Hidup Bintang seketika hancur setelah sahabatnya mengambil kekasih hatinya dan dihari yang sama ia juga harus kehilangan kehormatannya oleh orang yang tidak dikenal karena mabuk.
Apakah Bintang akan selamanya memendam rasa benci dan dendam jika akhirnya ia harus menjadi bagian dari keluarga sahabatnya itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon requeen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Para Pengkhianat
"Kenapa kalian tega mengkhianati aku ?" Bintang menatap nanar kearah Leon dan Dina yang duduk dihadapannya dengan wajah menunduk.
Seandainya saja Bintang tau jika maksud kedatangan Leon dan Dina di Panti Asuhan tempat tinggalnya itu hanya untuk mengakui perselingkuhan mereka sudah pasti Bintang tidak akan Sudi menemui mereka.
"Maafkan kami Bintang..kami akan menikah " ucap Leon lirih. Ada kesedihan yang mendalam yang Bintang tangkap dari nada suaranya.
Bintang tersenyum miris, sudah sebegitu seriuskah hubungan mereka sampai secepat itu memutuskan akan menikah padahal Dina belum juga lulus SMA sama seperti dirinya, sementara Leon pun baru mendapat gelar dokternya.
"Kami melakukan kesalahan..Dina hamil, jadi aku harus secepatnya menikahi Dina " ujar Leon lirih dengan wajah penuh penyesalan.
Bintang membeku, dunianya runtuh seketika. Perselingkuhan mereka saja belum sepenuhnya bisa Bintang terima apalagi mendengar jika alasan mereka menikah secepat itu adalah karena Dina hamil.
"Bintang.. maafkan aku !" Dina yang sedari tadi hanya diam tiba-tiba mendekati Bintang kemudian mengambil tangan sahabatnya itu namun dengan cepat ditepiskan oleh Bintang membuat Dina langsung bersimpuh di kaki Bintang sambil menangis tersedu.
"Kalau sudah selesai bicaranya sebaiknya kalian pergi dari tempat ini !" Bintang mengusir mantan sahabat dan mantan kekasihnya itu sebelum kedua pengkhianat itu semakin membuatnya muak dan sebelum mata indahnya tidak lagi bisa menampung air mata yang siap luruh kapan saja.
Setelah mengatakan itu Bintang beranjak masuk meninggalkan Dina yang masih bersimpuh dengan berderai air mata.
Sakit hati ? sudah tentu.
Sebagai anak yang besar di Panti Asuhan selama ini Bintang tidak pernah merasa sedih meskipun terlahir sebagai yatim piatu karena selain mempunyai ibu Panti yang sangat menyayanginya Bintang juga mempunyai kekasih dan sahabat yang sangat menyayanginya yaitu Leon dan Dina. Namun hari ini justru Leon dan Dina kompak menorehkan luka yang sangat dalam di hati Bintang.
Leon mengangkat tubuh Dina agar berdiri setelah Bintang pergi meninggalkan mereka.
"Aku jahat sama Bintang..orang macam apa aku ini yang tega mengambil kekasih sahabatnya sendiri " Dina terisak mengutuki dirinya sendiri.
Leon terdiam, nyatanya bukan hanya Dina yang jahat tapi dirinya juga. Ia dan Dina sama-sama menyayangi Bintang namun kini justru mereka melukai hati Bintang dengan sebuah pengkhianatan.
Sebetulnya sampai saat ini Leon masih sangat mencintai Bintang. Tidak ada sedikitpun niatan Leon untuk berpisah dengan Bintang. Dan kehamilan Dina adalah suatu ketidak sengajaan.
Pada saat itu Leon datang ke rumah Dina berniat untuk menjemput Bintang. Namun Bintang sudah keburu pulang dan Dina sedang sendirian di rumah.
Karena malam itu hujan turun sangat deras Leon yang datang dengan mengendarai sepeda motornya akhirnya terjebak semalaman di rumah Dina.
Sebetulnya malam itu Leon bisa saja pulang dengan menggunakan taksi online, namun ia tidak tega meninggalkan Dina sendirian di rumahnya apalagi saat itu listrik di rumah Dina tiba-tiba mati...dan akhirnya keduanya khilaf sehingga melakukan perbuatan dosa yang mengakibatkan Dina hamil.
"Sebaiknya aku gugurkan saja agar kamu tidak perlu menikahi aku dan kamu bisa kembali dengan Bintang " ucap Dina putus asa ketika mereka dalam perjalanan pulang dari Panti Asuhan tempat tinggal Bintang.
"Jangan gila kamu !" hardik Leon.
Meskipun Leon tidak mencintai Dina namun menggugurkan kandungan bukanlah solusi terbaik. " Kita sudah melakukan satu dosa besar jangan sampai kita melakukan dua kali dosa besar dengan menggugurkan kandungan kamu..aku akan tetap bertanggung jawab " ujar Leon.
"Lalu bagaimana dengan Bintang ?Aku tidak sanggup melihat Bintang terluka " Isak Dina pilu.
