Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sejak beberapa saat lalu Vanila akhirnya terpejam setelah permainanya yang ke sekian kali, Calvin tak menyakan jika dirinya sangat serakah.
Ia menatap intens Vanila yang tertidur nyenyak, dengan dadanya yang terus berdegup kencang.
“Sudah sangat lama aku tidak pernah melakukanya, sampai tubuhku terasa panas.” Gumamnya sambil menyentuh dadanya yang berdebar-debar. Ia kira jika ini adalah efek samping dari percintaanya.
Calvin lalu menyentuh hidung mancung Vanila, bayangan jika anaknya akan memiliki hidung mungil seperti Vanila membuat bibirnya terangkat.
Kepala wanita itu bergerak ke arahnya, tubuhnya meringkuk dan menunduk sambil bergumam. “Baby di mana?” Tanya Vanila dan kembali tertidur.
Calvin mendengus pelan. “Aku yang sudah memberimu kenikmatan, tapi kamu masih memikirkan Baby di saat seperti ini.” Ucap Calvin di itingin dengan senyuman. Ia senang karena sepertinya dalam keadaan apapun Baby akan selalu di hatinya.
Calvin pun segera beranjak dari tempat tidur dan memakai pakaianya lalu memunguti pakaian Vanila. Ia kembali berjalan mendekati Vanila dan memakaikan wanita ia pakaianya kembali.
Lalu mengangkat tubuh Vanila, ia membawa Vanila keluar dari kamar.
“Hah! Tuan…” ucap bik Surti dengan terkejut saat bertemu dengan Calvin di depan Vintu kamar. Ia segera menunduk saat melihat Calvin dan Vanila yang ada di gendonganya. “Maaf saya tidak bermaksud—“
“Tolong bereskan kamar ini, bik. Dan siapkan sarapan karena pagi ini Nyonya Vanila sepertinya tidak akan terbangun dan memasak sarapan.” Ucap Calvin menyela ucapan bik Surti.
“Baik tuan.”
Calvin langsung masuk ke kamar sebelah, ia membaringkan tubuh Vanila di samping Baby yang berada di ujung kiri. Vanila terbangun karena pergerakan, ia langsung memiringkan tubuhnya ke arah Baby dan menarik putrinya masuk ke dalam pelukanya.
Ia bahkan tidak sadar jika Calvin juga ada di dampingnya, pria itu langsung menyelimuti anak dan istrinya yang sedang berpelukan.
Pemandangan yang indah.
Calvin pun duduk di samping kanan Vanila sambil menatap kedua orang yang tengah tertidur pulas, ia mengusap lembut kepala Vanila dengan tangan kirinya.
“Bagaimana ini? Tadinya aku hanya berniat memiliki satu anak darinya.” Ucap Calvin lalu terdiam. Ia kembali membuka mulutnya dan berkata. “Tapi sepertinya aku menyukainya.”
Calvin kembali menyentuh dadanya yang terasa hangat, lalu mendongakan kepalanya ke atas langit-langit dan menatap lurus dengan fikiran yang rumit.
Dua jam kemudian, Vanila akhirnya membuka matanya dengan perlahan. Ia tidak melihat Baby di sampingnya.
“Goog morning Mommy.” Ucap Baby yang sejak tadi menatap punggung Vanila, tanyanya Baby menatap wajah Vanila namun sang Mommy berbalik ke sisi lain saat tidur.
Vanila pun menoleh kebelakang dan tersenyum, lalu menarik tubuh mungil itu masuk ke dalm pelukanya.
Sedikit sedih karena saat mengedarkan pandanganya Calvin tidak ada di sampingnya. Padahal semalam pria itu seolah memujanya, sedikit kecewa karena ia kira orang pertama yang akan di lihatnya adalah eajah Calvin yang kelelahan.
“Baby, maaf Mommy baru bangun. Baby pasti belum sarapan? Siapa yang mandiin Baby?” tanya Vanila saat melepas pelukanya, ia melihat Baby sudah rapi dengan baju yang indah.
“Daddy nyuruh Mba Lastri buat mandiin Baby.” Jawab Baby, ia langsung membuka selimut yang di kenakan Vanila dan segera masuk ke dalam selimut sambil memeluk Mommynya dan menenggelamkan wajahnya di dada Vanila.
“Sangat nyaman.” Ucap Baby. Wajah Vanila pun merona, ia ingat jika Daddy nya anak ini juga mengatakan hal yang sama saat malam penuh gairah itu.
“Ayo bangun, Mommy akan buatkan sarapan.” Vanila hendak bangun namun Baby semakin mengeratkan tubuhnya.
“Daddy udah nyuruh Bik Sulti buat salapan, Baby juga di lalang bangunin Mommy kalna Mommy lagi gak enak badan. Jadi Baby putuskan untuk ikut tidur lagi baleng Mommy.” Ucapnya sambil terkekeuh.
Vanila hanya tersenyum, ia membelai kepala putrinya.
“Anak nakal, pasti itu akal-akalan kamu saja karena gak mau belajar kan?” Tanya Vanila sambil mencubit gemas kedua pipi Baby dan menggelitiki putrinya itu.
Baby dan Vanila tertawa bersama karena Baby balas menggelitiki Mommy nya.
Bahkan mereka tidak sadar jika Calvin sudah berada di dalam kamar dan memperhatikan keduanya.
“Aahhh…” ringis Vanila saat merasakan nyeri di bawah sana.
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan