Ponsel siapa ini " ucap Rani pada dirinya sendiri ketika mendapati sebuah ponsel hitam sedang tergeletak di sudut lemari milik suaminya .
Karena penasaran gadis berambut panjang itupun mengambil ponsel tersebut dari tempatnya dan bermaksud menanyakannya nanti kepada suaminya yang masih berada di dalam kamar mandi saat ini .
tlinggg
Ponsel hitam tersebut terlihat menyala ketika sebuah pesan masuk kedalam ponsel tersebut .
Deg!!
Jantung Rani pun seakan berhenti di tempat tatkala kedua mata indahnya tak sengaja melihat foto wallpaper yang sedang digunakan pada layar ponsel asing tersebut .
Detik itu juga kepercayaan yang selama ini terbenam kuat untuk sang suami tercinta langsung hilang seketika , tatkala wanita cantik itu melihat sebuah gambar yang menampilkan sosok suaminya dengan seorang wanita cantik berjilbab dengan gaya yang sangat mesra .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
" Ah ....."
Suara lenguhan panjang terdengar keluar dari mulut seorang wanita yang saat ini sedang mendapatkan sebuah kepuasan dari pria muda yang di sukainya
" Bagaimana tante dengan service san yang Brian berikan..apakah tante puas ? " ucap pria muda tersebut yang saat ini tengah menikmati wajah berpeluh yang Mira miliki setelah pergumulan panas dengan durasi panjang yang mereka lakukan di sebuah apartemen elit yang Mira miliki
Ya..apartement mewah tersebut merupakan saksi hidup disaat Mira mencari ke puasaan dengan para pria muda yang sering ia ajak untuk merengkuh surga dunia , namun neraka di akhirat
Mendengar ucapan Brian , membuat Mira jadi tersenyum smirk.
Pria muda itu memang sangat tampan dan juga kuat bermain jungkat '- jungkit di atas ranjang sehingga membuat Mira jadi ketagihan bermain panas dengan Brian
" Tante senang baby , sangat puas. Kinerjamu memang selalu bisa membuat tante puas " ujar Mira yang membuat Brian juga ikut merasa senang mendengarnya
Tentu saja pria itu senang , kepuasan klien miliknya merupakan hal terpenting yang harus pria itu jaga agar bisa mendapatkan bayaran dengan harga fantastis nantinya dari para wanita yang sedang kesepian haus belaian tersebut
" Itu sudah tante transfer ke rekening kamu. kamu pergunakan uang itu sepuasnya " ujar Mira kembali yang membuat Brian langsung jadi terlihat berbinar mendengarnya
" Tante memang yang terbaik , aku jadi semakin cinta dech sama tante jadinya " ucap Brian sembari mencium sekilas pipi milik wanita paruh baya itu
" Kalau begitu beri tante kepuasan lagi Brian , tante menginginkanmu kembali " Mira terlihat bergairah kembali tatkala melihat tubuh kekar yang Brian miliki
Wanita itu memang tak pernah puas apabila hanya melakukannya sekali , dan karena itulah Brian sangat suka dan merasa tertantang ketika harus menggauli wanita yang agak hyper seperti Mira saat ini
" Sesuai keinginanmu Baby...apapun akan aku lakukan agar dirimu merasa puas "
Dan kejadian panas diantara dua manusia yang tidak memiliki keterikatan pernikahan itu pun terulang kembali
******
" Ran..katanya Anton surat cerai kamu udah di kirim hari ini kerumahnya Bara " ucap Bi Dian yang saat ini tengah menikmati pisang goreng buatan Rani sambil duduk santai di teras depan rumahnya
" Masak sih bi , aku gak tahu. Soalnya mas Anton belum bilang apa - apa sama Rani " sahutnya yang juga sedang ikut mencicipi pisang goreng yang baru saja ia buat di dapur
" Oallahh...mungkin dia lagi lupa Ran. Maklum lagi keliyengan mau cari alasan buat mutusin beberapa pacar miliknya " kekeh Bi dian yang membuat Rani juga ikut terkekeh kecil mendengarnya
" Namanya juga cari penyakit sendiri bi , siapa suruh punya banyak pacar. Kan keliyengan toh jadinya " oceh Rani yang membuat Bi Dian jadi semakin tertawa lepas mendengarnya
" Kau itu jahat sekali Ran , bukannya dibantuin aku malah diledek " ketus Anton keluar dari dalam rumah dan langsung menyomot pisang goreng yang tergeletak manja di atas piring
