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya. "Aku akan segera membuatnya, Pak Alby," kata Aisyah dengan suara yang penuh tekad. Dia lalu pamit menuju ke ruang kopi untuk membuat kopi yang terbaik untuk Alby.

Setelah Aisyah meninggalkan ruangan, Mayang tak bisa lagi menahan tawanya. Mayang adalah sahabat Alby dari sekolah. Suaminya juga sahabat pria itu.

"Alby, kamu tak salah? Masa trainingnya buatkan kopi," ucap Mayang.

Alby tertawa mendengar ucapan Mayang. Hanya dengan wanita itu dia bisa memperlihatkan sisi yang berbeda. Saat tertawa, suara beratnya menggema, menggetarkan dada bagi siapapun yang mendengar.

"Awas loh! Nanti kamu jatuh cinta. Aku lihat dengan Aisyah kamu sangat berbeda. Bukan Alby yang aku kenal," ungkap Mayang.

Mayang memang memanggil Alby dengan nama saja. Namun, saat di depan karyawan lain, dia tetap akan memanggil Bapak.

Alby tak menjawab ucapan Mayang. Dia juga merasakan itu, dengan Aisyah dia merasa sangat berbeda. Padahal mereka baru bertemu dua kali.

Saat keduanya sedang asyik mengobrol, pintu diketuk. Mayang lalu berdiri, dia pamit mau ke meja kerjanya.

"Selamat berjuang Alby, semoga kali ini kamu berhasil menaklukkan gadis impianmu. Aku tau betul kalau Aisyah adalah standarmu. Gadis mungil dengan wajah innocent," ucap Mayang.

Alby hanya tersenyum menanggapi ucapan sahabatnya itu. Mayang membuka pintu. Dia lalu mempersilakan Aisyah masuk.

"Masuklah, Aisyah!" ucap Mayang mempersilakan gadis itu masuk.

"Terima kasih, Mbak. Mbak mau kemana?" tanya Aisyah.

"Kembali ke meja kerja, dong. Masa aku harus menemani Pak Bos terus. Sekarang'kan sudah ada kamu," jawab Mayang.

"Mbak Mayang bisa aja. Aku hanya sedang di tes," bisik Aisyah.

Aisyah mengucapkan dengan berbisik karena takut di dengar Alby. Mayang tak menyangka jika gadis itu berani berbisik dengannya, padahal tahu jika dirinya adalah sekretaris sang bos. Dia dapat menilai jika Aisyah selalu menilai baik semua orang. Jadi dia tak takut ada orang yang akan mengadu domba.

"Itu hanya buat akal-akalan. Kamu pasti akan jadi asisten pribadinya. Karena tes nya kan buat kopi bukan buat proposal," balas Mayang dengan berbisik juga.

"Mbak Mayang, bisa aja."

Alby yang dari tadi melihat kedua orang itu saling berbisik menjadi penasaran. Tapi, tak mungkin dia bertanya apa yang sedang mereka katakan.

"Hhmmm ...," dehem Alby.

Mayang dan Aisyah cukup terkejut mendengar deheman bos mereka. Keduanya serempak memandangi Alby dan tersenyum.

"Apa kamu mau kopi itu dingin baru diberikan untukku?" tanya Alby dengan suara yang penuh penekanan.

"Maaf, Pak." Dengan tergesa Aisyah berjalan mendekati Alby. Mayang mencoba menahan tawa melihat tingkah sahabatnya yang dinilainya sok keras.

Jika orang lain melihat, pasti mengira pria itu sangat dingin dan angkuh. Tatapan matanya yang tajam seakan menusuk hingga ke relung hati.

Pandangannya sangat menusuk dari tempat duduknya. Saat mata mereka bertemu, Aisyah tak berani membalasnya. Dia menunduk.

"Ini kopinya, Pak." Aisyah lalu meletakan kopi tepat dihadapan pria itu.

Alby menatap gelas itu tanpa kedip. Aisyah yang melihat jadi heran karena bukannya diminum, tapi dibirkan saja. Padahal tadi berkata segera.

'Pak, silakan minum. Nanti keburu dingin, aku juga yang salah," ucap Aisyah.

Begitu menyadari dia keceplosan, Aisyah langsung menutup mulutnya. Dia lalu tersenyum simpul untuk menghilangkan kegugupan.

"Kamu tak terima disalahkan?" Alby bertanya dengan tatapan yang tajam.

Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan, Pak. Bukan itu maksudku," jawab Aisyah cepat. "Semua itu salahku. Aku siap salah," lanjut Aisyah.

Alby mencoba menahan senyum melihat gadis itu yang gugup dan juga ketakutan. Dia seperti mendapatkan mainan baru.

