Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali kuliah
"selamat pagi nyonya, saya erwin yang akan menjadi supir nyonya saat ini. Mari saya antarkan nyonya" ucap erwin yang masih cukup muda sekitar tiga puluhan tahun
"oh, iya pak, tolong antarkan saya ke kampus tapi sebelumnya bisa jemput adik saya ngga sekalian buat antar kesekolah" ucap zeva ingin seperti dulu berangkat bersama sang adik
Namun bedanya saat ini diantar oleh supir, biasanya zeva yang bawa mobil sendiri
"tentu saja boleh nyonya saya akan antar kemana pun nyonya pergi dan minta, silahkan" erwin membukakan pintu untuk zeva
"terima kasih pak, lain kali saya bisa buka pintu sendiri. Hm ini alamat rumanya pak" zeva memberitahukan pada supirnya alamat rumah mamanya untuk menjemput nakula
"baik nyonya!"
Mobil berjalan perlahan dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang cukup ramai, supir untuk zeva sudah melalui tes yang dilakukan langsung oleh mertuanya untuk mendapatkan supir yang cocok dan berkualitas untuk menantunya
"tunggu sebentar ya pak" zeva turun dari mobil setelah tiga puluh menit perjalanan dari rumahnya ke rumah mamanya
"assalamualaikum ma, nakula" zeva mengetuk pintu dan memencet bel rumah mamanya
"iya kak! Walaikumsalam" nakula menyahut salam kakaknya dan berlari segera membukakan pintu
"mama, kakak datang" nakula sudah beberapa hari tak melihat zeva karena tinggal terpisah
"sudah siap?" tanya zeva
"ze, makan dulu mama sudah masak" bu indri terlihat sangat sehat dan segar kehidupannya mulai tertata lagi dan saat ini mulai merintis usaha catering lagi untuk menunjang kebutuhannya. Karena tak selamanya bu indri hanya mengandalkan zeva atau mertuanya terus-terusan
"pak erwin ayo masuk" ajak zeva melihat begitu banyak menu makanan yang ada dimeja makan
"terima kasih nyonya, saya dimobil saja" ucap erwin menolak secara halus karena tidak sopan jika makan di rumah mertua majikannya
"ayo makan bersama, saya masak banyak sekalian untuk tester saya mau buka usaha" ajak bu indri sedikit memaksa karena ingin tahu komentar dari beberapa orang tentang masakannya
"iya pak, ayo jangan malu-malu" ucap zeva
Erwin pun akhirnya menuruti permintaan nyonya mudanya, dan mengambil piring kebetulan memang belum makan apapun sejak.pagi
"ze, ini daging cabe hijau kesukaanmu. makan yang banyak" bu indri mengambilkan zeva banyak menu
"ma, aku mau kuliah nanti ngantuk kalau kebanyakan makan" ucap zeva
"engga, biar semangat cepat habiskan nanti nakula telat. ini juga sudah mama siapkan untuk mertua dan stok di rumahmu" bu indri mengisi beberapa kotak makan berisi lauk yang berbeda untuk besan dan menantunya
"biar nanti saya antarkan ke rumah nyonya besar, setelah nyonya sampai kampus. Terima kasih bu makananya enak-enak semua cocok dilidah saya" ucap erwin memuji namun benar adanya yang dikatakan bukanlah bohong
"sekalian deh bungkus buat nak siapa namanya?" bu indri juga membagikan untuk erwin yang ternyata suka dengan masakannya
"jangan bu, saya sudah kenyang. Terima kasih banyak" erwin menolak tapi sudah dibungkuskan oleh bu indri
"kalian hati-hati ya, nakula nanti pulang mama jemput aja" ucap bu indri
"nanti sekalian zeva pulang ma, hari ini cuma sampai siang kok" zeva pamit pada mamanya dan masuk ke mobil bersama nakula
"ke sekolah ini ya pak, maaf merepotkan" ucap zeva
"tidak masalah nyonya sudah tugas saya" erwin tak keberatan karena gajinya juga tak sedikit dari bu anggun untuk mengantarkan kemana saja menantunya pergi
"dek nanti pulang tunggu kakak ya, kakak jemput lagi" zeva mengantarkan Nakula sampai ke gerbang sekolahnya
"dah kakak!" nakula melambaikan tangannya pada zeva
"pak saya sudah mepet tolong agak ngebut ya!" zeva melihat jam ditangannya dan sudah hampir waktunya masuk.kelas pertamanya dihari pertama zeva kembali kuliah setelah cuti satu tahun yang seharusnya saat ini hampir wisuda
"ze, buruan! Pak tristan sudah datang" melisa yang sudah tak aktif kuliah karena tinggal menyusun skripsi saja saat ini
"oke! Thanks tunggu aku selesai kelas ya" ucap zeva lalu berlari sebelum keduluan dosen tampan yang sangat galak dan ditakuti mahasiswa
zeva baru saja duduk dan tak lama pak tristan masuk kelas
"aman!" ucap zeva lega
"kamu bukannya harusnya sudah tidak lagi masuk kelas saya!" pak tristan ingat pada zeva yang sudah dua kali mengulang mata kuliah pak tristan karena nilainya sangat buruk dan sering telat masuk ke kelas
"maaf pak, kasih saya kesempatan satu kali lagi" ucap zeva pelan
malu dengan adik tingkatnya yang masih pertama kali bertemu pak tristan
"bantu saya!" pak tristan meminta zeva membagikan kertas untuk para mahasiswa di kelas
"sekali lagi tak lulus saya tak akan terima lagi" ucap pak tristan penuh ancaman
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!