Novel Original
Seorang pemuda yang menjelajahi dunia kultivasi dengan bermodalkan pengalaman dari dunia nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Az Laam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Mendapat perlakuan tersebut, Luo Hong bangun dengan keadaan marah, tapi melihat Paman Ming tidak membelanya, dan melihat senior tersebut hanya memandangnya, membuat Luo Hong tertunduk diam.
Melihat pemandangan tersebut, pemuda tadi hanya bisa menghela napasnya.
"Kau, gadis kecil, kesini sebentar" Perintah pemuda tersebut kepada seorang yang mengaku sebagai nona muda Huang.
"Senior, aku disini" Jawab gadis tersebut.
"Sebutkan namamu" Kata pemuda tersebut.
"Namaku Mei, Nama keluargaku Huang, jadi senior bisa memanggilku Huang Mei, atau Mei'er " Kata Huang Mei.
"Baiklah, Mei kecil, apa kau dari keluarga yang kuat" Kata pemuda tersebut.
"Tentu saja senior, Keluargaku termasuk dalam 4 Keluarga Terkuat di Kekaisaran Selatan" Jawab Huang Mei dengan sedikit kebanggaan.
"Jadi, Apa keluargamu juga mengajarkan untuk menindas yang lemah" Kata pemuda tersebut.
"Maksudmu senior" Jawab Huang Mei dengan kebingungan.
"Kau, dengan sedikit kekuatan, mendorong pemuda yang sudah menyerah tadi, sampai tersungkur jatuh, apa itu yang diajarkan oleh keluarga mu" Kata pemuda tersebut serius.
"T-tapi senior, dia yang Memulai duluan" Jawab Huang Mei sambil membela diri.
"Aku tau, tapi kalau kejahatan dibalas kejahatan, itu hanya akan menghasilkan dendam, dan dengan melakukan itu, berarti kau sama saja dengan mereka" Kata pemuda tersebut sambil mengeluarkan ekspresi mengajar.
Mendengar itu Huang Mei hanya tertunduk malu.
Bahkan Luo Hong yang dalam suasana hati marah, mendadak menjadi gembira mendengar dia dibela,
Huang Taiji yang mendengar dari kejauhan juga mengangguk setuju, dia senang akhirnya ada yang berani menegur kelakuan Nona muda Huang.
Pasalnya Huang Mei adalah cucu perempuan satu-satunya dari Keluarga Huang, Dia selalu dimanja Kakeknya, Prajurit terkuat keluarga Huang, jadi tidak ada yang berani Menegur tingkah lakunya selama ini.
Setelah mendengar perkataan pemuda tersebut, terjadi keheningan sejenak, setelah beberapa saat, pemuda tersebut ingin melanjutkan pengajaran tapi terdengar suara tertentu..
Kkrrruuukkk (suara perut, tanda lapar)
Suara Tadi berasal dari pemuda tersebut, yang membuatnya agak malu..
"Eemmm, kau tau, sudah lama aku belum makan, apa diantara kalian mempunyai sesuatu untuk kumakan" Kata pemuda tersebut.
Setelah mendengar perkataan tersebut, Paman Ming bergerak cepat mendekat, Seolah sudah biasa bersikap seperti pelayan.
"Senior, aku punya Daging dari binatang Spiritual, mungkin itu akan cocok untuk lidahmu" Jawab Paman Ming dengan wajah tersenyum.
Seketika Paman Ming mengeluarkan beberapa Hidangan dari cincin penyimpanan nya.
Melihat itu, wajah pemuda tersebut langsung berbinar, bukan karena makanan, melainkan karena dia akhirnya bisa melihat cincin penyimpanan yang disebutkan di novel-novel.
Melihat Senior tersebut tampak bahagia, dia mundur sedikit kebelakang, memberi ruang agar senior bisa makan tanpa ragu".
Melihat tumpukan makanan dihadapannya, pemuda yang memang sudah lapar, segera menyantap makanan tersebut tanpa ragu"
Seketika hanya terdengar suara orang makan, tidak ada yang berani bersuara, apalagi menyela, mengingat betapa kuat orang yang sedang makan tersebut.
Saat makan terdengar suara Max dipikiran pemuda tersebut.
"Terdeteksi energi spiritual yang berasal dari makanan tersebut, energi spiritual untuk sementara akan disimpan dibagian otak, untuk nanti diproses menggunakan teknik kultivasi" Kata Max.
Mendengar pernyataan tersebut, pemuda tadi hanya mendengarkan dan tetap melanjutkan sesi makan nya.
