Shanum mendapat kabar bahwa ayahnya sakit. Demi menuruti permintaan sang ayah, ia pun harus rela menjalani perjodohan dengan seorang pria.
Siapa sangka pria yang dijodohkan dengan dirinya adalah Arga, mantan kekasih Shanum yang pernah menggores luka mendalam di masa silam. Membuat Shanum trauma untuk menjalin cinta lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Kamu Adalah Kebahagiaanku
Shanum menatap dua anak bulu nan lucu tersebut dengan perasaan haru. Ia tersenyum, melihat Moza yang berhasil melahirkan dua ekor anak dengan selamat.
"Moza, apakah kamu begitu membenciku? Bahkan saat kamu lahiran pun, aku merasakan sakitnya dalam mimpi," ucap Shanum.
Hewan itu mengedipkan matanya dengan sendu. Seolah memberitahu bahwa ia tak membenci Shanum. Sesekali ia menjilati bulu anak-anaknya dan kembali merangkul mereka sembari memejamkan mata.
Entah mengapa, melihat Moza membuat air mata Shanum menetes. Ia terharu dengan adegan tersebut. Dalam hati kecilnya, ia sangat sekali menginginkan seorang anak hadir dalam keluarga kecil mereka, akan tetapi sampai saat ini, Shanum masih belum diberikan tanda-tanda sama sekali.
Dari kejauhan, Arga yang baru saja datang melihat istrinya menangis. Pria itu menghentikan langkahnya sejenak, ia ingin menyaksikan secara seksama, apa sebab dari air mata Shanum.
"Moza, kapan aku bisa menjadi wanita seutuhnya seperti dirimu. Aku gagal menjadi seorang istri yang baik. Aku ingin merasakan bagaimana nikmatnya mengandung dan melahirkan. Sungguh, saat aku bermimpi bahwa aku melahirkan seorang bayi, membuatku sangat bahagia luar biasa," tutur Shanum dengan pelan, sembari sesekali menghapus air mata yang jatuh di pipinya.
Mendengar hal itu, Arga juga merasa ikut bersedih. Ia sama halnya dengan Shanum, menantikan sang buah hati hadir diantara keluarga kecil mereka. Namun, bagaimana jika Tuhan belum menitipkannya?
"Aku takut, Arga akan berpaling dariku karena aku tidak bisa memberikannya keturunan," lanjut Shanum yang tentunya terdengar oleh Arga.
Arga memilih mendekati sang istri. Shanum cukup terkejut akan kehadiran Arga. Ia langsung tersenyum sembari menghapus sisa jejak air mata yang ada di pipinya.
"Aku tidak akan meninggalkan kamu, Sha. Bagiku, kamu adalah kebahagiaanku, dan keturunan hanyalah bonusnya. Kamu jangan berkecil hati atau pun merasa bersalah. Aku tidak akan meninggalkan kamu, Sha. Aku berjanji akan hal itu," ujar Arga dengan serius.
Mendengar hal tersebut, mata Shanum langsung berkaca-kaca. Ia dengan segera mungkin memeluk suaminya. Mengucapkan rasa terima kasih karena telah memberikan cinta padanya yang begitu besar.
Arga membalas pelukan tersebut, saling berbagi kehangatan dengan istrinya. Dibelainya rambut panjang Shanum, sesekali ia mengecup kening sang istri dengan lembut.
"Jangan berpikiran seperti itu lagi ya, Sha. Kamu tidak tergantikan sama sekali. Aku memilihmu, berarti aku harus bisa menerima kekurangan dan kelebihan mu. Pernikahan tidak hanya sebatas mencari kebahagiaan saja, tetapi banyak rintangan yang harus kita hadapi bersama," tutur Arga.
Shanum hanya bisa menganggukkan kepalanya mendengar penuturan dari Arga. Wanita itu memejamkan matanya, kembali menitikkan air mata bahagia karena tidak jatuh cinta pada orang yang salah.
