NovelToon NovelToon
Cinta Karmila

Cinta Karmila

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: nazwa talita

Karmila gadis yatim piatu yang mencoba peruntungan di ibukota karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas ternama. Suatu malam tanpa sengaja ia bertemu pria mabuk dan menolongnya.
Tapi sayang, niat baiknya justru membuat dirinya berakhir dengan kehilangan kesuciannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34 ANAKMU PENGEN SATE AYAM

"Rosaa ...!"

Rosa menutup telinganya dan buru-buru berlari keluar ruangan.

Rayyan dan Refan pun terkejut mendengar teriakan Karmila.

"Kenapa, Sayang?" Rayyan buru-buru mendekati istrinya.

Karmila yang masih emosi langsung menatap tajam ke arah Rayyan, sambil mendengus kesal.

'Dasar pria menyebalkan! lama-lama aku bisa kena darah tinggi kalau terus berada di dekatnya.'

"Sayang, jangan marah-marah terus!" Rayyan hendak memegang tangan Karmila, tetapi tangannya langsung ditepis oleh Karmila.

Dengan geram Karmila buru-buru mengetik ponselnya. Sementara Rayyan menahan diri untuk tidak tersenyum.

"Marah tinggal marah ngapain harus repot-repot nulis dulu sih!" gumam Rayyan yang ternyata di dengar oleh Karmila.

Karmila melototkan matanya, bibirnya bahkan sudah maju berapa centi, terapi Rayyan bukannya takut, malah tersenyum manis.

'JANGAN SENTUH AKU, APALAGI SAMPAI MENCIUMKU!'

Karmila menunjukkan ponselnya.

"Maaf, Sayang, tadi aku nggak sengaja," ucap Rayyan menjawab kalimat Karmila dengan wajah dibuat menyesal.

"Aku mohon ... maafin yah! Jangan marah lagi," lanjut Rayyan masih dengan wajah memelas, yang sialnya justru malah terlihat imut dan menggemaskan di mata Karmila.

Sejenak Karmila tertegun menatap wajah suaminya.

'Kenapa dia imut banget sih! Kak Noah saja tidak pernah terlihat seimut ini.'

Tanpa sadar Karmila membandingkan

Rayyan dengan Noah.

"Cinta."

Rayyan masih berusaha merajuk. Refan yang melihatnya sampai geleng-geleng kepala. Sementara wajah Karmila masih terlihat masam.

'AKU LAPAR!'

Rayyan tersenyum manis, sementara Karmila mencebik kesal, menggerutu dalam hati.

"Ref, telepon Rosa suruh buruan bawa makan siang ke sini, princes gue udah kelaparan!" Refan menahan tawa, tetapi langsung meraih ponsel menelepon Rosa.

Dalam hati Refan, ia sangat bersyukur, karena semenjak menikah dengan Karmila, pribadi Rayyan yang dulu kembali lagi.

Meskipun Refan tahu, kalau sebenarnya Rayyan sedikit menderita, karena Karmila belum bisa menerimanya, tetapi agaknya Rayyan tidak akan menyerah, karena pria itu mencintai Karmila.

Refan senang, karena setelah sekian lama akhirnya sahabatnya itu bisa kembali tersenyum.

Tidak sampai dua puluh menit, Rosa datang membawa nampan yang penuh dengan makanan. Rosa bahkan dibantu oleh temannya karena, nampan yang dibawanya tidak muat membawa makanan yang dipesan oleh bosnya itu.

"Lo ikut makan siang di sini saja Ros, nemenin Cinta!" perintah Rayyan.

"Tapi Bos, di luar lagi rame," tolak Rosa merasa tak enak hati sambil melirik ke arah temannya.

"Lo lupa, kalau gue ini kakak ipar lo!" Rosa nyengir kuda ke arah Rayyan, sementara teman Rosa yang tadi membantunya terlihat kaget.

"Kamu boleh keluar!" titah Rayyan menunjuk ke arah teman Rosa. Perempuan itu mengangguk, kemudian langsung bergegas pergi dari ruangan itu.

Mereka berempat makan siang bersama, sambil sesekali diselingi tawa Rayyan dan Rosa juga Refan. Sementara Karmila makan dengan lahap seolah tidak memedulikan mereka, tetapi kadang kedua matanya melirik tajam ke arah Rosa yang terus menggodanya.

