Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Saat Raihan melihat Karina benih cinta itu muncul kembali, karena memang aslinya Raihan belum bisa sepenuhnya melupakan Karina.
"Karina kenal kan ini Raihan putra pertama pak Jamil." ucap sang ayah.
Karina hanya tersenyum saja dia bisa melihat wajah Raihan yang sudah 3 tahun tak dia lihat. begitu juga dengan Raihan sesaat dia melupakan tentang tujuan nya melamar Kharisma.
Saat kedua orang tua sudah setuju dengan hubungan mereka, mereka menentukan tanggal pertunangan terlebih dahulu.
Saat kedua keluarga mengucapkan selamat kepada Karina dan Raihan. Kharisma sampai rumah dan langsung masuk saat akan masuk dia terdiam di tempatnya saat melihat kedua orang tuanya mengucapkan selamat.
"Selamat ya jeng Hayati akhirnya Raihan dan Karina akan bertunangan satu minggu lagi." ucap Nirmala ibu Raihan.
Mendengar apa yang di katakan oleh ibunya Raihan air mata Kharis hampir jatuh tubuh nya bagaikan tak bertulang dia hampir tumbang saat mendengar ucapan ibu Raihan. Kharis buru - buru menghapusnya air katanya dan memasang wajah ceria saat sang ibu memanggil nya.
"Kharis sini nak! Kenapa kamu sangat terlambat pulang nya, kenal kan ini calon suami Karina." ucap sang ibu memperkenalkan calon suami Karina yang tak lain kekasih Kharis yang malam ini berjanji akan melamarnya.
"Hai kharis." Kharis menyapa dengan senyum getir, seolah dia tak mengenal Raihan.
Raihan yang di sapa oleh Kharis hanya terdiam dia jadi merasa bersalah terhadap gadis yang sangat tulus terhadap diri nya.
Hatinya Kharis hancur untuk yang kedua kalinya. dulu hubungan nya juga rusak karena sang kakak sekarang saat dia menemukan pria yang dia cintai dia juga yang merusak nya.
sedangkan Nirmala yang melihat Kharis menatap tak suka Kharis karena dia tau Kharis hanya anak dari adik Hariz Wijaya. yang sudah meninggal dunia karena kecelakaan pesawat.
"Bu Kharis ke kamar dulu! capek banget." pamit Kharis.
kharis meletakkan apa yang dia beli tadi, dia diam - diam melirik Raihan dengan mata yang merah menahan tangis dan rasa kecewa terhadap apa yang di lakukan oleh Raihan.
Raihan bisa melihat kekecewaan di mata Kharis terhadap dirinya. Tapi dia tak bisa berbuat apa pun, hati nya memang masih sangat mencintai Karina.
"Maafin saya Kharisma! Bukan maksud saya melukai hati kamu. saya yang memang belum bisa melupakan Karina, saat saya melihat nya kembali rasa itu tumbuh lagi." batin Raihan dengan menatap kepergian Kharis yang hanya diam saja tak memberi komentar apa pun saat dia tau jika diri nya malah akan bertunangan dengan kakak keponakan nya.
Kharis berjalan keatas dengan menghapus air mata nya, saat sampai di kamar dia mengunci pintu kamarnya rapat, dia bersandar di balik pintu dan terduduk dengan menekuk kakinya. Kharis menangisi nasib nya yang selalu tak beruntung.
"Kenapa kalian tega sama saya! Kenapa kalian mempermainkan perasaan saya! Apa salah saya kak? Apa karena saya hanya keponakan di rumah ini jadi saya tak berhak mendapatkan kebahagiaan? Ayah ibu kenapa kalian pergi lihatlah putri kalian selalu tersakiti." tangis Kharis seorang diri.
Dia teringat saat dia menjalin hubungan dengan seorang pria saat itu, kesalahpahaman itu juga muncul karena Karina yang tega memfitnah dia sudah tak perawan lagi dengan menunjukan beberapa foto editan dia dengan pria lain hingga hubungan nya dengan sang kekasih saat dia duduk di kelas dua SMK putus. Hingga Kharis tau jika sang kakak juga mencintai kekasih nya yang bernama Soni saat itu. Soni cinta pertama Kharis.
