NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14

Saat ini mereka sedang duduk bersantai di ruang tamu, setelah selesai makan malam bersama. Kakek Frans di kursi single sedangkan Kay dan Kristal duduk bersama di kursi panjang.

Dahi Kristal berkerut dengan wajah bingung. "Nama kamu siapa ya?"

Kay dan Kakek Frans menoleh, mengikuti arah pandang Kristal.

"Ah, dia Leo, Nak. Asisten pribadi Kay," sahut Kakek Frans setelah kembali menatap Kristal.

"Kak Leo kenapa berdiri? Duduk aja disini." Kristal menepuk sofa di sampingnya.

Kay merotasikan matanya. Leo di panggil Kak sedangkan dia malah di panggil Bapak, padahal umurnya dan Leo tidak jauh berbeda.

"Kenapa diam? Sini duduk aja. Tidak apa-apa, kan, Kek?" Kristal menatap Kakek Frans meminta izin.

"Ya, tidak apa. Leo duduk saja."

Leo mengangguk kemudian beranjak duduk di samping Kristal. Tetapi, belum sempat pantatnya mendarat di sofa, tanpa sengaja ia mendapati tatapan tajam Kay yang berkata seolah "Berani kau duduk di situ ku patahkan lehermu." Dengan cepat Leo berpindah di sofa yang lain, sebelum Kay melemparnya ke luar negeri.

Kristal mengerut bingung, tapi tidak di ambil pusing olehnya. Lagi pula dia cukup tahu kalau asisten pribadi Kay memang tidak terlalu menyukainya.

"Kakek ingin pernikahan kalian diadakan secepatnya." Kakek Frans membuka percakapan langsung pada intinya, tak ingin basa-basi karena dia sudah tidak tahan dari seminggu yang lalu ingin membahas hal ini.

Kristal diam. Mencuri pandang ke arah Kay yang berada lebih dekat dengan Kakek Frans.

"Aku terserah pada Kakek." Nada bicaranya seolah tidak peduli. Lagi pula yang menginginkan pernikahan ini adalah kakeknya bukan dirinya.

Kakek Frans mengangguk singkat kemudian beralih menatap Kristal. "Kristal, bagaimana denganmu?"

"Ah, i-itu..." Kristal melirik ke arah Kay, berusaha meminta bantuannya karena tidak tahu harus menjawab apa. Namun, pria itu terlihat tidak peduli sedikitpun, bahkan tidak mau menatap ke arahnya. Ia beralih melirik Kakek Frans yang terlihat sedang menunggu jawabannya. "Kristal juga terserah, Kek."

"Baiklah, kalau begitu kakek yang akan mengurus pernikahan kalian." Terlihat kegembiraan di wajah Kakek Frans. "Biasanya butuh berbulan-bulan untuk menyiapkan pernikahan, apalagi jika pernikahan itu di adakan dengan meriah. Tapi, kakek akan menyiapkan pernikahan kalian dengan meriah dalam waktu tiga hari," finalnya dengan wajah meyakinkan.

Yah, lagi pula semua akan berjalan dengan mulus jika punya uang. Jika uang berbicara semuanya pasti selesai.

Meski sudah tahu pernikahannya akan berjalan secepat mungkin. Kristal tidak bisa mengelak kalau dia masih cukup terkejut mendengar ucapan Kakek Frans, bahwa mereka akan melaksanakan pernikahan dalam waktu tiga hari.

"Kristal, Nak. Kamu mau tema pernikahan seperti apa?" Kakek Frans bertanya dengan lembut. Bagaimana pun Kristal adalah pengantin wanitanya, dia tentu berhak menentukan tema pernikahan yang dia inginkan.

Kristal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Matanya kembali melirik ke arah Kay. Perlahan gadis itu mendekat, menarik ujung lengan kemeja pria itu.

"Pak, bapak mau tema seperti apa? Kristal ngikut aja. Kalo bapak mau tema Naruto juga nggak apa-apa. Tapi, Kristal yang jadi hinata ya?" bisiknya sepelan mungkin, tapi masih bisa di dengar oleh Leo dan Kakek Frans.

Leo langsung menutup mulutnya, berusaha menahan tawa sambil melirik wajah masam Kay. Gadis yang akan sahabatnya nikahi itu benar-benar punya gangguan mental. Sekarang Leo sedikit bersyukur karena tidak dipaksa menikah seperti Kay.

Kakek Frans berdehem singkat. Meski ingin sekali tertawa dia tidak boleh melakukan, karena itu dapat merusak citranya di depan calon cucu mantunya.

"Pak, kok bapak diem? Kakek lagi nungguin. Kristal bingung mau jawab apa, soalnya Kristal belum pernah nikah, jadi nggak tau soal gituan."