*******

Hari ini suasana hati Karmila sedang baik. Sang pengganggu yang selama beberapa hari ini bermalas-malasan di rumah, sekarang sudah memulai rutinitas biasanya, yaitu bekerja. Pagi tadi pria menyebalkan itu sudah berangkat pagi-pagi ke tempat kerjanya.

"Akhirnya ... aku bisa bernapas lega." Karmila menarik napas panjang, kemudian menikmati kopi dan kue brownies kesukaannya.

Semenjak hamil, nafsu makan Karmila memang bertambah. Bahkan makanan atau minuman yang tadinya tidak disukainya, tiba-tiba menjadi kesukaannya.

Contohnya kopi yang sedang diminumnya saat ini, padahal dulu dia tidak pernah menyukai kopi.

Karmila mengelus lembut perutnya, "Sehat-sehat di perut Mama ya, Nak, maafin Mama karena pernah berpikir tidak menginginkan kehadiranmu,"

lirih Karmila penuh penyesalan.

Karmila menyesal, karena saat itu pernah membenci calon bayi yang sedang dikandungnya hanya karena ia ingin kembali pada Noah. Kebenciannya terhadap Rayyan, membuat dirinya berpikiran sempit.

Akan tetapi, hatinya merasa tergetar, saat seminggu yang lalu dia memeriksakan kandungannya bersama Rayyan.

Karmila melihat sendiri calon bayinya saat dokter melakukan USG. Perempuan itu merasa sangat bahagia, dan berjanji pada diri sendiri, kalau dia akan menjaga kandungannya dengan baik.

"Mila."

Suara Bi Sumi terdengar di telinganya.

Bi Sumi datang dari dapur sambil membawa piring berisi rujak buah. Karmila yang melihatnya, menelan ludah dengan mata berbinar. Perempuan hamil itu dengan cepat langsung mengambil alih piring yang dibawa oleh Bi Sumi.

"Ibu tau aja kalau Mila lagi pengen rujak," ucap Mila seperti anak kecil.

Bi Sumi menggelengkan kepalanya, kemudian ikut duduk di samping Karmila.

"Kelihatannya kamu bahagia banget." Bi Sumi menyelipkan anak rambut Karmila ke belakang telinganya. Karmila tersenyum sambil memakan rujak yang dibuat Bi Sumi.

"Iya, Mila seneng, karena hari ini si biang rusuh udah mulai kerja lagi Bu, jadi Mila bebas nggak ada yang gangguin!"

"Si biang rusuh?" tanya Bi Sumi heran.

"Iya, Bu." sahut Mila santai.

"Rayyan maksud kamu?"

Karmila mengangguk.

"Emang siapa lagi kalau bukan dia?" Bi Sumi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kamu nggak boleh begitu sama suami kamu, Mil, dosa!"

"Ibu sama aja kayak Rosa, belain dia terus!" gerutu Karmila sambil mengerucutkan bibirnya.

"Mila, Ibu rasa Rayyan orang yang baik, kamu harus belajar menerimanya. Bagaimanapun, dia itu ayah dari anak kamu, Mil."

"Mana ada orang baik memperkosa orang, Bu!" ucap Mila, nada suaranya berubah sedih.

Bi Sumi yang melihat perubahan raut wajah Karmila, merasa bersalah, karena sudah mengucapkan kata-kata yang membuat Karmila mengingat kejadian itu.

"Maafin Ibu, Sayang ...." Karmila memeluk Bi Sumi dengan erat.

"Jangan paksa Mila buat nerima dia, Bu, karena Mila belum bisa ...," lirih Karmila sambil menangis.

"Iya, Mil, Ibu janji nggak akan maksa kamu lagi. Maafin Ibu, Sayang," sesal Bi Sumi, karena tanpa sengaja dia telah membangkitkan luka yang belum kering di hati Karmila.

*****

Karmila bangun dari tidurnya, karena tiba-tiba perutnya terasa lapar, padahal sebelum tidur tadi, dia habis makan malam, bahkan porsinya pun lebih banyak dari biasanya.

Tangannya meraih ponsel di atas nakas.

"Hampir jam dua belas malam, kenapa dia belum pulang?"

Karmila memeriksa ponselnya, ternyata Rayyan beberapa kali meneleponnya, tetapi karena tertidur pulas, Karmila tidak mendengar ponselnya berdering. Karmila memeriksa pesan yang dikirim Rayyan.