" Loh..loh...kok aku dibilang jahat sih! Udah syukur aku gak ikut mukulin kamu kayak bibi lakukan. Padahal tanganku udah gatal banget kemarin pengen pukul kepala gesrekmu itu pakai balok tahu nton. Ketika mendengar kamu memiliki banyak pacar. Kurang baik apa coba akunya " sahut Rani dengan bibir mengerucutnya kesal sehingga membuat Bi Dian dan juga Anton yang mendengarnya jadi tertawa lepas seketika
Sepupunya ini kalau lagi marah bukannya nyeremin , tapi malah ngegemesin dan malah bikin orang lain happy melihatnya
" Udah..udah..terus gimana ceritanya pacar - pacar kamu yang banyaknya hampir segudang itu. Udah kamu putusin ? " tanya Bi Dian menatap lekat le arah Anton yang saat ini tampak duduk lesehan di atas lantai sambil bersandar di pilar rumah berwarna putih tersebut
" Anton masih berusaha buat mutusin mereka semua bu , dan Anton hanya mau memilih satu saja diantara mereka " helaan nafas berat terdengar keluar dari dalam mulut pria itu
Ternyata memutuskan beberapa kekasih miliknya itu tak segampang kelihatannya
Ada yang mewek , merengek tak mau putus
Ada yang ngancam mau bunuh diri lah
Dan lebih parah lagi ada yang ngancam buat datangi rumah Anton dan membuat kegaduhan disana
Benar - benar membuat Anton jadi langsung sakit kepala memikirkannya
Sepertinya ia sedang merasa kapok memiliki pacar sebanyak itu
" Oh jadi kamu udah mutusin memilih satu ? Baguslah kalau begitu nton. Ibu merasa lega mendengarnya " Bi Dian tampak tersenyum , begitu pula dengan Rani. Kedua wanita itu berharap semoga saja pria itu benar - benar sudah berubah dan mendapatkan pencerahan beserta hikmah dari segala perbuatan yang ia lakukan
" Oh ya Ran , aku lupa kasih tahu bahwa surat ceraimu udah dikirim kerumah Bara. Tinggal nunggu surat cerai itu di tanda tangani maka semua beres " jelas Anton yang diangguki oleh Rani
" Iya mas , tadi bibi udah kasi tahu Rani. Makasi ya udah mau bantuin. Maaf ngrepotin terus " ujar Rani sambil cengengesan kecil di akhir
" Ck...itu mah kecil Ran. Meskipun nanti Bara tetap kekeh tak mau bercerai dan tak mau menandatangani surat perceraian itu. Tapi aku yakin dengan adanya bukti kuat tentang perselingkuhan serta pernikahan secara sembunyi - sembunyinya itu, gugatan cerai yang kamu lakukan kepada Bara pasti akan segera dikabulkan oleh hakim. Tanpa harus dipersulit lagi "
Mendengar ucapan Anton , Rani pun tampak mengangguk lega
Memang dalam pikirannya saat ini sedang berkecamuk tentang Bara yang tak mau melepaskan statusnya sebagai seorang istri
Pria itu memang gila
Sudah memiliki istri dan anak , malah tetap mau mengekang Rani yang sudah mau mengalah
Memang definisi laki - laki kurang obat
********
Brakkkk !!
Bara tampak menggebrak meja dengan keras
Saat ini pria itu sedang merasa murka di dalam perusahaannya sendiri
Sudah dirumah mumet karena tak di layani , sekarang dikantor malah dapat kabar buruk yang tak mengenakan hati untuk di dengar
Benar - benar hari yang sial!!
" Kenapa bisa seperti ini. Kenapa bisa perusahaan mereka menarik semua saham yang telah mereka tanamkan secara tiba - tiba . Bukankah itu akan membuat mereka rugi , sebenarnya apa yang terjadi ? " berbagai macam rentetan pertanyaan tampak keluar dari dalam mulut yang Bara miliki , sehingga membuat beberapa karyawan penting yang saat ini sedang berdiri di hadapan Bara jadi langsung menduduk dan saling lirik satu sama lain seketika
" Maaf tuan ,kami benar - benar tidak tahu alasan mengapa mereka menarik saham secara tiba - tiba seperti ini " seorang karyawan tampak berusaha menjawab , walau dalam hati pria itu tampak takut setengah mati gemetaran di depan sana ketika melihat raut wajah dari atasan mereka yang sudah seperti tirex yang siap memakan orang
" Akh...sial!! Kenapa semuanya jadi kacau begini. Tidak ini tidak boleh terjadi , jika begini perusahaanku bisa terancam bangkrut karena tak adanya modal saham dari mereka " guman Bara murka
" Gerald ...."
" Iya pak..."
" Buatkan aku janji temu dengan pemilik perusahaan itu " putus Bara yang diangguki oleh salah satu asisten kepercayaan miliknya tersebut