Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Jam menunjukkan pukul 3 sore, Reyna bersiap untuk keluar dari Apartemen untuk menenangkan pikirannya.
"Ren, kamu mau kemana?" Tanya Reyhan ketika melihat Reyna sudah rapi. Sedangkan Reyna menghentikan langkahnya dan menatap Rey datar.
"Mau keluar sebentar." Ucapnya datar.
Sementara Reyhan hanya menatap kepergian Reyna tanpa ia cegah. Karena ia tahu Reyna masih marah kepadanya.
Reyhan menghela nafas panjang. "Maafkan aku Ren, tanpa sengaja aku menyakitimu."
Sementara Reyna berada di pantai duduk seorang diri menikmati anging yang menerpa wajah cantiknya.
"Gue benci yang dinamakan persahabatan apalagi wanita dan laki-laki." Teriak Reyna meluapkan emosinya. Tanpa ia ketahui ada seseorang memperhatikannya dari jauh.
Reyna terus berteriak, setelah itu ia menangis. "Apa mungkin nasib kedua orang tuaku akan terjadi juga kepadaku."
Setelah meluapkan emosinya, ia menghapus air matanya dan berbaring di pasir dan memejamkan matanya.
Sementara seorang Pria yang memperhatikannya dari tadi menghampiri Reyna yang berbaring di pasir dengan mata terpejam.
"Cantik." Ucap Pria itu memandang wajah Riyani yang menurutnya sangat cantik walaupun tanpa polesan make up.
Pria itu mencoba menyentuh wajah Reyna namun tangannya ditangkap oleh Reyna.
"Mau apa lo." Ucap Reyna menatap tajam pria yang ada didepannya.
Sementara Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maaf aku lancang mau menyentuh pipimu." Ucap pria itu lagi menunduk malu.
"Lain kali lo jangan berani menyentuhku, Kalau sampai itu terjadi gue akan patahin tangan lo." Ucap Reyna berjalan pergi meninggalkan Pria itu yang masih menatapnya.
...****************...
Pukul menunjukan jam 20: 15 menit namun Reyna belum pulang ke apartemennya yang membuat Reyhan gelisah. Ia terus mondar mandir menunggu kedatangan Reyna, telponnya tidak diangkat oleh Reyna.
"Kamu kemana Ren." Ucap Reyhan cemas.
Tak lama pintu Apartemen terbuka, membuat Reyhan tersenyum lebar melihat kedatangan orang yang ia tunggu dari tadi.
"Ren, kamu dari mana, aku begitu cemas memikirkanmu." Ucao Reyhan dengan nada khawatir.
"Maaf Rey, aku pergi untuk menenangkan diri." Ucap Reyna. "Aku kekamar dulu mau bersih-bersih." Ucap Reyna lagi dan masuk kekamar. Setelah sampai dikamar Reyna langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan badannya yang sangat lengket.
Reyna keluar dari kamar mandi dengan pakaian rumahan. Karena ia akan langsung tidur agar besok bisa bangun pagi.
Reyhan masuk kekamar melihat Reyna yang sudah tertidur pulas dan ia pun ikut berbaring disamping istrinya dan memeluknya.
"Selamat tidur sayang." Ucapnya dan masih memeluk Reyna yang sudah tertidur nyenyak.
...****************...
Pagi harinya mereka sudah siap berangkat kesekolah..
Ren ayo kita bareng kesekolah" Ajak Reyhan yang diangguki Reyna.
Disinilah ia sekarang, semua siswa-siswi heboh melihat kedatangan idola mereka datang bersama.
"WA ka Reyna semakin cantik."
"Aku padamu"
"Kak Reyhan semakin tampan"
"Reyna juga semakin cantik"
Begitulah para siswa-siswi mengagumi Reyna dan Reyhan.
Tak lama ada seorang wanita berlari kearahanya dan langsung memeluk Reyhan sehingga membuat Reyna bergeser.
Reyna hanya memutar bola matanya malas melihat perempuan yang dekat dengan Reyhan. Ia berjalan kearah kelas tanpa memperdulikan kedua sejoli itu yang masih saling memeluk.
"Itu yang namanya sahabat." Ucap Reyna dalam hati dan masih terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya.
"Maaf Amelia jangan kayak gini tidak enak dilihat orang." Ucap Reyhan mencoba melepaskan pelukan Amelia ditangannya.
"Ok, gue tidak akan memeluk lo. Tapi sebentar sekolah lo antar gue pulang." Ucap Amelia.
"Tapi Mel..... "
"Tidak ada penolakan." Ucap Amelia lagi dan berjalan kearah kelasnya karena ia pindah sekolah dimana tempat Reyhan bersekolah.