NovelToon NovelToon
My Baby Husband (New Story)

My Baby Husband (New Story)

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Pengasuh / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:112.1k
Nilai: 5
Nama Author: Himeka15

Aurora Clarissa adalah seorang gadis piatu yang dibesarkan di panti asuhan sejak ia masih bayi, dia tidak pernah tahu siapa orang tuanya.

Suatu hari ibu panti memaksa Aurora untuk menikah dengan salah satu putra donatur panti, bagi kebanyakan orang itu adalah sebuah keberuntungan bisa menikah dengan orang terpandang, tapi tidak dengan Aurora, pernikahan ini bagaikan neraka di hidupnya karena telah merenggut kebebasan dan masa mudanya.

Seperti apa kelanjutan dan perjalanan hidup Aurora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himeka15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Jonathan dan Anhar merasa simpati terhadap Aurora setelah melihat drama antara Rara - sang anak jurnalistik dengan Aurora - sang korban. Mereka seakan bisa merasakan kesedihan yang dialami Aurora dan bagaimana rasa sakit dan perih omongan orang-orang tentangnya yang tidak benar sama sekali.

"Sih Rara pun tidak punya hati orang lagi bahagia dia malah buat gosip tidak benar," celetuk Anhar.

"Iya benar, memang enggak punya hati itu orang," timpal Jonathan.

"Kalian merasa kasihan sama Aurora?" tanya Michael mengerutkan keningnya.

Jonathan dan Anhar kompak menganggukkan kepala mereka.

"Alasannya?" tanya Michael lagi.

"Kau enggak dengar tadi Aurora bilang dia lagi bahagia punya orang tua setelah sekian lama tapi Rara malah nyebarkan gosip murahan," cerocos Anhar panjang kali lebar.

"Kau sebagai anak enggak marah apa ayahmu digosipkan seperti itu?" lontar Jonathan.

Michael tersenyum dan menggeleng kepalanya dia meletakkan minuman kaleng di atas meja, "buat apa aku marah dan percaya gosip murahan itu karena cuma aku sendiri yang tahu bagaimana tabiat ayahku," ucapnya tegas.

Jonathan dan Anhar merasa apa yang baru dikatakan Michael itu benar dan mereka juga berhenti merecoki Michael dengan pembahasan yang tidak bermutu tadi.

"Bagaimana rasanya memiliki saudara perempuan?" tanya Anhar terkekeh.

"Dia sangat menyebalkan," jawab Michael berdengus kesal.

"Kurasa seru punya saudara perempuan," celetuk Jonathan tertawa.

"Kau akan merasakan bagaimana setiap hari kau harus melihat gaya centilnya dan sok cantiknya itu," sungut Michael.

"Tapi Aurora memang cantik," timpal Anhar yang mendapatkan pelototan dari Michael.

"Itu orang kau bilang cantik nggak salah apa! Matamu katarak," lontar Michael.

"Enggak, dia memang cantik," balas Anhar kekeuh.

"Anhar!" Michael memekik.

Anhar malah memasang senyum cengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Mereka berhenti membahas tentang Aurora, mereka memilih memainkan game virtual yang sedang lagi booming sekarang.

***

Aurora berlari kencang dan tentu kedua temannya menyusul dirinya ia berhenti ketika merasa suasana tidak terlalu ramai begitu juga keduanya ikut berhenti.

Sherly dan Chelsea mengatur deru napas mereka yang merasa sesak dan betis mereka juga ikut pegal tanpa diperintahkan mereka mendaratkan saja bokong mereka di lantai koridor ini tanpa memikirkan lantai ini bersih atau tidak.

"Aurora larinya kencang banget dari tadi Chelsea panggil nggak berhenti," ucapnya dengan nada protes sambil menarik nafasnya.

"Betul itu, kau itu atlet apa larinya kok kencang banget," timpal Sherly.

Aurora membalikkan tubuhnya ke belakang memandang kedua temannya yang ia anggap terlalu dramatis. "Aku tidak ada suruh kalian nyusul tahan aja sendiri," ujarnya tanpa merasa berdosa sama sekali.

"Kami ikutin karena khawatir tahu," balas Sherly ketus.

"Tidak usah bahas ini lagi. Aku mau nanya bagaimana tadi aku menghadapi anak jurnalistik itu?" Aurora melemparkan pertanyaan sambil mengusap kelopak matanya.

"Enggak seru! Harusnya Aurora tadi jambak aja itu rambut sih Rara itu atau kasih pelajaran ini enggak malah berdrama," balas Chelsea panjang kali lebar menyampaikan ketidakpuasan perbuatan Aurora tadi terhadap Rara - sih anak jurnalistik.

"Yang dibilang Chelsea tadi benar. Kau jambak atau cakar saja wajahnya yang ngeselin itu," timpal Sherly.

Aurora memutar bola matanya malas melihat dan mendengar kedua temannya ini, ia menyilang tangannya lalu membuka mulutnya. "Apa kalian mau tahu apa alasan aku tadi berdrama di kantin?" tanyanya yang dibalas anggukan cepak oleh mereka berdua

"Chelsea, Sherly jangan gunakan kekerasan melawan musuhmu melainkan gunakan akalmu." Aurora mengucapkan kalimat yang singkat dan mengandung makna sambil jari telunjuknya mengetuk pelipisnya.

Sherly dan Chelsea memasang raut wajah kebingungan dan mereka memandang satu sama lain, "enggak paham," ucap mereka serentak.

Aurora membuang napas kasar ia mau tidak mau harus menjelaskan kepada kedua temannya ini yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata menurutnya.

"Jika aku bertindak impulsif maka orang-orang akan terus mencerca aku, tapi lihat tadi ketika aku menjual air mata palsu tadi orang-orang malah membelaku dan bersimpati walaupun aku rasa ada yang menertawakan aku," papar Aurora secara jelas dan terperinci dan diakhiri dengan tawa kecilnya.

