Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 3 - Selena Maiden
Beberapa jam sebelumnya.
Setelah berhasil keluar dari rumah sakit Medistra, Arra dengan segera menguras semua isi ATM miliknya pemberian Erzan.
Uang sebanyak itu dia bawa dalam 2 kantung plastik berwarna hitam.
Arra juga melakukan pemesanan tiket pesawat terbang secara online untuk tujuan luar negeri. Lalu menghancurkan ponselnya menggunakan batu jalanan.
Brak!
Brak!
Brak!
Arra terus memukul ponsel itu hingga hancur lebur, dia sudah seperti orang yang kehilangan kendali.
Dia berlari ditengah malam dan mencari seorang wanita untuk dimintai pertolongan. Sampai akhirnya seorang wanita penghibur terlihat baru turun dari sebuah mobil.
"Nona!!" pekik Arra, tampilannya yang berantakan membuat Nona ini sedikit menjauh merasa takut.
"Berikan kartu identitas Anda, dan saya akan memberikan semua uang Ini!" ucap Arra dengan nafasnya yang terengah.
Wanita malam itu terperangah, apalagi saat melihat wanita gila ini membuka 2 kantung plastik hitam yang dia bawa, plastik itu berisi penuh dengan uang berwarna merah.
"Apa itu uang palsu?"
"Tidak! Ini asli! Sumpah!" pekik Arra, dia nyaris putus asa.
"Tapi imbalannya berikan identitas Anda!" tawar Anna lagi.
Dan wanita malam itu nampak berpikir, baginya data diri yang dia punya tidaklah penting. Dalam hidup ini yang dia butuhkan hanyalah uang. Hidup sebagai siapapun baginya tidaklah masalah.
"Baiklah, jika kamu menipu ku, hidupmu tidak akan tenang."
Arra mengangguknya kepalanya cepat.
Wanita itu membuka tas kecilnya dan mengeluarkan sebuah kartu identitas, lalu memberikannya pada Arra. Sementara Arra menyerahkan uang itu sebagai pertukaran. Uang yang tidak akan habis selama 10 tahun ke depan.
"Ponsel juga!" pinta Arra dan wanita itu menurut.
Arraa tersenyum, dengan identitas ini dia akan aman. Kedua wanita ini lantas berpisah, menuju tujuannya masing-masing.
"Yang harus aku lakukan adalah mengubah wajahku," gumam Arra.
9 bulan terkurung dibawah kekuasan Erzan membuat Arra bisa melakukan apapun untuk terbebas.
Malam itu ditengah gelap gulita, dia menyayat wajahnya sendiri menggunakan pecahan beling.
Lalu menghubungi rumah sakit Royal Dude untuk mendapatkan pertolongan, hanya rumah sakit itu yang tertera di kontak ponsel wanita ini. Nanti Arra akan melakukan operasi plastik.
Setelah ini Arra bukan lagi Arrasya Tifany, dia adalah Selena Maiden.
Sementara itu ditempat lain, Erzan mulai menggerakkan orang-orangnya untuk mencari Arra.
Mengingat kondisi wanita itu yang masih lemah dia yakin Arra belum jauh dari sini.
Langkah Erzan yang ingin mencari pun terhenti, saat ponselnya berbunyi sebuah notifikasi, pengambilan uang dalam jumlah besar yang dilakukan oleh Arra.
Erzan segera menuju mesin ATM itu, namun sudah tidak menemukan siapapun disana.
Lalu langkah Erzan kembali terhenti saat ponselnya kembali bergetar, pemberitahun tentang pembelian tiket pesawat terbang ke luar negeri.
Pria ini menyeringai, tahu jika itu hanyalah trik dari Arra untuk mengecoh dia. Karena ponsel Arra masih terdeteksi berada tak jauh dari sini. Bahkan arahnya berlawanan dengan bandara yang ada di kota ini.
Meski Arra sudah menghancurkan ponselnya, namun chips yang ditanam oleh Erzan masih utuh tak tersentuh.
Erzan terus mengikuti petunjuk ponsel itu, sampai akhirnya dia melihat ponsel istrinya yang sudah hancur di pinggir jalanan.
"Baiklah, kita lihat sejauh apa kamu bisa berlari," gumam Erzan.
Beberapa pengawal dan sang asisten yang mendengar ucapan Erzan itu pun merasa merinding. Erzan berucap dengan suaranya yang sangat dingin, lengkap dengan tatapannya yang mematikan.
Masih berdiri disana, mereka semua mendengar suara ambulance. Bunyi ngiung-ngiung itu begitu menganggu Erzan. Dia melihat mobil ambulance itu dan membaca nama rumah sakit Royal Dude.
Entah kenapa, dia merasa Arra ada disana.