"apa kau bercanda!! aku tidak bisa berpedang!! aku hanya seorang gadis pembuat roti!! mengapa aku terjebak bersama pria asing seperti mu!! sungguh merepotkan ku!"
aku sungguh menyesal berjalan mencari sumber suara yang membuat ku penasaran. ternyata suara itu berasal dari pertarungan yang terlihat tidak adil. satu lawan sepuluh bukan kah benar benar tidak adil.
tapi walaupun begitu aku mana bisa membantu nya. aku bukan wanita kuat yang tangguh dan mampu berpedang.
aku hanyalah seorang pembuat roti di salah satu kedai roti yang ada di pusat kota kekaisaran Amberland.
"tidak aku tidak bisa membantu mu!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulih
Di kamar milik Darren, Sofia terduduk di atas ranjang dengan menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang. Tubuh Sofia sudah dua hari mengalami kejang dan otot pergerakan yang lumpuh. karena efek samping dari penawar racun yang di berikan oleh Darren. Walaupun efek samping tersebut sudah menghilang dan juga racun di tubuh nya sudah menghilang, tangan Sofia yang terkena siram masih meninggalkan bekas yang belum sembuh. Tangan nya masih di perban, karena kulit nya sedikit terbakar saat ini.
Sofia sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan Margaret sungguh tindakan yang melanggar hukum. Melukai seseorang, bukan kah hal itu termasuk sebuah kejahatan di kekaisaran ini. Belum lagi betapa berharganya tangan yang sehat untuk seorang pembuat roti seperti Sofia.
Saat ini Sofia hanya menatap kosong ke arah depan dengan di temani pelayan pribadi nya yang bernama Brina. Sofia berfikir jika kehidupan bangsawan ternyata sangat kelam. Dia bahkan merindukan kehidupan nya yang dulu sebagai rakyat miskin di kekaisaran Amberland. Hanya menjadi seorang pembuat roti dan tantangan hidup nya hanya kelaparan ataupun kehabisan uang.
Tidak seperti sekarang. Walaupun dia tidak akan lagi kelaparan dan juga memiliki uang setelah satu tahun kedepan tapi taruhan nya nyawa. Dan juga kebebasan yang akan sulit dia dapat kan.
Apalagi mengingat kejadian betapa ganas nya para bangsawan mempermalukan bahkan meleceh kan nya saat itu. Membuat Sofia memandang miris ke arah hidup nya.
"nyonya apa anda menginginkan sesuatu?" tanya Brina yang menatap sendu ke arah majikan nya yang terlihat tidak bergairah hidup.
"Brina. Aku ingin menikmati udara segar bisa kah kau membantuku berganti pakaian? Aku ingin duduk di gazebo dekat taman".
"baiklah nyonya".
Di sini lah Sofia duduk menikmati sinar matahari yang terlihat baru naik dari ufuk timur. Sofia duduk memandangi taman bunga yang penuh dengan bunga warna-warni. Udara di tempat itu juga terasa segar.
Terlihat Sofia beberapa kali menghelakan nafas nya. Entah apa yang mengganjal di pikiran hati wanita pembuat roti tersebut. Yang jelas diri nya terlihat lelah.
"nyonya apa anda ingin cemilan dan teh hangat?" tanya Brina yang terlihat khawatir karena majikan nya ini belum makan apapun. Sejak sadar dari sakit nya.
"nanti saja Brina aku tidak ingin makan apapun sekarang". Ucap Sofia Yanga masih menikmati pemandangan taman milik Darren.
"dan Brina bisakah kau meninggalkanku sendiri?"
"tapi Nyonya, tuan menyuruh saya terus menjaga nyonya sampai keadaan nyonya pulih sepenuhnya".
"aku sudah pulih Brina, lagi pula aku hanya duduk di tempat ini dan tempat ini masih daerah kekuasaan Darren jadi kau tak perlu khawatir". Jelas Sofia tersenyum ke arah Brina untuk meyakinkan gadis tersebut.
"baiklah nyonya. Saya akan tetap mengawasi nona namun dalam jarak yang sedikit jauh".
Brina tidak meninggalkan Sofia hanya saja Brina mengambil jarak agar Sofia memiliki privasi nya walaupun masih dalam jarak pandang Brina.
Setelah Brina mengatakan hal itu, gadis pelayan tersebut berjalan menjauh dan mengambil jarak dari majikan nya. Namun masih tetap mengawasi nyonya nya.
Sementara Sofia hanya diam dan melanjutkan kegiatan nya memandang sisi indah dari taman tersebut di gazebo yang terlihat asri.
"apa aku menyerah saja? Dan melupakan uang yang di janjikan oleh Darren?. tapi kenapa hati ku berat. Aku ingin terus berada di samping nya." gumam Sofia yang kembali menghelakan nafas nya. Dan mengalihkan pandangan nya ke arah tangan yang di perban akibat teh beracun yang di siram oleh Margaret.