"Kamu sebenarnya niat berbisik atau tidak? Mending sekalian saja pake toa." Nada geram keluar dari mulut Kay. Kesabarannya selalu di uji jika berada di dekat gadis bodoh ini.

Kristal mengerucutkan bibirnya. Pria di sebelahnya ini selalu saja ketus setiap berbicara dengannya. "Kakek aja yang nentuin, Kristal sama Bap—Kay ngikut aja."

"Baiklah, kita lakukan seperti kata kamu. Hm, ini sudah larut. Kalian menginap saja sekalian besok berangkat bersama untuk memiliki baju pengantin. Leo juga menginaplah banyak kamar tamu di mansion ini. Kakek sedikit kesepian karena Carlos, Cia, dan Gavin sedang keluar."

Meski terjadi sedikit perdebatan dengan Kakek Frans, Kay dan Kristal akhirnya tetap menginap di mansion utama sesuai perintah kakek. Sedangkan Leo tidak membantah, karena dimana Kay berada disitu juga dia ada.

...•••...

Kristal melompat ke atas kasur dan berguling-guling seperti cacing kepanasan. Dia benar-benar menyukai kasur orang kaya yang empuk dan nyaman ini. Dan Jangan lupakan juga ukurannya besarnya yang bisa di tiduri oleh empat orang sekaligus

"Huaaa kasurnya enak sekali, apakah ini surga?" Kristal memeluk guling dengan erat. Sekilas mata indahnya menyusuri sekeliling ruangan. Dahinya berkerut samar saat menyadari ruangan itu berdominasi dengan warna hitam. Memang sangat melambangkan ciri khas pemiliknya.

Suara pintu yang ditutup terdengar. Kristal menoleh mendapati Kay yang masuk dengan kursi roda otomatisnya. "Bapak ternyata punya kursi yang bisa jalan sendiri. Kenapa pake yang manual?" Dia mendekat ke arah Kay setelah turun dari ranjang. Matanya meneliti kursi roda Kay dengan binar penasaran.

"Saya lebih suka yang manual. Kalo pake yang ini harus selalu isi daya dan itu memakan waktu."

Kristal mengikuti dari samping sambil mengangguk singkat. Keduanya dipaksa Kakek Frans untuk tidur sekamar. Tentu saja terjadi perdebatan, tapi lagi dan lagi tidak ada yang bisa melawan keputusan mutlak Kakek Frans.

"Kamu ngapain ikutin saya?!"

Kristal mengerjap. "Bapak mau mandi?"

Terdengar dengusan kasar dari mulut pria tampan itu. "Memangnya saya mau apa lagi di dalam kamar mandi kalau bukan mandi?"

"Emang bapak bisa mandi dengan..." Kristal melirik kaki Kay sekilas kemudian beralih menatap wajahnya. "Mau Kristal mandiin nggak, Pak?"

Tubuh Kay mematung mendengar ucapan tidak waras dari mulut gadis itu. Matanya meneliti wajah Kristal, seolah mencari kebohongan dari ucapannya barusan. Namun, gadis di depannya ini malah mengerjakan matanya dengan polos, seolah perkataanya tadi adalah hal biasa.

Kekehan berat terdengar dari mulut Kay. Gadis yang akan dia nikahi ini sebenarnya polos atau bodoh? Bisa-bisanya dia menawarkan hal itu pada pria dewasa sepertinya. "Kamu ini tidak takut?"

"Takut? Takut apa? Takut Bapak apa-apain?" Kay mengangguk sekilas sebagai jawaban. "Emang Bapak bisa? Bapak kan..." Kristal menutup mulutnya, matanya memejam saking lucunya pemikiran yang terlintas di benaknya.

Kay tidak menggubris ucapan Kristal. ia membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam.

"Kamu ngapain ikut masuk? Keluar!" Kay menggeram kesal, rasanya ingin sekali dia membuang gadis ini ke kandang Max, harimaunya.

"Memangnya kenapa? Bapak juga kan nggak bisa ngapa-ngapain Kristal."

"Saya nggak bisa ngapa-ngapain kamu, tapi kamu bisa ngapa-ngapain saya. Kamu keluar atau mau lihat saya telanjang?!"

Mata Kristal membulat mendengar ucapan Kay. Ah, bisa-bisanya dia tidak memikirkannya sampai kesana. Kalau mandi memang harus telanjang, jika dia ingin memandikan Kay itu artinya...

Cengiran terbit di bibir Kay. Melihat wajah merah Kristal, dapat dia pastikan gadis itu tidak memikirkannya sampai kesana. "Kalau kamu mau-"

"Kristal keluar, Pak. Kristal keluar!" Dentuman pintu kamar mandi terdengar. Di tutup dengan keras oleh gadis itu.

Tidak mau memperdulikannya, Kay beralih membuka arloji dan juga kemejanya.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!