Di bawah semua keluarga bahagia melihat kebahagiaan Karina, Damar dan Danu kakak kandung Karina mengucapkan selamat atas rencana pertunangan adiknya, Damar menatap kamar Kharisma yang tertutup rapat. walau Kharis bukan adik kandung nya dia sangat menyayangi Kharis.
"Puji suruh Kharis turun untuk makan malam gak enak semua orang makan malam bersama dia di kamar sendirian." perintah Damar kesang istri.
puji menuruti apa yang di katakan oleh suaminya, dia berjalan menuju kamar adik iparnya saat sampai dia mengetuk pelan pintu kamar Kharis yang terkunci dari dalam.
tok tok
"Kharis ini kakak ayo turun semua orang akan makan malam." ajak puji.
Kharis yang ada di dalam langsung mundur saat mendengar suara kakak iparnya, agar suaranya tak serak nya terdengar begitu dekat dengan menghapus air matanya. Kharis melangkah untuk membuka pintu setelah dia merasa baik - baik saja.
Cek lek!
Puji langsung mengerutkan dahi saat melihat mata sembab dan hidung merah Kharis.
"Kamu habis nangis Kha?" Tanya Puji.
"Gak kak. cuma capek saja dia mata berair, kakak ada apa manggil Kharis?" Tanya Kharis.
"Ayo kita maka malam." ajak Puji.
"Kharis gak lapar kak! Tadi di jalan karena macet Kharis sempat beli cemilan, kalian makan saja, gak perlu nunggu Kharis." ucap Kharis.
mendengar ucapan Kharis, puji akhirnya turun dan mendekat kearah semua orang, dia memilih membantu adik iparnya menyiapkan makan malam hingga hidangan buah yang sudah di kupas oleh pelayan rumah.
"Biar saya bantu." ucap Puji
Erika tersenyum dan membiarkan istri dari Damar ikut membantunya, Erika menatap keluar dapur dan tak melihat Kharis muncul merasa heran.
"Dimana Kharis kak Puji?" tanya Erika.
"Dia bilang dia sudah makan jadi nanti dia akan turun jika dia laper." jawab Puji.
Erika hanya mengangguk kan kepala saja dan mengambil nasi serta lauk untuk semua orang, sedangkan Puji menuangkan air minum ke gelas semua orang.
Kharis keluar kamar perlahan, dia melihat dari atas jika Raihan mencoba menggenggam jari tangan Karina dan Karina membalas genggaman tangan Raihan.dia hanya tersenyum miris dengan apa yang dia lihat dan dia rasakan.
"Wah jeng Hayati ini masakan nya enak banget." puji Nirmala.
"Jeng bisa saja, ini semua yang masak kedua menantu di rumah ini dan di bantu juga oleh Kharisma, dia pandai memasak loh jeng." ucap Hayati.
Nirmala memasang wajah tak suka saat mendengar nama Kharisma yang di puji. Beruntung Raihan tak banyak protes saat kedua orang tuanya memilih Karina dari pada anak dari adik Hariz.
Selesai makan malam mereka berbincang sesaat sebelum mereka semua pulang, agar Karina dan Raihan ada kesempatan untuk saling mengenal.
Karina mengajak Raihan taman yang mengarah kamar Kharis saat Kharis sedang berdiri menatap langit yang bertabur bintang. Mata Kharis tak sengaja melihat kearah dua orang yang sedang ngobrol sambil Karina tersenyum malu.
"Jujur Karin saya gak nyangka jika kedua orang tua saya ingin melamar kamu." ucap Raihan.
"Memang awal nya kamu mau melamar siapa?" Tanya Karina.
"Gak ada. maksud saya tadi saya gak nyangka jika kamu pilihan kedua orang tua saya. mau kan kamu memulai hubungan kita dari awal?" Tanya Raihan.
"Mau! Tapi apa selama kita putus dulu kamu mencintai wanita lain?" Tanya Karina.
"Bagaimana saya mau mencintai wanita lain, jika bayangan mu masih melekat di hati dan pikiran saya." ucap Raihan berbohong.
Karina tersipu malu mendengar ucapan Raihan dia merasa beruntung di cintai oleh Raihan begitu dalam.
sedangkan Kharis memilih untuk masuk kedalam kamar hati nya sakit saat melihat kebersamaan Raihan dengan kakak nya. Kharis membuka laptop nya dia mencari lowongan relawan untuk ikut membantu kegiatan di sana.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son