Setelah selesai makan, pemuda tersebut berdiri diam dihadapan para pengawal keluarga Luo yang sedang tertunduk,
Melihat senior tersebut hanya diam, Paman Ming memberanikan diri bertanya.
"Senior, apa masih ada sesuatu yang kau perlukan" Tanya Paman Ming.
Pemuda tersebut tampak berpikir sejenak, sebelum melanjutkan.
"Kau tau, aku baru saja turun gunung, aku memerlukan uang untuk pergi ke kota, dan juga aku perlu beberapa teknik kultivasi, agar aku bisa belajar sesuatu" Kata pemuda tersebut yang tampak agak malu.
Setelah pemuda tersebut bicara, mendadak suasana menjadi aneh. Pasalnya dari perkataan pemuda tadi, dia baru saja merampok karapan budak tersebut, cuma hanya lebih halus,
Bahkan Luo Hong juga tercengang mendengar perkataan tersebut.
"Apakah senior baru saja merampok kami, tapi dari kata kata sebelum nya, dia tampak seperti orang yang berbudi luhur" Pikir Luo Hong.
Karena merasa Senior bukan orang yang tampak kejam, Luo Hong mencoba memberanikan diri bertanya.
"S-senior, a-apakah kau baru saja meram" Belum selesai Luo Hong berbicara, kepalanya sudah dituntukkan ketanah oleh Paman Ming yang bergerak sangat cepat.
Setelah menjatuhkan Luo Ming, dia mengambil cincin penyimpanan Luo Ming dan dirinya sendiri, sambil berjalan menuju pemuda tersebut.
"Senior, Dua cincin penyimpanan ini berisi Koin Emas, beberapa batu roh tingkat rendah, makanan, dan juga ada beberapa buku tentang teknik kultivasi, semoga ini sesuai dengan keinginanmu" Kata Paman Ming sambil menyerahkan cincin penyimpanan.
Melihat itu, pemuda tersebut mengambil nya dengan senang hati.
Melihat kejadian tersebut, Huang Mei mau tidak mau bertanya.
"Senior, apa kau baru saja merampok mereka" Tanya Huang Mei dengan polosnya.
Mendengar itu, pemuda tersebut mendatangi Huang mei, dan memukul kepalanya dengan pelan, sambil dengan posisi mengajar.
"Dari mana pikiran kotormu berasal, dikatakan merampok kalau salah satu ada yang dirugikan, sedangkan tadi disebut kompensasi karena aku menyelamatkan mereka" Kata pemuda tersebut membela diri.
Mendengar itu, Huang Mei hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Sudahlah, apa aku bisa meminta tolong kepadamu" Tanya pemuda tersebut kepada Huang Mei.
Mendengar Senior meminta tolong kepadanya, Huang Mei bersemangat karena akhirnya dia bisa sedikit membalas budi.
"Katakan senior, apa permintaanmu" Kata Huang Mei agak bersemangat.
"Karena kau dari Keluarga Kultivasi, seharusnya kau seorang kultivator, bukan?" Tanya pemuda tersebut.
"Tentu, diusiaku yg hanya 18 tahun, aku sudah mencapai Formasi Qi tahap awal, aku tidak akan ditangkap kalau bukan karena pak tua itu" Kata Huang Mei sambil menunjuk ke Paman Ming.
Teknik kultivasi yang dilatih Huang Mei memang lebih baik dari Paman Ming, tapi karena kurangnya pengalaman, serta tingkat kultivasi yang lebih rendah, membuat Paman Ming dengan mudah menjatuhkan Huang Mei.
"Baiklah, Karena kau cukup kuat, apa kau bisa mengantar mereka ke kota terdekat" Kata pemuda tersebut sambil menunjuk ke para tawanan yang sudah lepas.
Setelah merenung sejenak, Huang Mei kembali menjawab
"Baiklah senior, aku akan mengantar mereka, tapi apa aku boleh bertanya sesuatu?" Tanya Huang Mei.
"Katakanlah dengan cepat, aku masih ada urusan dengan mereka" Kata pemuda tersebut sambil memandang kelompok karapan.
"Senior, Boleh aku tau namamu, Agar kelak Keluarga Huang ku bisa membalas budi kepadamu?" Tanya Huang Mei.
Baru pemuda tersebut sadar, Dia tidak pernah terpikirkan sebuah nama, dia bingung apakah akan memakai nama lamanya, atau akan memakai nama baru, Setelah berpikir sejenak, pemuda tersebut menjawab
"Kau bisa memanggilku Song Jin-han"
MC KITA AKAN BERNAMA 'SONG JIN-HAN'