"hari ini tangan ku yang terluka, setelah ini apa lagi? Mungkin wajah ku atau bahkan kepala ku. Bukan kah para bangsawan itu terlalu agresif".
Setelah kejadian yang menimpa nya Sofia merasa jika dirinya masih terlalu lemah dan beranggapan dirinya hanya menjadi penghambat. Apalagi Sofia bukan berasal dari keluarga bangsawan.
"tidak. Tidak. Tidak!! Aku tidak boleh menyerah begitu saja. Bukan kah dari awal aku sudah menyodorkan diriku untuk membantu nya. Lagi pula Darren membela dan melindungi ku waktu itu. Walaupun terlambat. Tapi yang terpenting dia akan melindungi ku kan seperti janji nya sebagai rekan kerja. Yah aku hanya baru kena racun sementara Darren sudah beberapa kali nyawa nya hampir melayang".
Sofia tiba-tiba bersemangat kembali. Padahal beberapa detik yang lalu dia merasa lelah dan juga ingin menyerah.
"Sofia kau harus bertahan, ingat satu tahun masih lama dan banyak kemungkinan yang akan terjadi. Saat ini yang kau perlukan hanyalah menjadi kuat. Sehingga kau bisa melakukan perlawanan jika kejadian tersebut terjadi kembali!" ada binar semangat di bola mata Sofia sekarang.
Wanita itu masih belum mengetahui jika Darren suami nya mencintai Sofia. Bahkan pria itu tanpa sepengetahuan Sofia membalaskan perbuatan orang-orang yang mempermalukan wanita itu.
"sedang apa kau di sini sendirian?"
Suara yang sangat familiar di telinga Sofia terdengar memenuhi gendang telinga wanita itu. Dan dengan seketika Sofia menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"aku hanya bosan. Dan ingin menikmati udara segar". Jawab Sofia dengan tenang walaupun jantungnya berdegup kencang. Apalagi mengingat bagaimana pria ini menolongnya dari para bangsawan keji itu.
"kau belum sembuh total. Dan lagi aku dengar kau tidak makan apapun sejak sadar. Apa kau ingin jatuh sakit lagi dan merepotkan ku!"
Mendengar kata-kata tersebut membuat hati Sofia berdenyut. Sofia semakin merasa menjadi beban untuk Darren. apalagi dengan keadaan nya yang lemah saat ini.
"maaf kan aku. Aku terlalu lemah dan merepotkan mu. Baiklah aku akan makan sekarang". Sofia bangkit dari duduk nya dan berjalan menjauh dari Darren yang saat ini hanya terdiam dan menyadari jika ucapan nya kepada Sofia salah.
Padahal tujuan nya berbicara seperti itu bukan untuk menyinggung perasaan Sofia. Dia mengatakan hal itu karena khawatir wanita itu bahkan tidak makan sejak semalam ketika dia sadar. Darren khawatir dan tak ingin Sofia merasa sakit lagi. Tapi cara dan ucapan nya salah.
Bahkan mengungkapkan jika dia menyukai Sofia saja sangat sulit untuk di ucapkan. Ini pertama kali nya bagi Darren. Melindungi seseorang yang berharga. Biasanya Darren tidak peduli dengan sekitar nya. itu lah kenapa Darren tidak tau cara untuk menunjukkan sikap sayang dan peduli dalam tindakan yang sedikit lembut.
sementara Sofia menahan sesak di dada nya. Karena berfikir jika dia benar-benar merepotkan orang lain. Tapi tidak berlangsung lama, Sofia sadar jika dia bukan seorang anak kecil yang semua nya harus di perhatikan.
"tidak apa Sofia! Itu tidak seberapa, kau harus kuat dan tangguh jadi setelah berpisah dari Darren kau bisa melindungi diri mu sendiri". Gumam Sofia yang kini terlihat berusaha menumbuhkan semangatnya yang baru.
Sofia berjalan ke arah meja makan di sana ternyata sudah terisi banyak makanan, Sofia duduk di salah satu kursi. Dan menatap makanan tersebut tanpa selera. Tapi Sofia akan tetap makan.
Brina menolong nyonya nya mengambil makanan dan meletakkan piring yang penuh dengan daging panggang dan juga makanan lain nya di hadapan Sofia.
"Brina pergi lah. Biar aku yang akan membantu istri ku makan!".
Tiba-tiba Darren mengambil tempat duduk di sebelah Sofia dan berusaha membantu Sofia untuk makan.
"umm Darren tidak perlu menyuapi ku. Aku bisa makan sendiri. Aku tidak ingin merepotkan mu. Kau bisa melanjutkan kegiatan mu sebelum nya".
"jika tidak ingin merepotkan ku maka cepat lah makan dan jangan menghalangi ku untuk menyuapi mu!"
aneh situ jd org,,