"Sudah, jangan menangis lagi. Malu tuh dilihat sama Moza," ucap Arga seraya menghapus air mata di wajah Shanum.
Moza hanya bisa mengeong saat melihat keduanya berpelukan. Moza pun langsung memeluk anaknya, seolah memberitahukan pada Shanum bahwa ia juga mempunyai kesayangan yang lain selain Arga.
Shanum hanya bisa terkekeh geli melihat peliharaan suaminya itu. Keduanya mendekati Moza, dan mengelus bulunya dengan lembut.
"Siapa nama mereka?" tanya Shanum pada Arga.
"Aku belum tahu pasti kedua anaknya ini betina atau laki-laki. Nanti, setelah mengetahuinya, kamu yang akan memberikan nama untuk mereka," ujar Arga mengusap puncak kepala sang istri.
"Benarkah? Baiklah. Aku akan mencarikan nama yang lucu untuk mereka nanti," ucap Shanum dengan bersemangat.
.....
Keesokan harinya, keduanya melakukan aktivitas seperti biasa. Shanum hendak berangkat ke butik, sementara Arga bersiap ke kantor.
Pria itu terlihat tampan dengan setelan kantor yang berwarna navy. Tentu saja pakaian tersebut dibuat langsung oleh sang istri, desainer handal kesayangannya.
Shanum tersenyum saat melihat Arga memamerkan pakaian barunya pada Shanum. Sesekali ia berjalan bak model di depan sang istri.
"Bagaimana? Apakah aku sudah pantas jadi modelmu?" tanya Arga.
"Wajahmu, serta penampilanmu juga mendukung akan hal itu. Suamiku memang terbaik!" ucap Shanum sembari mengangkat kedua ibu jarinya.
"Ah, istriku si paling bisa." Arga mencium pipi Shanum dengan singkat.
"Sudah ayo sarapan!" ajak Shanum sembari meletakkan roti yang telah ia olesi dengan selai kacang untuk suaminya.
"Terima kasih," ucap Arga menjatuhkan bokongnya dan melahap roti tersebut.
"Ga, aku baca dari grup wa, kalau besok mereka akan mengadakan reuni. Apakah kamu akan datang?" tanya Shanum.
"Tentu saja, Sha. Ayo datang bersamaku!" ajak Arga.
Shanum berpikir sejenak, lalu kemudian ia pun menggelengkan kepalanya. "Tidak, kamu saja."
"Loh, kenapa? Kamu kan juga dulunya juga bersekolah di sana. Ikutlah bersamaku!" ajak Arga yang mencoba membujuk sang istri.
"Baiklah," jawab Shanum yang akhirnya mengiyakan ajakan suaminya itu.
Maafkan aku ya gengs, karena membuat kalian menunggu sampai bertahun-tahun 😅 Terima kasih banyak buat kalian yang sudah membaca karyaku sampai selesai. Berkat dukungan dari kalian, aku bisa menamatkan kisah Arga dan Shanum. Berat sih, sangat berat namatinnya karena aku dilanda mager bgt, ngga cuma itu aja aku juga males mikir. Astaga🤦....
Sebenarnya kisah Shanum dan Arga ini diambil sedikit dari kisahku, dimana aku yang sampai saat ini masih menjadi pejuang garis dua. Semoga saja ya, Allah mempercepat karena umurku hampir kepala 3😅
Intinya aku berterima kasih sebanyak-banyaknya sama kalian, tanpa kalian aku hanyalah remahan rengginang yang berada di kaleng Khong Guan. Udah dulu ceramahnya, semoga kita berjumpa lagi di karya aku yang lainnya. Biar ngga bosen nunggu, baca aja yg tamat wkwkwk. Itu pun kalau kalian berkenan hahaha ....
Udah ya, udah sangat panjang. Ngetiknya di kolom komentar biar nanti jadi top komen wkwkwkw. Sekian dan terima kasih. Ketjup manjahhh dari othor termager ini 💋💋💋💋💋♥️♥️♥️