NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:373.5k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ancaman dari Silva

"Walaupun Anda adalah penerus keluarga Ferrel, tapi Anda tetap tidak pantas berkata seperti itu! Nana istri saya! Dan, sampai kapan pun , saya nggak akan lepaskan dia untuk lelaki manapun!" tegas Edward.

"Ed," lirih Silva gelisah. Saat ini, posisinya yang sedang terancam.

Akan tetapi, Edward justru sedang sibuk memperebutkan Nana dengan pangeran keluarga Ferrel itu.

"Berarti, nasib Nona disamping Anda akan kasihan sekali," timpal Dylan tersenyum. "Selamanya, dia hanya akan jadi simpanan yang tak memiliki status," lanjutnya mencibir.

Silva menggeram kesal. Yang dikatakan Dylan memang ada benarnya. Jika, Edward tidak menceraikan Nana, maka statusnya tak akan pernah naik menjadi istri sah Edward. Selamanya, statusnya disamping Edward hanya akan menjadi cibiran orang.

"Na, kemasi barang-barang kamu! Hari ini juga, kamu harus pulang ke rumah!" titah Edward kepada sang istri.

Jika Nana terus tinggal di hotel itu, maka Edward tak akan bisa tidur nyenyak. Membayangkan, Nana dan Dylan akan sering bertemu, benar-benar membuatnya tak bisa tenang.

"Rumah? Rumah yang mana? Saya nggak punya rumah, Tuan Edward!" sahut Nana sinis.

"Rumahku juga rumah kamu, Na! Kenapa kamu masih bertanya?"

Nana reflek menyunggingkan senyum tipis. "Waktu Anda mengusir saya, Anda bilang kalau rumah itu hanya milik Anda. Saya nggak ada hak sama sekali untuk tinggal di sana."

"Itu karena aku kesal sama kamu, Na!" timpal Edward cepat. "Andai kamu nggak jahat sama Silva, mana mungkin aku tega mengusir kamu!"

"Mata kamu memang benar-benar buta," lirih Nana sembari menggeleng pelan.

"Apa maksud kamu?" tanya Edward keberatan.

"Jelas-jelas, kalau Silva yang selalu berbohong. Tapi, Tuan Edward tetap saja berpihak sama dia."

Edward menghela napas kasar. "Aku kenal Silva sudah sangat lama. Aku tahu gimana karakternya. Dia bukan perempuan yang suka berbohong!"

"Terserah," balas Nana tak peduli. "Percuma bicara sama manusia bodoh seperti Anda!"

Kemudian, Nana menatap ke arah Dylan.

"Dylan, apa kamu sibuk?"

"Nggak. Memangnya, kenapa? Kamu butuh bantuan?"

Nana pun menggeleng pelan. "Nggak," jawab Nana. "Aku cuma mau ditemenin sarapan."

"Ya sudah, ayo! Kebetulan, aku juga belum sarapan."

"Na! Kamu cuma ajak dia?" celetuk Edward bertanya.

"Bukan urusan Anda, Tuan Edward!" sahut Nana seraya berlalu pergi.

Detik itu juga, jantung Edward bagai ditikam sebuah belati. Nana-nya sudah sangat berbeda.

Lupa ingatan benar-benar merenggut sosok Nana yang dulu.

" Kamu terasa semakin jauh. Aku kangen kamu yang dulu, Na!" lirih Edward.

Dan, Silva langsung membuang muka karena benar-benar cemburu berat akibat ucapan Edward.

*

*

*

"Yana! Ngapain kamu disini?"

Silva segera menyeret tangan sahabatnya itu masuk ke dalam rumah.

"Silva, kamu harus bantu aku!" kata wanita bernama Yana itu. Ia terlihat sangat panik dan gelisah.

"Ada apa?" tanya Silva tak mengerti.

"Baru saja, aku dapat ini," tukas Yana yang langsung menyodorkan sebuah kertas kepada Silva.

"Surat panggilan?" gumam Silva tak percaya.

"Iya," angguk Yana membenarkan. "Aku dilaporkan ke polisi sama laki-laki yang sama Nana itu, Sil."

Terdengar helaan napas yang cukup panjang dari mulut Silva.

"Maaf, Yana! Kalau kamu kemari untuk minta bantuan, aku nggak bisa," geleng Silva.