Sherly dan Chelsea mendengar seksama dan baru paham atas tindakan Aurora, mereka bersyukur Aurora tidak bertindak impulsif yang akan menjadi boomerang untuknya.

Mereka mendengar bunyi bel tapi dari mereka bertiga tidak ada satu pun yang mau beranjak masuk kelas.

"Kita bolos aja yuk!" Chelsea mengajak kedua temannya untuk tidak masuk kelas.

"Kalau bolos pergi kantin sama uks aku malas soalnya udah bosan," balas Sherly yang merasa bosan dan jenuh karena bolos cuma di sekitaran perpustakaan, kantin, serta uks itu pun untuk tidur.

Secara terlintas ide muncul di kepala Aurora, "Sherly bawa mobil?" tanyanya.

"Bawa, kenapa?" tanya Sherly balik.

"Kita cabut aja yuk," ajak Aurora.

"Ayo Chelsea ikut," timpalnya bersemangat.

"Gimana mau cabut kalau gerbang aja dikunci sama satpam," ucap Sherly berdecak.

"Tenang aja Aurora ada ide. Ayo kita ke kelas ambil tas," ajak Aurora pada mereka berdua untuk mengambil barang di kelas sebelum guru mata pelajaran selanjutnya masuk.

Chelsea masuk ke dalam kelas mengambil tasnya serta kedua temannya sedangkan Aurora dan Sherly menunggu di parkiran.

"Chelsea mau kemana terus bawa tas Aurora sama Sherly?" tanya salah satu teman kelas yang heran dengan Chelsea.

"Chelsea mau bolos sama mereka tolong bilang ke bu guru," ucapnya polos yang berhasil membuat teman-teman yang lain menepuk jidat mereka masing-masing.

"Chelsea pergi dulu semangat belajarnya. Bye-bye!" Chelsea mengucapkan itu seraya mengambil ancang-ancang beranjak dari kelas tidak lupa ia melambaikan tangannya.

Mereka semua kompak membalas lambaian tangan Chelsea dan setelah ia pergi mereka baru sadar dan merutuki perbuatan bodoh mereka.

Chelsea berjalan sambil bersenandung kecil sampai di parkiran, Sherly mengambil tasnya lalu merogoh mencari kunci mobilnya. Setelah itu ia mempersilakan kedua temannya masuk dan mereka duduk tenang sambil memakai sabuk pengaman.

"Aurora aman enggak ini kita bolos? Kalau ketahuan sama ibu Rita kita pasti dihukum berjemur di bawah tiang bendera," lontar Sherly bergidik ngeri.

"Chelsea nggak mau dijemur nanti kulit Chelsea yang cantik ini gosong terus jelek dong," ucapnya histeris sambil meraba-raba kulit wajahnya.

"Kalian tenang aja semua pasti aman Aurora jamin," timpalnya dengan jari telunjuknya dan jempol dibentuk bulat.

Sherly menyalakan mesin mobilnya kemudian menjalankannya di kecepatan pelan sampai di depan pos satpam.

Aurora menurunkan kaca dan menyembulkan kepalanya keluar. "Pak tolong bukain gerbangnya dong," pintanya santai.

Satpam berjalan mendekat ke mobil. "Enggak bisa non nanti pak Bono marah sama bapak," tolaknya.

"Bapak tahu kan Aurora anak angkat keluarga Alexander. Jadi, pak Bono enggak bisa marah sama bapak kalau marah bilang aja ke Rora biar diadukan ke papa," ucapnya dengan nada halus.

Mendengar jaminannya dikatakan Aurora akhirnya satpam membukakan gerbang.

"Makasih pak," pekik mereka serentak.

Sherly menancapkan gas mobil meninggalkan pekarangan sekolah ini.

Bersambung...

1
Keane
seru sih ini🥰
putrie_07
critany mantulll
Yhunie Andrianie
kadang aku, kadang saya, mumet dngn bahasa ny!!!
Yhunie Andrianie
semoga cerita ny ngk membosan kn yaa, soal ny udh capek muter" nyari lapak ynk cerita ny seru!!!
Adinda
arzan Sama Chelsea aja thor
Moh Rifti
up
Enung Samsiah
ada apa dngn ayah zapar apkh punya rahasia tntng aurora,,,,
Reza Muna
Luar biasa
Nur Cahyani
q tebak pasti dinikahkan dgn aurora
Asih Lusiana
kok gitu sih
Yuni Pragi
tidak jelas crtsnya d ulang lg
tasya_1438: itu gk diulang tapi dilihat dari sudut pandang Dion
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
Aras Diana
Luar biasa
martina melati
untung gk ada bola yg nyasar y
Amey Sumaidah
Luar biasa
Puyoh Ramadhan
Menurut saya cerita ini cukup unik dikarenakan penulisnya menampilkan tokoh pria yang tidak sempurna dan tokoh perempuan yang sebatang kara. Obrolan antara tokoh perempuan dan laki-laki cukup unik karena tokoh perempuan terus mengoceh tidak peduli walaupun sih pria tidak bisa balas begitu juga pria walaupun perempuan tidak bisa mendengarnya.
jaya
Pertama kali membaca cerita ini karena ada notifikasi dari noveltoon. Saya baca karena lagi iseng dan bosan. Setelah saya baca lama kelamaan saya larut dalam cerita ini.

Segi penokohan ya unik biasanya pemeran utama selalu digambarkan secara sempurna tanpa cela. Tapi di cerita ini setiap tokoh memiliki kekurangan masing-masing.
Titik Supadmi
next mbak thor...👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor... 👍👍👍👍
Titik Supadmi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!