"Kamu pikir kalau kamu gugurkan kandungan kamu dan kita tidak jadi menikah luka dihati Bintang akan sembuh ?" tanya Leon. Dina menggeleng lemah.
"Kita menikah atau tidak Bintang akan tetap membenci kita dan dia tidak mungkin mau menerima aku lagi " ujar Leon sendu membuat tangis Dina semakin kencang. Dina tau kalau Leon sangat mencintai Bintang.
Bintang dan Dina bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMP sampai sekarang mereka duduk di bangku SMA.
Bintang yang hanya penghuni Panti Asuhan dapat bersekolah ditempat yang elit karena mendapatkan beasiswa. Berbeda dengan Dina yang dapat dengan mudah masuk disekolah itu meskipun otaknya pas-pasan karena Dina berasal dari keluarga pengusaha.
Perbedaan status sosial diantara mereka tidak menyurutkan persahabatan keduanya. Dina dan Bintang bisa saling melengkapi satu sama lain..namun sayang kisah persahabatan mereka kini hanya tinggal cerita.
Karena kehamilannya akhirnya Dina terpaksa harus berhenti sekolah dan persahabatannya dengan Bintang pun hancur.
Meskipun Dina harus menikah muda, mereka tidak akan hidup susah karena keluarga Dina adalalah konglomerat dengan gurita bisnisnya dimana-mana.
Bahkan Leon yang berprofesi sebagai seorang dokter sudah bisa dipastikan akan menjadi pemimpin di rumah sakit milik keluarga Dina.. namun ternyata itu tidak membuat Leon bahagia dan berhenti mencintai Bintang dan Dina sangat menyadari itu.
Untuk melupakan rasa sakit hati atas pengkhianatan Leon dan Dina, Bintang menerima ajakan Sandra ke sebuah klub malam bersama Dion pacar Sandra dan satu teman Dion yang bernama Daniel.
"Gw ga mau minum yang bikin mabuk " bisik Bintang ditelinga Sandra ketika Sandra menyodorkan satu gelas berisi minuman.
Niat Bintang ikut dengan Sandra adalah hanya untuk sedikit bersenang-senang agar tidak terus memikirkan Leon dan Dina yang hari ini telah resmi menikah.
"Tidak akan mabuk..ini hanya minuman soda " jawab Sandra meyakinkan.
Minuman yang Sandra berikan kepada Bintang memang berbeda dengan minuman milik Sandra,Dion dan Daniel.
Bintang yang tidak mengenal Daniel terlihat tidak nyaman karena pria bertato itu tampak terang-terangan terus memperhatikan Bintang.
Bintang tidak habis pikir bagaimana Sandra bisa berteman dengan Daniel yang menurut penglihatan Bintang adalah bukan pria baik.
Meskipun Daniel terus menatapnya namun pria itu tidak sekalipun terlibat obrolan dengan Bintang. Daniel lebih banyak mengobrol dengan Dion sementara Bintang hanya berbicara dengan Sandra.
Suara dentuman musik yang kencang membuat Bintang melupakan sejenak rasa sakit hatinya atas pengkhianatan yang dilakukan oleh Dina dan Leon..namun itu hanya sesaat saja.
Setelah hampir satu jam Bintang tiba-tiba merasa kepalanya sedikit pusing dan ia pun pamit ke toilet untuk membasuh wajahnya.
Bintang berada di toilet hampir lima menit, ketika ia keluar dari toilet Bintang kaget ketika Daniel tiba-tiba menghadangnya kemudian menarik tangan Bintang keluar menuju parkiran.
Bintang meronta meminta agar Daniel melepaskan tangannya namun cengkraman tangan pria bertato itu terlalu kuat mengunci tangan Bintang.
"Kamu milikku malam ini karena aku sudah membayar mahal kepada kedua temanmu itu " ucap Daniel dengan senyum menyeringai.
Membayar mahal ? apakah Sandra dan Dion telah menjualnya kepada pria bertato itu ?..Bintang baru sadar jika di dunia ini bukan hanya Dina dan Leon saja yang jahat namun Sandra dan Dion juga...dan mungkin masih banyak lagi orang jahat di luaran sana yang tidak Bintang ketahui. Sepertinya saat ini Bintang tidak percaya lagi kepada orang lain kecuali Bu Dewi ibu asuhnya.
Pada saat Daniel hendak membuka pintu mobilnya ia sedikit lengah dan kesempatan itu Bintang pergunakan untuk kabur.
Bintang berlari sekencang-kencangnya menjauh dari parkiran tempat terkutuk itu, ia tidak berniat untuk mengambil tas nya yang sempat ia titipkan kepada Sandra sebelum ke toilet.
Yang ada dalam pikiran Bintang adalah pergi sejauh mungkin dari tempat itu dan ia bertekad tidak ingin berhubungan lagi dengan Sandra dan Dion yang nyaris saja menjerumuskan nya kepada pria hidung belang.
Setelah berhasil lolos dari Daniel, Bintang merasa kepalanya seperti berputar-putar dan akhirnya gadis remaja itupun jatuh tersungkur di trotoar setelah sebelumnya sempat memuntahkan isi perutnya.