Alby mengangkat cangkir kopi dengan gerakan yang lambat dan terukur, matanya tetap fokus pada cangkir di tangannya. Saat cangkir menyentuh bibirnya, dia mengambil seteguk kecil, rasanya memanjakan lidahnya. Dia menutup mata sejenak, menikmati aroma dan rasa kopi yang kuat. Setelah itu, dia membuka mata kembali, ekspresinya tetap dingin dan tidak berubah, tapi ada sedikit kilas pujian di matanya.

Namun, Alby tak mau membuat gadis itu puas karena kopi buatannya dipuji enak. Dia masih ingin mengerjai.

"Pahit," katanya singkat, tanpa ekspresi berlebihan, tapi nada suaranya menunjukkan ketidak puasan.

"Pahit ...?" tanya Aisyah dengan raut wajah terkejut. Dia merasa sudah memberi gila dengan takaran yang cukup.

"Cobalah kalau kamu tak percaya," ucap Alby.

Tanpa berpikir Aisyah meraih cangkir kopi yang telah Alby letakan kembali di atas meja. Dia lalu menyesap seteguk kopi. Gadis itu merasa heran, karena kopi yang dia minum, gulanya sangat terasa. Kenapa tadi atasannya bilang pahit.

"Pak, kopinya manis kok. Coba lagi, mungkin tadi gulanya belum larut," ujar Aisyah menyodorkan kopi itu.

"Aku minum kopi itu lagi? Itukan udah sisa kamu!" seru Alby.

Aisyah baru menyadari kalau dia tadi langsung meneguknya dari gelas. "Berarti tadi aku juga minum sisa Bapak. Satu gelas untuk berdua," balas Aisyah dengan wajah terkejut. Alby hanya tersenyum menanggapi, dengan wajah tanpa dosanya.

1
Lydia
angkat saja di nyalaka speaker nya spy Alby bisa dengar
Lydia
Aisyah maafkan Alby lah... kan itu masa lalunya... skrg pikir ke masa depan.
Hafifah Hafifah
suamimu yg sering nyebut nama aisyah
Hafifah Hafifah
emangnya dulunya alby kenapa nih
darsih
ga usah d angkat Aisyah
Cindy
lanjut kak
Ma Em
Si biang kerok telepon dulu dia yg ninggali n Aisyah sekarang Aisyah sdh bahagia dgn suami yg sangat mencintainya malah diganggu , dasar pebinor .
Sumar Sutinah
jngan egois aisyah, masa lalu kmu jg g bener kmu udah d angkat ferajat y sm alby, ms alby aka nerima kmu, knp kmu hrus kcw, justru kmu harus bersukur alby mencintai kmu dn menjaga kmu dn anak kmu
Sunaryati
Angkat saja dan speaker yang keras tapi setelah Alby mengizinkan. Syukur Alby masih di rumah jadi nanti bisa mendengarkan provokasi Ammar pada Aisyah
Sunaryati
Kamu jangan egois Aisyah toh Alby sudah dapat karma, adiknya bunuh diri karena laki-laki yang menghamili tak bertanggungjawab. Jika Alby tak menikahimu bagaimana status Xavier, pikiran itu. Toh Alby sudah menebus kesalahannya.
Teh Euis Tea
angkat aj trs longspeker biar alby tau apa yg akan ammar omongkan
Sunaryati
Jujur saja pada Aisyah pasti Aisyah, tak akan meninggalkan kamu. Jangan sampai Ammar bisa ketemu Aisyah dan memprovokasi. Tapi tak ada untungnya bagi Ammar toh Aisyah sudah tak mau kembali pada Ammar apalagi Ammar sudah punya istri
ken darsihk
Saat nya berjuang bersama Aisyah Alby , tetap bersatu apa pun yng terjadi 😍😍
Rahma Inayah
angjt aja sya laouspekr knn mau nya apa tu lelaki pecundang dia yg mutusin tp dia jg yg blm ns move on.bilg nya pilh hdp masinh2 jgn ganggu tp nyata nya dia sendri yg mau merusak rumh tangga aisyah
🌷💚SITI.R💚🌷
apakah akan terjadi kesalahan pahalanya lg antara aisyah jg alby..smg si tdk dan alby bisa menguasai keadaan
🌷💚SITI.R💚🌷
aturan bilng jg aja alby biar aisyah ga kecewa dua kali
ken darsihk
Aisyah hanya terkejut setelah ini Aisyah akan ke mode awal lagi
Jadi tetap sabar Alby jngn terpancing dan jadi ikutan emosi , yang calm By semua nya akan baik baik saja
Oma Gavin
angkat dan di nyalain speaker nya biar alby denger itu ammar mau modus membongkar rahasia kelam alby untungnya kamu sdh diberitahu sama alby, jadi jgn marah santai saja saat jawab biar ammar makin sakit hati
Patrick Khan
amar mulai beraksi
Nar Sih
pasti aamar mau ksih tau rahasia alby
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!