"Kok, kamu ngomong kayak begitu sih, Sil? Padahal, aku menyebarkan foto-foto itu juga karena perintah dari kamu!" pekik Yana khawatir.

Sstt!

Mata Silva melotot. Telunjuknya reflek menempel di bibir Yana.

"Jangan keras-keras! Nanti, Edward dengar."

"Sil, aku benar-benar nggak mau dipenjara. Kamu harus melakukan sesuatu untuk membantu aku."

"Maaf, aku benar-benar nggak bisa, Yan!"

"Silva, kamu mau tinggalin aku setelah masalah sudah jadi sebesar ini?" tanya Yana tak percaya.

"Aku bukannya ninggalin kamu, Yan! Tapi, kalau kamu berani berbuat, seharusnya kamu juga siap untuk menanggung resikonya."

"Tapi, aku menyebarkan foto itu karena perintah dari kamu, Sil!" tegas Yana dengan suara menggeram menahan amarah.

Nasibnya sudah diujung tanduk akibat hasutan Silva.

"Aku memang minta kamu untuk sebar foto-foto itu. Tapi, aku nggak pernah bilang kalau kamu harus mengirimkannya ke media. Iya, kan?"

Lidah Yana seketika menjadi kelu. Apa yang Silva katakan memang ada benarnya. Silva tak pernah memintanya mengirim foto-foto itu ke media.

Tapi, jika bukan ke media, memangnya foto-foto itu mau disebar kemana lagi? Sementara, Silva memerintahkan supaya Yana menghancurkan nama baik Nana.

"Yana..." Silva menggenggam erat tangan sahabatnya. "Jangan pernah sebut namaku saat kamu diinterogasi, ya! Kalau sampai kamu menyeret namaku juga, maka keluarga kamu nggak akan selamat. Terutama, Ibu kamu yang punya penyakit jantung itu."

Degh!

Netra Yana tampak bergetar. Kaca-kaca tipis mulai mengaburkan penglihatannya.

"Silva... kamu mengancam aku?" tanya Yana tak percaya.

"Siapa yang mengancam kamu, Yan?" Silva tertawa kecil. "Aku cuma kasih nasehat aja sama kamu. Di dengar, ya syukur. Kalau nggak didengar..."

Sorot mata Silva tiba-tiba menggelap. "Berarti, kamu siap mendengarkan kabar buruk dari salah satu anggota keluarga kamu," lanjutnya dengan suara setengah berbisik.

Yana tak bisa berkata-kata apa-apa. Dia hanya bisa menangis, menyesali perbuatannya.

"Kamu iblis, Silva!" lirihnya sebelum berbalik pergi meninggalkan Silva.

1
Amriati Plg
Ending yang memuaskan puas baca nya
Amriati Plg
Cinta masa lalu yang tak sampai
Amriati Plg
Awas aja klo nanti nana luluh sama edward lagi n ngk jadi cerai
Sulati Cus
cerita yg bagus walaupun ada typo dikit
Memyr 67
𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗌𝗂𝗁 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾?
Memyr 67
𝖺𝗅𝗂𝗄𝖺 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇 𝖺𝗍𝖺𝗎 "𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝗋𝖺𝗌" 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍. 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗇𝗀 𝖽𝗂𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀𝗂 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗐𝖾𝗍 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖽𝖺𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁𝖺𝗇 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖻𝖺𝗇𝖽𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺.
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗂𝗄𝗎𝗍?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾? 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝗎𝖻𝗎𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖾𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝖻𝖾𝗋𝗌𝗂𝗄𝖺𝗉 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺.
Memyr 67
𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖺𝗇𝗉𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗍𝗎𝖺𝗇 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗋𝗂𝗅𝗂𝗎𝗇𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 𝖺𝗄𝗎, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖽𝗂𝗍𝗎𝗋𝗎𝗇𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝗈𝗌𝗂𝗌𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝖻𝗈𝖿𝗈𝗁?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗇𝖺𝗇𝖺 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗁𝖾𝖻𝖺𝗍, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺? 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗒𝗀 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗒𝖺? 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗒𝖺𝗇𝖺, 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗁𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽. 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝗅𝗎, 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗅𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗐𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂.
Evy
Dapat ATM zonk...emang enak?
Evy
Teman yang tidak tahu diri memang harus digituin...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!