'Sayang ... hari ini aku ke luar kota, jadi pulangnya agak terlambat. Jangan menungguku!😘😘 '

Karmila mendengus sebal.

'Kepedean banget! Lagian siapa yang nungguin dia?'

'Kok telepon aku nggak di angkat sih, Sayang? Kamu seneng banget deh, bikin aku khawatir!'

'Sayang ... jangan lupa makan!'

Belum selesai Karmila membaca pesan dari Rayyan, ponselnya sudah berdering.

Saat mengetahui yang menelepon adalah suaminya, Karmila sengaja membiarkan panggilan tersebut.

"Udah tahu aku tidak mau bicara dengannya, kenapa dia malah telepon?" gerutunya kesal.

Ponselnya tidak juga berhenti berdering.

Saking kesal karena ponselnya terus berbunyi, akhirnya Karmila terpaksa mengangkat panggilan telepon dari Rayyan.

"Halo, Sayang, kamu belum tidur kan?" Karmila diam saja tak menjawab.

"Aku sudah dalam perjalanan pulang, kamu mau dibeliin makanan apa?"

Karmila masih tidak mau menjawab, tetapi dia tetap mendengarkan ucapan Rayyan.

"Aku sengaja telepon kamu, siapa tahu kamu laper, terus pengen makan apa gitu, Cin?" Suaminya ini benar-benar pantang menyerah ternyata. Meskipun dicuekin, tetapi pria itu tetap saja bicara.

"Kamu beneran nggak pengen dibeliin makanan nih?"

Sebenarnya Karmila sangat lapar, tetapi egonya ternyata lebih menguasai.

"Kamu tulis lewat pesan aja ya, Sayang, aku tungguin mumpung masih di jalan. Jangan lama-lama, nanti aku keburu nyampe rumah," ucap Rayyan kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.

Karmila berpikir sejenak, perutnya memang terasa sangat lapar. Sedari tadi ia ingin sekali makan sate ayam dengan bumbu kacang yang banyak. Karmila menelan ludah, kemudian mengusap perutnya perlahan.

"Kamu beneran laper ya, Nak," ucap Karmila sambil mengusap perutnya.

Setelah berpikir agak lama, akhirnya Karmila memutuskan egonya. Perutnya benar-benar sangat lapar. Perempuan itu meraih ponselnya.

'ANAKMU PENGEN MAKAN SATE AYAM!'

Terkirim ...

Karmila menghela napas lega.

Sementara di dalam mobil, Rayyan yang sebenarnya sudah hampir sampai di depan rumah tertawa senang setelah membaca pesan dari istrinya.

'Kamu benar-benar menggemaskan, Cinta!'

Kemudian tanpa pikir panjang, Rayyan kembali memutar arah mobilnya, melaju berkeliling mencari makanan yang diinginkan sang istri.

Ups, salah! Bukan istrinya, tetapi makanan yang diinginkan anaknya.

Mengingat kalimat itu, Rayyan kembali tertawa lepas.

*

*

*

Dukung Authornya dengan cara like, komen, dan votenya ya teman-teman 🙏

1
Sonya Bererenwarin
pelakor datang
Sonya Bererenwarin
keyeeennn anggun
Sonya Bererenwarin
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sonya Bererenwarin
Refan ty dl hatimu kamu syuka, Sinta yg manaa😀
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Sonya Bererenwarin
kasih brp kilo bawang nih Thor😭😭😭
Nazwatalita: 10 kilo 😀
total 1 replies
Ningsih Gedeona
😂🤣😂🤣😂🤣😂🤣
Ningsih Gedeona
sekali-kali emang perluh di teraphi tu si Kamila,biar pintu hatinya terbuka
Ningsih Gedeona
aduuuh...du...du...bang Ray....meleleh Dhe kita....
Erni Fitriana
mampir thor
Fitri Septiani
kok lama2 jadi jijik sama mila ya
Atik Styowati
Kecewa
Atik Styowati
Buruk
Atik Styowati
Rayyan/Heart//Heart//Heart/
Rahima Nurlaela
Sangaattt Luarrr Biasaaa
Erni Nofiyanti
ko Aluna,bukan kamila
Erni Nofiyanti
jgn sampe Amara dan Olivia muncul kembali
Erni Nofiyanti
ngomong2 nyidam,gimana kabarnya dimas
Erni Nofiyanti
wahhh
hamil lagi deh si kamila
Erni Nofiyanti
gimana kabar Olivia
udh sadar blm dari koma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!